DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Selasa, 31 Juli 2012

Half-Time Update - 1 Agustus 2012


Jakarta Composite Index mengakhiri perdagangan sesi pertamanya pada hari Rabu dengan penurunan sebesar 0.66% atau 27.43 poin. Index ditutup di 4114.91, sementara dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX 30 juga gagal mencatatkan kenaikan dan sebaliknya turun 0.86% dan 0.97%.

Dari 10 sektor yang ada hanya ada dua sector yang berakhir positif: sektor pertambangan (+0.57%) dan sektor properti (+0.11%). Sebaliknya, penurunan terbesar dialami oleh sektor barang-barang konsumsi (-2.11%), diikuti oleh sector industry dasar (-1.62%) dan manufaktur (-1.45%).

Pergerakan saham hari ini ditandai oleh naiknya 107 saham dan melemahnya 142 saham. Sementara itu 100 saham lainnya stagnan atau tidak mengalami perubahan.

Satu-satunya saham yang naik dari sembilan rekomendasi yang ada adalah BMTR yang berhasil mencapai target akhirnya di 1790. BMTR mencatat harga tertinggi di 1800 sebelum akhirnya ditutup di 1780 pada akhir sesi pertama. Lima saham stagnan yaitu BBKP, TRIM, LSIP, KLBF dan DILD; sedangkan BMRI, CLPI, dan MNCN ditutup melemah.

ESSA yang masuk dalam rekomendasi kemarin masih belum mencapai entry areanya dan untuk sesi pertama tadi mengalami penurunan 0.97%.

JCI mencatatkan harga tertinggi hari ini di 4134.01 dan terendah di 4103.46, dan ditutup di 4114.91, sehingga untuk sementara ini diprediksi pada sesi kedua nanti indeks akan berfluktuasi di antara 4100 hingga 4160.

Aksi profit taking menjelang diumumkannya hasil pertemuan dari FOMC dan juga European Central Bank (ECB) menjadi sumber dari penurunan yang terjadi di bursa pada hari Rabu ini. Data PMI manufaktur China untuk bulan Juli juga menjadi ganjalan bagi potensi kenaikan lebih lanjut. PMI China untuk bulan Juli dilaporkan turun dari 50.2 menjadi 50.1, terendah dalam kurun waktu delapan bulan terakhir dan berlawanan dengan prediksi pasar yang memprediksikan indeks PMI akan naik ke 50.3.

Memasuki sesi kedua, JCI diperkirakan akan tetap berkonsolidasi di rentang harga yang 4100-4160.


Click here to download the full update (PDF)

Utang Alam Sutera Naik 58,3% Jadi Rp5,09 T


INILAH.COM, Jakarta - Beban utang PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) per 30 Juni 2012 menjadi Rp5,09 triliun atau meningkat 58,3% yang setara Rp1,8 triliun dari posisi 31 Desember 2011 Rp3,2 triliun.

Demikian mengutip keterbukaan di BEI, Selasa (31/7/2012). Menurut Direktur ASRI, Lilia Setiprawarti Sukotjo, kenaikan jumlah tersebut diakibatkan adanya peningkatan utang obligasi sebesar Rp1,3 triliun. Selain itu adanya kenaikan yang muka penjualan sebesar Rp619,2 miliar.

"Dampak dari kenaikan lebih dari 20% tersebut akan meningkatkan ketersediaan dana untuk pembiayaan kegiatan usaha perusahaan," katanya.

Namun pada periode yang sama terjadi kenaikan aset 50,59% atau sebesar Rp3,03 triliun menjadi Rp9,04 triliun dari Rp6 triliun per 31 Desember 2011. Kenaikan terebut karena adanya peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp1,4 triliun.

Adapun asalnya dari penerbitan obligasi. Selain itu juga terdapat peningkatan yang muka pembelian tanah dan aset lain-lain sebesar Rp1,4 triliun. Hal ini akan memperkuat posisi keuangan perseroan dan untuk meningkatkan persediaan tanah untuk dikembangkan.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889027/utang-alam-sutera-naik-583-jadi-rp509-t

Semen Gresik akan Dominasi Holding Semen Indonesia


INILAH.COM, Jakarta - BUMN semen seperti PT Semen Gresik Tbk (SMGR), Semen Padang, Semen Tonasa dan Semen Rembang akan melebur menjadi PT Semen Indonesia pada akhir tahun ini.

Demikian dikatkaan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang dikutip dari IMQ21.com, Selasa (31/7/2012). "Namanya sudah daftar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat senang, setuju akan hal itu," kata Dahlan Iskan ditemui di kantor Telkom Indonesia.

PT Semen Indonesia, lanjut Dahlan, sudah mengalahkan produsen semen dari Thailan, Siam Semen serta semua pabrik semen di 10 negara lainnya. Semen Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas yang besar. "Nanti yang menjadi CEO di Semen Indonesia ini adalah pak Dwi Soetjipto. Holding Semen Gresik ini tinggal ganti nama saja," jelasnya.

Ia menuturkan Semen Indonesia berencana membangun empat pabrik semen baru di Rembang. Pabrik ini nantinya berkapasitas 2-3 juta ton. Saat ini, Semen Gresik tengah membangun tiga pabrik semen baru di Padang, Sumatera Barat dan memperluas pabrik semen di Tubah dengan kapasitas tiga juta ton per tahun.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889014/semen-gresik-akan-dominasi-holding-semen-indonesia

Pasar Lokal Topang Laba Gajah Tunggal Rp526,6 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengandalkan penjualan domestik untuk mendukung perolehan laba sebesar Rp526,2 miliar pada semester pertama 2012.

Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (31/7/2012). Perseroan mencatat penjualan lokal sebesar Rp4,05 triliun dan ekspor senilai Rp1,88 triliun.

Dengan demikian pada periode ini, perseroan membukukan penjualan bersih Rp6,36 triliun, atau meningkat 9,46% dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp5,81 triliun.

Untuk beban pokok penjualan mengalami peningkatan menjadi Rp5,25 triliun dari Rp5,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian laba perseroan mencapai Rp526,20 miliar, atau meningkat dibandingkan periode yang sama 2011 senilai Rp421,91 miliar.

Sementara laba per saham juga mengalami kenaikan menjadi Rp151 per saham dari Rp121 per saham. Sementara itu, total aset perseroan hingga 30 Juni 2012 tercatat senilai Rp12,39 triliun, atau naik dibandingkan pada akhir Desember 2011 yang senilai Rp11,55 triliun.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888983/pasar-lokal-topang-laba-gajah-tunggal-rp5266-m

H1, ELTY Merugi Rp81,16 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mencatatkan kerugian menjadi Rp81,16 miliar pada semester pertama 2012 dari untung Rp180,89 miliar pada periode yang sama 2011.

Penghasilan usaha bersih ELTY turun menjadi Rp962,92 miliar pada semester pertama 2012, YoY dari Rp1,04 triliun. Beban pokok penghasilan turun menjadi Rp509,70 miliar YoY dari Rp650,49 miliar.

Sedangkan laba kotor naik menjadi Rp453,12 miliar pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp394,38 miliar. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Kewajiban anak usaha Bakrie ini juga terpantau meningkat menjadi Rp7,25 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp6,80 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp10,56 triliun pada 30 Juni 2012 dari akhir 2011 sebesar Rp10,90 triliun.

Kas dan setaras kas perseroan turun menjadi Rp249,71 miliar pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp597,12 miliar. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888933/h1-elty-merugi-rp8116-m

ASRI Catatkan Laba H1 Naik 80%


INILAH.COM, Jakarta - Pada semester pertama 2012, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatatkan laba bersih periode berjalan naik 80% menjadi Rp523,37 miliar, dibandingkan semester pertama 2011 sebesar Rp289,92 miliar.

Penjualan terpantau naik 57,88% menjadi Rp1,11 triliun dari semester pertama 2011 sebesar Rp706,39 miliar. Beban pokok naik menjadi Rp413,69 miliar dari semester pertama 2011 sebesar Rp316,39 miliar. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Sementara laba kotor perseroan naik menjadi Rp701,56 miliar pada paruh pertama 2012 dari periode yang sama 2011 sebesar Rp389,99 miliar. Laba usaha naik menjadi Rp613,31 miliar YoY dari Rp337,42 miliar. Alhasil, laba per saham naik menjadi 26,17, YoY dari 16,20.

Kewajiban perseroan naik menjadi Rp5,09 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp3,22 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp3,94 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp2,78 triliun. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp2,32 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp844,90 miliar.

Pada perdagangan saham Selasa (31/7/2012) pukul 11.36 WIB, saham ASRI turun 1,08% menjadi Rp460 per saham. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888930/asri-catatkan-laba-h1-naik-80

Penjualan CPIN Semester Pertama 2012 Naik 15,5%


INILAH.COM, Jakarta - PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk membukukan penjualan (unaudit) naik 15,53% menjadi Rp10,24 triliun pada semester pertama 2012, dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp8,86 triliun.

Laba periode berjalan naik 34.60% menjadi Rp1,69 tirliun YoYdari Rp1,25 triliun. Sedangkan beban pokok naik menjadi Rp7,56 triliun YoY dari Rp6,95 triliun. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Dengan laba kotor naik menjadi Rp2,67 triliun pada semester pertama 2012, kemudian laba usaha naik menjadi Rp2,20 triliun, maka laba per saham naik menjadi 103, YoY dari 76.

Kewajiban perseroan naik menjadi Rp3,31 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp2,65 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp7,18 triliun pada 30 Juni 2012 dari akhir 2011 sebesar Rp6,18 triliun. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp1,34 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp876,19 miliar.

Pada perdagangan saham Selasa (31/7/2012) pukul 11.20 WIB, saham CPIN naik 3,23% menjadi Rp3.200 per saham. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888928/penjualan-cpin-semester-pertama-2012-naik-155

Indopremier Rencana Garap IPO Beberapa Perusahaan


INILAH.COM, Jakarta - PT Indopremier Securities (IndoPremier) berencana untuk menggarap IPO beberapa perusahaan.

"Satu perusahaan di antaranya adalah PT Provident Agro, sementara yang lain belum bisa didisclose karena mereka belum melakukan mini expose di BEI (Bursa Efek Indonesia)," tutur Co Head IndoPremier Henry Oarto saat dihubungi Selasa (31/1/2012).

Untuk PT Provident Agro, sebuah perusahaan plantation (perkebunan kelapa sawit), menurutnya, akan berencana melepas 20% sahamnya ke publik pada September-Oktober tahun ini.

IndoPremier Securities membukukan laba bersih sebesar Rp57,57 miliar pada Semester I 2012. Laba bersih ini diperoleh dari pendapatan usaha brokerage mencapai Rp36,61 miliar, obligasi Rp8 miliar, dan underwriting Rp9 miliar.

Per Juni 2012 jumlah nasabah IndoPremier sebanyak 30 ribu dan bisa mencapai 34 ribu hingga akhir tahun ini. Perusahaan yang memiliki 50% nasabah aktif ini juga mencatatkan nilai transaksi harian sebesar Rp200 miliar. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888919/indopremier-rencana-garap-ipo-beberapa-perusahaan

Laba SGRO H1 Turun 57,3%


INILAH.COM, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan laba sebesar Rp154,30 miliar, atau turun 57,33% dari semester pertama 2011 sebesar Rp361,65 miliar.

Penjualan perseroan turun 21,50% menjadi Rp1,39 triliun pada semester pertama 2012 Yoy dari Rp1,77 triliun. Beban pokok perseroan turun menjadi Rp995,58 miliar pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp1,03 triliun. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Sementara laba kotor SGRO turun menjadi Rp394,77 miliar pada semester pertama 2012 year on year (YoY) dari Rp672,08 miliar. Laba operasi turun menjadi Rp238,71 miliar YoY dari Rp490,38 miliar. Sehingga, laba bersih per saham berada di 79 dari semester pertama 2011 sebesar 188.

Kewajiban perseroan naik menjadi Rp1,12 triliun pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp911,51 miliar. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp2,48 triliun pada 30 Juni 212 dari posisi akhir 2011 sebesar Rp2,49 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp198,31 miliar pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp348,68 miliar. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888910/laba-sgro-h1-turun-573

Indocement Bukukan Laba H1 Naik 25%


INILAH.COM, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan laba bersih naik 25,26% menjadi Rp2,16 triliun hingga semester pertama 2012, dibandingkan periode yang sama 2011 yang mencapai Rp1,72 triliun.

Pendapatan perseroan naik 29,39% menjadi Rp8,19 triliun pada semester pertama 2012 Yoy dari Rp6,33 triliun. Beban perseroan naik menjadi Rp4,41 triliun pada semester pertama 2012 YoY dari Rp3,32 triliun. Demikian seperti dikutip dari laporan keuangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Sementara lLaba kotor perseroan naik menjadi Rp3,77 triliun pada semester pertama 2012. Laba usaha perseroan naik menjadi Rp2,66 triliun. Alhasil, laba per saham naik dari 468,74 pada semester pertama 2011 menjadi 558,13.

Kewajiban perseroan naik menjadi Rp4 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp2,41 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp16,82 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp15,73 triliun. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp9,33 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp6,86 triliun. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888897/indocement-bukukan-laba-h1-naik-25

Semester Pertama 2012, Laba BYAN Turun 565


INILAH.COM, Jakarta – Laba bersih PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun 56,4% menjadi US$49,05 juta pada semester pertama 2012, dari periode yang sama 2011 sebesar US$112,62 juta.

Pendapatan perseroan naik tipis 7,98% menjadi US$786,71 juta pada semester pertama 2012 Yoy dari US$728,53 juta. Laba kotor perseroan turun menjadi US$159,27 juta yoy dari US$227,58 juta. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Kewajiban perseroan naik menjadi US$964,04 juta pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar US$872,51 juta. Ekuitas perseroan turun menjadi US$701,22 juta pada 30 Juni 2012 dari posisi akhir 2011 sebesar US$719,95 juta.

Aset perseroan naik menjadi US$1,66 miliar. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi US$115,93 juta pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar US$158,48 juta.

Pada perdagangan saham Selasa (31/7/2012) pukul 10.32 WIB, saham BYAN berada di level Rp11.000. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888890/semester-pertama-2012-laba-byan-turun-565

TLKM Catat Kenaikan Laba 11,84%


INILAH.COM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan laba sebesar Rp8,98 triliun pada semester pertama 2012, atau naik 11,84% dari Rp8,03 triliun pada semester pertama 2011.

Pendapatan perseroan naik 6,83% menjadi Rp36,72 triliun hingga semester pertama 2012 Yoy dari Rp34,37 triliun. Beban perseroan naik menjadi Rp24,80 triliun pada semester pertama 2012 Yoy dari Rp23,32 triliun. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Sementara laba sebelum pajak TLKM naik menjadi Rp12 triliun hingga semester pertama 2012 YoY dari Rp10,78 triliun. Alhasil, laba bersih per saham pun naik menjadi 333,97 dari semester pertama 2011 sebesar 302,05.

TLKM mencatatkan kewajiban naik menjadi Rp43,71 triliun pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp42,70 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp57,81 triliun pada 30 Juni 2012 dari posisi akhir 2011 sebesar Rp60,98 triliun.

Aset perseroan turun menjadi Rp101,53 triliun pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp103,05 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp8,58 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp9,63 triliun.

Pada perdagangan saham Selasa (31/7/2012 ) pukul 10.18 WIB, saham TLKM turun 1,1% menjadi Rp8.950 per saham. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888886/tlkm-catat-kenaikan-laba-1184

H1, ISAT Bukukan Kerugian Rp86,74 M


INILAH.COM, Jakarta -PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan kerugian sebesar Rp86,74 miliar hingga semester pertama 2012 dari untung Rp759,18 miliar pada periode yang sama 2011.

Pendapatan perseroan naik tipis 3,3% menjadi Rp10,37 triliun hingga semester pertama 2012 Yoy dari Rp10,04 triliun. Pendapatan tersebut terbesar masih dikontribusikan terbesar dari selular sebesar Rp8,52 triliun. Sementara Multimedia, Komunikasi Data, dan internet menyumbangkan kontribusi Rp1,37 triliun.

Sedangkan kontribusi telekomunikasi adalah Rp479,28 miliar.Angka ini turun dari semester pertama 2011 yang mencapai Rp621,44 miliar. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Beban usaha ISAT naik menjadi Rp8,92 triliun hingga semester pertama 2012 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,62 triliun. Laba usaha naik menjadi Rp1,44 triliun yoy dari Rp1,41 triliun.

Adapun kewajiban perseroan naik menjadi Rp35,94 triliun pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp34,16 triliun. Ekuitas perseroan menjadi Rp18,45 triliun pada 30 Juni 2012 dari akhir 2011 sebesar Rp18,99 triliun. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp4,87 triliun dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp2,22 triliun.

Pada perdagangan saham Selasa (31/7/2012) pukul 10.00 WIB, saham ISAT naik tipis 0,51% ke level Rp4.975 per saham. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888867/h1-isat-bukukan-kerugian-rp8674-m

Pendapatan Oke, Laba TRIO Capai Rp150,1 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Trikomsel Oke Tbk mengalami peningkatan laba menjadi Rp150,17 miliar pada kuartal kedua dari sebelumnya Rp120,93 miliar pada periode yang sama 2011.

Demikian mengutip keterbukaan BEI, Senin (30/7/2012). Emiten distribusi ponsel ini mencatatkan pendapatan bersih menjadi Rp3,65 triliun dari Rp3,44 triliun. Sementara beban pokok penjualan tercatat meningkat dari Rp3,02 triliun menjadi Rp3,16 triliun di kuartal kedua 2012.

Hal ini berdampak pada laba kotor perseroan juga meningkat dari Rp416,76 miliar menjadi Rp487,99 miliar. Sedangkan untuk laba usaha, perseroan mencatat peningkatan dari Rp238,93 miliar menjadi Rp309,07 miliar.

Sementara, laba sebelum pajak meningkat dari Rp162,84 miliar menjadi Rp206,48 miliar. Untuk laba bersih per saham dari Rp27 menjadi Rp34 . Jumlah aset perusahaan jaringan ritel dan distribusi handphone yang memiliki kode emiten TRIO ini juga mengalami peningkatan dari Rp3,81 triliun pada periode Desember 2011 menjadi Rp3,91 triliun per 30 Juni 2012. Untuk total ekuitas pun tercatat juga mengalami peningkatan dari Rp1,09 triliun pada periode Desember 2011 menjadi Rp1,15 triliun.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888771/pendapatan-oke-laba-trio-capai-rp1501-m

Naik hanya 5,7%, Pendapatan Intiland Rp530,7 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) meraih pendapatan Rp530,74 miliar pada kuartal kedua 2012 atau tumbuh hanya 5,7 persen dibandingkan periode yang sama 2011 senilai Rp501,8 miliar.

Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Senin (30/7/2012). Kinerja tersebut didukung penjualan apartemen 1Park Residences di Jakarta, perumahan Talaga Bestari di Tangerang, perumahan Graha Natura di Surabaya serta kawasan industri Ngoro di Mojokerto, Jawa Timur.

Saat ini, kontribusi dari pendapatan pengembangan (development income) masih merupakan yang terbesar yakni mencapai Rp463,65 miliar atau 87 persen dari total pendapatan perseroan.

Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang bersumber dari sewa gedung perkantoran, sarana olah raga, dan hotel memberikan kontribusi Rp67,05 miliar atau sebesar 13 persen.

Untuk periode kuartal kedua 2012, perseroan properti ini mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp90,77 miliar dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp108,44 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888689/naik-hanya-57-pendapatan-intiland-rp5307-m

Kembangkan Jaringan, Indosat Serap Dana Rp3,17 T


INILAH.COM, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) telah merealiasikan belanja modal sebesar Rp3,17 triliun hingga semester pertama 2012 dari rencana anggaran belanja modal sekitar Rp6 triliun pada 2012.

Direktur Utama PT Indosat Tbk, Harry Sasongko menuturkan, belanja modal yang telah direalisasikan mencapai Rp3,1 triliun hingga semester pertama 2012. Belanja modal tersebut sebagian besar digunakan untuk seluler dan regular work.

Belanja modal tersebut naik 24,1% dari Rp2,55 triliun pada semester pertama 2011 menjadi Rp3,17 triliun pada semester pertama 2012. "Kami mengoptimalkan belanja modal untuk pengembangan jaringan bersama," ujar Harry, di gedung Indosat, Selasa (31/7/2012).

Selain itu, perseroan telah menambah 1.551 2G BTSs dan 1.080 3G BTSs pada semester pertama 2012. Total BTS perseroan mencapai 21.039 terdiri dari 16.898 BTS 2G dan 4.141 BTS 3G. Hingga kini perseroan memiliki basis pelanggan mencapai 50,9 juta pelanggan atau naik 7,65 pada semester pertama 2012.

Sekedar informasi, PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan kerugian sebesar Rp86,74 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp759,18 miliar.

Pendapatan perseroan naik tipis 3,3% menjadi Rp10,37 triliun hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp10,04 triliun. "Penurunan laba bersih tersebut karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Posisi Rupiah sekitar Rp9.068 pada Desember 2011, dan posisi Rupiah mencapai Rp9.400 pada Juni 2012," kata Harry. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889072/kembangkan-jaringan-indosat-serap-dana-rp317-t

Indosat akan Lunasi Utang Rp2,9 Triliun


INILAH.COM, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) akan melunasi utang sekitar Rp2,9 triliun pada semester kedua 2012.

"Kami akan membayar utang sekitar Rp2,9 triliun pada semester kedua 2012 sehingga rasio utang akan sama. Total utang sekitar Rp26 triliun, dan utang dalam dolar Amerika Serikat sekitar 45% dari Rupiah. Kami akan melunasi utang Rp2,9 triliun terdiri dari utang Rupiah sekitar Rp2,2 triliun dan dolar Amerika Serikat sekitar US$70 juta," ujar Direktur Utama PT Indosat Tbk, Harry Sasongko, Selasa (31/7/2012).

Adapun utang jatuh tempo tersebut terdiri dari pinjaman perbankan yaitu BCA dan Mandiri masing-masing sebesar Rp1 triliun. Selain itu, obligasi yang dibayarkan lebih awal sekitar Rp200 miliar dan sisanya utang dalam denominasi dolar Amerika Serikat sekitar US$70,59 juta.Perseroan memiliki utang jatuh tempo sebesar Rp3,53 triliun pada 2012 dan US$312,7 juta.

Untuk penjualan Starone, Harry mengaku pihaknya masih melakukan pengkajian untuk melepas Starone. "Tidak mudah untuk menjual atau menggabungkan Starone. Hal itu mengingat ada frekuensi yang terpaut dengan bisnis itu," kata Harry. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889088/indosat-akan-lunasi-utang-rp29-triliun

Manajemen GTBO: Itu Bukan Perusahaan Terafiliasi


INILAH.COM, Jakarta - Manajemen PT Garda Tujuh Buana (GTBO) menegaskan, pembeli batubara dari Uni Emirat Arab (UEA) bukanlah perusahaan terafiliasi. Juga tak ada diskon istimewa dalam transaksi ini.

Teka-teki yang menyelimuti penjualan 10 juta ton batubara, yang dilakukan PT Garda Tujuh Buana (GTBO), terjawab sudah. Iwan Nurdiansyah, Corporate Secretary GTBO menyatakan bahwa jual-beli yang berlangsung dengan pembeli dari Uni Emirat Arab itu merupakan transaksi biasa. “Mereka (pembeli) bukan perusahaan afiliasi,”katanya.

Selain itu, Iwan juga menjelaskan, harga yang disepakati adalah harga normal. Artinya, tak ada diskon apapun yang diberikan GTBO. Memang, untuk 10 juta ton batubara yang dijua,l GTBO menetapkan harga US$ 25 per ton, atau 37,5% lebih murah ketimbang harga normal yang US$ 40. Namun, harga yang lebih rendah tersebut disepakati lantaran perseroan tak mengeluarkan biaya penambangan.

Seperti diberitakan Inilah.com pagi tadi (31/7), GTBO menjual batubara miliknya di Pulau Bunyu dengan cara yang terbilang baru. Konsumen dipersilakan mengambil sendiri batubara yang akan dibelinya. Tentu dengan memanfaatkan kontraktor yang ditunjuk.

Nah, karena mengambil sendiri, GTBO tak perlu mengeluarkan dana untuk biaya produksi. Makanya, pembeli cukup membayar US$ 25 per ton. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889091/manajemen-gtbo-itu-bukan-perusahaan-terafiliasi

Penyelesaian Penjualan ISAT Rampung Awal Agustus


INILAH.COM, Jakarta - Manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) mengaku penyelesaian penjualan menara Indosat ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk akan selesai pada awal Agustus 2012.

"Proses penjualan tower sudah melalui tahap akhir. Penyelesaian penjualan dalam waktu dekat ini," ujar Direktur Utama PT Indosat Tbk Harry Sasongko, Selasa (31/7/2012).

Lebih lanjut Harry menuturkan, dengan penyelesaian penjualan menara Indosat tersebut, pihaknya akan menggunakan dana penjualan menara Indosat untuk membayar utang dolar Amerika Serikat. Penjualan menara Indosat diperkirakan selesai pada awal Agustus 2012.

PT Indosat Tbk (ISAT) telah menandatangani perjanjian dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan anak perusahaan PT Solusi Menara Indonesia untuk penjualan dan penyewaan kembali 2.500 menara.

Perkiraan nilai total sebesar US$519 juta yang dibagi atas pembayaran dimuka sebesar USD406 juta dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan sebesar US$113 juta. PT Indosat Tbk akan menerima pembayaran dalam bentuk saham sekitar 5% dari dari total modal saham TBIG dari penerbitan saham TBIG. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889107/penyelesaian-penjualan-isat-rampung-awal-agustus

IPO, Waskita Akan Tunjuk 3 Sekuritas BUMN


INILAH.COM, Jakarta - PT Waskita Karya akan menunjuk tiga perusahaan sekuritas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penjamin emisi efek dalam penawaran umum saham perdana.

"Iya kami akan menunjuk perusahaan sekuritas BUMN. Kami sedang menunggu approval dari Kementerian BUMN," ujar Direktur Utama PT Waskita Karya M.Choliq saat ditemui wartawan di Kementerian BUMN, Selasa (31/7/2012).

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya mengincar dana sekitar Rp900 miliar hingga Rp1 triliun dari penawaran umum saham perdana. Kemungkinan PT Waskita Karya melakukan penawaran umum saham perdana pada November 2012. Perseroan akan melepas sekitar 35% saham ke publik. Dana hasil penawaran umum saham perdana akan digunakan untuk ekspansi usaha.

Sekedar informasi, PT Waskita Karya masih masuk dalam daftar PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Restrukrisasi tersebut dilakukan agar perusahaan lebih sehat dan menarik investor. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889108/ipo-waskita-akan-tunjuk-3-sekuritas-bumn

Meski Pendapatan Naik, Barito Rugi Rp601,6 Jt


INILAH.COM, Jakarta - Kenaikan beban pokok pendapatan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) seiring kenaikan pendapatan pada kuartal kedua 2012 sehingga memicu rugi bersih Rp601,6 juta.

Demikian mengutip keterbukaan BEI, Selasa (31/7/2012). Pendapatan perseroan naik menjadi Rp10,7 triliun dari Rp10,2 triliun pada periode yang sama 2011. Namun beban pokok pendapatan mencapai Rp10,6 triliun dari Rp9,3 triliun. Akibatnya laba bruto hanya mencapai Rp82,6 juta dari Rp711,3 juta.

Perseroan masih harus menanggung beban penjualan, beban umum, beban keuangan mencapai Rp694,7 juta dari laba sebelum pajak Rp353,8 juta di periode yang sama 2011. Dengan beban pajak penghasilan Rp93,09 juta maka rugi bersih sebesar Rp601,6 juta dari laba bersih Rp290,8 juta per Juni 2011.

Untuk aset perseroan per 30 Juni 2012 mengalami kenaikan menjadi Rp20,2 triliun dari Rp18,8 triliun per 31 Desember 2011.

Saham BRPT pada perdagangan hari ini pukul 15:30 WIB turun Rp10 ke Rp520 dengan volume 2.059 kali senilai Rp537,6 juta sebanyak 63 kali transaksi.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889068/meski-pendapatan-naik-barito-rugi-rp6016-jt

Volume Naik, Laba Kalbe Farma Jadi Rp807 Miliar


INILAH.COM, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba bersih (unaudit) menjadi Rp807 miliar hingga semester pertama 2012 atau naik 19,6% dari semester pertama 2011 sebesar Rp675 miliar.

Demikian seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (31/7/2012). Penjualan perseroan naik 26,2% menjadi Rp6,24 triliun hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp4,94 triliun.

Laba kotor naik sebesar 18,7% dan rasio laba kotor terhadap penjualan bersih menurun dari 52,1% pada semester pertama 2011 menjadi 49,1% pada 2012. Penurunan marjin laba kotor tersebut terutama disebabkan oleh perubahan komposisi bisnis pada 2012 dengan kontribusi penjualan divisi distribusi dan logistik naik dari 30% pada semester pertama 2011 menjadi 37% pada semester pertama 2012. Laba bersih per saham naik 19,6% dari Rp72 per saham menjadi Rp86 per saham.

"Peningkatan penjualan didorong oleh pertumbuhan volume baik. Hal itu melihat kondisi pasar yang kondusif, kami melakukan peningkatan harga secara selektif untuk mendorong pertumbuhan penjualan dan profitabilitas," ujar Direktur Keuangan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius.

Selain itu, meskipun kurs nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan mata uang utama lainnya mengalami pelemahan dibandingkan 2011. Namun tren harga bahan baku relatif stabil. Perseroan juga mampu menjalankan upaya pengendalian biaya produksi.

Beban penjualan naik sebesar 21.3% pada semester pertama 2012. Hal itu sejalan dengan berbagai kegiatan pemasaran dan penjualan untuk mendorong pertumbuhan penjualan dalam jangka menengah dan panjang. Adapun laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar 20,5% menjadi Rp1,08 triliun dibandingkan periode sama sebelumnya Rp903 miliar. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889111/volume-naik-laba-kalbe-farma-jadi-rp807-miliar

Beban Usaha Naik, Laba Krakatau Terpangkas 92%


INILAH.COM, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mencatatkan penurunan laba hingga 92% menjadi Rp105,84 miliar hingga semester pertama 2012 dari periode yang sama 2011 sebesar Rp1,36 triliun.

Pendapatan perseroan naik 31% menjadi Rp11,02 triliun hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp8,41 triliun. Beban pokok pendapatan perseroan naik menjadi Rp10,16 tirliun pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp7,50 triliun. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (31/7/2012).

Laba kotor perseroan turun menjadi Rp860,32 miliar pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp903,60 miliar. Beban usaha naik menjadi Rp648,32 miliar pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp577,28 miliar.

Laba operasi turun menjadi Rp212 miliar pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp326,32 miliar. Laba per saham dasar dan dilusi turun menjadi Rp7 pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp87.

Kewajiban perseroan naik menjadi Rp12,95 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp11,15 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp10,21 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp10,35 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp3,43 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp3,59 triliun.

Pada perdagangan saham Selasa (31/7/2012), saham KRAS turun 1,32% menjadi Rp750 per saham. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889125/beban-usaha-naik-laba-krakatau-terpangkas-92

Kinerja Menurun, Laba Gozco Tergerus 45,5%


INILAH.COM, Jakarta - PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) mencatatkan penurunan laba tahun berjalan sebesar 45,56% menjadi Rp47,65 miliar hingga semester I 2012 dari periode yang sama 2011 sebesar Rp87,55 miliar.

Penjualan bersih perseroan turun menjadi Rp165,89 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp214,07 miliar. Beban pokok penjualan turun menjadi Rp107,42 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp144,15 miliar.

Laba kotor perseroan turun menjadi Rp58,47 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp69,92 miliar. Laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp9,55 per saham pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp17,71. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan Selasa (31/7/2012).

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp1,38 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp1,32 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp1,55 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp1,50 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp123,91 miliar pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp178,47 miliar. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889137/kinerja-menurun-laba-gozco-tergerus-455

FREN Masih Lanjutkan Kerugian Jadi Rp674,4 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pada semester I 2012 masih mengalami rugi bersih Rp674,4 miliar dengan beban usaha mencapai Rp1,5 triliun.

Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (31/7/2012). Perseroan sebenarnya telah meningkatkan pendapatan usaha menjadi Rp670,2 miliar dari Rp445,1 miliar dari periode yang sama 2011. Namun kenaikan itu diiringi pula dengan kenaikan beban usaha menjadi Rp1,5 triliun dari Rp1,3 triliun.

Akibatnya, perseroan mengalami rugi usaha mencapai Rp834,9 miliar dari Rp906,6 miliar. Untuk keuntungan perseroan dari restrukturisasi liabilitas mencapai Rp347,5 miliar. Pendapatna bunga 8,6 miliar, keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap rp5,8 miliar. Namun terdapat kerugian dari perubahan nilai wajar opsi konversi Rp16,9 miliar.

Perseroan juga menanggung kerugian kurs hingga Rp82,2 miliar dan beban bunga serta keuangan lainnya mencapai Rp178,4 miliar. Untuk rugi bersih lain-lain sebesar Rp4,4 miliar. Rugi sebelum pajak yang tercatat sebesar Rp839,3 miliar dari Rp893,01 miliar pada periode yang sama 2011.

Untuk aset perseroan ada kenaikan meski tipis menjadi Rp13,4 triliun dari Rp12,2 triliun.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889212/fren-masih-lanjutkan-kerugian-jadi-rp6744-m

Pendapatan Summarecon Capai Rp1,5 Triliun


INILAH.COM, Jakarta - Pendapatan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) pada kuartal kedua 2012 mencapai Rp1,51 triliun dibanding periode yang sama 2011 sebesar Rp938,57 miliar.

Dalam keterangan resmi perseroan, Sel;asa (31/7/2012) tercatat kinerja tersebut telah mendorong pencapaian laba bersih mencapai Rp307,10 miliar atau melonjak 97,69% dari periode yang sama 2011 sebesar Rp155,34 miliar.

Beberapa penopang pendapatan untuk perseroan mulai dari hasil penjualan produk rumah, rukan, kapling, perkantoran dan apartemen yaitu senilai total Rp1,07 triliun. Sedangkan dari properti investasi seperti mal dan ritel, perkantoran, hunian, komersial senilai total Rp346,23 miliar serta pendapatan lain-lainnya senilai Rp89,33 miliar.

Namun beban pokok penjualan dan beban langsung juga naik menjadi Rp759,37 miliar, meningkat dari Rp486,93 miliar. Perseroan berhasil menaikkan laba bersih per saham menjadi Rp45 dari Rp23 per saham. Untuk total aset menjadi dari Rp8,09 triliun per 31 Desember 2011.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889218/pendapatan-summarecon-capai-rp15-triiun

Jualan Tanah, Laba Lippo Naik Jadi Rp184,6 M


INILAH.COM, Jakarta - Pada semester I 2012, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan laba bersih Rp184,6 miliar dari Rp98,4 miliar pada periode yang sama 2011 atau naik 87,4%.

Dalam periode tersebut, perseroan meraih pendapatan usaha sebesar Rp491,91 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp388,70 miliar. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (31/7/2012).

Kinerja tersebut merupakan kontribusi dari penjualan tanah industri dan komersial senilai Rp311,80 miliar, penjualan rumah hunian dan rumah toko senilai Rp119,39 miliar, pengelolaan kota sebesar Rp52,68 miliar dan lain sebagainya senilai Rp8,03 miliar.

Untuk beban pokok penjualan sebesar Rp245,07 milia dari Rp231,41 miliar. Sedangkan laba per saham tercatat sebesar Rp265,26 per saham, tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp141,51 per saham.

Sementara hingga akhir Juni 2012, jumlah aset perseroan tercatat senilai Rp2,41 triliun, naik dibandingkan akhir Desember 2011 yang sebesar Rp2,04 triliun.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889208/jualan-tanah-laba-lippo-naik-jadi-rp1846-m

Morning Brief - 1 Agustus 2012

Market Preview


Bursa saham domestik kembali menguat pada sesi perdagangan hari Selasa dengan didukung oleh penguatan pada bursa regional. Jakarta Composite Index (JCI) ditutup naik tajam 1.05% atau 43.22 poin menjadi 4142.34, indeks LQ-45 dan IDX30 juga masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 1.49% dan 1.62%. Indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir positif dengan kenaikan 0.69%, 1.08% dan 2.07%.

Sebanyak 158 saham berhasil ditutup menguat sedangkan 124 saham melemah dan 91 saham lainnya stagnan dengan jumlah net buy asing mencapai 1.22T, jumlah yang cukup signifikan. Secara sektoral, hanya sektor barang konsumsi dan pertambangan yang mengalami penurunan, yaitu masing-masing 0.31% dan 0.11%. Delapan sektor lainnya berhasil mencatatkan kenaikan dengan kenaikan terbesar terjadi pada sektor aneka industri (+3.82%) disusul oleh sektor industri dasar (+2.31%) dan keuangan (+1.99%).

Dari sembilan saham terekomendasi hari Selasa, BMRI mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 5.73% dan berhasil mencapai targetnya di 8300. Bagi BMRI, tercapainya target ini membuka jalan bagi tercapainya target berikutnya di 8650, 8900, 9000 dan selanjutnya di 9700. Perlu diperhatikan pula bahwa stop level untuk BMRI telah direvisi naik menjadi < 7200 dari sebelumnya di < 6850.

Dua saham lainnya yang berhasil mencatatkan kenaikan adalah BMTR (+0.57%) dan MNCN (+1.06%). DILD kembali ditutup melemah sebesar 1.45%, dan BBKP, CLPI, KLBF, LSIP dan TRIM masing-masing berakhir stagnan di posisi penutupan hari Senin.

Kenaikan JCI pada hari Selasa masih dipicu oleh sentimen global yang memprediksikan akan adanya stimulus dari Federal Reserve yang melangsungkan pertemuannya pada pekan ini. Data-data ekonomi yang memburuk di Amerika mengindikasikan bahwa Federal Reserve akan kembali mengeluarkan stimulus ekonomi. Sementara itu, pasar juga menantikan hasil pertemuan European Central Bank (ECB). Apakah ECB akan mampu merealisasikan pernyataan presiden ECB Mario Draghi pekan lalu yang mengisyaratkan bahwa ECB akan mengutamakan eksistensi euro di dunia. Jika ECB gagal mendukung pernyataan ini dengan tindakan riil, maka dikhawatirkan pasar akan cenderung berbalik menjadi negatif kembali.

Di bursa Eropa dan Amerika, indeks Dow Jones, DAX dan FTSE semuanya ditutup melemah terutama menjelang dilangsungkannya pertemuan FOMC dan juga ECB. Pasar cenderung memilih untuk berhati-hati dalam menyikapi kedua event ini dengan melakukan aksi profit-taking di Eropa dan juga di Amerika.

Hari Rabu ini diprediksi indeks berpotensi terkoreksi namun akan terbatas hingga 4110-4120. Resistance yang berikutnya bagi JCI adalah di 4200 dan berikutnya di  4234.73 yang merupakan level tertinggi bagi JCI selama ini.


Senin, 30 Juli 2012

Morning Brief - 31 Juli 2012

Market Preview


Setelah menguat dalam beberapa sesi terakhir, indeks Dow Jones terkoreksi tipis dan ditutup melemah 0.02% atau 2.65 poin. Indeks S&P 500 juga turun 0.05% atau 0.67 poin sedangkan indeks NASDAQ terkoreksi 12.25 poin atau 0.41%. Meskipun kinerja di Amerika menurun, di Eropa, indeks FTSE dan DAX masih kuat dengan masing-masing mencatatkan kenaikan 1.18% dan 1.27%.

Di pasar obligasi, yield obligasi Spanyol untuk jangka waktu 10 tahun turun menjadi 6.57% sementara obligasi 10 tahun Italia turun menjadi 5.88%.

Dari Moody’s, lembaga rating ini mengingatkan bahwa walaupun komitmen ECB untuk mengambil tindakan tegas mengatasi krisis dapat mengulur waktu, ECB tidak akan dapat menyelesaikan krisis utang Eropa sendirian. Sementara itu, oposisi terhadap rencana ECB untuk membeli obligasi pemerintah dalam jumlah yang lebih besar tetap menjadi kendala yang signifikan. Oposisi yang terutama datang dari Jerman ini menyebutkan bahwa tugas utama dari ECB adalah memastikan tercapainya stabilitas harga, bukan memberikan bantuan keuangan bagi pemerintahan negara-negara anggotanya.

Menteri keuangan Amerika Timothy Geithner dan Menteri keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble juga bertemu pada hari Senin untuk membahas masalah krisis di Eropa. Keduanya menyambut baik suksesnya penjualan obligasi di Portugal dan Irlandia dan juga adanya kemajuan dalam pelaksanaan program austerity di kedua negara ini. Selain itu, mereka juga membahas upaya-upaya yang dilakukan oleh Italia dan Spanyol untuk mencapai reformasi fiskal dan struktural, namun keduanya tidak menyinggung mengenai Yunani dimana saat ini pihak Troika masih mengevaluasi hasil dari program reformasi di sana. Setelah bertemu dengan Schaeuble, Geithner dijadwalkan bertemu dengan presiden ECB Mario Draghi.

IMF hari Senin juga mengeluarkan pernyataan dimana krisis utang di Eropa telah memperburuk ketidakstabilan keuangan global dan proses penyelesaiannya berpotensi berkepanjangan dan memakan biaya yang besar.

Di sisi teknikal, kenaikan JCI hingga mencapai 4119.84 kemarin berpotensi membuka jalan untuk kenaikan berikutnya menuju 4234.73, namun kenaikan ini masih belum didukung kenaikan pada volume. Harga penutupan pun gagal menembus resistance 4108.67, sehingga hari Selasa ini dengan terkoreksinya indeks Dow Jones, JCI juga berpeluang ikut terseret arus koreksi. Support paling signifikan untuk indeks berada di 3964.81 sedangkan berdasarkan perhitungan Fibonacci, level-level support terdapat di 4083, 4060, 4042, 4024, dan 4001. Sebaliknya, resistance saat ini berada di 4108.67, 4119.84, dan 4200 diikuti oleh 4234.73. Diperkirakan hari Selasa ini indeks akan bergerak antara 4060 hingga 4120.


Market Wrap - 30/07/2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) bertahan di zona hijau pada sesi kedua perdagangan hari Senin dengan ditutup di 4099.12, naik 14.91 poin atau 0.37%. Indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing mencatat kenaikan 0.49% dan 0.53% sedangkan indeks regional juga membukukan kenaikan pada awal pekan ini. Indeks Nikkei berakhir naik 68.80 poin atau 0.8%, sama dengan kenaikan yang dibukukan oleh indeks KOSPI. Sementara itu, indeks Hang Seng berakhir menguat tajam 1.61%.

Hanya dua sektor yang berakhir melemah pada hari Senin: sektor pertanian turun 0.57% dan sektor infrastruktur melemah 1.1%. Sektor terbaik pada hari ini adalah sektor industri dasar yang mencatatkan kenaikan sebesar 2.53%, diikuti dengan sektor manufaktur dan perdagangan yang naik masing-masing 0.86% dan 0.77%.

Kenaikan dialami oleh 127 saham dibanding dengan 124 saham yang melemah dan 89 saham lainnya yang stagnan. Jumlah net buy asing cukup kuat yaitu senilai 738.38 miliar.

Faktor kebijakan bank sentral tetap menjadi katalis positif bagi pasar dimana pasar menantikan keputusan dari European Central Bank dan Federal Reserve pekan ini. ECB dinantikan tindakannya untuk mengatasi krisis di Eropa sedangkan Federal Reserve dinantikan tindakannya untuk memberikan stimulus bagi perekonomian Amerika yang saat ini tengah lesu.

Di antara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dialami oleh MNCN yang ditutup di 2350, naik 3.3%. BMRI merupakan saham terbaik kedua dengan kenaikan 2.61% dan sempat mencapai level tertinggi di 7950. Tiga saham stagnan adalah BBKP, CLPI dan TRIM, sementara DILD dan LSIP melemah masing-masing 1.43% dan 2.65%.

Menjelang sesi perdagangan di Amerika, kontrak berjangka S&P ditransaksikan melemah dan hal ini mengindikasikan bahwa indeks S&P 500 berpotensi melemah malam ini. Pasar selain menantikan hasil pertemuan dari Federal Reserve dan ECB juga menantikan dirilisnya data nonfarm payrolls untuk bulan Juli dimana diperkirakan angka payrolls naik dari 80 ribu menjadi 100 ribu sementara tingkat pengangguran diprediksi tetap di 8.2%.

JCI yang pada hari ini mencapai 4119.84 memberikan indikasi akan menguji level resistance berikutnya di 4234.73. Support diperkirakan berada di 4083.25 dan 4060.62.


Minggu, 29 Juli 2012

Half-Time Update - 30 Juli 2012


Mengawali sesi pertama dengan kenaikan hingga lebih dari 30 poin, Jakarta Composite Index (JCI) sempat terpangkas kembali hingga menyentuh level 4085.30. Pada akhir perdagangan sesi pertama indeks berada di level 4098.38, naik 14.17 poin atau 0.35%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir dengan kenaikan masing-masing 0.5% dan 0.48%.

Tiga sektor yang menahan laju indeks pada sesi pertama adalah sektor infrastruktur (-1.09%), sektor pertanian (-0.49%) dan sektor barang konsumsi (-0.12%). Sektor industri dasar menjadi sektor terbaik dengan kenaikan 1.61% disusul oleh sektor aneka industri (+0.86%) dan sektor properti (+0.8%).

Sebanyak 104 saham berhasil ditutup menguat sedangkan 115 saham ditutup melemah dan 94 lainnya stagnan.

Dari Sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh BMRI yang mencapai 7950 atau naik 3.92%. MNCN dan KLBF juga ditutup menguat masing-masing 1.1% dan 0.66%. Dua saham yang melemah adalah DILD dan LSIP dengan penurunan masing-masing 1.43% dan 0.88%. Sisanya sebanyak 4 saham ditutup stagnan: BBKP, BMTR, CLPI, dan TRIM.

Kenaikan JCI pada Senin ini masih bersumber pada ekspektasi pasar bahwa baik Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve akan menghadirkan solusi bagi krisis yang terjadi di Eropa dan juga bagi lesunya perekonomian di Amerika. Apabila keduanya gagal memenuhi ekspektasi para pelaku pasar, dikhawatirkan indeks akan kembali tertekan sebagaimana sebelum presiden ECB Mario Draghi menyampaikan pernyataannya pekan lalu.

Di sisi teknikal, kenaikan indeks hingga menembus level tertinggi sebelumnya di 4108.67 menjadikan outlook JCI kembali ke NETRAL setelah sebelumnya berada di zona NEGATIF. Target indeks selanjutnya saat ini berada di level tertinggi sebelumnya di 4234.73 sedangkan support terdekat berada di 4083.25 dan berikutnya di 4060.62.


Click here to download the full update (PDF)

Elnusa meraup laba Rp 48,3 miliar di kuartal kedua

JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) meraup laba bersih Rp 48,3 miliar pada kuartal kedua 2012. Angka ini tumbuh 12% dibandingkan perolehan pada periode serupa tahun lalu sebesar Rp 43,1 miliar.

Direktur Keuangan Elnusa Sabam Hutajulu mengungkapkan, hal Ini merupakan pencapaian positif, mengingat pada akhir Desember 2011 Elnusa mengalami minus Rp 43 miliar sehingga mencatat rugi bersih sebesar Rp 30,11 miliar. 

Perbaikan kinerja keuangan di kuartal kedua 2012 didukung peningkatan pendapatan usaha sebesar 6% menjadi Rp 2,28 triliun dibandingkan posisi kuartal kedua 2011 sebesar Rp 2,15%. Selain itu, terdapat kenaikan harga pokok pendapatan sebesar 4% dari Rp 1,935 triliun di kuartal kedua 2011 menjadi Rp 2,015 pada kuartal kedua 2012.

Sementara itu, arus kas operasi tumbuh dari level minus Rp 200,2 miliar pada kuartal kedua 2011 menjadi Rp 240,5 miliar pada kuartal kedua 2012. 

"Hal ini dikontribusikan oleh percepatan collection dari klien, perbaikan struktur biaya, struktur pendanaan yang lebih rendah, serta pemilihan klien yang lebih selektif di sektor hilir," ungkap Sabam dalam siaran pers, Senin (30/7).


http://investasi.kontan.co.id/news/elnusa-meraup-laba-rp-483-miliar-di-kuartal-kedua/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Garap Kasablanka I, Pakuwon rogoh kocek Rp 2,1 T


JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk tancap gas menggarap proyek superblok Kota Kasablanka. Bahkan, pada Sabtu (28/7) akhir pekan lalu, salah satu proyek tahap pertama, yaitu Mal Kota Kasablanka, resmi beroperasi. 

Mal berlantai lima dengan luas 110.000 meter persegi (m²) itu lebih besar ketimbang proyek mal sebelumnya, Gandaria City. Saat peresmian, jumlah tenant yang buka sudah mencapai 70%. 

Direktur Pakuwon Group, Stefanus Ridwan S. menuturkan, banyaknya jumlah tenant yang sudah buka di mal itu menandakan Pakuwon siap bersaing dengan mal lain di sekitar Kasablanka. Dia memproyeksikan, hingga akhir tahun, 90% dari total tenant akan buka. Adapun, tarif sewanya berkisar US$ 30-US$ 60 per m² per bulan.

Perseroan menargetkan, jumlah pengunjung mal mencapai 30.000 orang sehari, dan naik dua kali lipat di saat weekend. Demi menggaet pengunjung itu pula, Pakuwon sengaja menampilkan arsitektur menarik, seperti patung Rush Hour tepat di depan mal.

Kata Stefanus, pasca rampungnya Mal Kasablanka, pihaknya segera merampungkan proyek tahap pertama lainnya, berupa dua office tower dan dua apartemen. "Pembangunan sudah berjalan. Sekitar dua bulan ke depan, ditargetkan rampung," ungkapnya, Minggu (29/7). 

Office tower pertama berkonsep strata title dengan jumlah 34 lantai. Tower ini dibangun di atas lahan seluas 57.000 m², dengan harga jual berkisar Rp 18 juta-Rp 19 juta per m². Sedangkan tower kedua, khusus sewa dengan tarif US$ 22 per m² per bulan.

Meskipun pembangunan tahap pertama masih berlanjut, perusahaan berkode saham PWON ini sudah ancang-ancang menggarap proyek tahap kedua dan ketiga di Kota Kasablanka. 

Menurut Stefanus, untuk tahap kedua, perusahaan akan mendirikan dua apartemen dan satu office tower. Pembangunan tahap kedua dimulai setelah proyek tahap satu rampung. Proyek tahap dua ini diproyeksikan akan selesai dalam 2,5 tahun. 

Selanjutnya, pembangunan proyek tahap ketiga menyusul setelah tahap kedua tuntas. Untuk tahap ketiga, Pakuwon akan dirikan empat apartemen dan satu office tower. Pembangunan tahap terakhir ini diperkirakan memakan waktu 2,5 tahun. Sehingga, seluruh proyek superblok diproyeksi rampung pada 2017.

Sayangnya, Stefanus belum mau membeberkan nilai investasi untuk kedua tahapan itu. "Kami masih belum tahu berapa investasinya, karena setiap hari harga tanah selalu berubah-ubah," pungkasnya.

Hanya saja, untuk tahap pertama, Stefanus mengakui perusahaan telah merogoh kocek Rp 2,1 triliun.
Tahun ini, Pakuwon membidik pendapatan Rp 1,97 triliun, atau naik 33,7% dibanding realisasi tahun lalu.

Agustus, MLBI bagikan dividen tunai interim


JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan membagikan dividen interim di bulan Agustus. Dividen interim yang dibagi dari laba bersih MLBI per 30 Juni 2012 itu berjumlah Rp 6.950 per saham.
MLBI akan memberikan dividen interim kepada pemegang 21.070.000 sahamnya yang tercatat dalam daftar pemegang saham tanggal 27 Agustus 2012 pukul 16.00 WIB. Jadi, total dividen interim MLBI itu akan sebesar Rp 146,44 miliar.
Berikut jadwal pembagian dividen interim itu:
  1. Cum dividen interim di pasar reguler dan negosiasi: Kamis, 16 Agustus 2012
  2. Ex dividen interim pasar reguler dan negosiasi: Kamis, 23 Agustus 2012
  3. Cum dividen interim di pasar tunai: Senin, 27 Agustus 2012
  4. Ex dividen interim di pasar tunai: Selasa, 28 Agustus 2012
  5. Pelaksanaan pembayaran dividen interim: Senin, 10 September 2012

Bursa mulai stabil, taksi Express siap IPO


JAKARTA. Minat initial public offering (IPO) emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak surut. Kendati volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tinggi, penawaran saham perdana sepanjang tahun ini cukup ramai.
Sejak Januari hingga Juli 2012, sudah ada 13 emiten baru di BEI dengan nilai IPO total Rp 5,79 triliun. Beberapa perusahaan memang memutuskan menunda IPO, namun sebagian lainnya tetap maju tahun ini. Satu di antaranya adalah PT Expressindo Transindo Utama, pengelola armada taksi Express.
Selain Express, PT Pelayaran Nelly Dwi Putra dan PT Provident Agro, satu perusahaan BUMN, dan anak usaha BUMN, juga berniat IPO pada semester II-2012. "Kondisi pasar lebih stabil di kuartal IV. Lebih cocok IPO saat itu," kata Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, kemarin.
Menurut Stephen K. Sulistyo, Managing Director Business Development and Investment Rajawali Corpora, induk usaha Expressindo, rencana IPO di kuartal IV-2012 tetap berjalan. Porsi saham yang ditawarkan sekitar 20%.
Expressindo telah menunjuk Mandiri Sekuritas dan JP Morgan Indonesia sebagai penjamin emisi. Bukan cuma menyasar investor lokal, pemodal asing juga disasar sebagai pembeli saham IPO Expressindo. "Kami akan roadshow ke Singapura, Hong Kong, Eropa, dan Amerika," ujar Stephen.
David Santoso, Direktur Keuangan Expressindo, menambahkan, perseroan ini menargetkan dana Rp 800 miliar-Rp 900 miliar dari IPO. Dana itu digunakan untuk penambahan armada. Saat ini, armada taksi Express 7.000 unit, dan ditargetkan menjadi 8.000 unit hingga akhir tahun ini. "Pendapatan kami tahun lalu mencapai Rp 350 miliar," imbuh David.
Kiswoyo A. Joe, analis Askap Futures, menilai, bisnis taksi terbilang kompleks sehingga investor belum tentu meminati sahamnya. "Jika bensin naik, tarif ikut naik, konsumen bisa beralih. Itu tentu mempengaruhi kinerja perseroan," katanya.
Di BEI saat ini sudah ada saham perusahaan transportasi berbasis di Surabaya, PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). "Perdagangan ZBRA tidak likuid," tandas Kiswoyo. Pada Jumat (27/7), harga ZBRA turun 0,81% menjadi Rp 122 per saham.
Penilaian Reza pun senada. Tanpa inovasi layanan konsumen yang bisa mengerek kinerja, akan sulit bagi Expressindo menarik minat para investor saham.

Pendapatan Rp 3,2 T, investor melirik saham JSMR

JAKARTA. Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melaju di zona hijau pada transaksi pagi ini. Per pukul 09.54, saham JSMR naik 1% menjadi Rp 5.700. 

Kinerja perusahaan menjadi salah satu alasan investor memburu saham ini. Asal tahu saja, Jasa Marga mencetak pendapatan usaha semester I 2012 sebesar Rp 3,27 trilun atau meningkat 15,43% dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp 2,84 triliun.

Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi menilai, pencapaian pendapatan perusahaan pada semester I-2012 ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, "Pertumbuhan bisnis organik perusahaan di mana tingkat pertumbuhan pendapatan dari pengguna jalan tol semakin meningkat," jelasnya.

Kedua, penjualan saham tresuri dan kepemilikan atas saham CMNP yang memberikan tambahan dana sekitar Rp 300 miliar. Ketiga, mulai berjalannya bisnis anak perusahaan yang mengelola sejumlah ruas tol di beberapa daerah. 

Berdasarkan konsensus, 17 analis merekomendasikan buy, 3 analis merekomendasikan hold, dan satu analis merekomendasikan sell. Adapun target harga rata-rata saham ini adalah Rp 6.095 per saham.


http://investasi.kontan.co.id/news/pendapatan-rp-32-t-investor-melirik-saham-jsmr

Pertumbuhan kredit menyebabkan saham BBRI melesat


JAKARTA. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pagi ini (30/7) bergerak positif. Pada pukul 09.46, saham BBRI melesat 2% menjadi Rp 6.850. 

Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, aksi beli investor terhadap saham perbankan ini terkait dengan kinerja perusahaan pada kuartal II lalu. Dijelaskan, BBRI mencatat peningkatan portofolio kredit mikronya sebesar 15,03% menjadi Rp96,59 triliun pada triwulan kedua 2012 dari Rp 83,97 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dia menjelaskan, pertumbuhan kredit khususnya mikro tersebut didukung oleh upaya BBRI untuk mengembangkan sektor UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Dalam pandangan kami, BBRI berada dalam posisi yang baik dalam menjalankan fungsi intermediasinya yakni melalui penyerapan dana murah dari perkotaan dan penyaluran dana tersebut ke wilayah pedesaan," paparnya.
Dia juga memprediksi, penambahan kantor, karyawan, dan infrastruktur (misalnya jaringan ATM) di wilayah pedesaan akan mendukung ekspansi kredit UMKM BBRI ke depannya.

BII sees ‘best semester’ since ‘97 as profits soar


PT Bank Internasional Indonesia (BNII), one of the nation’s top 10 banks controlled by Malaysia’s Maybank, reaped Rp 592 billion (US$62.75 million) in profits in the first six months of this year, up 61 percent from the same period a year ago due to strong growth in income from loan interest during what the bank called the “best semester” since 1997.

Though lending grew slightly below the overall banking industry’s average at 24 percent to Rp 73.5 trillion in outstanding loans as of June, net interest income (NII) soared on increasing net interest margin (NIM), which is the difference between lending rate and deposit rate, the bank, more commonly known as BII, announced.

BII’s NII rose 32 percent to Rp 2.6 trillion in the January-June period this year from a year earlier, as NIM increased to 5.89 percent from 5.43 percent the previous year.

“The improved performance was mainly supported by solid growth across the bank’s core businesses, improved asset quality, and its continuing overall operational improvements,” BII said.

Global wholesale banking loans accounted for 38 percent of total loans, while small and medium enterprise (SME) and consumer loans contributed 25 percent and 36 percent, respectively.

Gross non-performing loans (NPL), which is a bank’s ratio of bad loans, dropped to 2.11 percent as of the end of June versus 2.45 percent in the same month last year, well below the central bank’s 5 percent threshold.

BII’s total assets grew 21 percent, surpassing Rp 100 trillion for the first time to Rp 102 trillion.

“The improved performance demonstrates that our long journey and efforts in regaining our growth momentum have now started to bear fruit,” BII’s president director Dato’ Khairussaleh Ramli said in the statement.

“I am confident that our sustainable growth plan across all business segments will further improve our performance as we continue to capture higher market share while ensuring good asset quality,” he added.

Capital adequacy ratio (CAR), which measures a bank’s capital strength, remained “healthy” at 12.56 percent, enough to expand its lending business as it was well above the central bank’s minimum requirement of 8 percent. Commercial banks in Indonesia had an average CAR of about 17 percent.

BII also had Rp 76.6 trillion in customers’ deposits as of the end of June this year, up 16 percent from the same period last year, and boosting a loan-to-deposit ratio (LDR) up to 95.39 percent compared with 89.95 percent in the previous year.

To meet customers’ demand, BII added 24 new branches and 66 ATMs in the first half of this year, making a total of 375 offices and 1,218 ATMs throughout the archipelago. The increase in overhead costs was managed at 12 percent to Rp 2.4 trillion in June this year from a year earlier.

Shares in BII traded at Rp 415 on Friday, up 3.75 percent from the previous day. (Esther Samboh/ The Jakarta Post)

http://english.kontan.co.id/news/bii-sees-best-semester-since-97-as-profits-soar

BNII Catat Laba Bersih Setelah Pajak Rp592M


INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) sebesar Rp592 miliar hingga semester pertama 2012 atau naik 61% hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp367 miliar.

Sementara itu, laba sebelum pajak dan kepentingan non-pengendali Bank mencapai Rp824 miliar atau naik 59% dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan kinerja ini terutama didukung oleh pertumbuhan pada bisnis inti bank, peningkatan kualitas aset dan perbaikan kinerja keseluruhan sistem operasional bank. Demikian seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (29/7/2012).

Pendapatan bunga bersih (NII) meningkat 32% dari Rp1,9 triliun per Juni 2011 menjadi Rp2,6 triliun per Juni 2012 disebabkan oleh biaya dana yang rendah. Persaingan yang ketat dalam industri perbankan memberi tekanan pada marjin bunga bersih (NIM) perbanka.namun, pada Juni 2012 Bank dapat meningkatkan NIM-nya menjadi 5,89% dari 5,43% pada periode yang sama tahun lalu.


Adapun portofolio kredit naik 24% menjadi Rp73,5 triliun per Juni 2012 dari periode sama sebelumnya Rp59,5 triliun. Kredit global wholesale banking memberikan kontribusi 38% dari total kredit. Sementara kontribusi kredit UKM dan konsumer masing-masing sebesar 25% dan 36%.

Rasio kredit terhadap simpanan nasabah (LDR) konsolidasian terjaga pada level 95,39% dibandingkan 89,95% pada periode yang sama tahun lalu. LDR untuk Bank Saja (tanpa anak perusahaan) juga terkelola pada level 89,40%, sementara modified consolidated LDR dengan memperhitungkan obligasi, pinjaman jangka panjang dan simpanan nasabah tercatat sebesar 82,40% per 30 Juni 2012.

Total simpanan nasabah tumbuh sebesar 16% mencapai Rp76,6 triliun per 30 Juni 2012, naik dari Rp65,9 triliun per 30 Juni 2011. Tabungan tumbuh sebesar 9% menjadi Rp16,0 triliun dari Rp14,6 triliun, Giro tumbuh 12% menjadi Rp13,5 triliun dari Rp12,1 triliun tahun lalu, dan deposito naik 20% menjadi Rp47,1 triliun dari Rp39,2 triliun. Pertumbuhan simpanan nasabah ini telah menyebabkan kenaikan aset Bank sebesar 21% hingga mencapai Rp102,0 triliun dari Rp84,3 triliun per 30 Juni 2011.


“Total aset BII kini telah melampaui angka Rp100 triliun, yaitu sebesar Rp102,0 triliun. BII juga mencapai dua digit annualized ROE yaitu sebesar 15,72% yang merupakan pencapaian pertama kalinya sejak 1997. Peningkatan kinerja ini menunjukkan bahwa perjalanan panjang dan upaya kami dalam meraih kembali momentum pertumbuhan telah menunjukkan hasil. Saya yakin rencana pertumbuhan berkelanjutan pada seluruh segmen bisnis akan lebih meningkatkan kinerja Bank sekaligus terus memperluas pangsa pasar dengan tetap menjaga kualitas aset dengan baik," tutur Presiden Direktur BII, Dato’ Khairussaleh Ramli. [mel]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888202/bnii-catat-laba-bersih-setelah-pajak-rp592m

BEST Raih Laba Bersih Rp203,91 Miliar


INILAH.COM, Jakarta - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mencatatkan laba bersih naik menjadi Rp203,91 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp49,55 miliar.

Kenaikan laba bersih diikuti kenaikan pendapatan menjadi Rp451,10 miliar pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 Rp183,04 miliar. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp200,84 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp95,39 miliar. Laba kotor naik menjadi Rp250,26 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 senilai Rp87,64 miliar. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan ini.

Laba usaha perseroan naik menjadi Rp231,69 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 senilai Rp70,43 miliar. Laba bersih per saham dilusi naik menjadi Rp28 pada semester pertama 2012 dari periode sama sebelumnya Rp7,73. Kewajiban perseroan mencapai Rp391,22 miliar pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp749,07 miliar.

Ekuitas perseroan mencapai Rp1,38 triliun pada semester pertama 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp894,86 miliar. Kas dan setara kas perseroan mencapai Rp269,26 miliar hingga semester pertama 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp60,06 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888211/best-raih-laba-bersih-rp20391-miliar

Manajemen ROTI Optimistis Raih Penjualan Rp1 T


INILAH.COM, Jakarta - Manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) optimistis dapat meraih penjualan sebesar Rp1 triliun pada 2012.Hal itu seiring penjualan telah mencapai Rp570,36 miliar hingga semester pertama 2012.

"Penjualan kami naik 55% menjadi Rp570 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama tahun 2011. Dengan pencapaian tersebut kami optimis penjualan dapat mencapai Rp1 triliun," tutur Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Yusuf Hady saat dihubungi INILAH.COM, akhir pekan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, penjualan dapat mencapai Rp1 triliun pada 2012 didorong dari beberapa faktor. Pertama, ada dua pabrik yang beroperasi di Semarang dan Medan sehingga dapat mendukung penjualan. Kedua, ada kenaikan di Jabodetabek dan Jawa Timur. "Pemasaran kami cukup agresif pada semester pertama 2012," kata Yusuf.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan laba bersih tahun berjalan naik 39,92% menjadi Rp72,29 miliar hingga semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 sebesar Rp51,66 miliar.

Penjualan perseroan naik 55,69% menjadi Rp570,36 miliar pada paruh pertama 2012 Yoy dari Rp366,32 miliar. Beban pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp306,65 miliar Yoy dari sebelumnya Rp195,82 miliar. Demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/7/2012).

Sementara laba kotor ROTI naik menjadi Rp263,70 miliar pada semester pertama 2012 dari periode yang sama 2011 sebesar Rp170,50 miliar. Laba usaha naik menjadi Rp96,69 miliar Yoy dari Rp67,32 miliar. Laba per saham perseroan naik menjadi Rp71,42 Yoy dari Rp51,04.

Adapun kewajiban perseroan semester pertama 2012 naik menjadi Rp313,78 miliar ketimbang posisi pada 31 Desember 2011 yang mencapai Rp212,69 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp589,75 miliar pada 30 Juni 2012 dari Rp546,44 miliar pada akhir 2011. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888199/manajemen-roti-optimistis-raih-penjualan-rp1-t

Tender Offer INCI, Target Price Rp 500


INILAH.COM, Jakarta -Sejumlah investor dikabarkan melakukan aksi borong saham PT Intanwijaya Internasional Tbk (INCI) untuk mengantisipasi berkembangnya rencana tender offer saham perseroan.

Menurut salah satu pelaku pasar, INCI hendak dijual ke perusahaan kimia asal Australia. Adapun harga yang ditawarkan oleh pihak INCI kepada investor tersebut adalah di harga Rp 500.

Kedua belah pihak dikabarkan telah sepakat atas rencana ini. Diperkirakan paling lambat akhir September, proses tender offer akan dilaksanakan.

INCI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia dasar. Keberhasilan perusahaan menggenjot penjualan ekspor ke beberapa negara di Asia, khususnya China dan Singapura rupanya menarik minat investor luar untuk masuk.

Pada perdagangan Jumat (27/7/2012) akhir pekan lalu, INCI ditutup pada area hijau yakni di level Rp 245 per lembarnya atau naik Rp40. Total nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 3,19 miliar. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1887936/tender-offer-inci-target-price-rp-500

Cermati Saham BBTN Usai Rights Issue


INILAH.COM, Jakarta - Aksi korpporasi yang sudah dirancang sejak tahun lalu itu, akhirnya mendekati kenyataan. Kalau tak ada aral melintang, 18 Agustus nanti, manajemen Bank BTN akan mengikuti acara dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI. Agendanya, membahas rencana bisnis BTN setelah memperoleh dana dari hasil penjualan right issue.

Nah, jika komisi yang menangani bidang keuangan dan perbankan itu sudah menyatakan setuju dengan rencana bisnis BTN, maka tak akan ada lagi yang menghambat manajemen melakukan penerbitan saham baru. Hajatan besar itu bisa diselenggarakan pada November mendatang.

Ketika itulah, sekitar 1,5 miliar saham baru akan dijajakan dengan harga Rp1.620. Sehingga dari aksi ini BTN akan memperoleh tambahan dana sekitar Rp2,4 triliun. Rencana ini, mestinya, mendapat perhatian khusus dari kalangan investor. Sebab saat ini saham BBTN masih berada di level Rp1.320. Itu berarti masih berada di teritori murah.

Itu sebabnya, sejumlah analis yang dihubungi INILAH.COM memberikan rekomendasi buy untuk BBTN. Mereka memprediksi, di tahun ini juga, harga saham ini akan mencapai level Rp 1.850 per lembarnya. [mdr]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888076/cermati-saham-bbtn-usai-rights-issue

BSDE Catatkan Laba Bersih Naik 29%


INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan laba bersih naik 29,68% menjadi Rp588,38 miliar pada semester pertama 2012, ketimbang periode yang sama 2011 sebesar Rp453,69 miliar.

Kenaikan laba bersih diikuti peningkatan pendapatan 24,42% menjadi Rp1,60 triliun pada semester pertama 2012 dari semester pertama 2011 (yoy) sebesar Rp1,28 triliun. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp596,05 miliar yoy dari Rp490,16 miliar. Laba kotor naik dari Rp798,38 miliar pada paruh pertama 2011 menjadi Rp1 triliun pada semester pertama 2012.

Sementara laba usaha enam bulan pertama 2012 ini naik menjadi Rp566,60 miliar yoy dari Rp449,28 miliar. Alhasil, laba per saham pun naik menjadi Rp28,95 yoy dari Rp22,17. Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Senin (30/7/2012).

Di sisi lain, kewajiban perseroan naik menjadi Rp5,46 triliun pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp4,53 triliun. Ekuitas perseroan pun naik menjadi Rp9,82 triliun pada 30 Juni 2012 dari akhir 2011 sebesar Rp8,25 triliun.

Adapun kas dan setara kas tercatat Rp4,04 triliun pada 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp3,47 triliun. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1888397/bsde-catatkan-laba-bersih-naik-29

Sabtu, 28 Juli 2012

Morning Brief - 30 Juli 2012

Market Preview


Indeks Dow Jones kembali ditutup menguat tajam pada sesi perdagangan hari Jumat bersamaan dengan penguatan pada indeks S&P 500 dan NASDAQ.

Dampak dari pernyataan Mario Draghi mengenai komitmen dari European Central Bank (ECB) dalam upayanya mempertahankan eksistensi euro masih terasa, dan pekan mendatang komitmen ini akan diuji saat ECB melangsungkan pertemuannya. Pasar juga menyambut positif berita mengenai akan dilangsungkannya pertemuan antara Draghi dengan pimpinan Bundesbank Jens Weidmann. Weidmann merupakan salah satu penentang program pembelian obligasi oleh ECB selama ini, dan sikapnya telah ditegaskan saat Weidmann mengundurkan diri dari dewan ECB beberapa waktu lalu.

Selain ECB, Federal Reserve juga akan melangsungkan pertemuannya pekan mendatang. Pasar juga akan menantikan langkah apakah yang akan diambil oleh Fed sehubungan dengan perkembangan ekonomi baru-baru ini. Sebelumnya, Ben Bernanke telah mengatakan bahwa Fed siap mengambil tindakan untuk memastikan bahwa perekonomian Amerika tidak tersendat terutama karena dampak dari krisis di Eropa.

Di Amerika, data ekonomi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi melambat di triwulan kedua seiring dengan memburuknya kondisi di pasar tenaga kerja Amerika. Kepercayaan konsumen juga menurun di bulan Juli hingga mencapai level terendah tahun ini.

Di sisi teknikal, JCI berhasil mencapai semua level resistance Fibonaccinya hingga 4074.72 dan bahkan sempat mencapai 4088.83. Dengan demikian hanya tersisa satu resistance yang paling signifikan yaitu di 4108.67. Jika angka ini berhasil dilewati oleh indeks maka outlook indeks akan berubah menjadi NETRAL dari kondisi saat ini yang masih NEGATIF.

Pergerakan indeks Dow Jones yang positif pada hari Jumat mengindikasikan bahwa peluang untuk indeks kembali naik hingga melebihi resistance di 4108.67 ini terbuka lebar. Jika terlewati, maka outlook indeks yang sebelumnya negatif dapat kembali ke NETRAL. Sementara itu, untuk mampu kembali ke outlook POSITIF indeks perlu menembus level tertingginya selama ini yaitu 4234.73. Hingga penutupan hari Jumat kemarin MACD JCI kembali bergerak naik seiring dengan naiknya volume dan juga candlestick yang cenderung bullish. RSI juga kembali menanjak menuju area jenuh beli (overbought). Semuanya ini menunjuk pada potensi penguatan lanjutan pada hari Senin mendatang.

Namun, perlu diperhatikan bahwa membaiknya sentimen baru-baru ini masih didasarkan pada ekspektasi pasar akan adanya tindakan oleh ECB dan juga Fed. ECB diharapkan mengambil tindakan untuk menyelamatkan euro sedangkan Fed diharapkan memacu kembali pertumbuhan ekonomi di Amerika. Apabila kedua ekspektasi ini gagal terealisasi, dikhawatirkan pasar akan berbalik kembali negatif dan berujung pada melemahnya indeks secara signifikan.


Jumat, 27 Juli 2012

Market Wrap - 27/07/2012

Market Review


Pernyataan dari presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi pada hari Kamis kemarin mendapat respon positif dari pasar. Indeks Dow Jones berhasil menguat tajam lebih dari 200 poin bersamaan dengan bursa Eropa seperti DAX dan FTSE. Bursa regional Asia juga menyambut positif pernyataan Draghi dengan menanjak melesat cukup signifikan. Jakarta Composite Index ditutup naik hampir 2%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 menguat 2.68% dan 2.91% sedangkan di Jepang indeks Nikkei menguat 1.46%. Indeks Hang Seng dan KOSPI juga berhasil mencatatkan kenaikan tajam masing-masing 2.02% dan 2.62%

Kenaikan tajam dari JCI didukung oleh aksi net buy asing yang melonjak tajam hingga mencapai 2.2T. Akibatnya, 180 saham berhasil menguat, sementara jumlah saham yang melemah hanya 71 saham. Sisanya sebanyak 102 saham berakhir stagnan.

Secara sektoral, sektor perdagangan merupakan satu-satunya sektor yang mengalami penurunan pada sesi perdagangan hari Jumat ini. Sembilan sektor lainnya berhasil menguat dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor keuangan (+2.97%), diikuti oleh sektor infrastruktur (+2.62%) dan sektor aneka industri (+2.47%).

Saham-saham bluechip mendominasi perdagangan hari ini seperti ASII (+3.1%), BBRI (+5.51%), BMRI (+2.68%), TLKM (+4.49%) dan BBCA (+3.9%). Kelima saham ini merupakan komponen dari indeks LQ-45 dan juga IDX30.

Dari sembilan saham terekomendasi, BBKP mencatat kenaikan terbesar yaitu 5%, diikuti oleh KLBF, CLPI dan BMRI yang menguat antara 2.68% hingga 2.7%. BMTR dan TRIM gagal memanfaatkan momentum positif hari ini dan justru berakhir melemah masing-masing 0.57% dan 1.59%. Tiga saham lainnya berakhir stagnan yaitu DILD, LSIP dan MNCN. RALS kembali gagal mencapai harga entrynya dan juga berakhir stagnan di 1170.

JCI berhasil mencapai semua level resistance Fibonaccinya hingga 4074.72 dan bahkan sempat mencapai 4088.83. Dengan demikian hanya tersisa satu resistance yang paling signifikan yaitu di 4108.67. Jika angka ini berhasil dilewati oleh indeks maka outlook indeks akan berubah menjadi NETRAL dari kondisi saat ini yang masih NEGATIF.

Menjelang sesi perdagangan Amerika, pasar akan kembali dihadirkan dengan data GDP Amerika untuk triwulan kedua, data konsumsi perorangan dan juga data indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan.

Hingga sore ini indeks FTSE dan DAX masih berada di area negatif. Pasar masih cenderung memilih untuk menunggu dirilisnya data dari Amerika walaupun potensi untuk penguatan lanjutan masih ada. Yang perlu dinantikan adalah apakah pernyataan dari Mario Draghi akan mampu didukung oleh kebijakan yang riil dari ECB?


Kamis, 26 Juli 2012

Morning Brief - 27 Juli 2012

Market Preview

Indeks Dow Jones melesat tajam pada sesi perdagangan hari Kamis sebesar 211.88 poin atau 1.67% setelah presiden European Central Bank (ECB) mengindikasikan bahwa para pembuat kebijakan mungkin melakukan intervensi di pasar obligasi seiring dengan naiknya imbal balik di Spanyol dan Italia yang dikhawatirkan dapat mengancam eksistensi euro. Draghi menyatakan komitmennya untuk berupaya mempertahankan eksistensi euro. Sebelumnya, ECB enggan melanjutkan program pembelian obligasi sejak bulan Maret dan mendorong pemerintah negara-negara Eropa untuk mengendalikan defisitnya masing-masing. Indeks S&P 500 dan NASDAQ juga menguat masing-masing 1.65% dan 1.37%.


Pernyataan Draghi berhasil menahan kenaikan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. Imbal hasil Italia untuk periode dua tahun turun 88 basis poin menjadi 4.06% sedangkan imbal hasil obligasi Spanyol untuk periode 10 tahun turun 45 basis poin menjadi 6.93%.

Lain halnya dengan Yunani, pembahasan anggaran Yunani untuk melakukan pemotongan anggaran sebesar 11.5 miliar euro berlangsung alot sehingga keputusan mengenai hal ini ditunda hingga pertemuan berikutnya pada tanggal 30 mendatang. Presiden Komisi Eropa Jose Barroso mengatakan bahwa Yunani harus bisa memberikan hasil nyata, bukan hanya kata-kata saja. Sementara itu, Troika yang tiba di Athena hari Kamis memulai evaluasinya akan perkembangan dari pelaksanaan program austerity di Yunani.

Sehari sebelumnya dikabarkan bahwa Citigroup kini melihat ada probabilitas sebesar 90% bakal keluarnya Yunani dari euro, sesuatu yang justru akan menggandakan utang Yunani karena adanya devaluasi dari mata uang Yunani yang baru terhadap euro. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah melakukan restrukturisasi utang Yunani kembali, termasuk dengan ECB menerima kerugian dari obligasi Yunaninya dan juga dengan memaksa para kreditur swasta yang Maret lalu menolak berpartisipasi untuk menerima opsi ini. Maret lalu pihak swasta setuju mengurangi beban utang Yunani hingga mencapai 100 miliar euro.

Dari Amerika, data jobless claims untuk pekan yang berakhir 21 Juli dilaporkan turun 35 ribu menjadi 353 ribu, lebih rendah dari ekspektasi para analis yang memprediksikan angka jobless claims di 380 ribu. Data lainnya yaitu durable goods orders dilaporkan naik 1.6% di bulan Juni, melebihi ekspektasi kenaikan 0.3%. Namun, kenaikan ini didominasi oleh item-item transportasi karena di luar item transportasi tingkat pemesanan justru turun 1.1%, jauh dari kenaikan di bulan sebelumnya yaitu sebesar 0.8%. Sementara itu, data pending home sales menunjukkan terjadinya perlambatan pada angka penjualan dari 14.7% di bulan Mei menjadi 8.4% di bulan Juni. Pasar sebelumnya memprediksikan kenaikan sebesar 12.1%. Dibandingkan bulan sebelumnya penjualan turun 1.4% dari sebelumnya meningkat 5.4%.

Hari Jumat ini data ekonomi di Amerika akan menghadirkan data GDP untuk triwulan kedua. Estimasi awal menunjukkan perlambatan dari 1.9% menjadi 1.4%. Data lainnya adalah angka konsumsi perorangan dan juga indeks kepercayaan dari Universitas Michigan.

Di sisi teknikal, kenaikan indeks Dow Jones memberikan indikasi bahwa JCI berpeluang menguat pada hari Jumat ini. Indeks diperkirakan mengincar resistance di 4019.76 dan 4036.74. Tidak tertutup kemungkinan juga bagi 4053.72 dan 4074.72 untuk diuji oleh indeks. Penurunan indeks hari Jumat ini diperkirakan tidak akan terlalu signifikan. Dengan support terdekat berada di 3979.60, indeks berpeluang untuk mampu bertahan di atas level 4000. Meskipun diprediksi naik, indeks masih belum mampu keluar dari outlook negatifnya. Untuk mampu ‘lolos’ dari outlook negatif, indeks harus mampu menembus level 4108.67, atau setidaknya mempertahankan posisinya di atas 4000 hingga indikator-indikator seperti RSI dan MACD mampu kembali netral.


Market Wrap - 26/07/2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) kembali ditutup menguat pada sesi perdagangan hari Kamis. Indeks menanjak tipis 3.94 poin atau 0.1% setelah sempat tertekan hingga 3979.60. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berhasil ditutup menguat masing-masing 0.27% dan 0.34%. Penguatan bursa domestik ini seiring dengan menguatnya bursa regional dimana indeks Nikkei naik 0.92%, KOSPI menguat 0.74% sedangkan indeks Hang Seng hanya mampu menguat tipis  sebesar 0.08%.

Aksi jual asing masih cukup dominan dengan nilai 261.14 miliar rupiah, sehingga menekan 131 saham yang akhirnya berakhir melemah. Sebaliknya, 108 saham berhasil mencatat kenaikan dan 112 lainnya stagnan.

Kendati JCI ditutup dalam kondisi positif, enam sektor melemah dengan dipimpin oleh sektor perdagangan (-0.59%) dan diikuti oleh sektor pertambangan (-0.39%) dan sektor industri dasar (-0.3%). Kenaikan terbesar secara sektoral terjadi pada sektor aneka industri yang menguat 1.01% sedangkan sektor barang konsumsi dan sektor manufaktur masing-masing menguat 0.86% dan 0.6%.

Dari sembilan saham terekomendasi, kenaikan hanya terjadi pada tiga saham: DILD (+2.94%), TRIM (+2.44%) dan KLBF (+0.68%). BBKP menjadi satu-satunya yang stagnan di 600, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada CLPI yang terpuruk 2.11%. MNCN dan LSIP masing-masing menjadi kedua dan ketiga terburuk dengan masing-masing melemah 1.09% & 0.88%.

Tidak ada perubahan pada outlook JCI karena pada dasarnya pergerakan hari Kamis ini tidak jauh berbeda dari pergerakan hari Rabu kemarin. Outlook indeks masih negatif dengan resistance terdekat berada di 4015.03 yang merupakan level tertinggi hari ini diikuti oleh sederetan resistance berbasis angka Fibonacci di 4019.76, 4036.74, 4053.72 dan 4074.72. Indeks perlu menembus kembali level 4108.67 untuk mengembalikan outlook indeks ke NETRAL. Sebaliknya, penurunan hari ini hanya sempat mencapai 3979.60, masih di atas angka terendah hari Rabu kemarin di 3964.81. Di bawah support ini, level support berikutnya berada di 3927.84.

Positifnya bursa regional ditopang oleh harapan pada otoritas moneter di Eropa dan Amerika akan adanya stimulus ekonomi untuk memacu kembali perekonomian yang memburuk akhir-akhir ini.

Meskipun demikian, sentimen masih cenderung rapuh dan rentan terhadap perkembangan krisis Eropa, terutama di Spanyol dan Yunani.

Beberapa data ekonomi yang akan dirilis pada sesi perdagangan malam ini adalah data durable goods orders, jobless claims dan pending home sales. Durable goods diperkirakan melambat dari 1.3% menjadi 0.3% di bulan Juni, jobless claims diprediksi menurun tipis dari 386k menjadi 380k sedangkan pending home sales diperkirakan melambat dari 5.9% menjadi 0.3% di bulan Juni (month-on-month).


Taksi Express akan Lepas Saham 20% lebih ke Publik


INILAH.COM, Jakarta - Salah satu anak usaha grup Express akan melakukan penawaran umum saham perdana untuk ekspansi usaha pada akhir tahun 2012.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen mengatakan, pihaknya telah menerima dokumen penawaran umum saham perdana perusahaan taksi Express. Dana penawaran umum saham perdana tersebut akan digunakan untuk melakukan ekspansi dengan menambah armada.

Perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek. Manajemen BEI mengharapkan manajemen grup Express dapat melepas saham ke publik lebih dari 20%. "Grup Express akan mengejar listing kuartal keempat 2012. Mereka akan publik expose paling lambat lusa," tambah Hoesen, saat ditemui wartawan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/7/2012).

Lebih lanjut ia menuturkan, pihaknya optimis sekitar 25 emiten dapat mencatatkan saham perdana di BEI pada 2012. Kemungkinan emiten tersebut akan ramai melakukan penawaran umum saham perdana pada kuartal keempat 2012.

"Memang Juli-Agustus relatif sepi untuk penawaran umum saham perdana. Kami menargetkan 25 emiten pada 2012. Saat ini emiten yang telah tercatat ada 13 emiten. Ke depan rata-rata diharapkan tiap bulan ada tiga hingga empat emiten untuk melakukan penawaran umum saham perdana," kata Hoesen. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1887138/taksi-express-akan-lepas-saham-20-lebih-ke-publik

Inilah Cara Kurangi Saham Tidur


INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan ada beberapa emiten yang akan melakukan perubahan usaha.

Hal itu sebagai upaya untuk mengaktifkan kembali saham tidur. Salah satu perusahaan yang melakukan perubahan usaha yaitu PT Karewell Indonesia Tbk

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen menuturkan, pihaknya telah menerima rencana perubahan usaha PT Karwell Indonesia Tbk (KARW) dari industri makanan dan tekstil menjadi pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian prasarana logistik maritim. Rencana perubahan usaha itu mengingat selama ini PT Karwell Indonesia Tbk tidak memiliki pendapatan.

Dengan perubahan usaha tersebut diharapkan dapat membukukan kinerja baik sehingga dapat mengaktifkan kembali saham perseroan di BEI. "Tahun lalu ada upaya untuk mengaktifkan kembali saham tidur. Salah satu saham tidur tersebut diakibatkan karena tidak mempunyai pendapatan. Salah satunya Karewell," ujar Hoesen, saat ditemui di gedung BEI, Kamis (26/7/2012).

Salah satu peralihan bisnis dilakukan oleh emiten yaitu PT Karewell Indonesia Tbk. PT Karewell Indonesia Tbk yang sekarang berubah nama menjadi PT Maharlika Indonesia Tbk membeli dan mengoperasikan aktiva tetap berupa enam unit Rubber Tyred Ganiry Crane dan pengambilalihan perusahaan sasaran yaitu 100% kepemilikan saham dalam PT PBM Olah Jasa Andal.

Pembelian saham yang diperjualbelikan sebesar US$55 juta. Selain itu, perseroan telah mendapatkan pinjaman dari induk perseroan ICTSI sebesar US$70 juta. Perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Juni 2012 untuk perubahan usaha tersebut.

Sebelumnya perusahaan Singapura, ICTSI Far East Pte Ltd mengambil alih saham PT Karwell Indonesia Tbk yang dimiliki oleh PT Karya Estetikamulia. ICTSI mengambil saham tersebut melalui mekanisme transaksi di BEI pada 3 Mei lalu.

Jumlah saham KARW yang diambil alih mencapai 312,55 juta saham atau setara 53,23% dari total saham yang dikeluarkan dan disetor. Harga jual per saham sebesar Rp74. Selain itu, ICTSI juga telah membeli sekitar 157,172 juta saham KARW atau setara dengan 26,77% yang dimiliki publik. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1887161/inilah-cara-kurangi-saham-tidur