DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Jumat, 30 November 2012

After-hours - 30 November 2012

Market Review


Melemahnya saham-saham blue chip menekan kinerja Jakarta Composite Index (JCI) pada hari Jumat hingga ditutup turun 42.95 poin atau 0.99% di 4,276.14. Dua indeks saham acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah masing-masing 0.88% dan 0.78%. Sebaliknya, indeks Nikkei dan Hang Seng berhasil mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0.48% dan 0.49%. Indeks KOSPI di sisi lain berakhir melemah tipis sebesar 0.1%.

Di Jepang, kabinet Jepang menyetujui stimulus fiskal kedua senilai 880 miliar yen dengan menggunakan cadangan anggaran. PM Yoshihiko Noda bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekonomi Jepang sebelum pemilu bulan depan.

Empat dari sepuluh sektor yang ada berhasil menguat dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor properti (+1.43%) diikuti oleh sektor industri dasar (+0.77%). Sebaliknya, sektor pertanian dan infrastruktur melemah signifikan masing-masing 2.16% dan 2.06%.

Meskipun melemah tajam, posisi transaksi asing justru mencatatkan posisi net buy senilai Rp534.03 miliar. Sebanyak 124 saham ditutup menguat, 131 saham melemah dan sisanya sebanyak 106 saham ditutup stagnan.

Di antara delapan saham terekomendasi, ISAT mencatatkan penurunan tajam hingga 11.9% sedangkan INDS ditutup melemah 2.99% dan ASGR turun 1.45%. Sebaliknya, lima saham berakhir menguat: ESSA (+7.14%), ADHI (+4.42%), MDLN (+3.77%), SSIA (+3.7%), dan CTRS (+1.76%).

JCI kembali terpuruk keluar dari rentang konsolidasinya di 4,300-4,350 dan hal ini cenderung memberikan indikasi negatif untuk awal pekan mendatang. Fokus pasar terhadap isu fiscal cliff Amerika menjadi hambatan utama bagi indeks untuk menguat lebih lanjut. Support krusial bagi indeks kembali berada di 4,242 dan level ini akan kembali terancam pekan depan apabila perundingan antara partai Republik dan Demokrat sehubungan dengan penetapan anggaran belanja Amerika tak kunjung menghasilkan kompromi.

Perkembangan terakhir menyebutkan bahwa Menteri Keuangan Amerika Tim Geithner mengajukan proposal pada pimpinan partai Republik John Boehner untuk menghindarkan perekonomian Amerika dari jurang fiskal yang isinya menggantikan kenaikan pajak senilai $1.6 triliun dengan pemotongan pengeluaran negara senilai $400 miliar.

Malam nanti, data-data ekonomi Amerika yang akan dirilis antara lain Chicago PMI untuk periode November, pendapatan pribadi untuk bulan Oktober dan juga pengeluaran pribadi untuk periode yang sama.



Kamis, 29 November 2012

Morning Dew - 30 November 2012

Market Preview



Saham-saham di Eropa dan Amerika kembali menguat di pertengahan pekan.

Indeks FTSE dan DAX masing-masing berakhir di 5870,30 dan juga DAX di 7400.96. Di Amerika, indeks Dow menanjak hingga 13021.80, indeks S&P dan NASDAQ masing-masing berakhir di 1415.95 dan 3012.03.

Optimisme terhadap tercapainya resolusi anggaran belanja Amerika tetap menjadi faktor yang mendominasi sentimen para investor. Indeks saham Amerika sempat tertekan saat John Boehner mengatakan bahwa tidak ada kemajuan substansial pada diskusi anggaran saat ini. Sementara pimpinan mayoritas Senat Amerika Harry Reid mengatakan bahwa Demokrat sepenuhnya berada pada sisi yang sama sehubungan dengan perundingan anggaran ini. Pernyataan Chuck Schumer mengenai adanya kemajuan dalam negosiasi ini pada akhirnya kembali mengangkat sentimen pasar yang sempat terpukul oleh pernyataan Boehner sebelumya. Sementara itu, Menteri keuangan Amerika Timothy F. Geithner dijadwalkan akan menghadap keempat pemimpin partai Republik pada hari Kamis untuk melakukan negosiasi. 

Data ekonomi juga menopang kinerja indeks Dow dimana jumlah pending home resales menanjak 5.2%, melewati angka ekspektasi para analis yang sebelumnya memperkirakan adanya kenaikan sebesar 1%. Data GDP yang dirilis juga berhasil melampaui ekspektasi dimana GDP diestimasi tumbuh 2.7% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih baik dari ekspektasi kenaikan sebelumnya sebesar 2%, namun masih di bawah prediksi para analis yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 2.8%. Data lainnya adalah jobless claims yang menunjukkan adanya penurunan dalam jumlah klaim dibandingkan pekan sebelumnya. Namun, data klaim ini terdistorsi oleh adanya badai Sandy sehingga cenderung diabaikan oleh pasar.

Menjelang dibukanya bursa Asia, indeks regional diperkirakan masih akan bergerak di kisaran positif setelah sehari sebelumnya menanjak cukup signifikan. Pada sesi perdagangan hari Kamis indeks Nikkei ditutup naik 0.99%, demikian pula dengan indeks Hang Seng yang menguat 0.99%. Di dalam negeri, Jakarta Composite Index ditutup menguat 14.26 poin atau 0.33% di 4,319.09, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing naik 2.58 poin (+0.35%) dan 1.28 (+0.34%) di 738.45 dan 374.56.

JCI untuk hari Jumat diprediksi masih akan bergerak dalam rentang konsolidasinya di antara 4,300 hingga 4,350 dengan support dan resistance tambahan di 4,270-80 dan 4,370-80. Selama belum tercapai kesepakatan antara partai Republik dan Demokrat di Amerika, pergerakan indeks masih akan cenderung jatuh di rentang yang sama, walaupun untuk isu Yunani telah tercapai kesepakatan pada awal pekan ini.




Click here to download the full update (PDF)

Rabu, 28 November 2012

Morning Dew - 29 November 2012

Market Preview


Setelah dalam beberapa sesi bursa saham di Amerika didera oleh penurunan, indeks Dow Jones pada hari Rabu ditutup menguat 0.83% sedangkan indeks S&P 500 menanjak 0.79% sementara indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi berakhir naik 0.81%.

Di Eropa, indeks FTSE 100 Inggris dan DAX 30 Jerman juga berhasil mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0.06% dan 0.15% setelah pada hari sebelumnya dilaporkan bahwa negosiasi mengenai pencairan bailout Yunani telah mencapai komprominya antara pihak Komisi Eropa, Dana Moneter Internasional dan pihak Bank Sentral Eropa.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa tingkat penjualan rumah baru di Amerika pada bulan Oktober menurun 0.3% dari bulan sebelumnya setelah pada periode sebelumnya mengalami kenaikan 0.8%. Hasil ini berada di bawah ekspektasi para analis yang sebelumnya memperkirakan penjualan mengalami perlambatan dengan meningkat 0.3%.

Dari survey Beige Book yang dirilis oleh Federal Reserve disebutkan bahwa perekonomian Amerika mengalami ekspansi pada tingkat yang terukur dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen dan juga membaiknya sektor perumahan yang diimbangi oleh terjadinya perlambatan pada sektor manufaktur dan juga dampak dari badai Sandy beberapa waktu lalu.

Survey Beige Book juga mengindikasikan bahwa para pembuat kebijakan di Federal Reserve kemungkinan tidak akan menurunkan pembelian bulanan mereka berupa utang perumahan senilai $40 miliar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Amerika. Selain itu, menurut Fed kesepakatan dalam upaya menurunkan defisit anggaran pemerintah tanpa melalui kenaikan pajak yang mendadak dan juga tanpa melakukan pemotongan pengeluaran juga akan menghilangkan satu faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan dari pihak partai Republik, John Boehner, menjadi faktor utama yang mendukung kenaikan pada hari Rabu. Boehner mengatakan bahwa dirinya optimis bahwa perundingan anggaran yang tengah dilakukan saat ini akan dapat menghindarkan perekonomian Amerika dari krisis dalam waktu dekat. Sementara itu, presiden Barack Obama mengatakan bahwa semakin banyak anggota partai Republik yang setuju pada pendekatan berimbang yang diajukannya untuk mengurangi defisit dan Obama juga mengatakan bahwa dia berharap kesepakatan akan dapat tercapai sebelum hari Natal mendatang.

Obama tengah mengupayakan supaya Kongres setuju untuk memperpanjang pemotongan pajak untuk kelas menengah sementara pihak Boehner terus menolak rencana penghapusan pemotongan pajak untuk kalangan atas dan juga menginginkan supaya pihak Demokrat serius dalam melakukan pemotongan anggaran. Hari ini di Amerika Obama mengutus Treasury Secretary Tim Geithner untuk bertemu dnegan para pimpinan kongres untuk membahas upaya untuk menghindarkan Amerika dari jurang fiskal (fiscal cliff) yang berpotensi terjadi apabila terjadi kenaikan pajak dan pemotongan pengeluaran anggaran secara otomatis senilai lebih dari $600 miliar tahun depan jika kesepakatan gagal dicapai.

Setelah melemah tajam pada sesi hari Rabu, JCI diperkirakan akan kembali bergerak dalam rentang konsolidasinya diantara 4,300 hingga 4,350, didukung oleh kenaikan indeks Dow dan juga indeks saham di Eropa semalam. Support di bawah rentang ini terdapat di 4,270-80 sementara resistance di atas rentang tersebut berada di 4,370-4,380.


Click here to download the full update (PDF)

After-hours - 28 November 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 0.75% pada akhir sesi perdagangan hari Rabu. Penurunan JCI juga diikuti oleh dua indeks acuan utama lainnya yaitu LQ-45 (-0.93%) dan IDX30 (-0.81%). Tak hanya di bursa lokal, bursa regional juga berakhir melemah dengan indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 1.22%, 0.61% dan 0.65%.

Hanya dua sektor diantara sepuluh sektor yang berhasil ditutup menguat: sektor barang konsumsi (+0.84%) dan sektor keuangan (+0.02%). Sektor aneka industri menjadi sektor dengan kinerja terburuk yang melemah 4.33% diikuti oleh sektor pertanian (-2.51%) dan sektor pertambangan (-1.34%).

Sebanyak 79 saham ditutup menguat dibandingkan dengan 199 saham yang berakhir melemah dan 89 saham lainnya yang berakhir stagnan. Posisi transaksi asing pada hari Rabu ini berakhir pada net sell senilai Rp.206.25 miliar.

Di antara delapan saham yang terekomendasi, hanya ADHI yang berhasil ditutup menguat di 1740. ASGR, CTRS, INDS, ISAT, MDLN, dan SSIA ditutup melemah dengan SSIA melemah tajam sebesar 5.31%. ESSA menjadi satu-satunya yang stagnan pada akhir sesi perdagangan hari ini.

Penurunan JCI pada hari ini cukup signifikan hingga sempat mencapai angka 4,268.04 sebelum akhirnya ditutup di 4,304.82. Penurunan indeks hingga keluar dari rentang konsolidasinya di antara 4,300-4,350 dikhawatirkan masih akan berlanjut, terutama apabila pasar masih risau sehubungan dengan prospek kompromi antara partai Demokrat dan Republik dalam hal penetapan anggaran belanja Amerika.

Hingga sore menjelang dibukanya sesi perdagangan di Amerika indeks FTSE dan DAX bergerak dalam zona negatif dengan masing-masing turun 0.26% dan 0.16%. Pergerakan hari Kamis besok akan cenderung ditentukan oleh pergerakan di pasar Eropa dan Amerika pada malam ini.

Selasa, 27 November 2012

Morning Dew - 28 November 2012

Market Preview

Lain halnya dengan indeks saham di Eropa yang cenderung berakhir positif, indeks Dow Jones, S&P 500 dan NASDAQ ditutup dengan masing-masing mencatatkan penurunan 0.69%, 0.52% dan 0.3%. Sebaliknya, di Inggris indeks FTSE 100 menguat 0.22% sedangkan indeks DAX berakhir naik 0.55%.

Bursa saham di Amerika kembali mendapatkan tekanan jual pada sesi perdagangan hari Selasa. Tercapainya kesepakatan antara para menteri keuangan zona euro dengan IMF dan European Central Bank sehubungan dengan rencana pencairan dana bailout Yunani masih belum mampu mendominasi sentimen pasar yang saat ini tengah mengkhawatirkan hasil negosiasi antara partai Republik dan Demokrat di Washington untuk menetapkan anggaran belanja Amerika di tahun 2013.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Selasa di Amerika juga tidak mampu mengangkat sentimen pasar yang negatif. Indeks kepercayaan konsumen di bulan November dilaporkan naik hingga mencapai angka tertinggi dalam empat tahun terakhir. Data yang dirilis oleh Conference Board ini menunjukkan bahwa indeks berhasil melampaui ekspektasi para analis yang berada di 73.0 dengan mencatatkan kenaikan dari 73.1 menjadi 73.7.

Data lainnya yang dirilis di sesi perdagangan New York adalah tingkat permintaan barang-barang seperti mesin dan elektronik yang pada dilaporkan naik di bulan Oktober. Di luar barang-barang kapital yang bersifat defensif dan juga di luar pemesanan pesawat terbang, tingkat pemesanan mengalami kenaikan sebesar 1.7% walaupun secara total tidak banyak terjadi perubahan. Para ekonom sendiri sebelumnya memprediksikan terjadi penurunan sebesar 0.7%.

Data harga perumahan yang diukur oleh indeks S&P/Case-Shiller yang mencakup nilai-nilai properti di 20 kota dilaporkan naik 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu September 2011. Di bulan Agustus lalu, indeks ini naik 2%. Kenaikan indeks ini sesuai dengan ekspektasi para analis yang memperkirakan terjadinya kenaikan sebesar 3%.

Data ekonomi yang akan dirilis pada hari Rabu antara lain angka penjualan rumah baru untuk bulan Oktober yang diprediksi mengalami penurunan 0.8% setelah di bulan sebelumnya mencatatkan kenaikan sebesar 5.7%; dan selain itu juga akan dirilis Beige Book Economic Survey oleh Federal Reserve yang isinya adalah pandangan para anggota Federal Reserve terhadap outlook ekonomi masing-masing distrik Federal Reserve. Dari kedua data tersebut diperkirakan keduanya berpotensi menggerakkan pasar apabila terdapat kejutan baik positif maupun negatif.

Jakarta Composite Index (JCI) pada sesi hari Rabu ini diprediksi akan kembali terjebak di dalam rentang konsolidasinya antara 4,300-4,350 dengan support dan resistance tambahan di 4,290 dan 4,360. Walaupun isu Eropa kurang lebih telah terkendali, para investor masih tetap mengkhawatirkan prospek perekonomian Amerika yang saat ini terancam terjerumus ke dalam jurang fiskal apabila antara partai Republik dan Demokrat tidak dapat dicapai kesepakatan dalam penetapan anggaran belanja negara Amerika tahun 2013.

Click here to download the full update (PDF)

After-hours - 27 November 2012

Market Review


Perkembangan positif di Eropa ternyata tidak mampu menahan aksi profit-taking para investor pada sesi perdagangan domestik pada hari Selasa.

Jakarta Composite Index (JCI) berakhir melemah 0.86%, disertai dengan turunnya indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing terkoreksi 1.23% dan 1.3%. Sementara itu, indeks regional berakhir mixed dengan indeks Nikkei dan KOSPI berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0.37% dan 0.87% sementara indeks Hang Seng sebaliknya ditutup melemah tipis 0.08%.

Hanya dua sektor dari sepuluh yang berhasil ditutup menguat: sektor industri dasar (+0.34%) dan sektor properti (+0.38%). Sebaliknya, sektor barang konsumsi menjadi sektor terburuk dengan penurunan tajam sebesar 2.2% diikuti oleh sektor pertanian (-1.21%) dan sektor manufaktur (-1.18%).

Sebanyak 96 saham ditutup menguat dibandingkan dengan turunnya 157 saham. Sisanya sebanyak 116 saham berakhir stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan harga penutupan pada hari Senin kemarin. Transaksi asing juga berakhir pada posisi net sell dengan nilai Rp251.3 miliar.

Enam diantara delapan saham terekomendasi berhasil mencatatkan kenaikan pada akhir sesi perdagangan hari Selasa. Kenaikan terbesar dibukukan oleh INDS (+3.07%) diikuti oleh ASGR (+3.03%) dan MDLN (+1.85%). Sementara itu, hanya SSIA yang melemah 0.88% sedangkan ESSA ditutup stagnan.

Setelah ADHI mencapai target pricenya dan mendekati target akhirnya di 1970, CTRS turut menguat hingga mencapai angka tertinggi di 1940, melebihi target pricenya di 1910. Target CTRS selanjutnya berada di 1960.

Menjelang sesi perdagangan di New York, indeks saham di Eropa untuk sementara bergerak di zona positif dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing naik 0.51% dan 0.69%. Positifnya indeks di Eropa ini dipicu oleh perkembangan positif dari Eropa dimana para menteri keuangan zona euro, European Central Bank dan IMF pada akhirnya menyetujui pencairan dana bailout bagi Yunani.

Hal ini diprediksi akan memberikan dampak positif bagi sentimen pasar malam nanti meskipun bayang-bayang risiko terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal akan mengimbangi katalis positif dari Eropa.

Sesi perdagangan hari Rabu akan dipengaruhi oleh pergerakan indeks saham di Amerika nanti malam. JCI diprediksi akan tetap bertahan di dalam rentang konsolidasinya antara 4,300-4,350 dengan potensi kenaikan hingga 4,380. Apabila indeks kembali tertekan, diprediksi support di 4,270 hingga 4,280 kembali akan menahan tekanan jual terhadap indeks.

Tercapainya solusi di Eropa – setidaknya untuk sekarang ini – mengarahkan perhatian pasar kepada isu jurang fiskal yang mengancam perekonomian Amerika.


Senin, 26 November 2012

Morning Dew - 27 November 2012

Market Preview



Menjelang pertemuan Kongres Amerika untuk membahas mengenai penetapan anggaran belanja Amerika guna menghindarkan perekonomian Amerika dari jurang fiskal, saham-saham di Amerika cenderung ditutup melemah pada hari Senin. Selain pertemuan Kongres, di Eropa para menteri keuangan zona euro juga tengah membahas mengenai pencairan dana bailout Yunani dimana dalam beberapa kali pertemuan sebelumnya gagal mencapai kesepakatan.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 42.31 poin atau 0.33% di 12,967.40, indeks S&P 500 ditutup turun 0.20% atau 2.86 poin di 1,406.29, namun sebaliknya indeks NASDAQ berhasil menguat 0.33% atau 9.93 poin menjadi 2,976.78. Indeks FTSE dan DAX di Eropa juga berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.56% dan 0.23% di 5,786.72 dan 7,292.03.

Belum menentunya hasil dari pembahasan mengenai isu anggaran Amerika dan pencairan dana bailout Yunani ini kembali menjadi batu sandungan bagi pasar untuk melanjutkan kenaikannya. Kongres Amerika akan kembali bertemu pekan ini untuk membicarakan solusi untuk menghindarkan perekonomian Amerika dari jurang fiskal dimana akan terjadi pemotongan anggaran secara otomatis disertai oleh kenaikan pajak senilai $607 miliar apabila antara partai Demokrat dan Republik tidak dapat tercapai kesepakatan dalam penetapan anggaran belanja negara. Di satu sisi, partai Republik menginginkan kenaikan pendapatan pajak dengan membatasi pengurangan anggaran sementara di pihak partai demokrat diupayakan adanya kenaikan pajak untuk kalangan berpenghasilan tinggi. Kantor anggaran kongres Amerika sendiri telah mengingatkan bahwa apabila perekonomian Amerika terjerumus ke dalam jurang fiskal akan terjadi resesi dengan tingkat pengangguran sebesar 9%. Tingkat pengangguran saat ini di Amerika berada di angka 7.9% per  bulan Oktober lalu. 

Di Eropa, kegagalan perundingan antara Eropa dengan IMF sehubungan dengan pencairan dana untuk Yunani juga menjadi ganjalan bagi sentimen pasar. Para menteri keuangan zona euro tengah mencari solusi bagaimana mencairkan dana bailout Yunani di tengah penolakan IMF terhadap perpanjangan waktu bagi Yunani hingga dua tahun untuk menurunkan tingkat defisitnya terhadap GDP.

Melemahnya indeks saham di Eropa dan Amerika mengindikasikan bahwa pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) cenderung mengarah ke zona negatif pada sesi perdagangan hari Selasa ini, namun hal ini diperkirakan akan diimbangi oleh pernyataan dari Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang mengatakan bahwa para menteri keuangan zona euro telah mencapai kesepakatan sehubungan dengan pencairan dana bailout untuk Yunani. Namun, Draghi tidak merinci lebih lanjut mengenai kesepakatan yang dicapai ini. 

Perlu ditekankan bahwa tanpa rincian lebih lanjut mengenai kesepakatan bailout Yunani, pasar masih akan cenderung berhati-hati, terlebih dengan masih belum adanya kesepakatan anggaran belanja Amerika.

Indeks kemungkinan akan kembali terkoreksi mencapai 4,350-4,360 yang merupakan level resistance sebelumnya yang saat ini telah beralih fungsi menjadi level support. Di sisi atas, peluang bagi indeks untuk menanjak lebih lanjut menuju 4,400 masih tetap terjaga walaupun risiko terjadinya koreksi hingga kembali ke area supportnya di 4,290-4,300 juga masih membayangi.


After-hours - 26 November 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) berakhir menguat pada sesi perdagangan hari Senin dengan ditutup naik 26.36 poin atau 0.61%. Sebanyak 143 saham menguat, 114 saham berakhir stagnan dan 107 saham lainnya ditutup melemah.


Dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat masing-masing 0.75% dan 0.79%. Hanya dua dari sepuluh sektor yang berakhir di zona negatif: sektor pertanian (-0.15%) dan sektor pertambangan (-0.35%). Sektor aneka industri menjadi sektor terbaik hari ini dengan kenaikan 1.09% disusul oleh sektor barang konsumi (+0.96%) dan sektor manufaktur (+0.81%).

Di tingkat regional, indeks Hang Seng dan KOSPI ditutup melemah masing-masing 0.24% dan 0.15% sedangkan indeks Nikkei berakhir menguat 0.24%.

Di antara delapan saham yang terekomendasi, kenaikan terbesar dialami oleh ADHI (+4.29%), diikuti oleh CTRS (+2.17%). Sebaliknya, SSIA ditutup melemah 1.72%, ISAT dan ASGR masing-masing berakhir melemah 1.55% dan 1.49%. ESSA, INDS dan MDLN ditutup stagnan.

Posisi transaksi asing pada hari ini berakhir dengan net buy senilai Rp65.2 miliar dengan indeks sempat menanjak hingga 4,377.52 sebelum ditutup di 4,375.17.

Optimisme terhadap kompromi antara Demokrat dan Republik mengenai penetapan anggaran belanja Amerika selain data-data ekonomi Amerika yang cenderung positif pada pekan lalu merupakan katalis positif yang menggairahkan pasar. Meskipun demikian, bayang-bayang dari isu penyelesaian pencairan dana bailout Yunani tetap menjadi ganjalan utama bagi menanjaknya indeks saham global.

Menjelang dibukanya bursa saham di Amerika, indeks saham FTSE dan DAX untuk sementara berada di zona negatif seiring dengan dinantikannya hasil pertemuan para menteri keuangan zona euro untuk membahas upaya pemberian bantuan kepada Yunani.

Data ekonomi Amerika yang akan dirilis malam ini adalah Chicago Fed National Activity Index dan Dallas Fed Manufacturing Activitiy Index. Diperkirakan tidak ada dampak yang signifikan dari kedua data ini karena pertemuan di Eropa akan lebih mendominasi sentimen investor pada malam ini. 

Untuk sesi perdagangan hari Selasa, JCI yang berhasil menanjak hingga 4,377 diperkirakan masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya hingga 4,380 namun resistance yang kuat diperkirakan akan cukup kuat mengingat lemahnya katalis positif yang ada. Apabila pertemuan di Eropa gagal menghasilkan solusi bagi Yunani dikhawatirkan indeks akan kembali terkoreksi hingga kembali ke rentang konsolidasi semula yaitu 4,300 hingga 4,350.


Minggu, 25 November 2012

Morning Dew - 26 November 2012

Market Preview

Indeks Dow Jones berakhir menguat tajam sebesar 172.79 poin atau 1.35% di 13,009.70 sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ juga berakhir menguat masing-masing 1.3% dan 1.38%.Optimisme pasar terhadap prospek tercapainya kesepakatan antara partai Republik dan Demokrat sehubungan dengan penetapan anggaran belanja Amerika menjadi katalis positif yang menopang kinerja indeks saham Amerika. 


Di Eropa, indeks FTSE dan DAX juga berakhir menguat masing-masing 0.49% dan 0.89%. Meskipun menguat, kondisi fiskal di Eropa masih membayangi kinerja bursa global. Gagalnya perundingan antara Eropa dengan IMF sehubungan dengan pencairan dana bailout untuk Yunani menjadi fokus utama para pembuat kebijakan di Eropa. Senin tanggal 26 November para menteri keuangan di zona euro akan kembali bertemu untuk membahas bailout Yunani. Menurut Kanselir Jerman Angela Merkel, saat ini tengah diupayakan disusunnya rencana untuk mencairkan dana bailout untuk Yunani senilai minimal 31 miliar euro dengan target utang Ynani menjadi 124% dari GDP di 2020, naik dari target sebelumnya yaitu 120% dari GDP. Saat ini utang Yunani diproyeksikan mencapai 129% dari GDP.

Salah satu masalah yang dihadapi dalam rencana mengurangi utang Yunani ini adalah rencana diturunkannya suku bunga yang dikenakan oleh para negara kreditur di zona euro. Pemangkasan suku bunga pinjaman akan menempatkan biaya pembiayaan di bawah beberapa suku bunga pinjaman yang diterapkan di 17 negara zona euro.

Pekan mendatang masih akan menghadirkan beberapa isu yang akan mempengaruhi kinerja bursa global.

Negosiasi untuk menyelamatkan Amerika dari jurang fiskal, pembahasan mengenai pencairan dana bailout Yunani, dan juga konflik di Timur Tengah masih akan menjadi katalis-katalis yang berpotensi menggerakkan pasar.

Di sisi data ekonomi, data indeks harga perumahan yang dirilis oleh S&P/Case-Shiller untuk bulan September diprediksi akan kembali mengalami kenaikan yang kedelapan kalinya berturut-turut. Data penjualan rumah baru untuk periode Oktober yang akan dirilis hari Rabu dan data pending home sales untuk bulan yang sama diperkirakan berpotensi menunjukkan pasar perumahan yang membaik.

Data lainnya adalah data durable goods orders untuk bulan Oktober dan juga data kepercayaan konsumen untuk bulan November serta data Chicago PMI pada hari Jumat mendatang.

Bagi Jakarta Composite Index, pergerakan pada pekan mendatang kembali akan berada di antara 4,300-4,350 walaupun dengan bias positif mengingat kenaikan tajam yang terjadi pada indeks Dow pada Jumat lalu. Resistance berikutnya adalah 4,360-4,370 disusul dengan 4,400. Di sisi support, indeks juga akan cenderung ditopang oleh supportnya di sekitar 4,270-4,280.


Kamis, 22 November 2012

After-hours - 22 November 2012

Market Review

Meskipun sempat melemah hingga mencapai angka terendah di 4,308.39, Jakarta Composite Index (JCI) akhirnya berhasil ditutup di 4,335.93, naik 18.65 poin atau 0.43%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir positif dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.62% dan 0.61%.

Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir positif dengan kenaikan sebesar 1.56%, 1.02%, dan 0.82%.

Kenaikan indeks pada hari ini didukung oleh kenaikan 154 saham, sementara 93 saham berakhir melemah dan 120 saham lainnya ditutup stagnan pada level penutupan hari Rabu kemarin. Posisi transaksi asing pada akhir sesi perdagangan mencapai net buy senilai Rp144.61 miliar.

Tiga sektor dari sepuluh sektor yang ada berakhir melemah, yaitu sektor pertambangan (-1.15%), sektor industri dasar (-0.82%) dan sektor pertanian (-0.12%). Sektor terbaik pada hari ini adalah sektor barang konsumsi yang menanjak 2.36%, diikuti oleh sektor properti (+0.97%) dan sektor manufaktur (+0.95%).

Dari delapan saham terekomendasi, kinerja terbaik datang dari ADHI yang menguat 6.67% hingga mencapai angka tertinggi 1600. Selain ADHI, CTRS juga mengalami kenaikan yang moderat yaitu sebesar 3.28% dan ISAT yang menguat 1.57% serta ASGR yang naik 0.75%. Walaupun tidak ada diantara delapan rekomendasi yang berakhir melemah, ESSA, INDS, MDLN dan SSIA berakhir stagnan pada level penutupan masing-masing pada hari Rabu kemarin.

Beberapa katalis positif yang mendukung kenaikan pada hari ini antara lain adalah optimisme pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan antara partai Demokrat dan Republik dalam menetapkan anggaran belanja Amerika; selain itu juga ekspektasi terhadap prospek pemerintahan China di masa mendatang juga menjadi faktor positif bagi pasar. Sebaliknya, kenaikan indeks terhambat oleh gagalnya perundingan pencairan dana bailout Yunani karena terjadinya perbedaan pendapat di dalam lingkar Troika sendiri. Troika terdiri dari Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional. Kegagalan ini mengindikasikan bahwa nasib Yunani masih tidak menentu dan hal ini akan berdampak negatif bagi sentimen pasar apabila Yunani pada akhirnya mengalami kebangkrutan.

Hari Kamis ini bursa saham Amerika akan ditutup untuk memperingati hari Thanksgiving. Wall Street akan kembali dibuka pada hari Jumat namun dengan durasi waktu perdagangan yang lebih singkat dari biasanya.

Tutupnya Wall Street pada Kamis ini mengindikasikan bahwa pergerakan bursa regional pada hari Jumat akan cenderung tidak berbeda jauh dengan pergerakan hari ini dimana fluktuasi indeks masih berkisar antara 4,300 hingga 4,350.

Rabu, 21 November 2012

Morning Dew - 22 November 2012

Market Preview


Indeks Dow Jones  melanjutkan kenaikannya dengan mencatatkan kenaikan sebesar 48.38 poin atau 0.38%. Indeks S&P 500 dan NASDAQ juga bergerak positif dengan mengakhiri sesi perdagangan hari Rabu masing-masing naik 0.23% dan 0.34%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX juga berhasil ditutup di zona hijau yaitu dengan masing-masing menguat 0.07% dan 0.16%.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa jobless claims mengalami penurunan sebesar 41,000 menjadi 410,000 pekan lalu. Sementara itu, dari Conference Board, data leading economic indicators dilaporkan naik 0.2% setelah pada bulan sebelumnya naik 0.5%. Sebelumnya, indeks ini diperkirakan naik 0.1%. Data lainnya adalah rilis final data Reuters Thomson/Universitas Michigan terhadap indeks sentimen konsumen di bulan November yang dilaporkan berada di 82.7, turun tipis dari angka bulan lalu 82.6, namun lebih rendah dari ekspektasi yang berada di 84.5.

Di Eropa, tekanan negatif terhadap sentimen pasar akibat gagalnya tercapainya keputusan antara Eropa dan IMF dalam pencairan dana bailout Yunani mereda setelah dikabarkan bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa dirinya setuju mendengarkan proposal gencatan senjata dari Mesir. Hal ini dianggap mengindikasikan bahwa ada upaya negosiasi di antara pihak yang bertikai untuk mencari resolusi masalah ini.

Bursa saham Amerika akan diliburkan pada hari Kamis untuk memperingati hari Thanksgiving.

Pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan akan tetap berada di dalam rentang sebelumnya yaitu antara 4,300 hingga 4,350. Minimnya katalis yang signifikan mendorong para investor untuk cenderung menunggu dan mengambil sikap yang netral saat ini. Beberapa katalis yang berpotensi menggerakkan pasar adalah negosiasi penetapan anggaran belanja Amerika dan juga apabila tercapai kesepakatan antara Eropa dan IMF dalam hal pencairan dana bailout Yunani.

Di luar rentang konsolidasi JCI terdapat support area di 4,270-4,280 sedangkan untuk resistance di luar rentang konsolidasi ada di 4,370-4,380.

Menjelang dibukanya bursa domestik, indeks Nikkei untuk sementara ini telah mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 1.45%. Hal ini memperkuat indikasi bahwa Jakarta Composite Index (JCI) berpotensi mengalami penguatan pada sesi perdagangan hari Kamis ini.


After-hours - 21 November 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) berhasil mencatatkan kenaikan tipis 0.11% pada akhir sesi perdagangan hari Rabu. Dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 sebaliknya menguat tipis masing-masing 0.04 poin. Kenaikan tipis pada indeks domestik ini tidak berhasil mengimbangi kenaikan yang terjadi pada indeks Nikkei (+0.87%) dan Hang Seng (+1.39%). Sementara itu, indeks KOSPI ditutup melemah 0.32%.


Optimisme yang bersumber pada data ekonomi Amerika dan juga ekspektasi bahwa China akan mengeluarkan stimulus seiring dengan bergantinya para pemimpin di China menjadi katalis positif bagi pasar regional. Namun, kenaikan di bursa regional masih tetap dibayangi oleh risiko terjerumusnya Amerika ke dalam jurang fiskal apabila antara partai Demokrat dan Republik gagal mencapai kesepakatan dalam penyusunan anggaran belanja pemerintah Amerika. Di sisi lain, gagalnya pembahasan mengenai pencairan dana bailout Yunani akibat perbedaan pendapat antara Eropa dan IMF juga merupakan katalis negatif bagi pasar.

Sebanyak 123 saham berakhir positif walaupun 140 saham lainnya berakhir melemah. Sementara itu, 102 saham stagnan, ditutup pada harga penutupan hari Selasa. Posisi transaksi asing juga berakhir dengan kondisi net sell senilai Rp207.97 miliar.

Di antara sembilan saham yang direkomendasikan, kinerja terbaik ditunjukkan oleh CTRS (+2.81%) disusul oleh ESSA (+0.89%) dan SSIA (+0.85%). Di sisi negatif, MDLN melemah 1.82% disusul oleh CLPI (-0.6%). ADHI dan ASGR di sisi lain berakhir stagnan.

Berimbangnya katalis positif dan negatif kembali mendorong indeks bergerak di dalam rentang harga antara 4,300 hingga 4,350, dan fluktuasi ini diprediksi akan berlanjut pada hari Kamis besok kecuali ada titik terang pada isu jurang fiskal Amerika ataupun penyelesaian masalah krisis di Eropa, terutama dalam hal pencairan dana bailout Yunani.

Malam ini akan dirilis data indeks sentimen konsumen oleh Thomson Reuters/Universitas Michigan dan juga data jobless claims mingguan dan leading economic indicator oleh Conference Board. Indeks sentimen konsumen diprediksi naik menjadi 84.5 di bulan November dari 82.6  sedangkan data jobless claims diperkirakan turun dari 439 ribu menjadi 410 ribu. Leading indicator untuk bulan Oktober diperkirakan melambat dari 0.6% menjadi 0.1%.


Click here to download the full update (PDF)

Selasa, 20 November 2012

Morning Dew - 21 November 2012

Market Preview

Sesi perdagangan pada hari Selasa ditutup mixed setelah di Asia indeks Nikkei dan Hang Seng melemah masing-masing 0.12% dan 0.16%, Jakarta Composite Index (JCI) juga ditutup melemah tipis 0.02% di 4,312.37 walaupun indeks IDX30 ditutup naik 0.14 poin atau 0.04% dan indeks LQ-45 berakhir menguat 0.14 poin atau 0.02%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX berakhir menguat dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.18% dan 0.69%.Di Amerika ketiga indeks utama Amerika ditutup mixed yaitu DJIA turun 0.06% namun sebaliknya indeks S&P 500 dan NASDAQ naik tipis 0.07% dan 0.02%. Pidato Ben Bernanke menjadi katalis negatif utama yang berdampak pada melemahnya kinerja indeks saham di Amerika namun hal ini diimbangi oleh data ekonomi yang mengindikasikan terjadinya peningkatan pada kinerja pasar properti di Amerika.

Sektor konsumsi menjadi sektor terbaik diantara sepuluh sektor yang ada dengan kenaikan sebesar 0.79%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 0.53%. Sebaliknya, kinerja terburuk dialami oleh sektor aneka industri yang turun tajam sebesar 1.1% selain sektor industri dasar yang terpuruk 0.96%. Sektor pertambangan juga melemah yaitu sebesar 0.64%.

Pernyataan yang disampaikan oleh Ben Bernanke dalam acara Economic Club of New York menjadi katalis negatif bagi perdagangan di bursa Amerika. Bernanke mengatakan bahwa kemampuan Federal Reserve dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada bukanlah tidak terbatas. Selain itu, Bernanke juga mengatakan bahwa apabila Amerika tidak dapat menghindari jurang fiskal dimana akan terjadi pemangkasan pengeluaran pemerintah  dan juga kenaikan pajak pada awal tahun 2013, pemulihan ekonomi di Amerika akan terancam.

Data ekonomi yang dirilis di Amerika pada Selasa malam menunjukkan bahwa tingkat pembangunan rumah baru di bulan Oktober mengalami kenaikan dari 863 ribu menjadi 894 ribu, lebih baik dari ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan angka pembangunan rumah baru sebesar 840 ribu atau mengalami penurunan sebesar 3.7%. Meskipun demikian, jumlah ini merupakan perlambatan yang cukup signifikan dari periode sebelumnya yaitu dari 15.1% menjadi 3.6%. Pemberian ijin pembangunan atau building permits pada periode yang sama mengalami penurunan sebesar 2.7%, lebih baik dari ekspektasi penurunan 2.9% namun jauh di bawah periode sebelumnya yang mengalami peningkatan tajam sebesar 11.1%.

Data ekonomi berikutnya yang dihadapi oleh para investor adalah jobless claims atau klaim pengangguran untuk periode pekan yang berakhir 17 November dimana diperkirakan terjadi penurunan klaim dari 439 ribu menjadi 410 ribu. Indikator lainnya yang akan dirilis adalah angka final dari indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan untuk periode November dimana diperkirakan indeks akan mengalami penurunan dari 84.9 menjadi 84.5. Angka leading indicators juga akan dirilis dan diperkirakan akan mengalami perlambatan dari yang sebelumnya mencatatkan kenaikan 0.6% menjadi 0.1%.

Menjelang sesi perdagangan di Asia, pernyataan Bernanke yang ditanggapi negatif oleh bursa Amerika berpotensi menahan laju indeks regional dan lokal di sesi perdagangan hari Rabu. Jakarta Composite Index (JCI) yang bergerak di antara 4,345 hingga 4,290 pada hari Selasa diprediksi akan kembali bergerak dalam rentang konsolidasinya yaitu 4,300-4,350. Para investor akan cenderung berhati-hati terutama dalam menanggapi isu jurang fiskal yang mengancam prospek pemulihan ekonomi di Amerika. Di sisi resistance, 4,370-4,380 akan menjadi area resistance pertama bagi indeks. Sebaliknya, area support di 4,270-4,280 akan kembali menahan tekanan jual yang dialami oleh indeks. pada sesi perdagangan hari Rabu.

Senin, 19 November 2012

Morning Dew - 20 November 2012

Market Preview

Optimisme terhadap kemungkinan tercapainya resolusi antara partai Demokrat dan partai Republik sehubungan dengan penentuan anggaran belanja Amerika  kembali menjadi katalis positif bagi bursa saham di Amerika. Presiden Barack Obama dijadwalkan akan bertemu dengan para senior dari kedua partai tersebut untuk mencari solusi untuk menghindarkan perekonomian dari jurang fiskal yang dikhawatirkan akan mendorong ekonomi Amerika ke periode resesi tahun depan. Jurang fiskal yang dimaksud adalah pemangkasan pengeluaran pemerintah secara otomatis disertai dengan peningkatan pajak senilai $607 miliar guna menekan tingkat defisit Amerika.


Di Eropa, penjualan industrial Italia dilaporkan mengalami penurunan tajam sebesar 4.2% di bulan September dibandingkan dengan angka penjualan bulan sebelumnya. Angka ini lebih buruk dari ekspektasi para analis yang sebelumnya memperkirakan penjualan mengalami penurunan sebesar 2.1%. Tidak hanya penjualan industrial, namun pemesanan produk-produk industrial juga mengalami penurunan tajam di bulan September, yaitu sebesar 12.8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya setelah sebelumnya di bulan Agustus mengalami penurunan sebesar 9%. Para analis sebelumnya memperkirakan penurunan yang terjadi hanyalah sebesar 7.3%.

Data yang dirilis di Amerika pada hari Senin menunjukkan bahwa penjualan existing home di bulan Oktober mengalami peningkatan menjadi 4.79 juta dari 4.69 juta dan lebih baik dari ekspektasi 4.75 juta. Jumlah ini menunjukan terjadinya lonjakan sebesar 2.1% setelah pada bulan sebelumnya terjadi penurunan sebesar 2.9%. Ekspektasi para analis sendiri menunjukkan adanya penurunan tipis sebesar 0.2%. Selain data tersebut juga dirilis indeks pasar perumahan NAHB untuk bulan November yang dilaporkan membaik dari 41 menjadi 46.

Membaiknya data ekonomi Amerika yang disertai dengan optimisme bahwa kesepakatan akan anggaran belanja Amerika menjadi katalis positif bagi bursa Amerika yang membawa indeks Dow Jones menguat 1.65% menjadi 12,796 sedangkan indeks S&P 500 dan NASDAQ ditutup naik 1.99% dan 2.21%. Sebelumnya di bursa Eropa indeks FTSE 100 dan DAX ditutup menguat masing-masing 2.36% dan 2.49% dan ditutup di 5,737.66 dan 7,123.84.

Kenaikan signifikan pada bursa Eropa dan Amerika pada hari Senin diperkirakan akan berdampak positif bagi kinerja Jakarta Composite Index (JCI) pada hari Selasa setelah pada hari Senin ditutup melemah. JCI diperkirakan akan kembali menguji resistancenya di 4,350 dimana terdapat peluang bagi indeks untuk menanjak lebih lanjut ke resistance berikutnya di 4,360 dan 4,370-4,380. Sebaliknya, seperti halnya pekan lalu indeks diperkirakan akan ditopang oleh support pertamanya di sekitar 4,300. Daerah support bagi indeks berikutnya berada di sekitar 4,270-4,280 dengan support utama di 4,242.

Data ekonomi Amerika yang akan dirilis pada hari Selasa antara lain housing starts untuk bulan Oktober dan data perijinan pembangunan bangunan (building permits) untuk periode Oktober. Housing starts diperkirakan mengalami penurunan dari 872 ribu di bulan September menjadi 840 ribu atau dari sebelumnya naik 15% menjadi menurun sebesar 3.7%, sedangkan untuk building permits juga diperkirakan terjadi penurunan 2.8% menjadi 865 ribu setelah pada bulan sebelumnya mengalami kenaikan 11.1% menjadi 890 ribu.

Selain data ekonomi diatas, pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke juga akan menyampaikan pidatonya dalam acara yang diselenggarakan oleh Economic Club of New York. Diperkirakan tidak ada kejutan yang akan disampaikan oleh Bernanke pada acara tersebut.


After-hours - 19 November 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah bersama dengan dua indeks domestik lainnya meskipun di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI berhasil ditutup menguat. Optimisme sehubungan dengan akan dilangsungkannya pemilu di Jepang berhasil mengangkat sentimen pasar regional namun gagal menyelamatkan indeks lokal dari zona merah.


JCI ditutup dengan penurunan sebesar 0.87%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir melemah 1.15% dan 1.25%. Dari sepuluh sektor yang ada, hanya tiga sektor yang berhasil bertahan di zona hijau: sektor perdagangan (+0.72%), sektor aneka industri (+0.5%) dan sektor pertambangan (+0.02%). Sebaliknya, sektor keuangan turun tajam hingga 1.92%, disusul oleh sektor infrastruktur (-1.46%) dan sektor barang konsumsi (-1.24%).

Sebanyak 93 saham ditutup menguat dibandingkan dengan turunnya 156 saham. Sisanya, sebanyak 112 saham ditutup stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan angka penutupan terakhir pekan lalu. Posisi asing pada sesi perdagangan Senin ditutup pada net sell senilai Rp203.73 miliar.

Di antara sembilan saham yang terekomendasi, tidak ada yang berhasil menguat pada hari ini. Sebaliknya, ISAT melemah tajam hingga 6.02%, CTRS dan CLPI ditutup masing-masing turun 1.18% dan 1.13%. Selain itu, ESSA (-0.9%) dan INDS (-0.6%) berakhir melemah sedangkan ADHI, ASGR, MDLN dan SSIA berakhir stagnan.

Walaupun melemah, JCI masih berhasil bertahan di zona konsolidasinya antara 4,300-4,350. Hal ini tetap memberikan peluang bagi indeks untuk kembali menguat pekan ini. Di sisi resistance, 4,350 tetap akan menjadi resistance utama disusul oleh 4,370-4,380. Sebaliknya, di sisi support indeks diperkirakan akan ditopang oleh level 4,300 ditambah dengan zona support berikutnya di antara 4,270-4,280.

IPO WIM

PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIM) berencana melepas 629,962,240 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 atau maksimal 30% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dalam perseroan kepada publik. Saham WIM ditawarkan pada kisaran Rp575-Rp800 per lembarnya. Sementara itu, program employee stock allocation (ESA) yang diadakan oleh perseroan akan berjumlah maksimal 10% dari jumlah saham yang ditawarkan pada penawaran umum. Dana yang nantinya terhimpun dari IPO ini akan digunakan untuk belanja modal sebesar 50%, sedangkan 30% akan digunakan untuk modal kerja. Sisanya sebesar 20% akan digunakan untuk melunasi utang bank.

Penawaran saham perdana perseroan dijadwalkan antara 19-29 November 2012, dengan tanggal efektif 7 Desember 2012 dan masa penawaran tanggal 10-12 Desember 2012. Penjatahan dijadwalkan pada tanggal 14 Desember 2012 dan distribusi saham secara elektronik serta pengembalian uang pemesanan akan dilangsungkan tanggal 17 Desember 2012. Tanggal 18 Desember 2012 rencananya perseroan akan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia.

Per Juni 2012, laba komprehensif perseroan mencapai Rp38.93 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp24.61 miliar. Penjualan bersih perseroan juga mengalami kenaikan yaitu dari Rp447.81 miliar menjadi Rp484.42 miliar.



Minggu, 18 November 2012

Morning Dew - 19 November 2012

Market Preview

Bursa saham di Eropa cenderung berakhir melemah pada hari Jumat walaupun di Amerika, ketiga indeks utama Wall Street berhasil mencatatkan kenaikan di tengah masih maraknya isu kompromi anggaran belanja Amerika antara partai Republik dan Demokrat.


Indeks DAX Jerman berakhir melemah 1.32% sementara indeks FTSE 100 juga ditutup melemah 1.27% di London. Di New York, indeks Dow Jones berhasil membukukan kenaikan sebesar 0.37%, sedangkan S&P 500 menguat 0.48% sementara indeks NASDAQ juga menguat 0.57%. Meskipun demikian, sepanjang pekan indeks Dow terpuruk 1.8%, S&P turun 1.5% dan NASDAQ juga melemah 1.8%.

Kenaikan pada hari Jumat sebagian disebabkan oleh perkiraan pasar bahwa penurunan yang terjadi akibat isu anggaran Amerika dapat menjadi peluang untuk membeli saham dengan asumsi akan terjadi rebound seperti halnya saat terjadi crash pada tahun 1987, kekhawatiran terjadinya kegagalan sistem komputerisasi Y2K pada tahun 2000 dan juga pada tahun lalu saat terjadinya perdebatan sengit antara Demokrat dan Republik dalam menetapkan batas atas utang Amerika.

Pekan ini data-data ekonomi Amerika yang akan dirilis meliputi existing home sales untuk bulan Oktober yang diperkirakan mengalami penurunan 0.1%, membaik dari penurunan tajam 1.7% pada bulan September. Hari Selasa data housing starts untuk periode Oktober akan dirilis dan diperkirakan akan mengalami penurunan 3.7% setelah sebelumnya meningkat tajam 15%. Data jobless claims akan dirilis pada hari Rabu dimana diperkirakan jumlah klaim berkurang menjadi 400k dari 439k, sedangkan data indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan diperkirakan mengalami penurunan dari 84..9 menjadi 84.5 pada bulan November dan indeks leading indicators diprediksi melambat dari 0.6% menjadi 0.1% di bulan Oktober.

Di Eropa, data PMI untuk sektor manufaktur untuk periode November akan dirilis pada hari Kamis dengan PMI Perancis diprediksi sedikit membaik dari 43.7 menjadi 44, PMI Jerman stagnan di 46, dan untuk zona Euro PMI diprediksi membaik dari 45.4 menjadi 45.6. Di sektor jasa, PMI Perancis diperkirakan naik dari 44.6 menjadi 45, sedangkan untuk Jerman dan zona euro stagnan di 48.4 dan 46.

Jerman pekan ini akan merilis data GDPnya dimana diperkirakan pertumbuhan GDP Jerman stagnan di 0.4% di triwulan ketiga dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan dibandingkan triwulan sebelumnya GDP Jerman diperkirakan juga stagnan di 0.2%. Indeks Ifo juga akan dirilis di Jerman dimana untuk bulan November indeks Ifo diperkirakan turun dari 100 menjadi 99.5 sedangkan untuk indeks current assessment diperkirakan turun dari 107.3 menjadi 106.3 dan untuk indeks ekspektasi Ifo diprediksi juga mengalami penurunan dari 93.2 menjadi 93.

Pekan ini juga para menteri keuangan Eropa berencana untuk membahas pencairan dana bailout untuk Yunani di tengah adanya perbedaan pendapat antara Eropa dan IMF sehubungan dengan pemberian keringanan bagi Yunani dalam pentargetan pengurangan utangnya. Para menteri keuangan Eropa juga akan berupaya mencari jalan lain untuk membiayai bailout tersebut tanpa melibatkan uang dari negara anggota zona euro.

Di sisi Jakarta Composite Index, indeks diperkirakan masih akan bertahan di rentang fluktuasi antara 4,300 hingga 4,350 dengan bias positif dimana indeks berpeluang untuk mencapai zona resistance selanjutnya di 4,370-4,380 dan mencapai 4,400. Sebaliknya, apabila tekanan jual kembali mendominasi sesi perdagangan hari Senin, zona support di sekitar 4,270-4,280 diperkirakan kembali akan berhasil menopang indeks.



Rabu, 14 November 2012

After-hours - 14 November 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) mengakhiri pekan yang singkat ini dengan mencatatkan kenaikan sebesar 0.44%, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 juga berhasil membukukan kenaikan sebesar 0.49% dan 0.52%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berhasil berakhir menguat dengan masing-masing menanjak 0.04%, 1.2% dan 0.23%.


Hanya tiga dari sepuluh sektor yang ditutup melemah pada hari Rabu ini: sektor pertanian (-0.68%), sektor pertambangan (-0.1%) dan sektor perdagangan (-0.03%). Tujuh sektor lainnya berakhir menguat dengan dipimpin oleh sektor aneka industri (+1.16%) dan diikuti oleh sektor keuangan (+0.98%) dan sektor industri dasar (+0.69%).

Kenaikan hari ini didukung oleh 133 saham sedangkan sebanyak 124 saham berakhir melemah dan 103 lainnya ditutup stagnan.

Di antara sembilan saham terekomendasi yang ada, kenaikan terbesar dibukukan oleh SSIA (+2.56%), diikuti oleh MDLN (+1.89%) dan INDS (+1.2%). Sebaliknya, ADHI (-1.33%), CLPI (-1.12%) dan CTRS (-1.16%) ditutup melemah dan ASGR serta ESSA berakhir stagnan.

JCI kembali menguji resistancenya di area 4,370-4,380 namun kenaikannya hanya berhasil mencapai level tertinggi di 4,360.26 sebelum ditutup di 4,351.28. Indeks sempat melemah hingga 4,323.51, namun level ini masih berada di atas batas bawah rentang konsolidasi 4,300-4,350 sehingga untuk pekan mendatang indeks kembali diperkirakan akan cenderung menjajal kembali level resistancenya di 4,370-4,380.

Isu yang terus mendapat perhatian pasar adalah isu krisis fiskal di Eropa dan juga isu anggaran belanja Amerika. Kedua isu ini, terutama isu anggaran belanja Amerika diperkirakan akan terus menjadi fokus perhatian pasar hingga tercapai resolusi antara partai Demokrat dan partai Republik. 

Selasa, 13 November 2012

Morning Dew - 14 November 2012

Market Preview

Bursa saham di Eropa ditutup menguat pada hari Selasa, dipicu oleh adanya rumor mengenai rencana pengajuan permintaan dana bailout untuk Spanyol; sementara di Amerika kekhawatiran pasar terhadap isu jurang fiskal (fiscal cliff) kembali menjadi katalis negatif bagi para investor.

Indeks FTSE dan DAX pada akhir sesi perdagangan di Eropa ditutup masing-masing menguat 0.33% dan 0.01%. Beredarnya kabar bahwa bailout untuk Spanyol akan segera terjadi berdampak pada tertekannya imbal hasil obligasi Spanyol sebesar 4 basis poin menjadi 5.85%. Diberikannya waktu tambahan untuk Yunani hingga dua tahun untuk memangkas defisit anggarannya menjadi 2% dari GDP oleh para menteri keuangan Eropa juga menopang kinerja saham-saham di Eropa. Walaupun demikian, pencairan dana bailout bagi Yunani akan ditunda karena keputusan mengenai hal ini baru akan dibicarakan tanggal 20 November mendatang. Bagaimana kontribusi IMF dalam pencairan dana senilai 32.6 miliar euro ini juga masih belum jelas karena pimpinan IMF Christine Lagarde berbeda pendapat dengan para wakil dari 17 negara zona euro dalam hal pemberian waktu tambahan ini. Menurut analis, para menteri keuangan di Eropa saat ini menghadapi dua permasalahan pokok sehubungan dengan bailout Yunani: bagaimana mendanai Yunani hingga empat tahun ke depan dan juga bagaimana memastikan beban hutang Yunani tidak menjadi bertambah besar.

Di Amerika, indeks Dow, S&P dan NASDAQ ketiganya berakhir melemah dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.46%, 0.4% dan 0.7%. Isu fiscal cliff masih menghantui kinerja pasar dimana kegagalan pencapaian kesepakatan antara partai Demokrat dan Republik dalam menentukan anggaran belanja negara akan berdampak pada terpicunya secara otomatis pemangkasan pengeluaran pemerintah sebesar $607 miliar disertai dengan kenaikan pajak pendapatan, pajak capital gains dan juga pajak atas penerimaan dividen. Isu fiscal cliff ini diperkirakan masih akan terus membayangi kinerja pasar hingga akhir tahun atau hingga tercapainya kesepakatan antara partai Demokrat dan partai Republik.

Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan akan berfluktuasi antara 4,300 hingga 4,350 pada hari Rabu menjelang libur panjang bursa pada hari Kamis dan Jumat. Investor diprediksi akan cenderung mengambil sikap wait-and-see hingga bursa kembali dibuka kembali Senin mendatang. Di sisi support, dibawah rentang konsolidasi terdapat support antara 4,270 hingga 4,280 sedangkan di sisi resistance terdapat resistance di atas rentang konsolidasi yaitu di 4,370-4,380.

After-hours - 13 November 2012

Market Review

Setelah sempat berfluktuasi di zona merah, indeks saham domestik akhirnya berhasil ditutup menguat tipis walaupun di tingkat regional indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI ditutup melemah.

Jakarta Composite Index (JCI) ditutup naik 0.31%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berhasil mencatatkan kenaikan tipis 0.21% dan 0.26%. Indeks Nikkei dan Hang Seng sebaliknya berakhir melemah 0.18% dan 1.13% sedangkan indeks KOSPI turun 0.59%.

Dari sepuluh sektor hanya dua sektor yang berakhir melemah yaitu sektor barang konsumsi (-0.04%) dan aneka industri (-0.1%). Delapan sektor lainnya berhasil menguat dengan kinerja terbaik dibukukan oleh sektor properti yang naik 1.41% diikuti oleh sektor infrastruktur (+0.54%) dan industri dasar (+0.4%).

Naiknya indeks hari ini didukung oleh 145 saham sedangkan 109 saham berakhir melemah. Sisanya, sebanyak 109 saham ditutup stagnan, tidak berubah dibandingkan harga penutupan hari Senin kemarin. Posisi transaksi asing kembali ditutup dalam kondisi net sell senilai Rp.655.69 miliar.

BBCA mencatatkan kinerja terbaik dengan menguat 3.45% dan mencapai target akhirnya di 8850. Dengan demikian rekomendasi BBCA berakhir. Kenaikan juga dicatatkan oleh CTRS (+0.58%), INDS (+2.47%) dan MDLN (+1.92%). Sebalknya, disisi negatif ADHI (-1.96%), ASGR (-0.75%), CLPI (-0.56%), ESSA (-0.89%), dan ISAT (-0.75%) ditutup melemah dan hanya satu saham yang berakhir stagnan, yaitu SSIA.

Pergerakan hari ini kembali diwarnai oleh isu krisis fiskal Eropa dan juga masih adanya kekhawatiran pasar akan potensi terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal (fiscal cliff).

Pergerakan JCI pada hari ini kembali berada di antara 4,300 hingga 4,350, sesuai dengan ekspektasi sebelumnya. Diperkirakan menjelang libur bursa pada hari Kamis dan Jumat mendatang aktivitas perdagangan akan cenderung berkurang ditambah dengan minimnya katalis yang dapat mempengaruhi pasar secara signifikan.

Hingga menjelang akhir sesi perdagangan di Eropa dan pertengahan sesi perdagangan di New York, pergerakan saham di Eropa dan Amerika cenderung mixed. Indeks FTSE dan DAX masih berada di zona merah dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.24% dan 0.4% sedangkan di New York indeks Dow dan S&P 500 masih berada dalam posisi positif dengan masing-masing membukukan kenaikan tipis 0.14% dan 0.21%. Sebaliknya, indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi masih melemah 0.3%.


Senin, 12 November 2012

Morning Dew - 13 November 2012

Market Preview

Tiga indeks saham acuan Amerika berakhir netral pada hari Senin dengan indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 0.23 poin atau nyaris tidak berubah sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ masing-masing berakhir naik 0.01% dan turun 0.02%. Di Eropa, indeks FTSE turun 0.04% dan sebaliknya indeks DAX ditutup naik 0.07%.


Stagnannya pergerakan indeks di sesi perdagangan Eropa dan Amerika disebabkan oleh adanya aksi wait-and-see dari para investor terhadap perundingan mengenai penetapan anggaran di Amerika dan juga terhadap perundingan di Eropa sehubungan dengan pencairan dana bailout Yunani untuk periode bulan November.

Walaupun menurut sebagian besar analis Yunani akan berhasil mendapatkan pencairan dana bailout yang dibutuhkannya saat ini, faktor ketidakpastian masih mendominasi isu penetapan anggaran antara partai Demokrat dan Republik. Apabila keduanya tidak dapat mencapai kesepakatan hingga akhir tahun ini, maka akan dikenakan pemangkasan otomatis terhadap pengeluaran negara sebesar $607 miliar ditambah dengan kenaikan pajak. Dampak yang diperkirakan bakal terjadi dari terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal (fiscal cliff) ini adalah terjadinya perlambatan ekonomi Amerika di tengah lesunya pasar global dan juga saat kondisi bursa tenaga kerja di Amerika masih tak kunjung membaik. Terpilihnya kembali Obama dengan perolehan suara yang cukup berimbang dengan perolehan suara oleh Mitt Romney dipandang akan mempersulit proses negosiasi karena kurangnya dominasi salah satu pihak. Bahkan dengan kemenangan Obama ini, ada tendensi bahwa walaupun dicapai kesepakatan antara Republik dan Demokrat, pemangkasan anggaran dan juga kenaikan pajak masih dipandang sulit untuk dihindarkan. Hal inilah yang membebani sentimen pasar sejak terpilihnya kembali Obama sebagai presiden Amerika.

Di Eropa, para menteri keuangan Eropa tengah melakukan pertemuan untuk membahas kelayakan Yunani untuk menerima dana bailout berikutnya. Walaupun ada kemungkinan bahwa dana bantuan senilai 31.5 miliar euro ini tidak akan disetujui, para menteri keuangan ini kemungkinan akan menghindarkan Yunani dari beban utang 5 miliar eeuro yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 November mendatang. Dikabarkan bahwa Troika (Uni Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa) sendiri menilai program bantuan bagi Yunani ini sangat berisiko sehingga hal ini akan cenderung terus membayangi sentimen pasar hingga ada pernyataan resmi dari pihak Troika mengenai dicairkan atau tidaknya dana bantuan bagi Yunani ini.

Hingga Selasa pagi, indeks Nikkei masih cenderung positif setelah sehari sebelumnya terpukul oleh data GDP Jepang yang lebih buruk dari ekspektasi. Diperkirakan pergerakan indeks regional pada hari Selasa ini akan cenderung netral dengan bias positif setelah dikabarkan bahwa pemerintahan Yunani telah diberikan waktu tambahan hingga dua tahun untuk memangkas defisit anggarannya.

Isu lain, yaitu fiscal cliff akan kembali menjadi tema sentral pada sesi perdagangan hari Selasa selain isu krisis di Eropa.

Secara teknikal, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan masih akan terperangkap dalam rentang fluktuasi antara 4,300 hingga 4,350 pada hari Selasa. Resistance berikutnya setelah 4,350 akan berada di area 4,370-4,380 dengan support di bawah 4,300 yaitu antara 4,270-4,280 diperkirakan akan mampu menahan tekanan jual apabila sentimen pasar kembali memburuk.


After-hours - 12 November 2012

Market Review

Terkecuali indeks Hang Seng yang menguat 0.21%, indeks domestik dan regional cenderung mengalami penurunan pada awal pekan ini.


Jakarta Composite Index ditutup melemah 0.35%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir turun masing-masing 0.52% dan 0.57%. Di Jepang dan Korea, indeks Nikkei dan KOSPI juga berakhir turun dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.93% dan 0.19%.

Bagi indeks Nikkei, salah satu pemicu turunnya indeks hari ini adalah dirilisnya data GDP Jepang untuk triwulan ketiga yang lebih buruk dari ekspektasi para analis. Selain itu, ancaman terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal atau fiscal cliff juga masih menjadi katalis negatif bagi sentimen pasar global.

Di antara sepuluh sektor yang ada, hanya sektor keuangan dan properti yang berhasil berakhir di zona positif. Sektor keuangan ditutup naik tipis 0.04%, sedangkan sektor properti ditutup naik 0.37%. Sisanya, sebanyak delapan sektor ditutup melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor aneka industri (-1.63%) diikuti oleh sektor manufaktur (-0.78%) dan sektor perdagangan (-0.5%).

Perdagangan hari ini diakhiri dengan menguatnya 107 saham dan melemahnya 129 saham lainnya. Sisanya sebanyak 119 saham ditutup stagnan, tidak berubah dari harga penutupan hari Jumat lalu. Pihak asing pada awal pekan ini mencatatkan posisi net buy senilai Rp.504.88 miliar.

ADHI kembali menanjak dan mencapai target selanjutnya di 1530, atau menguat 2%. Target ADHI berikutnya ada di 1970. Kenaikan juga dicapai oleh ISAT yang menguat 2.31% dan selain itu BBCA juga kembali membukukan kenaikan hingga 8750. SSIA dan CTRS juga berhasil ditutup di zona hijau dengan masing-masing menguat 0.86% dan 0.59%. Sebaliknya, MDLN, CLPI, ESSA dan ASGR berakhir melemah. MDLN turun hingga sempat mencapai 510 sebelum akhirnya ditutup di 520, turun 1.89%, sementara ASGR, CLPI dan ESSA masing-masing melemah 0.74%, 0.55% dan 0.88%. Satu saham yang ditutup stagnan adalah INDS, di 4050.

Sesuai ekspektasi, pergerakan indeks hari ini masih tetap bertahan di area konsolidasi antara 4,300 hingga 4,350. Rentang konsolidasi ini diperkirakan masih akan berlaku pada sesi perdagangan hari Selasa besok. Faktor fiscal cliff tetap menjadi penghambat menguatnya indeks dan selain itu juga isu bailout Yunani kembali membayangi sentimen para investor. Walaupun saat ini masih dibayangi oleh dua faktor tersebut, ke depannya diperkirakan antara partai Republik dan Demokrat akan mencapai kesepakatan untuk menghindarkan perekonomian dari jurang fiskal dan untuk Yunani diperkirakan proses pencairan dana bailout akan berakhir dengan dicairkannya dana bantuan untuk Yunani di bulan ini.

Hingga pertengahan sesi perdagangan di Eropa, saham-saham di Inggris dan Jerman cenderung mixed dengan FTSE naik tipis 0.06% dan indeks DAX turun 0.07%.



Minggu, 11 November 2012

Morning Dew - 12 November 2012

Market Preview


Bursa saham di Amerika ditutup di area positif pada hari Jumat kemarin setelah dalam beberapa sesi sebelumnya melemah cukup signifikan. Indeks DJIA naik tipis 0.03%, indeks S&P 500 juga menguat tipis 0.17% demikian pula dengan indeks NASDAQ yang naik 0.32%. Sebelumnya, di Eropa indeks DAX dan FTSE berakhir melemah dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.58% dan 0.11%.

Data kepercayaan konsumen yang dirilis hari Jumat menunjukkan membaiknya kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Data ini setidaknya mengimbangi kekhawatiran pasar akan kemungkinan terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal (fiscal cliff). Data sementara dari Thomson Reuters/University of Michigan untuk periode bulan November menunjukkan kenaikan dari 82.6 menjadi 84.9, melebihi ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan indeks naik tipis menuju 82.9.

Di sisi lain, pasar tetap mengkhawatirkan sulitnya kompromi antara partai Demokrat dan Republik sehubungan dengan penetapan anggaran pemerintah. Jika hingga akhir tahun Kongres tidak berhasil mencapai kesepakatan, akan dilakukan pemangkasan otomatis pada pengeluaran pemerintah sebesar $607 miliar disertai dengan kenaikan pajak yang akan mulai diberlakukan bulan Januari.

Para pelaku pasar juga mengamati perkembangan krisis di Eropa dimana Yunani tengah menantikan dicairkannya dana bantuan berikutnya oleh pihak Troika (EU, ECB dan IMF). Namun, keputusan ini diperkirakan baru akan dikeluarkan pada akhir bulan November karena pihak Troika masih menantikan dirilisnya laporan mengenai kelayakan Yunani untuk menerima pencairan dana bantuan berikutnya.

Menjelang sesi perdagangan pekan mendatang, Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan bakal berfluktuasi antara 4,300 hingga 4,350 karena hingga akhir tahun ini diprediksi perhatian pasar akan tertuju pada kompromi antara partai Demokrat dan Republik mengenai penetapan anggaran.

Data ekonomi yang akan dirilis pekan mendatang mencakup data inflasi yaitu CPI dan PPI, data penjualan ritel dan business inventory, data Empire manufacturing dan Philadephia Fed survey, serta data produksi industrial. Berita acara dari pertemuan FOMC terakhir juga akan dirilis pekan mendatang.

Penjualan ritel di Amerika diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0.2% di bulan Oktober setelah pada periode sebelumnya meningkat 1.1%. Diluar penjualan otomotif, penjualan ritel diprediksi naik tipis 0.2% sementara diluar penjualan otomotif dan bahan bakar kenaikan penjualan ritel di bulan Oktober diprediksi mencapai 0.4%.

Data inflasi Amerika untuk bulan Oktober diperkirakan bakal menunjukkan sedikit akselerasi. Indeks harga produsen diprediksi naik 2.6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara dibandingkan periode September indeks harga produsen melambat dari 1.1% menjadi 0.2%. Diluar harga makanan dan bahan bakar indeks juga mengalami akselerasi dari 2.3% menjadi 2.4%. Di sisi konsumen, indeks harga konsumen juga mengalami akselerasi dari 2.0% menjadi 2.1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, indeks harga konsumen naik 2%, sama dengan kenaikan pada bulan sebelumnya.

Di sisi bursa tenaga kerja, pengajuan klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 10 November diperkirakan naik dari 355 ribu menjadi 375 ribu, namun kenaikan ini diasumsikan lebih cenderung dipengaruhi oleh badai Sandy yang menghantam Amerika baru-baru ini.

Dua indeks lainnya, yaitu Empire Manufacturing dan Philadelphia Fed Index diperkirakan memburuk di bulan November. Indeks Empire Manufacturing diprediksi turun dari -6.16 menjadi -7.35, sedangkan indeks Philadelphia Fed turun dari 5.7 menjadi 1.5.


Jumat, 09 November 2012

After-hours - 9 November 2012

Market Review

Di tengah terpuruknya bursa regional, Jakarta Composite Index (JCI) berhasil mencatatkan kenaikan tipis pada sesi perdagangan hari Jumat. JCI ditutup naik 0.13%, seiring dengan menguatnya indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.05% dan 0.15%.


Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI mengalami penurunan dengan masing-masing melemah sebesar 0.9%, 0.85% dan 0.52%.

Lima sektor berhasil menguat dan lima lainnya ditutup melemah. Sektor terbaik yaitu keuangan berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0.98% sementara sektor pertanian mencatatkan penurunan terbesar yaitu 1.02%.

Posisi asing kembali berakhir dengan net sell namun dengan nilai yang lebih kecil yaitu Rp13.76 miliar. Perbandingan antara jumlah saham yang menguat dan melemah adalah 115 berbanding 120 dengan 128 saham lainnya ditutup stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan angka penutupan hari Kamis kemarin.

Dari sepuluh saham yang direkomendasikan, kenaikan terbesar dicatatkan kembali oleh ADHI yang mencapai level tertingginya di 1520 sebelum akhirnya ditutup di 1500. BBCA juga ditutup menguat sebesar 1.18% diikuti oleh CLPI yang naik 1.12%. Sebaliknya, MDLN, INDS dan SSIA ditutup melemah masing-masing 1.85%, 0.61% dan 0.85%. CTRS dan ESSA ditutup stagnan pada angka penutupan hari Kamis kemarin.

Data ekonomi yang dirilis di China menunjukkan inflasi melambat dari 1.9% di bulan September menjadi 1.7% sementara output industri tumbuh 10%, sama dengan pertumbuhan pada bulan September. Penjualan ritel juga di bulan Oktober berhasil melampaui ekspektasi yaitu tumbuh sebesar 14.5% dibandingkan ekspektasi 14.4% dan mengalami akselerasi dari pertumbuhan  bulan sebelumnya yaitu 14.2%.

Hari Sabtu besok akan dirilis juga beberapa data ekonomi dari China, antara lain ekspor dan impor serta neraca perdagangan.

Menjelang dibukanya Wall Street, kontrak berjangka indeks saham Amerika dan saham-saham di Eropa bergerak melemah seiring dengan masih pesimisnya pasar terhadap isu fiscal cliff dan pencairan dana bailout Yunani.

Indeks DAX dan FTSE masing-masing melemah 0.55% dan 0.12% pada pertengahan hari di Eropa.

Di sisi teknikal, JCI kembali bertahan dalam rentang harga 4,300-4,350 seperti yang terjadi pada sesi-sesi perdagangan sebelumnya. Hal ini menjaga peluang bagi indeks untuk kembali menguat pada minggu depan terutama apabila sentimen pasar membaik.


Kamis, 08 November 2012

Morning Dew - 9 November 2012

Market Preview

Tekanan jual mendominasi perdagangan saham global pada hari Kamis dengan pusat perhatian pasar saat ini tertuju pada Eropa dan juga potensi terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam fiscal cliff apabila antara partai Republik dan Demokrat tidak mampu mencapai kesepakatan mengenai penetapan anggaran belanja negara.


Indeks FTSE dan DAX masing-masing ditutup melemah 0.27% dan 0.39% dan selanjutnya diikuti oleh terpuruknya tiga indeks utama Amerika. Indeks Dow Jones berakhir melemah 0.94%, sedangkan indeks S&P dan NASDAQ ditutup melemah masing-masing 1.22% dan 1.42%.

Pertemuan European Central Bank (ECB) pada hari Kamis menghasilkan pernyataan oleh presiden ECB Mario Draghi yang mengatakan bahwa ECB siap untuk melakukan transaksi moneter langsung untuk membantu menstabilkan perekonomian di Eropa yang saat ini tengah dilanda oleh krisis fiskal. Menurut Draghi, prospek perekonomian di Eropa menunjukkan kondisi yang memburuk dengan terseretnya Jerman, pilar utama zona euro mulai terkena dampak dari krisis fiskal Eropa. Pernyataan ini sempat mengundang spekulasi bahwa suku bunga zona euro berpotensi untuk kembali diturunkan untuk memacu kembali perekonomian di kawasan ini. Di sisi lain, Spanyol tetap belum mengajukan permintaan untuk pemberian dana bailout oleh Eropa sehingga menghambat upaya ECB untuk memperbaiki mekanisme penerapan kebijakan moneter di zona euro.

Hasil pertemuan Bank of England (BOE) mencakup dihentikannya program pembelian obligasinya setelah para pembuat kebijakan di dewan MPC mempertanyakan efektivitas dari program ini terhadap pemulihan ekonomi di Inggris. Sehubungan dengan suku bunga, BOE kembali mempertahankan suku bunga Inggris di 0.5%.

Di Yunani, hasil voting mengenai undang-undang ketenagakerjaan akhirnya dimenangi oleh kubu PM Antonis Samaras, sehingga hal ini diperkirakan akan memuluskan dicairkannya dana bailout selanjutnya oleh Troika (ECB, Uni Eropa dan IMF). Voting berikutnya aka dilangsungkan tanggal 11 mendatang untuk menetapkan anggaran belanja negara yang juga akan menjadi kunci bagi dialirkannya dana bantuan dari Eropa bagi Yunani. Meskipun PM Samaras berhasil memenangi voting undang-undang ketenagakerjaan, sebagian pelaku pasar masih mengkhawatirkan kemungkinan ditundanya pencairan dana bailout hingga akhir bulan ini.

Di Amerika, data jobless claims menunjukkan pengajuan klaim pengangguran mengalami penurunan sebesar 8,000 klaim menjadi 355 ribu dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Berdasarkan pola yang umum terjadi, penurunan ini disebabkan oleh adanya badai Sandy yang menghantam Amerika, sehingga pengajuan klaim cenderung turun sebelum nantinya kembali menanjak. Sebelumnya, para analis memprediksi jumlah klaim stagnan di level 365 ribu dengan rentang prediksi antara 335 ribu hingga 450 ribu. Pekan sebelumnya jumlah klaim yang diajukan mencapai 363 ribu.

Data ekonomi lain yang dirilis pada hari Kamis adalah data neraca perdagangan Amerika yang secara tak terduga mengecil menjadi $41.5 miliar, terendah sejak Desember 2010.

Namun, walaupun data ekonomi membaik di Amerika kekhawatiran pasar akan potensi gagalnya tercapainya kompromi antara Demokrat dan Republik mengenai penetapan anggaran tetap membayangi sentimen pasar. Jika hingga pergantian tahun nanti masih terjadi kebuntuan dalam negosiasi anggaran, maka akan terjadi pemangkasan anggaran secara otomatis sekaligus kenaikan beberapa jenis pajak seperti pajak pendapatan, pajak capital gains dan pajak terhadap dividen. Dua pajak yang terakhir inilah yang mengancam nilai saham karena berpotensi mengurangi nilai riil saham dengan dikenakannya besaran pajak yang lebih tinggi.

Di China, pimpinan bank sentral China (PBOC) Zhou Xiaochuan mengatakan bahwa data-data ekonomi China yang rencananya dirilis pagi ini akan menunjukkan peningkatan kinerja dimana pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencatatkan peningkatan di triwulan terakhir 2012. Hal senada disampaikan secara terpisah oleh wakil gubernur PBOC yaitu Yi Gang yang mengatakan bahwa kinerja ekonomi China di triwulan keempat akan relatif baik.

Hingga Jumat pagi di Asia, indeks Nikkei telah terpangkas lebih dari 1% sementara dari Australia dikabarkan bahwa bank sentral Australia yaitu Reserve Bank of Australia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Australia seiring dengan menurunnya tingkat investasi pada bijih besi, batubara dan proyek-proyek gas alam. Selain itu, upaya pemerintah Australia menekan anggaran untuk mencapai surplus diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan GDP rata-rata diperkirakan berada di antara 2.25% hingga 3.25% di tahun 2013, turun dari 2.75% hingga 3.25% pada proyeksi sebelumnya. Indeks harga konsumen juga diperkirakan naik antara 2% hingga 3% tahun depan. Kontribusi sumber daya alam diperkirakan akan turun dari 9% dari GDP menjadi 8%, namun penurunan harga-harga komoditi pada triwulan yang lalu mendorong perusahaan pertambangan untuk menunda beberapa proyek-proyeknya. Investasi pada sumber daya alam ini diperkirakan akan kembali mencapai titik puncaknya tahun depan namun pada level yang lebih rendah walaupun RBA telah memangkas suku bunga sebesar 1.5% sejak November tahun lalu. Di sisi fiskal, upaya pemerintah Australia untuk mencapai surplus anggaran sebesar A$44 miliar dikhawatirkan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini.

Pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) hari Jumat ini diperkirakan masih berada di kisaran 4,300 hingga 4,350 dengan support di 4,280-4,290 mampu menahan tekanan jual. Sementara itu, walaupun peluang untuk kembali menanjak menuju area 4,376 masih terjaga, buruknya sentimen pasar saat ini kemungkinan akan menahan upaya penguatan indeks di area 4,350.