Melemahnya saham-saham blue chip menekan kinerja Jakarta Composite Index (JCI) pada hari Jumat hingga ditutup turun 42.95 poin atau 0.99% di 4,276.14. Dua indeks saham acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah masing-masing 0.88% dan 0.78%. Sebaliknya, indeks Nikkei dan Hang Seng berhasil mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0.48% dan 0.49%. Indeks KOSPI di sisi lain berakhir melemah tipis sebesar 0.1%.
Di Jepang, kabinet Jepang menyetujui stimulus fiskal kedua senilai 880 miliar yen dengan menggunakan cadangan anggaran. PM Yoshihiko Noda bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekonomi Jepang sebelum pemilu bulan depan.
Empat dari sepuluh sektor yang ada berhasil menguat dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor properti (+1.43%) diikuti oleh sektor industri dasar (+0.77%). Sebaliknya, sektor pertanian dan infrastruktur melemah signifikan masing-masing 2.16% dan 2.06%.
Meskipun melemah tajam, posisi transaksi asing justru mencatatkan posisi net buy senilai Rp534.03 miliar. Sebanyak 124 saham ditutup menguat, 131 saham melemah dan sisanya sebanyak 106 saham ditutup stagnan.
Di antara delapan saham terekomendasi, ISAT mencatatkan penurunan tajam hingga 11.9% sedangkan INDS ditutup melemah 2.99% dan ASGR turun 1.45%. Sebaliknya, lima saham berakhir menguat: ESSA (+7.14%), ADHI (+4.42%), MDLN (+3.77%), SSIA (+3.7%), dan CTRS (+1.76%).
JCI kembali terpuruk keluar dari rentang konsolidasinya di 4,300-4,350 dan hal ini cenderung memberikan indikasi negatif untuk awal pekan mendatang. Fokus pasar terhadap isu fiscal cliff Amerika menjadi hambatan utama bagi indeks untuk menguat lebih lanjut. Support krusial bagi indeks kembali berada di 4,242 dan level ini akan kembali terancam pekan depan apabila perundingan antara partai Republik dan Demokrat sehubungan dengan penetapan anggaran belanja Amerika tak kunjung menghasilkan kompromi.
Perkembangan terakhir menyebutkan bahwa Menteri Keuangan Amerika Tim Geithner mengajukan proposal pada pimpinan partai Republik John Boehner untuk menghindarkan perekonomian Amerika dari jurang fiskal yang isinya menggantikan kenaikan pajak senilai $1.6 triliun dengan pemotongan pengeluaran negara senilai $400 miliar.
Malam nanti, data-data ekonomi Amerika yang akan dirilis antara lain Chicago PMI untuk periode November, pendapatan pribadi untuk bulan Oktober dan juga pengeluaran pribadi untuk periode yang sama.