DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 31 Mei 2012

Atlas Resources Tawarkan Obligasi Rp1,2 Triliun


INILAH.COM, Jakarta - PT Atlas Resources Tbk melakukan penawaran obligasi I tahun 2012 senilai Rp1,20 triliun.

Obligasi tersebut ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai pokok obligasi dan diterbitkan tanpa warkat. Tenor obligasi terdiri dari tiga seri berjangka waktu 3-7 tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Demikian seperti dikutip dari prospektus singkat yang diterbitkan, Jumat (1/6/2012).

Dana penerbitan obligasi itu untuk pembiayaan kembali pinjaman bank termasuk pada pembayarang bunga yang masih terutang dan biaya pelunasan pinjaman sekitar 65% dan sekitar 35% digunakan untuk belanja modal dan modal kerja Perseroan.

Komposisi belanja modal dan modal kerja itu untuk belanja modal sehubungan dengan pengembangan infrastruktur di Hub Muba, Hub Berau, Hub Kubar, dan Hub Oku sekitar 25% dan sekitar 10% akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan sumber daya manusia.

Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus seluruh harga kekayaan perseroan baik barang bergerak dan tidak bergerak baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan atas semua hutang perseroan kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus atau tanpa hak istimewa. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat A kepada obligasi PT Atlas Resources Tbk.

Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.

Jadwal sementara penawaran obligasi yaitu masa penawaran awal pada 5-18 Juni 2012, tanggal efektif pada 27 Juni 2012, masa penawaran umum pada 29 Juni-2 Juli 2012, penjatahan pada 3 Juli 2012, distribusi obligasi secara elektronik pada 5 Juli 2012, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Juli 2012. [ast]

LTLS fokus di bisnis manufaktur


JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berniat mengokohkan bisnis manufakturnya. Demi mendukung usaha ini, perusahaan dengan bisnis inti bahan kimia dasar dan kimia khusus itu berencana menambah sejumlah armada baru dan dan mempercepat penyelesaian pabrik baru.
"Tahun ini kami fokus tambah armada dan menyelesaikan pembangunan pabrik," kata Herman Santoso, Direktur Lautan Luas, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Untuk mendanai ekspansi itu, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 200 miliar yang bersumber dari kas internal perusahaan.
Tahun ini, Lautan Luas akan menambah sekitar 100 armada untuk menunjang keperluan distribusi. Dengan begitu, jumlah armada milik perusahaan akan mencapai 850 unit.
Menurut Herman, perusahaan membelanjakan Rp 50 miliar untuk membeli armada baru jenis trailer,dumptruck, dan tronton.
Dari ketiga unit anak usahanya yakni distribusi, manufaktur serta pendukung dan jasa, tahun ini Lautan Luas akan fokus menggenjot pertumbuhan usaha manufaktur.
Herman menjelaskan, lini usaha manufaktur akan digenjot dalam beberapa waktu ke depan. Menurut Herman, di tahun lalu, kontribusi bisnis manufaktur, distribusi, serta pendukung dan jasa masing-masing sebesar 18%, 74%, dan 8% terhadap total pendapatan sebesar Rp 5,52 triliun.
Pada 2015 nanti, perusahaan menargetkan kontribusi berubah menjadi 29%, 58%, dan 13% dari target total pendapatan Rp 12 triliun. Untuk itu, "Kami fokus membenahi dan menyelesaikan pembanguan pabrik yang kami punya," ujarnya.
Selesaikan dua pabrik
Salah satu pabrik itu adalah pabrik non-dairy creamer di Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Ini adalah bisnis baru perseroan di bawah anak usaha PT Lautan Natural Krimerindo. Lautan Luas menargetkan pabrik baru itu selesai dibangun pada kuartal III 2012 dan Agustus nanti sudah bisa berproduksi secara komersial," kata Herman.
Penyelesaian pabrik dengan kapasitas produksi 21.600 metrik ton per tahun ini menyedot anggaran hingga Rp 150 miliar. Adapun nilai total investasi pabrik itu mencapai US$ 22,3 juta.
Lautan Luas juga akan menyelesaikan perluasan pabrik kimia sodium metabisulphite. Perluasan pabrik ini akan menghasilkan tambahan kapasitas sebesar 30.000 metrik ton per tahun. Saat ini, produksi sodium metabisulphite Lautan Luas baru sebanyak 6.000 metrik ton per tahun.
Saat ini, pembangunan pabrik tersebut masih dalam tahap pengkajian teknologi. Perseroan memperkirakan pembangunan pabrik itu rampung di akhir tahun ini atau kuartal I 2013.
Untuk tahun ini, Lautan Luas menargetkan pendapatan mencapai Rp 6,2 triliun namun Herman enggan menyebutkan laba bersihnya. "Kami masih melihat perkembangan nilai tukar," katanya. Tahun lalu, laba bersih Lautan Luas sebesar Rp 76 miliar.

Ciputra Segera Revisi Target Penjualan


INILAH.COM, Jakarta - PT Ciputra Property Tbk (CTRP) akan merevisi target penjualan tahun 2012 ini sebesar Rp1,5 triliun. Target tersebut sebagian besar akan disumbangkan dari penjualan dua tower proyek Ciputra World 2.

Pangsa pasar properti di Indonesia terbilang masih sangat besar. “Karena itu target sebesar itu terlalu pesimistis. Kita bisa mendapatkan lebih dari itu tahun ini," ujar Presiden Direktur PT Ciputra Property Tbk di Jakarta, Kamis (31/5/2012).

Per April 2012, perseroan sudah mencatatkan penjualan sebesar Rp475 miliar. "Revisi target belum akan dilakukan sekarang tapi kemungkinan pada pertengahan tahun ini," tegas Director and Corporate Secretary Ciputra, Artadinata Djangkar.

Perseroan juga merencanakan membangun enam hotel tahun ini. Untuk konstruksi saja, perseroan harus menyiapkan biaya sebesar Rp30 miliar per hotel. [tjs]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867110/ciputra-segera-revisi-target-penjualan

Pendapatan Capai Rp79,8 M, Laba PTRO Jadi Rp14 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) per 31 Maret 2012 mencatatkan pendapatan sebesar Rp79,8 miliar dan laba bersih mencapai Rp14,1 miliar.

Demikian mengutip keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Kamis (31/5/2012). Pendapatan tersebut mengalami kenaikan dari periode yang sama 2011 sebesar Rp47,9 miliar. Dengan beban langsung sebesar Rp57,4 miliar maka laba kotor mencapai Rp22,4 miliar dari Rp12,3 miliar di periode yang sama 2011.

Untuk laba sebelum pajak sebesar Rp18,06 miliar dari Rp9,7u miliar di 2011. Dengan beban pajak Rp3,8 miliar maka laba bersih perseroan mencapai Rp14,1 miliar dari Rp7,6 miliar di tiga bulan pertama 2011.

Perseroan bidang teknik konstruksi dan jasa pertambangan ini pada kuartal pertama 2012 menghimpun aset mencapai Rp422,3 miliar dari Rp377,2 miliar per 31 Desember 2011.

Pada periode tersebut, perseroan mengalami kenaikan total kewajiban mencapai US$270,04 ribu atau naik SU$51,9 ribu dibanding 31 Desember 2011 sebesar US$218,06 atau naik 23,8%. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang dividen sebesar US$21,05 ribu yang dibayar pada 7 Mei 2012.

Selain itu juga karena ada peningkatan utang sewa guna usaha sebesar US$36,6 ribu. Utang sewa juga usaha digunakan untuk membeli alat berat untuk mendukung kegiaan operasi perusahaan.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867141/pendapatan-capai-rp798-m-laba-ptro-jadi-rp14-m

Morning Brief - 1 Juni 2012

Market Outlook

Sesi perdagangan hari Kamis masih didominasi oleh sentimen negatif yang datang dari Eropa dan China. Di tingkat regional, IHSG melemah bersamaan dengan indeks Nikkei dan Hang Seng serta KOSPI, sementara di Amerika indeks Dow Jones bersama dengan NASDAQ dan S&P 500 juga mengalami penurunan walaupun tidak setajam hari sebelumnya. Sebaliknya, di Eropa indeks berakhir mixed dengan indeks FTSE Inggris berakhir positif namun indeks DAX Jerman berakhir negatif.


Perbedaan pendapat mengenai penyelesaian krisis fiskal yang terjadi di Eropa merupakan faktor utama yang memberatkan pasar. Di satu pihak diinginkan peran bank sentral Eropa (ECB) yang lebih dalam mendukung penyelesaian krisis seperti lewat penyaluran dana dalam pembelian obligasi pemerintah negara-negara anggotanya yang bermasalah namun disisi ECB sendiri hal ini ditentang karena tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku dan jika dilakukan akan menjadi preseden buruk bagi penentuan kebijakan dalam ECB ke depannya dan secara umum bagi Eropa sendiri. Dalam hal program austerity, pihak pro dan kontra masih tetap belum mencapai kesepakatan akhir dengan Yunani akan menggelar kembali pemilu untuk kedua kalinya dalam tahun ini untuk menentukan apakah kubu pro-bailout atau kubu anti-bailout yang akan memenangi pemilu tahun ini.

Krisis di Spanyol akhir-akhir ini mendominasi pasar yang untuk sementara meninggalkan isu Yunani setidaknya hingga pemilu pertengahan Juni ini. Bankia yang mengajukan permintaan bantuan kepada pemerintah Spanyol dikhawatirkan bukanlah yang terakhir yang bermasalah, sehingga dikhawatirkan apabila isu perbankan di Spanyol berlarut-larut akan menyebar ke Portugal maupun ke Italia.

Pemberitaan kantor berita Xinhua beberapa waktu lalu sehubungan dengan tidak adanya rencana pemberian stimulus besar-besaran oleh pemerintah China menjadi sandungan bagi sentimen investor di Asia.

Sesi perdagangan terakhir dalam pekan ini diperkirakan masih cenderung negatif dengan pihak asing diperkirakan masih akan mengurangi porsi portofolio saham domestiknya sebagaimana yang terjadi baru-baru ini terutama dengan tingginya ketidakpastian sehubungan dengan kondisi di Eropa.

Support bagi IHSG yang terdekat berada di sekitar perbatasan antara 3700 dan 3800. Gagalnya support di 3846 dalam menahan tekanan jual membuka jalan bagi kemungkinan penurunan lebih lanjut hingga mencapai support di 3726. Sebaliknya, kenaikan IHSG diprediksi akan terbatas pada level 3845 hingga 3939.



Click here to download the full update (PDF)

KINERJA EMITEN: AGUNG PODOMORO LAND Raih Peringkat IdA


JAKARTA: PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat idA untuk pengembang superblok PT Agung Podomoro Land Tbk dan obligasi I/ 2011 milik perseroan.

Pefindo juga menetapkan pandangan (outlook) stabil untuk peringkat perusahaan yang mencerminkan posisi bisnis Agung Podomoro yang kuat di industri properti, khususnya pada segmen hunian vertikal dan kualitas aset perusahaan yang di atas rata-rata.

Meski demikian, analis Pefindo Vonny Widjaja & Rachmadi Kurniawan menjelaskan terdapat faktor-faktor yang membatasi peringkat perseroan. Faktor tersebut diantaranya tingkat leverage keuangan yang meningkat dalam waktu dekat untuk membiayai ekspansi bisnis perusahaan.

“Selain itu, perseroan juga memiliki ketergantungan pada penjualan properti yang sensitif terhadap kondisi makro ekonomi,” tulis mereka dalam siaran pers yang diterima Bisnis, hari ini.

Seperti diketahui, Agung Podomoro meraup dana segar senilai Rp1,2 triliun dari penerbitan obligasi I pada Agustus lalu. Obligasi tersebut terbagi dalam dua seri yakni seri A dengan tenor 3 tahun sebesar Rp325 miliar dan seri B bertenor 5 tahun sebesar Rp875 miliar.

Kupon yang ditawarkan oleh perseroan untuk obligasi seri A adalah 10%, sementara untuk seri B sebesar 11%. Adapun, dana hasil penerbitan obligasi digunakan perseroan untuk mengakuisisi beberapa perusahaan properti di Jakarta, Bogor, dan Bali. (yus)\

PEMBATASAN KEPEMILIKAN: 92 Bank Terkena Dampak Dan Harus Divestasi Saham


JAKARTA: Terdapat 92 bank yang bakal terkena dampak pembatasan kepemilikan saham maksimum 40%. Ekspektasi nilai saham yang harus dilepas mencapai Rp265,94 triliun dengan asumsi tiga kali nilai buku.

Berdasarkan penelitian Biro Riset Infobank (BirI) Mei 2012, dari 120 bank umum terdapat 92 bank yang memiliki saham mayoritas lebih dari 40% dengan nilai modal mencapai Rp358,16 triliun.

Dengan ekspektasi nilai saham yang harus dilepas mencapai Rp88,65 triliun. Apabila dengan asumsi dua kali nilai buku (price book value) maka nilainya mencapai Rp177,29 triliun, sedangkan dengan asumsi tiga kali nilai buku mencapai Rp265,94 triliun.

Direktur Biro Riset Infobank Eko B. Supriyanto mengatakan pelepasan saham perbankan untuk memenuhi aturan kepemilikan ini mencapai ratusan triliun dan jika dilakukan secara langsung akan membawa implikasi besar.

"Oleh karena itu sangat bijak jika BI memberi masa transisi yang relatif panjang," ujarnya dalam peluncuran Rating 120 Bank Versi Infobank: Kinerja Terbaru dan Babak Baru Kepemilikan Bank di Jakarta, hari ini.

Sebelumnya mengemuka rencana pembatasan kepemilikan saham maksimum 40% untuk pemegang saham dari institusi keuangan, sedangkan non lembaga keuangan maksimum 30% dan kepemilikan individu maksimum 20%.

Dia mengutarakan bahwa ada dua hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, tidak mudah menjual saham dari 92 bank yang terkena aturan kepemilikan saham baru ini. Kedua, menyangkut harga di pasaryang sudah pasti akan turun karena over supply saham bank.

Menurutnya, proses divestasi harus dilakukan secara berhati-hati, sehingga membutuhkan waktu cukup lama dan direalisasikan secara bertahap. Dia mentaksir dalam waktu 10 tahun saja nilai saham perbankan yang akan dilepas mencapai Rp17 triliun--Rp26 triliun.

Apabila saham BUMN dikecualikan dalam aturan kepemilikan saham bank,  kata Eko, nilai saham bank yang akan dilepas mencapaiRp13 triliun--Rp20 triliun. Asumsi ini berasal dari 88 bank yang kepemilikan saham mayoritasnya 40% dengan memiliki modal sendiri Rp214,63 triliun.(mmh)

AKSI KORPORASI: Pemegang Saham Setujui Asiaplast Industries Buyback Saham


JAKARTA: Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan baku plastik, PT Asiaplast Industries Tbk, mendapat persetujuan pemegang saham untuk pembelian kembali 10% saham publik dengan harga maksimal Rp100.

Direktur Utama Asiaplast Industries Wilson A. Pranoto mengatakan persetujuan itu didapat dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini. Adapun pelaksanaan buyback saham itu akan dilakukan pekan depan.

“Kami sudah mendapat persetujuan untuk buyback saham dan akan kami lakukan secepatnya. Mungkin mulai pekan depan. Buyback itu dilakukan maksimal 18 bulan terhitung sejak diselenggarakannya RUPSLB,” ujarnya hari ini, Kamis 31 Mei 2012.

Berdasarkan prospektus sebelumnya disebutkan untuk membeli 150 juta saham publik itu, perseroan telah mengalokasikan dana sebesar Rp15 miliar yang diambil dari dana kas internal. Perseroan juga berencana menyimpan saham yang dibeli sebagai treasury stock.

Dengan pembelian kembali saham diharapkan dapat memperbaiki rasio keuangannya, yaitu imbal hasil aset (return on asset/ROA), laba per saham (earnings per share/EPS), dan imbal hasil ekuitas (return on equity/ROE).

Setelah aksi korporasi itu, posi pemilik saham perusahaan yang berasal dari publik akan berkurang dari sebelumnya 20,01% menjadi 10,01%.

Selain persetujuan buyback saham, perseroan juga telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan 50% aset kekayaan bersihnya terkait pengajuan pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Wilson mengatakan perseroan telah mendapatkan fasilitas pinjaman dalam bentuk letter of credit (L/C) senilai US$9 juta yang akan digunakan seluruhnya untuk pembelian bahan baku.


Pada tahun ini, lanjut dia, RUPS Tahunan emiten berkode saham APLI itu juga menyepakati untuk tidak membagikan dividen dan menggunakan perolehan laba bersih untuk memperkuat pendanaan internal perseroan.

“Laba bersih 2011 kami gunakan untuk dana buyback saham dan keperluan modal kerja kami. Jadi tidak ada pembagian dividen tahun ini, dan pemegang saham pun sudah menyetujuinya,” paparnya.

Pada perdagangan hari ini, harga saham emiten berkode APLI ditutup melemah 1% menjadi Rp99 dan menjadikannya berkapitalisasi pasar sebesar Rp148,51 miliar. (mmh)

Bea Keluar CPO tak pengaruhi penjualan Astra Agro


JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melansir tarif bea keluar (BK) ekspor crude palm oil (CPO) untuk bulan Juni sebesar 19,5% atau sama dengan bulan Mei lalu. Bagi perusahaan perkebunan sawit seperti Astra Agro Lestari (AALI), adanya BK ini sama sekali tidak mempengaruhi kinerja perusahaan.

Tofan Mahdi, Head of Public Relation AALI mengatakan, BK ekspor hanya berlaku jika perusahaan menjual CPO ke luar negeri. Sementara produksi CPO Astra Agro didominasi untuk pasar lokal. "Pasar kami 97% lokal, dan Bea Keluar tidak akan memberikan dampak apa-pun bagi kinerja operasional dan finansial kami," terang Tofan di Jakarta, Kamis (31/5).

Kuartal I tahun ini, produksi CPO Astra Agro mencapai 289.390 ton, atau naik 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk produksi tandan buah segar (TBS), Tofan bilang, kuartal I tahun jumlahnya mencapai 1,1 juta ton, naik 4,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sekedar informasi, lahan tertanam tanaman sawit AALI hingga saat ini mencapai 266.900 hektar (Ha), dari luas lahan tersebut, 88,8% merupakan lahan yang menghasilkan. Volume penjualan CPO Astra Agro tahun 2011 mencapai 1,3 juta ton, meningkat 12,9% dari tahun sebelumnya.

Ini alasan pelemahan rupiah versi Bank Indonesia


JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution akhirnya menjelaskan faktor-faktor melempemnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Apa saja faktor yang menyebabkan rupiah melemah versi Darmin Nasution tersebut:
Pertama, faktor eksternal yakni ketidakpastian ekonomi di Eropa. Isu bakal keluarnya Yunani dari Uni Eropa menyebabkan investor memilih menempatkan dana dalam save haven seperti dollar. Pilihan investor itu ditempuh juga eksportir yang ikutan menahan dollar dalam simpanan valas.

Kedua, jatuh temponya utang luar negeri swasta yang cukup besar pada akhir Mei, sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap dollar AS.

Ketiga, repatriasi dividen. Perusahaan swasta yang dimiliki investor asing mulai mengirimkan dividen ke negara asal investor.

Keempat, naiknya permintaan dolar AS di setiap pertengahan tahun. Faktor keempat ini disampaikan oleh Direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Difi A Johansyah.

"Tetapi faktor utama tetap menguatnya dolar di seluruh dunia. Ada ekspektasi dolar menguat maka banyak yang memborong dolar dan yang punya dolar tak mau lepas," papar Difi di Jakarta, (31/5).
Ditengah pelemahan rupiah tersebut, Darmin menyatakan, Bank Indonesia tidak menahan intervensi. "Intervensi jalan. BI tetap menyediakan valas walaupun memang eksportir agak kurang menjual valasnya," kata Darmin usai rapat dengan komisi XI DPR RI, Kamis (31/5).

Asiaplast genjot produksi rigid film and sheet


JAKARTA. PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) pasang strategi untuk menggenjot pertumbuhan bisnis tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur lembaran plastik fleksibel itu akan fokus mengembangkan produk rigid film and sheet.

"Khususnya produk untuk kemasan makanan dan farmasi," ujar Direktur Utama PT Asiaplast Industries Tbk, Wilson Agung Pranoto, saat paparan publik hari ini (31/5). Perlu diketahui, rigid film and sheet biasa digunakan dalam industri kemasan untuk kemasan elektronik, farmasi, makanan, alat tulis dan pelapis mebel.

Demi memenuhi rencana dan target tersebut, APLI telah melakukan persiapan sejak tahun lalu. "Misalnya kami sudah melakukan penambahan mesin produksi rigid film and sheet tahun lalu," katanya.

Menurut dia, mesin baru tersebut memiliki kapasitas terpasang 5.000 metric ton per tahun. Upaya penambahan mesin dilakukan karena mesin yang lama sudah mencapai kapasitas maksimal.

Catatan saja, mesin sebelumnya memiliki kapasitas produksi enam ribu ton. Artinya dengan penambahan mesin baru kapasitas produksi rigid film and sheet perseroan saat ini mencapai 11 ribu metric ton per tahun. Tahun ini, belanja modal APLI Rp 25 miliar.

http://industri.kontan.co.id/news/asiaplast-genjot-produksi-rigid-film-and-sheet

Dukung Modal, Laba ABMM Rp415,7 M Tak Jadi Dividen


INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT ABM Investama Tbk (ABMM) memutuskan menyetujui tidak membagikan dividen 2011. ABM mencatat laba bersih sebesar Rp415,74 miliar.

Dividen 2011 akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan termasuk permodalan anak usaha. Laba bersih 2011 akan digunakan sebagai cadangan senilai Rp1 miliar dan sisanya sebesar Rp414,74 miliar dicatat dalam akun saldo laba. Perseroan akan mulai membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2012.

"Dengan laba bersih digunakan untuk memperkuat bisnis semua anak perusahaan, struktur permodalan dan kas internal Perseroan maka perseroan mendapat keleluasaan pendanaan untuk menyokong ekspansi bisnis anak usaha dan meningkatkan pertumbnuhan pendapatan ABMM pada 2012," tutur Presiden Direktur PT ABM Investama Tbk, Andi Djajanegara, Kamis (31/5/2012).

Selain itu, manajemen ABMM juga memberikan laporan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana sebesar Rp1,48 triliun. Sesuai dengan prospektus, dana tersebut akan dialokasikan untuk pembiayaan ekspansi usaha 70% persen, pengembalian pinjaman perseroan 24% dan sisanya 6% untuk modal kerja.

Per 31 Maret 2012, dana IPO yang telah digunakan adalah sebesar Rp 558 miliar atau setara 38% dari perolehan dana IPO pada Desember 2011 lalu. Dana tersebut digunakan untuk ekspansi, refinancing dan modal kerja.

Sepanjang tahun 2011, ABM mencatat laba bersih sebesar Rp415,74 miliar. Lonjakan pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan sebesar 47,70% atau Rp6,62 triliun pada tahun 2011, dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp4,48 triliun. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867095/dukung-modal-laba-abmm-rp4157-m-tak-jadi-dividen

Mahaka Andalkan Surat Kabar Capai Target 2012


INILAH.COM, Jakarta - PT Mahaka Media Tbk (ABBA) menargetkan pendapatan sebesar Rp299 miliar dan laba bersih senilai Rp6,5 miliar pada 2012.

Presiden Direktur PT Mahaka Media Tbk Adrian Syarkawi mengatakan, kontribusi kinerja perseroan masih akan didukung terbesar dari surat kabar, dan sisanya dari media luar ruang dan media penyiaran. Perseroan optimis media penyiaran memiliki potensi besar untuk tumbuh, dan diperkirakan memiliki potensi tumbuh sebesar 40%.

Selain itu, perseroan juga menjajaki media digital dengan meluncurkan website klub sepak bola Spanyol. "Kami akan mencoba untuk mengeksplore media digital," tutur Adrian pada paparan publik, Kamis (31/5/2012)

Untuk mendukung kinerja 2012, perseroan akan menganggarkan dana sebesar Rp23 miliar-Rp24 miliar pada 2012. Dana belanja modal terbesar akan digunakan media luar ruang dan digital. "Dana belanja modal sebesar 80% untuk LED. Kami akan menambah 10 LED pada 2012 sehingga LED akan menjadi 16 pada 2012. Satu LED membutuhkan biaya sebesar Rp2 miliar belum termasuk sewa dan konstruksi," kata Direktur PT Mahaka Media Tbk, Rudi Laksamana.

Selain itu, belanja modal untuk billboard. Perseroan mencatatkan jumlah billboard sebesar 65-70 unit. Adapun dana belanja modal akan didapatkan sebagian besar dari pinjaman dan sisanya dana internal "Kami sedang mencari pinjaman bank senilai Rp15 miliar-Rp20 miliar, dan ada satu bank yang dijajaki. Diharapkan dua bulan lagi difinalisasi pinjaman tersebut," ujar Rudi.

Perseroan juga menjajaki kuasi reorganisasi untuk mempercantik kinerja perseroan. "Kami ada rencana kuasi reorganisasi, dan diskusikan dengan akuntan publik. Kami sedang pelajari dulu bila memang positif untuk semua pihak sehingga tahun depan bisa bagi dividen. Hingga kini kami masih memiliki rugi Rp27 miliar, dan baru untung pada 2004," jelas Rudi.

Perseroan mencatatkan laba bersih 2011 senilai Rp4,04 miliar dari tahun 2010 senilai Rp2,45 miliar. Penjualan bersih perseroan sebesar Rp248,13 miliar pada 2011 dari tahun 2010 senilai Rp177,75 miliar. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867098/mahaka-andalkan-surat-kabar-capai-target-2012

Anak Usaha Adaro Peroleh Pinjaman US$160 Juta


INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Maritim Barito Perkasa memperoleh pinjaman sebesar US$160 juta pada 29 Mei 2012. Dana pinjaman itu untuk melunasi seluruh pinjaman dari PT Maritim Barito Perkasa kepada ADRO dan membiayai belanja modal.

Hal itu disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Devindra Ratzarwin, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/5/2012). Dijelaskan, pinjaman tersebut memiliki tenor waktu tujuh tahun setelah tanggal facilities agreement dan suku bunga LIBOR plus Applicable Margin.

Bertindak sebagai mandated lead arranger adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Jakarta Branch, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta Branch, DBS Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch, Mizuho Corporate Bank Ltd, CIMB Bank Berhard, Singapore Branch, PT Bank ANZ Indonesia, dan Standard Chartered Bank.

Untuk Lead Arrangers adalah Chinatrust Commercial Bank Co, Ltd Singapore Branch, facility agent oleh Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, security agent oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, dan account bank oleh Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, dan PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Adaro Energy Tbk bertindak sebagai penjamin. [tjs]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867108/anak-usaha-adaro-peroleh-pinjaman-us160-juta

Raih Laba Rp4,04 M, Mahaka Media Tanpa Dividen


INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Mahaka Media Tbk (ABBA) tidak membagikan dividen 2011 dari laba bersih yang diraih sebesar Rp4,04 miliar.

Direktur PT Mahaka Media Tbk (ABBA) Rudi Laksamana menuturkan, pihaknya belum dapat membagikan dividen 2011. Laba bersih 2011 akan digunakan untuk investasi perseroan pada 2012. "Penggunaan laba bersih 2011 senilai Rp4,04 miliar akan digunakan untuk laba ditahan sebagai modal kerja perseroan," ujar Rudi, dalam paparan publik perseroan, Kamis (31/5/2012) di Jakarta.

Perseroan mencatatkan laba bersih 2011 senilai Rp4,04 miliar dari tahun 2010 senilai Rp2,45 miliar. Penjualan bersih perseroan sebesar Rp248,13 miliar pada 2011 dari tahun 2010 senilai Rp177,75 miliar.

Selain itu, dalam RUPST juga menerima pengunduran diri Gavin O'Reilley sebagai Komisaris. Sehingga susunan komisaris baru antara lain Komisaris Utama dijabat oleh Drs. Abdulgani, Wakil Komisaris Utama dijabat oleh Erick Thohir, posisi Komisaris dijabat oleh Harry Zulnardy dan Rosan Roeslani, dan Komisaris Independen dijabat oleh Pradjoto.

Adapun kepemilikan saham perseroan antara lain Abbey Communication (Netherlands) BV sebesar 10,33%, PT Beyond Media sebesar 53,49%, UBS AG Singapore sebesar 6,79%, dan publik sebesar 29,39% dengan komposisi kepemilikan pemodal nasional sebesar 29,38% dan pemodal asing sebesar 0,01%. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867084/raih-laba-rp404-m-mahaka-media-tanpa-dividen

Ciputra World 2 Sukses, CTRP Garap CWJ 3


INILAH.COM, Jakarta - PT Cipuitra Property Tbk (CTRP) merencanakan akan kembali menggarap proyek Ciputra World 3 Jakarta (CWJ 3) pada akhir 2013. Proyek tersebut salah satunya akan dibiaya dari perbankan.

"Kita akan mulai proyek CWJ 3 setelah CWJ 2 selesai, tepatnya sekitar akhir tahun depan," ujar Presiden Direktur CTRP, Candra Ciputra di Jakarta, Kamis (31/5/2012).

Dia mengungkapkan proyek CWJ 3 ini akan memiliki konsep yang lebih unik dibanding CWJ 1 dan 2. "Kita akan menggunakan konsep convention exibition," tukasnya.

Untuk nilai investasinya, dia mengakui belum bisa diperkirakan karena sangat tergantung pada dinamika perkembangan pasar ke depan. Adapun sumber pendanaannya itu berasal dari penjualan dan repayment penjualan serta pinjaman dari perbankan. Namun, bank peminjam masih belum bisa dipastikan.

Sementara untuk proyek Ciputra World 2 Jakarta, perseroan telah mencapai target penjualan 80%. Tahap awal proyek tersebut hanya terdiri dari dua tower, yaitu satu tower untuk kondominium the Orchard Satrio dan satu tower untuk apartemen the Residence dan Fraser Suites Serviced Apartment. Secara keseluruhan, nilai investasi perseroan di proyek Ciputra World 2 Jakarta mencapai Rp3,3 triliun.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867045/ciputra-world-2-sukses-ctrp-garap-cwj-3

Market Wrap - 31/05/2012

Market Review

IHSG kembali menukik tajam pada sesi perdagangan hari Kamis hingga sempat mencapai titik terendah di 3,810.39. Indeks hanya mampu mencapai titik tertinggi 3,881.49 sebelum akhirnya ditutup di 3,832.82, turun 85.09 poin atau 2.17%.  Penurunan IHSG juga diikuti oleh melemahnya indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing melemah 2.75% dan 2.88%. Kinerja indeks regional juga negatif dengan indeks Hang Seng berakhir turun 0.32%, indeks KOSPI turun tipis 0.08%, namun indeks Nikkei melemah 1.05%.


Seluruh sektor berakhir negatif dengan sektor pertambangan melemah tajam hingga 3.67% diikuti oleh sektor aneka industri (-2.6%) dan sektor keuangan (-2.54%) serta sektor manufaktur (-2.54%). Perbandingan antara jumlah saham yang menguat dan melemah adalah 56 berbanding 245, sedangkan 48 saham lainnya stagnan.

Di bursa valuta asing, nilai tukar USDIDR melemah tipis dari 9570 menjadi 9565, turun 0.05% dibandingkan hari sebelumnya.

Pergerakan IHSG selanjutnya tetap akan bergantung pada kinerja bursa saham Eropa dan Amerika yang secara fundamental masih rentan terhadap isu-isu dari Eropa, China dan bahkan Amerika sendiri. Minimnya katalis positif sejauh ini menjadi penyebab memburuknya sentimen pasar sehingga berakibat pada terpuruknya indeks saham secara global.

Para pelaku pasar akan terus memonitor perkembangan di Eropa, terutama di Spanyol dan Yunani, sedangkan terhadap perkembangan di China, pasar akan kembali menunggu seberapa tajamnya perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, apakah China akan mengalami hard landing atau soft landing.

Data ekonomi dari Amerika pada hari Jumat akan menghadirkan data nonfarm payrolls yang dinanti-nantikan oleh pasar. Menjelang dirilisnya data NFP ini kemungkinan pasar akan cenderung memilih menunggu sebelum menentukan langkah transaksi selanjutnya.



Click here to download the full update (PDF)

ANTM akan Jual Feronikel ke China


INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sedang melakukan negosiasi dengan pembeli produk feronikel dari China yang bersedia menanggung bea keluar produk mineral sebesar 20%.

"Untuk bea keluar, buyer Cina bisa menyerap sehingga fasthrough untuk pasar China. Sedangkan penjualan long term masih perlu negoisasi minimal bea keluar tersebut ditanggung 50:50. Sehingga penurunan pendapatan tidak akan sebesar yang kita bayangkan," ujar Direktur Operasional PT Aneka Tambang Tbk, Winardi, Kamis (31/5/2012).

Bisnis feronikel dinilai laku dijual ke China. Hal itu dikarenakan feronikel tersebut dibuat untuk stainless steel. Selain itu, Winardi menambahkan, dengan pengenaan bea keluar tersebut maka volume ekspor bijih nikel mengalami penurunan. Namun PT Aneka Tambang Tbk tetap optimis dengan penjualan ekspor nikel dapat naik pada 2012.

"Hingga Mei 2012, ekspor ore nikel sudah mencapai 2,5 juta ton. Kita berharap dari sisi volume sehingga akhir tahun 2012 akan naik daripada realisasi 2011," ujar Winardi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Alwin Syah Lubis menuturkan, penjualan ekspor ke Eropa tidak terlalu berpengaruh. "Kita melakukan ekspor ke Eropa sebesar 25% namun pembeli kita berasal dari Jerman dan Inggris yang tidak terlalu berpengaruh dengan krisis Eropa," kata Alwin.

Pada 2011, penjualan ekspor perseroan ke Korea Selatan sebesar 15%, Jepang 10%, Cina sebesar 9%, Singapura sebesar 10%, dan domestik sebesar 30%. Menurut Alwin, difersifikasi penjualan ekspor tersebut untuk mengantisipasi krisis global. Namun pihaknya tetap waspada dengan harga komoditas tidak bagus.

Perseroan menargetkan produksi ore sebesar 9 juta ton, feronikel sebesar 18 ribu, dan emas 3 ton. Untuk harga emas diperkirakan US$1.650 per troy ounce. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1867008/antm-akan-jual-feronikel-ke-china

Sepanjang Mei, harga CPO rontok 11%


KUALA LUMPUR. Memanasnya krisis utang Eropa memicu harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) terpapas, hari ini. Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange turun 0,9% ke level RM 2.083 atau setara US$ 969 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi pagi di RM 3.101. 

Bahkan, jika dihitung sepanjang Mei, harganya sudah rontok 11%. Ini merupakan penurunan bulan tertajam sejak September 2009.

Pasar cemas krisis Eropa akan menyurutkan permintaan minyak sawit global. Kekhawatiran ini dipicu oleh naiknya jaminan obligasi atau credit default swap (CDS) Spanyol ke level rekor. Apalagi, masih ada kekhawatiran Yunani keluar dari zona euro.

Chandran Sinnasamy, kepala perdagangan di LT Internasional (M) Sdn. menyebut, faktor-faktor eksternal, terutama prospek zona Euro, termasuk Spanyol menekan sentimen di pasar saham dan komoditas. "Fundamental untuk minyak sawit masih mendukung, tetapi faktor eksternal makro-ekonomi yang bearish menekan harga," ujarnya.

Chandran bilang, ekspor akan meningkat mulai Mei hingga Juni, karena importir akan menyiapkan stok jelang Ramadhan.

http://investasi.kontan.co.id/news/sepanjang-mei-harga-cpo-rontok-11/2012/05/31

INCO yakin produksi membaik pada kuartal II


JAKARTA. Perusahaan tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yakin produksi tambang kuartal II tahun ini lebih baik dibandingkan kuartal I lalu. "Kami yakin bisa kejar ketertinggalan produksi ," kata Presiden Direktur INCO Niccolas Kanter saat dijumpai di Jakarta, Kamis (31/5).
Sayangnya, Nico enggan menyebut berapa target produksi nikel perusahaannya di kuartal kedua ini. Walaupun yakin dengan target, tetapi Nico tetap tidak menutup kemungkinan adanya revisi target produksi tahun ini.
Perlu diketahui, perusahaan tambang nikel ini menargetkan produksi sebesar 73.000 metrik ton pada tahun ini. Sementara itu, produksi INCO kuartal I lalu turun dari 16.501 metrik ton pada kuartal I 2011 menjadi 12.431 metrik ton pada kuartal I 2012.
Kondisi ini diikuti dengan penurunan penjualan nikel dari 15.924 metrik ton pada kuartal I tahun 2011 menjadi 12.514 metrik ton kuartal I 2012. Sebelumnya, INCO melakukan pekerjaan pembangunan kembali Tanur Listrik 2 dan perbaikan Tanur listrik 1 sejak tahun lalu.
Perbaikan pada Tanur listrik 1 termasuk penggantian atap. Pekerjaan tersebut telah selesai dan pemanasan ulang tungku telah dimulai awal kuartal II tahun ini. Anak usah Vale Group ini berharap, Tanur listrik 2 mulai beroperasi pada Mei 2012 ini.
Selesainya pemeliharaan Tanur listrik ini, perseroan berharap bisa mencapai tingkat produksi penuh pada Mei ini hingga Desember mendatang. Apalagi kapasitas daya baru Tanur Listrik 2 lebih baik dari sebelumnya.

SMRA tebar dividen Rp 23 per saham


JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen total Rp 155,6 miliar dari laba bersih 2011. Dividen kali ini mencerminkan pay out ratio sekitar 40% dari laba bersih tercatat sebanyak Rp 389 miliar.

"Dividen yang akan dibagikan senilai Rp 23 per saham," kata Direktur Utama SMRA Johanes Mardjuki di Jakarta, Kamis (31/5). Hal ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan hari ini.

Disisi lain, tahun ini SMRA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,6 triliun. Dana capex tersebut digunakan untuk infrastruktur Summarecon Bekasi termasuk fly over sebesar Rp 250 miliar. Pembangunan Summarecon Bekasi sebesar Rp 550 miliar, Scientia Square di Serpong sebesar Rp 180 miliar, dan pembangunan dua hotel di Bali yang dianggarkan Rp 750 miliar.

Lebih lanjut, Johanes bilang, pendanaan capex tersebut mayoritas dari pinjaman perbankan sebesar 80%, dan sisanya 20% berasal dari kas internal.

Sementara itu, di kuartal pertama lalu, perusahaan properti ini mencetak laba bersih sebesar Rp 150 miliar. Sedangkan pendapatan SMRA sebesar Rp 840 miliar. "Properti development menjadi penyumbang terbesar, dari Serpong berkontribusi 40%, Kelapa Gading dan Bekasi masin-masing 30%," pungkasnya.

Adaro akan Akuisisi PT Bhakti Energi Persada


INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memberikan pinjaman konvertibel (convertible loan) tenor tiga tahun untuk mengakuisisi kepemilikan pengendali atas perusahaan pertambangan batubara PT Bhakti Energi Persada (BEP).

ADRO juga memiliki Opsi untuk mengakuisisi saham mayoritas dari pemegang saham pengendali BEP. Adaro Energy akan memiliki pengendalian penuh atas manajemen dan atas semua pembiayaan atas BEP sejak di tandatanganinya Perjanjian Opsi ini.

Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir, mengatakan, dengan Perjanjian Opsi yang sudah ditandatangani dengan BEP. BEP mempunyai potensi yang bagus untuk membantu kami mencapai tujuan utama dalam menghasilkan nilai yang besar dan berkesinambungan dari batubara Indonesia.

"Kami bekerja selama dua tahun untuk bernegosiasi untuk mencapai perjanjian yang disusun secara unik untuk meminimalkan risiko bagi Adaro. Meskipun kami puas dengan kesempatan di BEP ini, namun kami ingin menekankan bahwa kami akan menggunakan penilaian terbaik kami sebelum menyuntikan dana untuk
mengembangkan aset-aset BEP,” katanya.

Faktor-faktor kunci sukses seperti kesiapan pasar, menerima perizinan yang diperlukan dari pemerintah, ketersediaan lahan, dukungan dari komunitas dan lingkungan sosial, dan menyelesaikan studi teknis dan geologis yang lengkap harus disiapkan sebelum kami menempatkan biaya modal yang besar.

Perseroan akan langsung menempatkan modal untuk membiayai BEP. Kami menandatangani Opsi ini untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan benar, dan juga meminimalkan risiko bagi modal Adaro. "Kami ingin memastikan bahwa resiko akuisisi dan pelaksanaan dapat diketahui jauh lebih awal,” tegasnya.

BEP juga memiliki dua usaha transportasi di Kalimantan Timur yang memiliki jalan angkutan yang akan digunakan untuk mentransportasikan batubara BEP ke wilayah pesisir. Ketujuh konsesi, bersama dengan konsesi-konsesi batubara yang berada di dekatnya, membentuk satu deposit batubara termal yang sangat besar. SRK Consulting (Australasia) Pty Ltd mengestimasi bahwa ketujuh konsesi BEP mengandung total sumber daya sebesar 9,53 miliar ton menurut standar JORC.

Kalbe Farma Caplok 100% Saham Hale International


INILAH.COM, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengambilalih 100% saham PT Hale International senilai Rp100 miliar.

Demikian mengutip keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Kamis (31/5/2012). Proses tersebut ditandai dengan penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement atau perjanjian pengambilalihan bersyarat terhadap PT Hale International yang bergerak di bidang produksi minuman kesehatan.

Saat ini perseroan sedang melakukan finalisasi transaksi tersebut. Perseroan memperkirakan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan. Transaksi ini untuk memperkuat portofolio produk Kalbe Farma dalam segmen minuman kesehatan.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866954/kalbe-farma-caplok-100-saham-hale-international

Antam Bagi 45% Laba 2011 Jadi Dividen


INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memutuskan menyetujui membagikan dividen 2011 sebesar Rp867,55 miliar atau setara 45% dari laba bersih 2011.

Total dividen tersebut sebesar Rp564,13 miliar kepada pemerintah dan Rp303,41 miliar kepada publik. Sisa laba bersih 2011 akan digunakan untuk program kemitraan sebesar 1,5% atau Rp28,91 miliar, sekitaar 2,5% atau setara Rp48,19 miliar untuk dana bina lingkungan, dan 51% sebesar Rp983,22 miliar untuk pengembangan usaha perseroan.

"Dividen 2011 yang akan dibagikan Rp90,99 per saham," tutur Direktur Utama ANTM, Alwinsyah Lubis, Kamis (31/5/2012).

Lebih lanjut ia menuturkan, pada RUPST juga menyetujui pengangkatan komisaris baru. Susunan komisaris baru antara lain R.Sukhyar sebagai Komisaris Utama, Bambang Brodjonegoro, Zaelani, Burhan Muhammad sebagai Komisaris. Sedangkan Hikmahanto Juwana dan Laode Kamaluddin sebagai Komisaris Independen.

Sebelumnya susunan komisaris lama yaitu Wisnu Marantika sebagai Komisaris Utama, Irwan Bahar sebagai Komisaris, dan Mahmud Hamundu sebagai Komisaris Independen, dan Sri Mulyanto sebagai Komisaris.

Perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp1,93 triliun pada 2011 dari tahun 2010 senilai Rp1,69 triliun. Penjualan perseroan naik menjadi Rp10,35 triliun pada 2011 dari tahun 2010 senilai Rp8,74 triliun. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866970/antam-bagi-45-laba-2011-jadi-dividen

Nilai Investasi Rp3,3 T, CTRP Jual Ciputra World 2


INILAH.COM, Jakarta - PT Ciputra Property Tbk (CTRP) mulai menjual proyek Ciputra World 2 Jakarta dengan investasi senilai Rp3,3 triliun.

Pada saat pelaksanaan ground breaking, harga dibuka sekitar Rp20 juta per meter persegi. Saat ini harga yang ditawarkan sudah mendekati Rp28 juta per meter persegi.

Pada kuartal pertama 2012, target penjualan telah mencapai 80% dari target tahunan, di mana kenaikan capital gain sekarang sangat pesat. Pencapaian ini terutama disebabkan proyek ini menawarkan berbagai konsep inovatif dan fasilitas premium.

"Proyek ini merupakan sebuah mixed use development terbaru yang dibangun di atas lahan seluas 3,1 hektar, yang berlokasi di Kuningan," kata Director and Corpirate Secretary PT Ciputra Property Tbk, Artadinata Djangkar, Kamis (31/5/2012).

Untuk tahap awal proyek ini hanya terdiri dari dua tower, yaitu satu tower untuk kondominium the Orchard Satrio dan satu tower untuk apartemen the Residence dan Fraser Suites Serviced Apartment.

Proyek ini nantinya terdiri dari 4 tower, yaitu tower kondominium the Orchard Satrio, tower the Residence & Fraser Suites Serviced Apartment, Office Tower, dan tower hotel berbintang lima yang dikelola W Hotel. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866986/nilai-investasi-rp33-t-ctrp-jual-ciputra-world-2

Rabu, 30 Mei 2012

Half-Time Update - 31 Mei 2012

Market Review

IHSG kembali menukik tajam pada sesi pertama Kamis. Indeks turun hingga mencapai 3,810.39 sebelum akhirnya ditutup di 3,814.43, melemah 103.48 poin atau 2.64%. Penurunan IHSG juga diikuti oleh penurunan pada indeks LQ-45 (-2.7%) dan IDX30 (-2.8%).


Semua sektor melemah, dengan penurunan terbesar terjadi di sektor pertambangan (-4.14%), diikuti oleh properti (-3.41%) dan perdagangan (-3.12%).

Hanya 14 saham yang berhasil mencatat kenaikan, sedangkan 279 lainnya melemah sementara ada 24 saham yang stagnan.

Di tingkat regional, indeks Nikkei sampai saat ini melemah 1.36% dan indeks Hang Seng turun 0.75%. Secara keseluruhan sentimen global masih tertekan oleh faktor Eropa dimana Yunani masih menantikan diadakannya pemilu ulang sedangkan di Spanyol, rencana bailout Bankia dengan melibatkan dana dari ECB tidak mendapatkan respon positif dari para pejabat ECB. Usulan penerbitan obligasi euro juga mendapatkan tentangan dari Jerman. Faktor stimulus China juga menjadi batu sandungan bagi kinerja indes.

Memasuki sesi kedua, tembusnya level support di 3846 membuka jalan bagi indeks untuk melemah lebih jauh lagi hingga support berikutnya di 3726 dan bahkan 3606.

Resistance indeks terdapat di 3922-3927 .

Click here to download the full update (PDF)

BNBR akan Akuisisi Anak Usaha Korindo


INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usahanya yaitu PT Bakrie Tosan Jaya akan mengakuisisi anak usaha Korindo di bidang otomotif.

"Kami sedang bicara dengan Korindo untuk mengakuisisi anak usahanya, dan kemungkinan akan mengambil kepemilikan saham sebesar 100%," tutur Presiden Direktur PT Bakrie and Brothers Tbk Bobby Gafur Umar, Rabu (30/5/2012) malam.

Bobby menuturkan, dana untuk akuisisi anak usaha Korindo tersebut akan berasal dari kas internal Bakrie Tosan Jaya. Bakrie Tosan Jaya merupakan salah satu anak usaha BNBR yang mengalami pertumbuhan kinerja cukup baik. Perseroan menargetkan pendapatan Bakrie Tosan Jaya sebesar Rp700 miliar pada 2012.

Seiring kenaikan pendapatan Bakrie Tosan Jaya, Bobby mengatakan, pihaknya berencana untuk melepas saham Bakrie Tosan Jaya ke publik pada 2013."Ada dua strategi yang ingin kami lakukan terhadap Bakrie Tosan Jaya antara lain mencari strategic partners sebagai pemegang saham untuk mengembangkan Bakrie Tosan Jaya. Kedua, melepas saham Bakrie Tosan Jaya ke publik pada 2013 dengan catatan size nya mencapai Rp1 triliun," kata Bobby.

Bakrie Tosan Jaya termasuk salah satu anak usaha BNBR yang bergerak di unit usaha komponen otomotif dan transportasi. Sementara itu, grup Korindo termasuk anak usaha Donghwa Enterprise Ltc.Co asal Korea Selatan. Sejak 2006, Korindo telah menggarap bisnis otomotif. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866842/bnbr-akan-akuisisi-anak-usaha-korindo

2012, BNBR Targetkan Pendapatan Tumbuh 10%-15%


INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk menargetkan pendapatan naik 10%-15% pada 2012.

"Pendapatan kami targetkan naik 10%-15% pada tahun ini. Sejak tahun 2012, PT Bakrie Telecom Tbk tidak dikonsolidasikan lagi," tutur Presiden Direktur PT Bakrie and Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar, Rabu (30/5/2012) malam.

Perseroan juga tidak mengkonsolidasikan kinerja PT Bakrie Sumatera Plantations sejak 2011. Lebih lanjut ia mengatakan, kinerja keuangan perseroan akan dikontribusikan dari perusahaan non listed BNBR. Pendapatan perseroan tumbuh 10%-15% pada 2012 dengan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,5% pada tahun ini.

Perseroan juga akan menganggarkan dana sebesar Rp750 miliar untuk investasi pada 2012. Dana investasi tersebut akan digunakan untuk melakukan akuisisi, pembebasan jalan tol dan pengembangan infrastruktur. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866844/2012-bnbr-targetkan-pendapatan-tumbuh-10-15

Indomobil Beli 1.600 Saham Tritunggal dari WISEL


INILAH.COM, Jakarta - PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) melalui anak usahanya PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL) membeli 1.600 saham milik PT Tritunggal Intipermata (TIP) di PT Wahana Inti Selaras (WISEL).

Demikian mengutip keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (30/5/2012). IMGSL juga mengambil bagian dari saham tambahan WISEL berjumlah 20.000 saham. Perjanjian transaksi ini dilakukan pada 28 Mei 2012 lalu senilai Rp6,4 miliar. Harga transaksi tersebut masih dalam kisaran nilai pasar wajar sebesar Rp9,5 miliar.

Perseroan selaku pemegang saham WISEL, melepaskan hak untuk mengambil bagian terlebih dahulu atau waiver of pre-emptive rights sesuai dengan kepemilikan saham. Perseroan menyetujui agar IMGSL menamgbil bagian dari saham tambahan WISEL yaitu sebesar 20.000 saham. Untuk nilai nominal saham sebesar Rp20 miliar.

Dengan pengambilan saham bari di WISEL oleh IMGSL maka harus membayar Rp8 juta per lembar saham dengan nilai keseluruhan Rp160 miliar. Dari jumlah tersebut sebesar Rp140 miliar merupakan premium yang di dalam pembukuan WISEL dimasukan dalam tambahan modal disetor WISEL.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866662/indomobil-beli-1600-saham-tritunggal-dari-wisel

Morning Brief - 31 Mei 2012

Market Outlook


Bursa Eropa dan Amerika ditutup melemah pada Rabu malam dengan indeks Dow Jones terpuruk 160.83 poin atau 1.28% sementara indeks S&P 500 melemah 1.43% atau 19.1 poin. Di Inggris dan Jerman, indeks FTSE 100 jatuh 1.74% dan indeks DAX 30 berakhir turun 1.81% di 6,280.80.

Pusat perhatian para investor masih tertuju pada perkembangan situasi di Eropa, dan kali ini lebih terfokus pada Spanyol mengingat Yunani baru akan mengadakan pemilu ulang pada pertengahan Juni mendatang.

Perbedaan pendapat antara Jerman dan Komisi Eropa (European Commission) dan juga European Central Bank (ECB) atau bank sentral Eropa memberikan tekanan negatif pada sentimen pasar. Kecewanya pasar terhadap pemberitaan mengenai tidak akan adanya paket stimulus yang besar dari pemerintah China juga menekan sentimen para investor.

Seperti diberitakan sebelumnya, ECB menolak rencana dari pemerintah Spanyol untuk membantu proses rekapitalisasi grup Bankia. Pihak Spanyol sendiri dikatakan belum melakukan konsultasi dengan ECB mengenai rencana ini. Sementara itu Komisi Eropa menyerukan diberikannya bantuan langsung pada zona euro yaitu bagi perbankan yang bermasalah dan juga merekomendasikan diterbitkannya obligasi umum Eropa (Eurobonds), senada dengan proposal yang diajukan pemerintah Spanyol. Hal ini diperkirakan akan sulit terealisasi, terutama karena adanya tentangan dari Jerman dan juga dari ECB.

Ketidakpastian di Spanyol mendorong yield obligasi 10 tahun di Spanyol naik 21 basis poin menjadi 6.66% dengan selisihnya dengan obligasi Jerman melebar menjadi 541 basis poin atau 5.41%, angka yang merupakan rekor baru di era euro. Sebaliknya, yield untuk obligasi 10-tahun Jerman turun 10 basis poin menjadi 1.26%, juga terendah sepanjang sejarah. GDP Spanyol diprediksi akan melemah 1.8% tahun ini dan 0.3% di tahun berikutnya dengan kontraksi ekonomi diperkirakan bakal terjadi di paruh kedua 2012. Angka pengangguran Spanyol diprediksi mencapai 25.1% tahun depan.

Sesi perdagangan IHSG pada hari Kamis ini diperkirakan akan cenderung negatif, mengikuti melemahnya bursa Eropa dan Amerika dan juga melemahnya indeks Nikkei pada Rabu pagi ini hingga lebih dari 1%. Support untuk IHSG diprediksi berada di 3,838 sedangkan untuk resistance tetap diprediksi berada di 3,939. Minimnya katalis positif sementara maraknya katalis negatif berpotensi mendorong IHSG kembali ke area negatif pada hari Rabu ini.

Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 30/05/2012

Market Review


Indeks melemah tipis pada sesi perdagangan hari Rabu dengan ditutup di 3,917.92, turun 1.15 poin atau 0.03%. Sebanyak 60 saham menguat, 211 lainnya melemah, dan 80 saham stagnan. Indeks LQ-45 dan indeks IDX30 sebaliknya berhasil menguat masing-masing 0.46% dan 0.54% dengan penguatan bersumber pada saham-saham bluechip seperti ASII dan TLKM.

Empat sektor melemah dengan dipimpin oleh sektor pertambangan (-1.65%) dan properti (-1.64%), disusul oleh sektor perdagangan (-0.81%) dan barang konsumsi (-0.78%). Kenaikan terbesar datang dari sektor industri dasar yang menguat 1.09%, sedangkan infrastruktur juga menguat sebesar 1.02%. Sektor aneka industri memberikan kontribusi kenaikan sebesar 0.95%.

Menjelang dibukanya bursa perdagangan di Amerika, kontrak berjangka indeks saham Amerika melemah setelah dikabarkan bahwa mayoritas dari Yunani menginginkan adanya negosiasi ulang atas ketentuan-ketentuan bailout yang telah disepakati sebelumnya. Sementara itu, biaya pinjaman Spanyol kembali menanjak pada sesi perdagangan di Eropa hari Rabu. Di sisi lain, indeks kepercayaan ekonomi di zona Eropa melemah di bulan Mei hingga mencapai terendah dalam 2.5 tahun terakhir. Faktor China juga menjadi katalis negatif untuk sentimen investor setelah dikabarkan bahwa pemerintah China tidak akan mengeluarkan paket stimulus sebesar jumlah yang pernah dikeluarkan pada tahun 2008 lalu.

Dari Eropa juga dikabarkan bahwa Spanyol tidak berniat untuk mengajukan bailout pada Uni Eropa/ECB, sementara dari pihak ECB dikabarkan bahwa ECB menentang rencana rekapitalisasi Bankia dengan menggunakan dana ECB melalui jaminan obligasi pemerintah Spanyol.

Click here to download the full update (PDF)

Tahan Laba 2011, Erajaya Siap Tambah 10 Toko


INILAH.COM, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengumumkan tidak melakukan pembagian dividen dari hasil laba bersih 2011 sebesar Rp255 miliar.

Hal itu merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (30/5/2012). "Hasil laba bersih digunakan untuk kebutuhan cadangan dan investasi tahun ini," kata Direktur Utama PT Erajaya Tbk, Budiarto Halim.

Untuk ekspansi tahun ini, perseroan melalui melalui anak usahanya PT Data Citra Mandiri membeli hak atas merk “iBox” dan hak opsi untuk membeli sistem dan bisnis retail dari PT Grandoff International Limited. Transaksi terebut senilai US$16 juta.

Selain itu, perseroan yang merupakan distributor dan peritel untuk produk layanan komunikasi selular, juga akan memperluas jaringan pasar dan penjualan di tahun ini. Perseroan menargetkan dapat membuka 10 toko baru. Untuk anggaran yang dialokasikan untuk pembukaan toko tersebut sebesar Rp12 miliar. "Ini dilakukan demi meningkatkan kembali penjualan dan laba ke depannya," jelasnya. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866551/tahan-laba-2011-erajaya-siap-tambah-10-toko

Kembangkan Aset, ENRG Tak Bagi Dividen


INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memutuskan menyetujui tidak membagikan dividen 2011.

"Tahun 2011 kami memang telah mencetak profit. Namun profit itu untuk membantu develop aset-aset perusahaan. Dengan membantu develop tersebut maka return aset jauh lebih besar dan itu jauh lebih baik," tutur Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk, Imam Agustino, Rabu (30/5/2012).

Perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp173,92 miliar pada 2011 dari tahun 2010 rugi Rp63,42 miliar. Penjualan perseroan mencapai Rp2,12 triliun pada 2011 dari tahun 2010 senilai Rp1,25 triliun. Kewajiban perusahaan naik menjadi Rp11,87 triliun pada 2011 dari tahun 2010 senilai Rp5,87 triliun.

Selain itu, pada RUPST ENRG juga menyetujui persetujuan atas susunan anggota komisaris baru antara lain Komisaris Utama dijabat oleh Saptari Hoedaja, Komisaris Independen dijabat oleh A.Qoyum Tjandranegara, dan Komisaris dijabat oleh Suyitno Patmosukismo dan Sulaiman Zuhdi Pane.

Sedangkan susunan direksi perseroan antara lain Direktur Utama dijabat oleh Imam Agustino, posisi direktur dijabat oleh Didit Agripinanto, Amir Balfas, dan Syailendra Bakrie. Sebelumnya Nalinkant Rathod mengundurkan diri sebagai Komisaris. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866598/kembangkan-aset-enrg-tak-bagi-dividen

Penjualan Naik 221%, Laba Erajaya Capai Rp79,42 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan laba bersih sebesar Rp79,42 miliar per 31 Maret 2012 atau naik 42% dari Rp55,83 miliar di periode yang sama 2011.

Pencapaian tersebut didukung penjualan yang naik 221% menjadi Rp3,17 triliun dari penjualan tahun 2011 senilai Rp989,26 miliar. "Penjualan tersebut naik tiga kali lipat pasca masuknya TAM (Teletama Artha Mandiri) ke dalam Grup Erajaya," kata Direktur PR Erajaya Swasermbada Tbk, Budiarto Halim, Rabu (30/5/2012).

Pertumbuhan tersebut menurutnya didukung oleh segmen penjualan telepon selular yang berkontribusi sebesar 94% dari total penjualan persero. Sementara wilayah yang berkintribusi terbesar terhadap penjualan perusahaan adalah Jabodetabek dan Kalimantan dengan nilai penjualan Rp2,29 triliun atau 72% dari total penjualan.

"Strategi Erajaya mengintergrasikan bisnis handset atau telepon selular memang tumbuh signifkan," paparnya. Pertumbuhan tersebut, ungkapnya mencapai 266% atau senilai Rp2,98 triliun dibandingkan periode sebelumnya Rp813,97 miliar.

Dikatakan, brand seperti Blackberry, Samsung dan Nokia masih menjadi kontributor utama penjualan untuk segemen device. Dan saat ini pendapatan konsolidasi perseroan ditopang oleh kinerja anak perusahaan seperti Erajaya selaku distributor Nokia, sedangkan TAM untuk distributor Blackberry, Samsung, Sony Ericson dan Huwei di Indoensia.

Adapun kas ERAA kuartal 1 2012 melonjak 163,9% menjadi Rp188,14 miliar dari sebelumnya Rp71,29 miliar. Sedangkan aset tumbuh sebesar 8% menjadi Rp3,15 triliun pada kuartal 1 2012 dari nilai sebelumnya Rp2,93 triliun pada periode yang sama tahun 2011. Kemudian ERAA menargetkan pertumbuhan 56% hingga akhir 2012 atau sebesar Rp10,8 triliun. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866573/penjualan-naik-221-laba-erajaya-capai-rp7942-m

Penjualan Turun, Rugi Gunung Agung Rp980,5 Juta


INILAH.COM, Jakarta - Penjualan PT Toko Gunung Agung Tbk (TKGA) per 31 Maret 2012 mencapai Rp419,7 miliar dari Rp489,4 miliar pada kuartal I 2011.

Demikian mengutip keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (30/5/2012). Penjualan buku mencapai Rp29,7 miliar dari 57,6 miliar di 2011. Untuk penjualan mata uang asing turun menjadi Rp380,02 miliar dari Rp429,6 miliar di kuartal pertama 2011.

Dengan beban pokok pendapatan mencapai Rp398,5 miliar maka laba bruto menjadi Rp21,2 miliar dari Rp20,5 miliar. Rugi sebelum pajak sebesar Rp1 miliar dari kerugian Rp2,3 miliar di kuartal I 2011. Rugi bersih kuartal pertama sebesar Rp980,5 juta dari kerugian Rp2,5 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1866579/penjualan-turun-rugi-gunung-agung-rp9805-juta

Goodyear membagikan dividen Rp 260 per saham


JAKARTA. PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) akan membagikan dividen total sebesar Rp 260 per saham dari laba bersih tahun buku 2011. Besarnya dividen ini naik tipis dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 250 per saham.

Presiden Direktur GDYR Marco H. Vlasman mengatakan, dividen akan dibayarkan pada 9 Juni 2012 mendatang. Sebagai catatan, pada 2011 lalu, produsen ban merek Goodyear ini mencatatkan laba bersih sebesar US$ 2,16 juta. Angka ini anjlok hingga 71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 7,42 juta.

Walaupun laba bersihnya menurun, GDYR berhasil menaikkan penjualannya dari US$ 193,37 juta menjadi US$ 207,31 juta. Penurunan laba bersih ini pun terjadi karena adanya peningkatan biaya penjualan barang sebesar 11% manjadi US$ 193,29 juta. 

Sementara pada tiga bulan pertama 2012 ini, GDYR berhasil meningkatkan laba bersih walaupun penjualan produsen ban ini turun. Pada triwulan pertama tersebut, penjualan bersih mencapai US$ 54,1 juta. Sedangkan laba bersih GDYL mencapai US$ 1,9 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,3 juta. 

Hinggga 22 April lalu, GDYR telah memiliki outlet sebanyak 113 di seluruh Indonesia. Produsen ban ini merupakan penyedia suku cadang asli bagi produk-produk dari Mercedes Benz, Daihatsu dan Hino. Goodyear juga mengekspor hasil produksi ke negara-negara di ASEAN, Asia, Timur Tengah, Eropa, Australia, Amerika Utara dan lainnya.

Harga Karet dan CPO Topang JAWA Incar Laba Rp187 M


INILAH.COM, Jakarta - PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) menargetkan pendapatan sebesar Rp834 miliar dan laba bersih sebesar Rp187 miliar pada 2012.

Direktur Keuangan PT Jaya Agra Wattie Tbk, Bambang Ibrahim menuturkan, kinerja perseroan akan ditopang produksi dan harga jual pada 2012. Perseroan menargetkan produksi karet sebesar 13.272 ton, produksi tandan buah segar (tbs) sebesar 166.575 ton, produksi CPO sebesar 37.263 ton, dan produksi kernel mencapai 6.653 ton pada 2012.

Adapun penanaman baru dilakukan untuk karet sebesar 4.500 hektar dan kelapa sawit sebesar 3.500 hektar. "Harga jual karet akan diperkirakan mencapai 37 ribu ton dari tahun lalu 21 ribu dan harga jual CPO mencapai 7.700 dan itu lebih rendah dari tahun lalu," tambah Bambang, Rabu (30/5/2012).

Hingga kuartal pertama 2012, perseroan mencatatkan produksi karet menjadi 2.964 ton dari kuartal pertama 2011 sebesar 2.661 ton. Untuk produksi karet milik perseroan mencapai 1.760 ton pada kuartal pertama 2012 dari kuartal pertama 2011 sebesar 1.659 ton.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan total proses FFB sebesar 44.218 ton pada kuartal pertama 2012 dari kuartal pertama sebelumnya 24.18 ton. Sedangkan CPO naik menjadi 9.790 ton pada kuartal pertama 2012 dari kuartal pertama 2011 sebesar 4.955 ton. Untuk kernel naik menjadi 1.802 ton pada kuartal pertama 2012 dari kuartal pertama 2011 sebesar 991 ton. [hid]

Ekspansi Sawit dan Karet, JAWA Siapkan Rp1,8 T


INILAH.COM, Jakarta - PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) meningkatkan dana ekspansi kelapa sawit dan karet menjadi Rp1,8 triliun untuk beberapa tahun mendatang.

Direktur Keuangan PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), Bambang Ibrahim menuturkan pihaknya akan melakukan ekspansi di penanaman kelapa sawit dan karet. Perseroan melakukan penanaman kelapa sawit sebesar 7.000 hektar dan karet sebesar 14.500 hektar.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi, perseroan juga membangun pabrik kelapa sawit berkapasitas 95 ton per jam senilai Rp135 miliar. Untuk pabrik karet remahan berkapasitas 3 ton per jam di Kalimantan Selatan senilai Rp46 miliar.

Selain itu, perseroan juga membangun pabrik karet lembaran di Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing senilai Rp8 miliar. "Nilai investasi ekpansi bisa mencapai Rp1,8 triliun. Dana ekspansi tersebut akan didapatkan dari dana penawaran umum saham perdana, penawaran obligasi sekitar Rp300 miliar-Rp500 miliar, dan pinjaman bank. Saat ini kami sedang proses pinjaman bank dengan bank BUMN, sedangkan obligasi masih dalam tahap awal," ujar Bambang, Rabu (30/5/2012).

Bambang menuturkan, dana investasi Rp1,8 triliun termasuk belanja modal 2012 senilai Rp490 miliar pada 2012. Dana belanja modal akan digunakan antara lain untuk penanaman baru karet sebesar 4.500 hektar dan kelapa sawit seluas 3.500 hektar atau setara 58%, akuisisi lahan baru sekitar 6%-7%, dan hampir 31% untuk pembangunan pabrik.

Perseroan berencana mengakuisisi lahan seluas 15.000 hektar di Kalimantan pada 2012. "Dana belanja modal 2012 yang sudah direalisasikan belum setengah, tapi menjelang akhir tahun akan banyak diserap," tambah Bambang.

Hingga kini, perseroan memiliki luas land bank sebesar 21.500 hektar untuk karet dan 12.300 hektar untuk palm oil. Sementara itu, luas lahan yang sudah tertanam untuk karet seluas 9.600 hektar dan palm oil sebesar 21.000 hektar. Adapun sisa dana hasil penawaran umum saham perdana perseroan mencapai Rp462,8 miliar per Desember 2011. [hid]

Sentul City siapkan kluster mewah baru


JAKARTA. PT Sentul City Tbk memantapkan bisnis propertinya di pasar kelas atas (high end). Pengembang properti yang berbasis di Bogor, Jawa Barat, itu akan meluncurkan kluster terbaru, Habiture Residence dalam waktu dekat.
Andrian Budi Utama, Direktur Sentul City, mengatakan, kluster berisi 105 unit rumah ini dipasarkan dengan harga Rp 4 miliar sampai Rp 7 miliar per unit. Kluster perumahan ini berada di atas lahan 13,5 hektare. "Habiture Residence adalah kluster mewah sebagai kelanjutan River View Residence," tambah Hartan Gunawan, Direktur Sentul City yang lain, Minggu (27/5).
Andrian menambahkan, kluster mewah itu menjadi bagian dari pengembangan Kota Mandiri Sentul City. Saat ini, masih memiliki perbendaharaan tanah atau landbank seluas 2.000 ha. Pada 2012, perusahaan ini bakal mengembangkan lahan seluas 70 ha atau setara dengan empat-lima kluster baru.
Selain proyek pemukiman atau residensial, Sentul City juga akan membangun sejumlah fasilitas komersial untuk berbagai kegiatan seperti kuliner, taman bermain dan Hotel Green Roof. Masing-masing proyek komersial itu direncanakan sudah bisa beroperasi Juni dan Juli 2012 ini. "Saat ini tahap finishing," katanya.
Andrian mengaku, perusahaannya juga akan mendirikan kondominium hotel atau kondotel di Kota Mandiri Sentul City. Proyek yang masih dalam tahap disain ini diharapkan mampu mendongkrak marketing sales atau penjualan marketing Sentul City tahun ini sebesar Rp 550 miliar, tumbuh 30% dari 2011.
Untuk mencapai target penjualan (marketing sales), Sentul City juga bermain di pasar kelas menengah. Menurut Hartan, sebenarnya Sentul City tidak hanya menggarap residensial kelas high-end. "Porsi terbesar justru rumah kelas menengah, dengan komposisi 60%:40%," katanya.
Oleh karena itu Sentul City juga menyediakan kluster Green Valley tahap II yang meluncur sebulan lalu dengan harga mulai dari Rp 500 jutaan per unit. Kluster berjumlah 137 unit rumah itu memang tidak bisa dibandingkan dengan River View Residence yang seharga Rp 4,2 miliar sampai Rp 6,6 miliar per unit.
Hartan mengklaim, saat ini penjualan River View Residence sudah mencapai 60% meski baru diluncurkan April 2012. "Satu-dua bulan lagi bisa habis," ujarnya. Oleh karena itu, dia yakin penjualan Habiture Residence bisa ludes terjual dalam tiga-empat bulan setelah diluncurkan.

Ekspansi, SIPD pinjam Rp 417,8 miliar dari BNI


JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) mendapat pinjaman senilai Rp 417,8 miliar dari PT bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Pinjaman berupa fasilitas kredit modal kerja itu akan digunakan untuk ekspansi usaha.
Manajemen SIPD dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Rabu (30/5) menyebutkan, perusahaan berencana menambah kapasitas kandang ayam induk, hatchery dan penyimpanan.

SIPD telah meneken perjanjian kredit dengan BNI pada 25 Mei lalu. Fasilitas kredit ini merupakan tambahan dari fasilitas yang sebelumnya telah didapat perseroan.

Corporate Secretary SIPD Elies Lestari menyebut, selain dari BNI, Perseroan juga mendapat pembiayaan dari beberapa bank lain baik domestik maupun asing. "Pembiayaan melalui sektor perbankan merupakan alternatif terbaik untuk memenuhi kebutuhan pendanaan saat ini," ujarnya dalam keterbukaan informasi.

Perseroan optimis, dengan penambahan fasilitas pinjaman itu, bisa mendongkrak kinerja perusahaan sehingga mampu mencapai target.

CIMB Niaga makin erat genggam nasabah tajir


JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) meluncurkan layanan phone banking untuk nasabah Preffered dan Private Banking CIMB Niaga. Layanan bertajuk Preferred Phone Banking 500800 ini memungkinkan nasabah preferred dan private banking CIMB Niaga melakukan transaksi perbankan melalui sambungan telepon.

Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid menuturkan, layanan terbaru ini dirancang dengan standar teknologi terkini dan sangat personal.

"Phone Banking Officer kami akan mengenali nomor nasabah dan menyapa nama nasabah langsung tanpa harus melontarkan berbagai pertanyaan identifikasi seperti layanan telepon umumnya," ujar Arwin di sela-sela peluncuran Preferred Phone Banking 500800, Rabu (30/5).

Ia menjelaskan, melalui Preferred Phone Banking 500800 nasabah dapat dengan leluasa mengirimkan dana ke rekening lain sampai dengan Rp 3 miliar untuk rekening tujuan dalam negeri. Sementara itu, untuk rekening tujuan luar negeri bisa mencapai Rp 1 miliar.

"Tentu otomatis menggunakan kurs yang sangat kompetitif untuk transfer dalam mata uang asing. Tanpa harus tawar-menawar," ungkap Arwin.

Ia melanjutkan, fasilitas tersebut juga dapat membantu nasabah mentransfer dana ke rekening tujuan yang belum didaftarkan. Selain itu, juga bisa dipakai untuk keperluan sehari-hari seperti pembayaran tagihan, kartu kredit, dan isi ulang pulsa telepon prabayar.

Untuk setiap transaksi finansial, nasabah dilindungi dengan keamanan ganda yaitu PIN personal dan pass code acak yang dikirim ke nomor HP mereka yang terdaftar. Layanan ini juga bisa dilakukan di Minggu, selama 24 jam. Selain itu, bisa pula dilakukan saat nasabah berada di luar negeri. Selama enam bulan pertama sejak peluncuran produk ini, CIMB Niaga belum mengenakan biaya.

Berniat ekspansi, saham SMGR malah tergerus


JAKARTA. Saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR) terkena aksi jual di sesi pagi ini. Asing cenderung melepas saham ini di saat pasar domestik tertekan. Apalagi, SMGR dikabarkan berencana menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman bank untuk membiayai akuisisi pabrik di Vietnam.

Bloomberg mencatat, saat ini, Macquarie Capital Securities Indonesia paling banyak melego saham ini, yaitu mencapai Rp 4,907 miliar. Diikuti, PT Morgan Stanley Asia Indonesia dengan nilai penjualan sebesar Rp 2,77 miliar.

Tak ayal, saham produsen semen terbesar di Indonesia ini terpapas 0,5% ke level Rp 10.800 per saham pada pukul 10.19 di Jakarta.

SMGR akan mengalokasikan US$ 400 juta untuk memuluskan akuisisi di Vietnam, yang ditargetkan rampung pada Juli mendatang. Kemungkinan, Perseroan akan menerbitkan global bond atau mencari pinjaman dari perbankan untuk membiayai 70% dari total dana akuisisi itu.

Meski pasar tertekan, asing kejar saham TLKM


JAKARTA. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi salah satu saham yang masih diminati, di tengah situasi pasar yang tertekan.

Investor asing memburu saham TLKM, setelah Barclays Capital menaikkan target harga saham ini menjadi Rp 9.000 per saham.

Data Bloomberg menyebutkan, saat ini, Deutsche Securities Indonesia menjadi broker yang paling banyak memboyong saham ini, yaitu mencapai Rp 26,142 miliar. Disusul, BNP paribas Securities Indonesia dengan nilai pembelian sebesar Rp 16,135 miliar.

Alhasil, saham perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini maju 2,63% ke level Rp 7.800 per saham pada pukul 10.28 di Jakarta.

http://investasi.kontan.co.id/news/meski-pasar-tertekan-asing-kejar-saham-tlkm/2012/05/30

Harga nikel anjlok, saham INCO sudah jatuh 2%


JAKARTA. Anjloknya harga nikel di pasar global meredupkan pamor saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Di sesi pagi ini, tak hanya asing, tapi investor domestik pun cenderung menghindari saham produsen nikel terbesar di Indonesia ini.

Bloomberg mencatat, sampai saat ini, Danareksa Sekuritas paling banyak melego saham INCO, yaitu mencapai Rp 1,201 miliar. Diikuti, BNP Paribas Securities dengan nilai penjualan sekitar Rp 591 juta.

Akibatnya, INCO tergerus 2,04% ke level Rp 2.400 per saham pada pukul 10.43 di Jakarta.

Kemarin, kontrak nikel untuk pengiriman tiga bulan tumbang 2,7% menjadi US$ 16.550 per metrik ton di bursa London. Ini merupakan koreksi terbesarnya sejak 16 April lalu.

http://investasi.kontan.co.id/news/harga-nikel-anjlok-saham-inco-sudah-jatuh-2/2012/05/30

Gencar Investasi, Dividen JAWA hanya 20% Laba 2011


INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) menyetujui membagikan dividen sebesar Rp36 miliar atau 20% dari laba 2011.

Dividen tersebut setara Rp9,6 per saham. Sisa laba bersih akan digunakan untuk dana cadangan sebesar 5% atau Rp9 miliar, dan sisa keuntungan bersih Rp136 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal PT Jaya Agra Wattie Tbk.

"Saat ini kami masih membutuhkan dana banyak untuk investasi, sehingga 20% merupakan nilai tepat. Memang saat IPO kami janji kasih maksimal 30%," tutur Direktur Keuangan JAWA, Bambang Ibrahim, Rabu (30/5/2012).

Pembayaran dividen akan dilakukan pada 5 Juli 2012. Dividen tersebut bagi pemegaang saham yang namanya terdaftar pada 22 Juni 2012.

Perseroan mencatatkan pendapatan bersih meningkat 57% menjadi Rp647 miliar pada 2011 dari tahun 2010 sebesar Rp413 miliar. Laba bersih perseroan setelah pajak naik 126% menjadi Rp181 miliar pada 2011 dari tahun 2010 senilai Rp80 miliar.

Selain itu, RUPST juga menerima pengunduran diri Hadi Surya selaku Komisaris Utama Perseroan. Dalam RUPST mengangkat Soetikno Soedarjo sebagai Komisaris Utam Perseroan.

Adapun kepemilikan saham setelah penawaran umum saham perdana antara lain PT Aji Lebur Seketi sebesar 49%, PT Sinar Kasih Abadi sebesar 21%, dan publik sebesar 30%. Perseroan melepas 30% saham ke publik pada Mei 2011. [hid]

LPKR Harapkan St. Moritz Shopping Mall Dibuka 2013


INILAH.COM, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengharapkan proyek pengembangan hunian mewah seluas satu juta meter persegi ini berlokasi di CBD Jakarta Barat dan St. Moritz Shopping Mall dapat dibuka tahun 2013.

Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (30/5/2012). St. Moritz Shopping Mall adalah bagian dari proyek pengembangan mixed-use St. Moritz Penthouses & Residences senilai US$1,2 miliar yang terdiri dari hotel, perkantoran, residensial, rumah sakit, sekolah, klub olahraga, spa, kapel pernikahan, serta heliport.

Perseroan melalui divisi Retail Malls LPKR mengalokasikan ruang sewa ritel seluas lebih dari 15.000 meter persegi bagi Parkson Retail Asia Limited di St. Moritz Shopping Mall. “Kami sangat antusias menyambut kehadiran Parkson di
shopping mall kami,” kata Michael Riady, Chief Executive Officer divisi Retail Malls LPKR.

Serah terima direncanakan akan dilakukan pada awal tahun 2013 dan pembukaan gerai Parkson di St. Moritz Shopping Mall diproyeksikan bakal dilaksanakan pada September 2013.