DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Sabtu, 29 September 2012

Morning Brief - 1 Oktober 2012

Market Preview


Bursa Eropa dan Amerika cenderung ditutup melemah pada sesi perdagangan hari Jumat yang juga merupakan sesi terakhir untuk pekan ini, bulan ini, dan triwulan tiga.

Indeks Dow Jones ditutup turun 0.36%, indeks S&P 500 berakhir melemah 0.45% sedangkan indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi ditutup melemah 0.65%.

Di Eropa, indeks FTSE dan DAX masing-masing berakhir melemah 0.65% dan 1.01%.

Hasil stress test terhadap perbankan Spanyol menunjukkan bahwa perbankan Spanyol mengalami defisit modal senilai 59.3 miliar euro, lebih rendah dibandingkan estimasi sebelumnya. Defisit yang dialami oleh grup Bankia mencapai 24.7 miliar euro sementara Banca Popular Espanol memiliki defisit senilai 3.22 miliar euro. Untuk tujuh bank lainnya seperti Banco Santander, Banco Bilbao, dan Banco Sabadell, tidak terdapat defisit modal. Menurut konsultan manajemen Oliver Wyman yang melakukan stress test tersebut, defisit ini berada di bawah level sebelumnya yaitu 59.3 miliar euro.

Meskipun demikian, stress test yang juga didukung oleh IMF dan ECB ini belum mampu meyakinkan pasar yang masih mengkhawatirkan risiko yang ada pada sektor perbankan Spanyol.

Masih dari Eropa, sementara perhatian pasar terfokus pada peringkat utang negara-negara zona euro, Fitch pada hari Jumat mengatakan bahwa peringkat AAA Inggris saat ini tengah menghadapi risiko penurunan peringkat. Peringkat Inggris tetap mendapat outlook negatif dari Fitch dengan alasan bahwa ruang gerak fiskal Inggris sangat terbatas sehingga kemampuan untuk menyerap efek dari goncangan ekonomi akibat naiknya tingkat utang Inggris dan juga ketidakpastian pada outlook pertumbuhan ekonomi juga terbatas.

Data ekonomi yang dirilis di Amerika juga tidak mampu mengangkat kinerja indeks Dow. Pengeluaran konsumen di bulan Agustus dikabarkan naik tipis 0.1% setelah penyesuaian terhadap inflasi. Di bulan Juli lalu, pengeluaran meningkat 0.4%. Dibandingkan angka tahun sebelumnya, spending naik 0.5% di bulan Agustus, sesuai dengan ekspektasi para analis.

Data lainnya yaitu indeks ISM Chicago menunjukkan penurunan pada indeks di bulan Agustus dari 53 menjadi 49.7, lebh buruk dari ekspektasi 52.8 dan dengan posisinya berada di bawah 50 maka hal ini mengindikasikan adanya kontraksi. Kepercayaan konsumen juga dilaporkan membaik dari 74.3 di bulan Agustus menjadi 78.3 di bulan September, namun masih berada di bawah ekspektasi para analis yaitu 79.

Pekan mendatang akan diwarnai oleh dirilisnya berbagai macam data ekonomi, baik dari China, zona euro dan Amerika. Oktober juga merupakan saat para emiten mulai merilis laporan keuangan atas kinerja triwulan ketiga mereka.

Hari Senin indeks PMI manufaktur di China akan dirilis dan diperkirakan akan membaik dari 49.2 menjadi 50.1 di bulan September. Sama halnya dengan di Eropa, Italia, Perancis dan Jerman akan merilis data PMI mereka untuk periode September dengan prediksi rata-rata tidak ada perubahan kecuali untuk PMI Italia yang diperkirakan sedikit membaik dari 43.6 menjadi 44. Di Amerika indeks ISM akan dirilis dengan ekspektasi ada peningkatan dari 49.6 menjadi 50 di bulan September. Data pengeluaran konstruksi untuk bulan Agustus juga diperkirakan naik 0.5% setelah pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebanyak 0.9%. Di Minneapolis Ben Bernanke juga akan menyampaikan pidatonya mengenai kebijakan moneter.

Hari Selasa indeks ISM untuk area New York periode bulan September akan dirilis bersamaan dengan data penjualan otomotif untuk periode September.

Selanjutnya, hari Rabu indeks PMI untuk sektor non-manufaktur akan dirilis di China, zona euro, Italia, Perancis, dan Jerman serta Inggris. Indikator data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari Jumat yaitu ADP employment report akan dirilis bulan September. Diperkirakan sektor swasta akan menambahkan 140 ribu lapangan kerja baru, turun dari 201 ribu yang dicatatkan pada bulan September. Data nonfarm payrolls sendiri akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan menunjukkan adanya penambahan 111 ribu lapangan kerja di bulan September, membaik dari 96 ribu yang ditambahkan di bulan Agustus. Selain itu, tingkat pengangguran di bulan September diprediksi naik dari 8.1% menjadi 8.2%.

Federal Reserve juga dijadwalkan akan merilis berita acara dari pertemuan FOMC yang dilangsungkan 13 September lalu.

Beberapa update dilakukan terhadap saham-saham yang direkomendasikan:

Level stop KLBF direvisi menjadi < 4200;
Level stop ARNA direvisi menjadi <910;
Level stop MNCN direvisi menjadi <2400;
Level stop SMCB direvisi menjadi <2550;

JCI yang ditutup di 4262 diperkirakan masih berpotensi menguat pada sesi perdagangan Senin depan dengan resistance selanjutnya di 4273 dan 4335. Support sementara ini berada di sekitar 4190-4200.


Jumat, 28 September 2012

Market Wrap - 28/09/2012

Market Review


Positifnya sambutan pasar terhadap rancangan anggaran belanja Spanyol menjadi katalis positif utama menguatnya saham-saham di bursa regional pada hari Jumat ini.

Terkecuali indeks Nikkei yang melemah 0.89%, Jakarta Composite Index, LQ-45 dan IDX30 beserta indeks Hang Seng dan KOSPI berakhir di zona hijau.

Seluruh sektor JCI yang ada juga mencatatkan kenaikan dengan dipimpin oleh sektor properti (+1.73%) dan barang konsumsi (+1.72%). Sektor dengan kenaikan terkecil adalah sektor keuangan (+0.06%) dan sektor pertanian (+0.4%).

Posisi transaksi asing berakhir pada posisi net BUY senilai Rp.534.13 miliar. Sebanyak 158 saham ditutup naik, sementara 89 saham berakhir melemah dan 119 saham berakhir stagnan.

Diantara sepuluh saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh KLBF yang melesat 9.3% sehingga mencapai level tertinggi di 4700. Dengan demikian KLBF semakin mendekati dua target terakhirnya di 4800 dan 4900. MNCN juga melonjak sebesar 4% hingga mencapai titik tertinggi di 2600 dan menyisakan 2675 sebagai target akhirnya. Di urutan ketiga, MDLN yang baru saja masuk daftar rekomendasi menguat 3.7% hingga menyentuh targetnya yang pertama di 580 sebelum ditutup di 560.

Sebaliknya, dua saham berakhir melemah yaitu ASGR (-1.43%) dan DART (-1.49%). ARNA dan BBCA ditutup di harga yang sama dengan penutupan Kamis.

Sentimen positif di bursa Asia datang dari Eropa dimana pasar menyambut positif rancangan anggaran belanja Spanyol untuk tahun 2013. Secara keseluruhan, apabila disetujui maka pengeluaran pemerintah Spanyol akan berkurang senilai 40 miliar euro. Meskipun demikan, investor masih mewaspadai hasil evaluasi dari Moody’s seputar kemungkinan diturunkannya peringkat utang Spanyol. Di sisi lain, pasar juga menantikan hasil stress test independen terhadap perbankan Spanyol yang akan dirilis hari Jumat. Sementara ini diperkirakan hasil audit perbankan tersebut akan menunjukkan adanya kekurangan modal sebesar 60 miliar euro. Dari Perancis, pemerintah Perancis akan mengumumkan anggaran belanjanya dengan pengurangan pengeluaran pemerintah senilai 10 miliar euro dan juga adanya kenaikan pajak senilai 20 miliar euro yang ditujukan untuk mengurangi defisit menjadi 3% dari GDP 2013 dibandingkan dengan 4.5% yang diproyeksikan sebelumnya tahun ini.

Hingga sore ini indeks FTSE dan DAX masing-masing masih menguat tipis sebesar 0.22% dan 0.13% sedangkan kontrak berjangka indeks saham Amerika juga tidak berubah banyak dan cenderung stabil menjelang pembukaan sesi perdagangan New York nanti malam.

JCI yang ditutup di 4262 diperkirakan masih berpotensi menguat pada sesi perdagangan Senin depan dengan resistance selanjutnya di 4273 dan 4335. Support sementara ini berada di sekitar 4190-4200.

Kamis, 27 September 2012

Morning Brief - 28 September 2012

Market Preview


PM Spanyol Mariano Rajoy pada hari Kamis mengumumkan paket austerity kelimanya sebagai langkah untuk menekan jumlah anggaran pemerintah. Tahun 2013 ditargetkan output di daerah diprediksi tumbuh 4.5% dibandingkan dengan target yang dicanangkan tahun ini, yaitu sekitar 6.3%.

Beberapa poin dari anggaran yang diajukan adalah pendapatan pemerintah yang naik 2.7% menjadi 175.2 miliar euro tahun mendatang, sementara pengeluaran naik 5.6%. Pemotongan pengeluaran secara keseluruhan mencapai 8 triliun euro. Di pasar obligasi, yield dari surat utang Spanyol berjangka waktu 10 tahun mencapai kenaikan 7.75% pada bulan Juli lalu namun saat ini mencapai 5.95% setelah mengalami penurunan sebesar 11 basis poin.

Pasar menyambut positif mengenai diumumkannya program austerity Spanyol. Ketiga indeks acuan utama Amerika seluruhnya berakhir positif dengan indeks Dow menguat 0.54%, S&P naik 0.96% dan indeks NASDAQ menanjak 1.39%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX berakhir di zona hijau dengan FTSE naik 0.2% dan DAX naik 0.19%.            

Hari Jumat ini rencananya Moody’s akan menerbitkan laporan tinjauannya atas kinerja Spanyol. Meskipun terancam terkena downgrade saat ini, namun diperkirakan dampak dari adanya downgrade tidak terlalu signifikan mengingat hal ini telah diantisipasi pasar sebelumnya.

Spekulasi pasar terhadap prospek dikeluarkannya kembali stimulus China juga menjadi faktor positif bagi pasar. Data-data China baru-baru ini cenderung menunjukkan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi masih berlanjut dan hal ini semakin mendesak pemerintah China untuk mengeluarkan stimulus tambahan.

Membaiknya sentimen pasar pada hari Kamis diprediksi akan mendorong bursa regional pada hari Jumat ke zona positif, terutama setelah faktor anggaran Spanyol telah terlewati. Potensi sandungan bagi pasar adalah diumumkannya penilaian Moody’s terhadap peringkat utangnya.

Jumat ini Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan akan melanjutkan penguatannya menuju resistance berikutnya di 4235.86 dan setelah itu 4253 dan 4273. Support sebaliknya berada di 4179.36, 4150 dan 4125.


Market Wrap - 27/09/2012

Market Review


Spekulasi para pelaku pasar akan dikeluarkannya stimulus ekonomi lanjutan oleh China menjadi katalis positif bagi pasar pada sesi perdagangan hari Kamis.

Meskipun sebelumnya diperkirakan melemah, Jakarta Composite Index justru berakhir positif dengan mencatatkan kenaikan sebesar 1.28%, diikuti oleh indeks LQ-45 yang menguat 1.15% dan IDX 30 yang naik 1.16%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, KOSPI dan Hang Seng serentak berakhir menguat masing-masing 0.48%, 0.42% dan 1.14%.

Seluruh sepuluh sektor berakhir positif dengan dipimpin oleh sektor barang konsumsi (+1.36%), diikuti oleh sektor industri dasar (+1.29%). Sebaliknya, sektor perdagangan dan properti mencatatkan kenaikan terkecil yaitu masing-masing sebesar 0.63% dan 0.68%.

Sebanyak 184 saham berakhir positif sedangkan 65 saham ditutup melemah. Sementara itu, 104 saham berakhir stagnan pada angka penutupan hari Rabu lalu. Posisi asing kembali berada di area positif dengan net buy senilai Rp.194.72 miliar.

Dua rekomendasi tambahan untuk hari ini adalah INDS (-1.22%) dan MDLN (+0.0%) yang menggantikan rekomendasi TRIM dan BBKP. Kinerja terbaik diantara kesepuluh saham terekomendasi dibukukan oleh ESSA yang naik 3.09%, diikuti oleh MNCN (+2.04%) dan ARNA (+2.02%). ARNA mencapai target selanjutnya di 1020, sehingga menyisakan satu target lagi yaitu di 1150.

JCI berhasil melewati resistancenya di area 4220-4225 dan sempat mencatatkan level tertinggi di 4235.86 meskipun sempat mencapai titik terendah di 4179.36. Kenaikan indeks hari ini kembali membuka peluang bagi indeks untuk melanjutkan kenaikannya menuju level resistance berikutnya di 4253 dan 4273.

Sentimen pasar hari Jumat akan ditentukan oleh perkembangan situasi di Spanyol dimana pemerintah Spanyol berencana mengumumkan anggaran pemerintahnya dengan program-program austerity yang akan ditempuh. Sehubungan dengan permintaan bailout diperkirakan masih akan cenderung belum diputuskan oleh PM Mariano Rajoy. Faktor politik diduga menjadi penyebab tertundanya keputusan ini. Aksi unjuk rasa juga terus berlangsung di Spanyol dan Yunani guna menolak program austerity yang dianggap memberatkan baik rakyat Spanyol dan rakyat Yunani.

Data output industri dari China sebaliknya merupakan katalis positif pada sesi nanti malam karena hal ini diharapkan bakal mendorong pemerintah China untuk kembali memberikan stimulus guna memacu pertumbuhan ekonomi China dan juga mencegah terjadinya skenario hard-landing di China.

Menjelang sesi perdagangan di Amerika, indeks S&P memberikan indikasi awal positif seiring dengan positifnya pasar Eropa yang hingga saat ini masing-masing naik 0.37% dan 0.47% untuk indeks FTSE dan DAX.

Rabu, 26 September 2012

Morning Brief - 27 September 2012

Market Preview

Spanyol kembali menjadi katalis negatif bagi sentimen global setelah sempat dikabarkan bahwa Jerman, Belanda dan Finlandia mengatakan bahwa Spanyol hendaknya menanggung sendiri biaya dari permasalahan yang terjadi pada sektor perbankannya. European Stability Mechanism (ESM) atau Mekanisme Stabilitas Eropa hanya bertanggung jawab pada sejumlah beban yang terbatas dalam proses rekapitalisasinya. Sementara itu, Bank of Spain mengumumkan bahwa perekonomian Spanyol tetap melemah pada tingkat yang signifikan pada triwulan ketiga. Kamis ini Spanyol juga akan mengumumkan rancangan anggarannya.

Selain itu, gelombang unjuk rasa kembali menghantam Spanyol dan Yunani untuk menentang pelaksanaan program austerity. Jumat besok Moody’s akan merilis tinjauan terakhirnya terhadap peringkat kredit Spanyol dengan kemungkinan terjadi penurunan peringkat menjadi junk.

Di negara bagian Catalonia dikabarkan bahwa presiden negara bagian Spanyol ini yaitu Artur Mas berencana untuk mengadakan pemilu lebih awal di bulan November dan juga mengadakan referendum mengenai kemerdekaan yang berarti pemisahan diri Catalonia dengan Spanyol. Catalonia diproyeksikan membutuhkan bailout sebesar 5 miliar euro dari pemerintah pusat Spanyol.

Isu Spanyol ini mendorong seluruh indeks saham acuan melemah secara global. Indeks Dow Jones, S&P dan NASDAQ serentak melemah antara 0.33% hingga 0.77%, sedangkan indeks FTSE dan DAX menukik 1.56% dan 2%.

Diajukannya dua rekomendasi baru pada hari ini yaitu INDS dan MDLN akan menggantikan dua rekomendasi lama yang hingga saat ini cenderung tidak aktif pergerakannya: TRIM dan BBKP. Dengan demikian, daftar rekomendasi yang ada terdiri dari ARNA, ASGR, BBCA, DART, ESSA, KLBF, MNCN, dan SMCB.

Terbaik diantaranya adalah MNCN yang hingga saat ini naik 23.74% dari level entrynya dan posisi stop sudah direvisi dalam posisi profit. Serupa dengan MNCN adalah KLBF yang hingga posisi terakhir mencapai kenaikan 9.62%. Status risiko KLBF juga telah menjadi tidak ada karena posisi stop levelnya telah digeser menjadi < 4000.

ARNA menjadi terbaik kedua setelah MNCN dengan kenaikan sementara hingga 17.86% sedangkan di urutan keempat adalah SMCB yang telah menanjak  sebesar 5.83%.

Lemahnya sentimen global diperkirakan berdampak pada kinerja indeks pada Kamis ini. JCI diperkirakan akan bergerak antara support dan resistancenya yang berada di 4150-4220an dengan bias melemah. Di bawah 4150 support didapati di 4125 dan 4090.

Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 26/09/2012

Market Review


Kekhawatiran akan prospek terlaksananya program austerity di Spanyol menjadi katalis negatif yang menyeret bursa regional hingga ditutup di zona merah pada sesi perdagangan Rabu.

Jakarta Composite Index ditutup melemah 1.11%, indeks LQ-45 dan IDX 30 masing-masing berakhir turun 1.21% dan 1.12%. Sementara itu, indeks Nikkei terpuruk 2.03% dan indeks Hang Seng beserta KOSPI juga turut melemah masing-masing 0.83% dan 0.55%.

Dari sepuluh sektor yang ada, hanya sektor keuangan yang berhasil mencatatkan kenaikan pada hari ini. Sektor terburuk hari ini adalah aneka industri (-2.55%), sektor manufaktur (-1.99%) dan sektor pertanian (-1.81%).

Sebanyak 196 saham melemah sedangkan 86 saham lainnya menguat. Sementara itu 78 saham berakhir stagnan pada harga penutupan hari Selasa kemarin. Walaupun JCI melemah, posisi transaksi asing berakhir pada net buy senilai Rp.192.98 miliar.

TRIM mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 4.35%, diikuti oleh ARNA yang menguat 1.02%. Sementara itu, ASGR, BBKP, KLBF, dan MNCN ditutup stagnan. Penurunan terbesar dialami oleh DART (-4.35%), SMCB (-2.68%) dan BBCA (-0.64%).

Terpuruknya JCI berlanjut setelah indeks menembus level support sebelumnya di 4190 dan sempat menembus support selanjutnya di 4169 hingga mencatat level terendah di 4153.45 sebelum akhirnya ditutup di 4180.16. Support selanjutnya untuk JCI berada di 4125 dan 4090 sedangkan untuk resistance berada di 4190 (level support sebelumnya) dan 4220-4230.

Memasuki sesi perdagangan di Eropa, baik indeks FTSE dan DAX keduanya saat ini tengah berada di zona merah dengan penurunan masing-masing 1.15% dan 1.58%. Kekhawatiran akan prospek pemulihan ekonomi di Spanyol menjadi faktor negatif bagi sentimen pasar saat ini. Pekan ini Spanyol akan mengumumkan rancangan anggaran belanjanya dan juga program reformasi yang akan dilakukan untuk memulihkan perekonomiannya.

Disebutkan bahwa PM Mariano Rajoy berencana menunda keputusan pengajuan bantuan bailout dari Eropa guna menantikan persyaratan yang lebih mudah bagi Spanyol. Spanyol kemungkinan akan menunggu hingga Italia terdesak hingga perlu mengajukan permintaan bailout pada Uni Eropa sehingga Spanyol ditempatkan pada posisi yang lebih baik dalam hal tawar-menawar kondisi bailout yang harus diturutinya. Sebelumnya, Rajoy mengatakan bahwa dirinya tidak dapat memutuskan apakah Spanyol akan mengajukan permintaan bailout atau tidak sebelum segala persyaratan dari Eropa diketahui secara detil. Selain itu, Rajoy juga sempat mengatakan bahwa menurutnya bukanlah suatu keharusan bagi Spanyol saat ini untuk mengajukan permintaan bailout.

Selasa, 25 September 2012

Morning Brief - 26 September 2012

Market Preview


Indeks Dow Jones berakhir melemah 101.37 poin atau 0.75% pada sesi perdagangan hari Selasa sementara dua indeks acuan lainnya yaitu NASDAQ dan S&P juga berakhir melemah masing-masing 1.36% dan 1.05%. Lain halnya di Eropa, indeks FTSE dan DAX berhasil mencatatkan hasil positif dengan menguat 0.36% dan 0.16%.

Data-data ekonomi dari Amerika sempat mendongkrak indeks pada awal-awal sesi, namun pada akhirnya indeks berbalik melemah dan berakhir turun secara keseluruhan.

Data kepercayaan konsumen Amerika dilaporkan membaik di bulan September yaitu dari 61.3 menjadi 70.3, melebihi ekspektasi pasar yaitu 63.1 sedangkan data indeks harga perumahan dilaporkan melambat di bulan Juli dari 0.6% menjadi 0.2%, di bawah ekspektasi pasar yang memprediksikan harga menanjak 0.6%. Selain itu, data indeks perumahan yang dirilis S&P/Case-Shiller menunjukkan bahwa harga-harga membaik di bulan Juli dari 142.3 menjadi 144.6, juga melebihi ekspektasi yang berada di 143.7.

Charles Plosser yang merupakan presiden dari Federal Reserve Bank Philadelphia pada hari Selasa mengatakan bahwa dirinya meragukan program pembelian obligasi baru yang diumumkan oleh Fed bulan ini. Menurutnya program ini kemungkinan tidak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga belum tentu mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan bahkan dapat berdampak buruk pada kredibilitas Federal Reserve.

Menyikapi isu Eropa, para investor cenderung berhati-hati menjelang diumumkannya rancangan anggaran 2013 Spanyol pekan ini. Pemerintah Spanyol rencananya akan mengumumkan garis besar dari rencana reformasi struktural yang baru untuk perekonomian Spanyol dan selain itu juga akan mengumumkan hasil stress test terhadap sektor perbankannya. Dikhawatirkan apabila pemerintahan PM Mariano Rajoy memutuskan untuk tidak mengajukan permintaan bailout akan berdampak buruk pada proses pelaksanaan reformasi ekonomi di Spanyol.

Menjelang sesi perdagangan hari Rabu, indeks diperkirakan berpotensi terkoreksi kembali setelah kemarin menguat. Support tetap berada di 4190 dan 4169 sementara resistance berada di 4253 dan 4273. Faktor BUMI juga diperkirakan masih akan membayangi kinerja bursa.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 25/09/2012

Market Review


Setelah terpuruk pada sesi perdagangan Senin, Jakarta Composite Index (JCI) berbalik menguat menjelang saat-saat terakhir penutupan sesi perdagangan hari Selasa.

JCI ditutup menguat 0.62%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir menanjak 0.74% dan 0.65%. Indeks Nikkei dan Hang Seng juga berakhir positif yaitu masing-masing menguat 0.25% dan 0.02% sementara indeks KOSPI melemah 0.6%.

Sektor pertambangan masih menjadi sektor terlemah dengan mencatatkan penurunan tipis 0.06%, satu-satunya sektor yang berakhir melemah. Sembilan sektor lainnya berakhir positif dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor properti (+1.37%) diikuti oleh sektor aneka industri (+0.94%) dan sektor infrastruktur (+0.85%).

Posisi asing pada hari ini berakhir pada net sell senilai Rp.158.46 miliar meskipun sebanyak 163 saham berakhir positif. Sebanyak 92 saham mengalami penurunan sedangkan 104 lainnya berakhir stagnan pada harga penutupan hari Senin kemarin.

Di antara sepuluh saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh ARNA yang melonjak 6.52%. DART dan ESSA juga berakhir positif dengan masing-masing menguat 1.47% dan 2.08%. Sebaliknya, ASGR dan BBCA berakhir melemah yaitu sebesar 0.71% dan 0.63%. BBKP, MNCN, SMCB dan TRIM berakhir stagnan.

Tekanan terhadap JCI pada hari ini berhasil ditahan oleh support di 4190, sama seperti pergerakan indeks hari Senin kemarin. Kenaikan indeks hari ini terhadang di area 4226-4228 dan meskipun berakhir positif masih menyimpan potensi melemah lagi, terutama apabila sektor pertambangan kembali terpukul oleh pemberitaan negatif seputar saham BUMI.

Seperti diberitakan sebelumnya, BUMI terpukul oleh pemberitaan bahwa Nat Rothschild yang merupakan salah satu pendiri Bumi Plc. mengadakan penyelidikan seputar kejanggalan yang terdapat pada laporan keuangan Bumi Plc. yang melibatkan BUMI dan BRAU. BUMI hari ini sempat tertekan hingga 590 sebelum pada penutupan berbalik menguat dan ditutup di 690, naik 1.47%. Lain halnya dengan BRAU yang masih berakhir melemah (-3.23%), beberapa saham grup Bakrie juga mengalami rebound seperti ENRG (+7.14%), ELTY (+1.47%) dan UNSP (+3.76%).

Menjelang sesi perdagangan di Amerika, indeks FTSE dan DAX hingga sore ini masih berada di posisi mixed dengan indeks FTSE menguat 0.07% sementara indeks DAX melemah 0.29%. Kontrak berjangka indeks S&P sebaliknya menguat tipis, mengindikasikan bahwa indeks acuan saham-saham di Amerika ini berpotensi bergerak positif malam nanti.

Senin, 24 September 2012

Morning Brief - 25 September 2012

Market Preview


Bursa saham Eropa dan Amerika kembali berakhir melemah pada sesi perdagangan Senin. Perbedaan pendapat antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande berkenaan dengan pembentukan badan pengawasan perbankan Eropa menjadi salah satu katalis negatif yang mengganjal kinerja bursa saham Eropa dan Amerika.

Ketiga indeks utama Amerika berakhir melemah dengan indeks Dow Jones turun 0.15%, indeks S&P dan NASDAQ juga tergerus masing-masing 0.22% dan 0.6%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX masing-masing turun 0.24% dan 0.52%.

Di sesi Asia, hanya indeks KOSPI yang berhasil lolos dari zona merah dengan kenaikan tipis 0.05%, sedangkan indeks Hang Seng dan Nikkei berakhir melemah masing-masing 0.19% dan 0.45%.

Di bursa domestik, penyelidikan terhadap BUMI oleh Nat Rothschild sehubungan dengan penempatan aset BUMI di BRAU menjadi pemicu terhempasnya saham-saham pertambangan pada hari Senin. BUMI sendiri kembali terpuruk beserta saham-saham dari grup Bakrie lainnya.

Menjelang sesi perdagangan hari Selasa, kinerja Jakarta Composite Index (JCI) akan cenderung didominasi oleh perkembangan terakhir seputar isu BUMI ini.

Mantan CEO Bumi Plc. yaitu Ari Hudaya pada hari Senin mengundurkan diri dari dewan direksi Bumi Plc. Hudaya juga menjabat sebagai presdir di BUMI. Tidak ada penjelasan mengenai pengunduran dirinya sejauh ini.

Penyelidikan terhadap BUMI berkenaan dengan penghapusan dana pengembangan dan aset eksplorasi senilai $637 juta dari laporan keuangan tertanggal 31 Desember 2011. Penghapusan ini dilakukan setelah auditor dari PricewaterhouseCoopers LLP tidak dapat melakukan verifikasi terhadap aset-aset yang bersangkutan. Untuk melakukan penyelidikan independen ini telah ditunjuk biro hukum berbasis di London dan diperkirakan akan memakan waktu berminggu-minggu untuk penyelesaiannya. Penyelidikan ini ditujukan pada dana pengembangan “ekstensif” di BUMI dan juga terhadap aset yang terdapat di BRAU yang di-mark-down menjadi nol di sisi Bumi Plc.

Penurunan Senin diperkirakan masih berlanjut karena masalah BUMI masih menjadi faktor negatif bagi sentimen pasar secara keseluruhan ditambah dengan melemahnya indeks saham Eropa dan Amerika. Diperkirakan indeks akan menguji level support berikutnya di 4169. Resistance berada di 4253 dan 4273.



Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 24/09/2012

Market Review


Berita dilakukannya pemeriksaan terhadap BUMI oleh salah satu pemegang saham utamanya yaitu Bumi Plc. (29%) menggulingkan Jakarta Composite Index (JCI) pada awal pekan ini.

Seiring dengan rontoknya saham BUMI beserta saham-saham grup Bakrie lainnya, secara sektoral hanya sektor properti yang berhasil lolos dari zona merah. Sektor properti mencatatkan kenaikan 0.31% sedangkan sembilan sektor lainnya mengalami penurunan dengan dipimpin oleh sektor pertambangan (-3.56%). Selain itu, sektor barang konsumsi juga terpuruk 2.03% dan sektor perdagangan melemah 1.37%.

Sebanyak 171 saham melemah, sedangkan 86 saham berhasil menguat. Sisanya sebanyak 94 saham ditutup stagnan pada harga penutupan hari Jumat lalu.

Posisi asing sebaliknya berada pada net buy senilai IDR235.35 miliar.

Pada penutupan JCI melemah 1.03%, indeks LQ-45 dan IDX30 terkoreksi masing-masing 1.36%. Di tingkat regional, indeks Nikkei dan Hang Seng juga berakhir melemah yaitu masing-masing 0.45% dan 0.19% sedangkan indeks KOSPI berhasil naik tipis 0.05%.

Titik intraday terendah untuk JCI pada hari ini berada di 4190, sempat menembus support terdekatnya di 4194 sehingga hal ini membuka potensi penurunan lebih lanjut hingga 4169. Di sisi resistance, indeks akan menghadapi resistance di 4245 dan 4272 sebelum membuka peluangnya untuk menanjak hingga 4300.

Badai yang menghantam BUMI kembali berlanjut setelah salah seorang pendiri Bumi Plc. yaitu Nathaniel Rothschild memulai penyelidikan secara independen terhadap transaksi yang dilakukan oleh BUMI dan juga aset-aset yang berada di Berau Coal yang disebut-sebut mengalami mark-down menjadi nol pada pembukuan Bumi Plc. Pemberitaan ini juga berdampak pada saham-saham grup Bakrie lainnya seperti BTEL (-16.85%), ENRG (-12.5%) dan ELTY (-11.86%) serta UNSP (-8.9%). Sektor pertambangan juga terpuruk tajam akibat pemberitaan yang sama. BRAU yang tersangkut dalam perkara ini juga melemah hingga 9.27%.

Di antara sepuluh saham terekomendasi, ASGR dan DART berhasil lolos dari zona merah dan menguat masing-masing 2.92% dan 4.62%. ASGR mencapai 1460 sebelum akhirnya ditutup di 1410 sedangkan DART bertahan di zona hijau setelah sempat mencapai level tertinggi di 710. Saham-saham yang stagnan hari ini antara lain BBKP, ESSA, SMCB dan TRIM. Di zona merah, KLBF, ARNA dan MNCN masing-masing melemah 1.16% , 1.08% dan 1.01%.

Faktor Eropa juga menjadi katalis pada hari Senin ini setelah dilaporkan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara Kanselir Angela Merkel dan Presiden Francois Hollande sehubungan dengan rencana pembentukan lembaga pengawasan bersama atas sektor perbankan Eropa. Merkel dilaporkan menolak proposal Hollande yang mengatakan bahwa aktivasi lembaga ini akan lebih baik apabila dilakukan lebih awal. Merkel berpendapat bahwa perlu dilakukan persiapan yang menyeluruh sebelum dilakukan aktivasi dari lembaga ini. Hal ini menjadi batu sandungan bagi saham-saham di Eropa yang hingga sore ini masih cenderung berada di zona merah dan juga ikut menekan kinerja saham-saham domestik.

Pergerakan indeks Dow Jones malam nanti akan menentukan apakah melemahnya indeks akan kembali berlanjut pada Selasa besok.

Sabtu, 22 September 2012

Morning Brief - 24 September 2012

Market Preview


Bursa saham Eropa dan Amerika cenderung berakhir mixed hingga flat pada sesi perdagangan hari Jumat.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 serta FTSE 100 ditutup melemah tipis 0.13%, 0.01% dan 0.03% sedangkan indeks NASDAQ ditutup menguat tipis 0.13%. Indeks DAX 30 mencatatkan kenaikan terbesar diantaranya yaitu 0.84%.

Sebelumnya, di Asia indeks cenderung menguat dengan indeks JCI, LQ-45 dan IDX 30 mengalami kenaikan sementara hal yang sama juga dialami oleh tiga indeks utama Asia yaitu Nikkei, Hang Seng dan KOSPI.

Pasar pada awalnya menyambut positif kabar bahwa Spanyol tengah menyiapkan pengajuan bailout pada Uni Eropa. Namun katalis positif ini rupanya tidak mampu bertahan lama hingga sesi perdagangan di Eropa dan Amerika.

Menjelang pekan mendatang, bursa dunia akan menghadapi beberapa rilis data ekonomi yang antara lain berupa: indeks IFO Jerman (Senin), indeks kepercayaan konsumen GfK Jerman (Selasa), indeks kepercayaan konsumen dan indeks harga perumahan Amerika (Selasa), data penjualan rumah baru Amerika (Rabu), data GDP dan jobless claims Amerika (Kamis) dan ditutup dengan data pendapatan pribadi Amerika (Jumat).

Pada dasarnya, sentimen dari sisi fundamental telah memasuki zona positif setelah Fed mengeluarkan kebijakan QE3 beberapa waktu lalu. Hal yang sama juga diikuti oleh Jepang yang memperbesar kapasitas pembelian asetnya melalui Bank of Japan. Di Eropa, fokus dari pasar telah beralih ke Spanyol, namun hal ini tidak akan terlalu berdampak negatif secara signifikan karena dilihat dari yield obligasi pemerintah Spanyol, Portugal, dan Italia kepercayaan pasar telah jauh membaik dibandingkan beberapa bulan lalu.

Beralih ke China, kebijakan akomodatif China tetap akan dinantikan oleh pasar seiring dengan masih tersendatnya sektor manufaktur yang diindikasikan oleh indeks PMI yang dirilis oleh HSBC. Kekhawatiran pasar akan dampak negatif dari skenario hard landing China akan tetap menjadi hambatan terhadap laju JCI mencapai level all-time high yang baru pekan mendatang.


Click here to download the full update (PDF)

Jumat, 21 September 2012

Market Wrap - 21/09/2012

Market Review


Berita bahwa Spanyol tengah menyiapkan program reformasi ekonomi yang akan diikuti oleh pengajuan bailout menyeluruh ke Uni Eropa menjadi pemicu kenaikan bursa saham regional pada penghujung pekan ini.

Indeks domestik ditutup menguat dengan Jakarta Composite Index naik 0.64%, indeks LQ-45 menguat 0.68%, sementara IDX30 juga berakhir naik 0.62%. Di tingkat regional, ketiga indeks utama Asia juga mengakhiri sesi perdagangan Jumat di zona hijau. Indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI masing-masing menanjak 0.25%, 0.70% dan 0.60%.

Meskipun JCI menguat, tiga sektor mengalami penurunan: sektor pertanian (-0.68%), barang konsumsi (-0.27%) dan infrastruktur (-0.14%). Sebaliknya, sektor terbaik pada hari ini adalah sektor pertambangan dan aneka industri yang masing-masing menguat 1.72%. Sektor properti dan perdagangan juga menguat masing-masing 1.51% dan 1.33%.

Sebanyak 144 saham berakhir menguat dengan 105 saham ditutup melemah, sedangkan 103 saham berakhir stagnan. Posisi asing pada akhir sesi perdagangan ditutup dengan posisi net sell senilai Rp.148.29 miliar.

Diantara sepuluh saham terekomendasi, kinerja terbaik dibukukan oleh MNCN yang naik 7.61% hingga mencapai 2550 sebelum akhirnya ditutup di 2475. Dengan demikian, target terakhir MNCN di 2675 menjadi target berikutnya. Terbaik berikutnya adalah kenaikan 2.75% dari SMCB yang membawanya hingga ditutup di 2800. ARNA, ASGR, BBKP, DART, ESSA, dan TRIM berakhir stagnan sedangkan BBCA dan KLBF ditutup melemah masing-masing 0.63% dan 1.15%.

Posisi JCI yang mampu bertahan di atas 4200 berhasil membawa indeks mengalami rebound hingga 4245.25. Dengan demikian, indeks tetap menjaga peluangnya untuk kembali menguji resistance berikutnya di 4272 awal pekan mendatang. Support untuk indeks berada di area 4194-4200 dimana apabila support ini gagal bertahan akan mendorong indeks hingga terpuruk lebih lanjut menuju 4169.

Menjelang sesi perdagangan di New York malam ini sentimen diperkirakan akan ditopang oleh kabar bahwa Spanyol tengah menyiapkan program reformasi ekonomi yang nantinya akan berlanjut pada pemberian bailout bagi Spanyol. Berdasarkan laporan dari Financial Times hari ini, rencana ini akan dipusatkan pada langkah-langkah struktural yang diminta oleh Uni Eropa, bukan pada pengenaan pajak baru ataupun pemotongan pengeluaran pemerintah. Apabila persyaratan yang diminta oleh Uni Eropa dapat diterima, Spanyol akan mempertimbangkan untuk menerimanya. Sebelumnya disebutkan bahwa Italia dan Spanyol tidak akan mengajukan permintaan bailout kecuali mereka tidak mampu mendapatkan pinjaman dari pasar akibat naiknya imbal hasil obligasi pemerintah.

Diperkirakan bahwa pada akhirnya Spanyol akan mengajukan permintaan bailout dengan persyaratan yang tidak terlalu memberatkannya. Apabila terealisasi, langkah ini akan menjadi katalis positif bagi sentimen pasar pekan mendatang, terutama setelah Federal Reserve dan Bank of Japan mengeluarkan paket stimulus mereka baru-baru ini. Isu Eropa pun juga diperkirakan akan mereda. China juga akan menjadi salah satu isu penting bagi sentimen pasar pekan mendatang setelah data terakhir menunjukkan bahwa sektor manufaktur China masih berada dalam zona kontraksi.

Kamis, 20 September 2012

Morning Brief - 21 September 2012

Market Preview


Bursa Eropa dan Amerika cenderung ditutup melemah pada sesi perdagangan hari Kamis setelah upaya melanjutkan kenaikan hari sebelumnya terhadang oleh dirilisnya data manufaktur dari China dan juga hasil dari penawaran obligasi Spanyol.

Indeks FTSE dan DAX ditutup masing-masing melemah 0.57% dan 0.02% sedangkan indeks S&P dan NASDAQ juga berakhir melemah 0.05% dan 0.21%. Hanya indeks Dow Jones yang berhasil menguat tipis 0.14%.

Sebelumnya, di Asia indeks regional seperti Nikkei, Hang Seng dan KOSPI ketiganya berakhir melemah masing-masing 1.57%, 1.2% dan 0.87% sementara di dalam negeri Jakarta Composite Index melemah 0.64%, diikuti oleh terpuruknya indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing turun 0.77% dan 0.83%.

Optimisme yang timbul setelah Bank of Japan mengeluarkan paket stimulus barunya secara tak terduga mulai berangsur hilang dan berbalik menjadi negatif setelah data manufaktur dari China menunjukkan bahwa untuk sebelas bulan berturut-turut sektor manufaktur China tetap berada di zona kontraksi.

Dalam laporan yang terpisah juga disebutkan bahwa output manufaktur dan jasa di zona euro turun hingga mencapai tingkat terendah dalam kurun waktu 39 bulan terakhir.

Di Eropa, suksesnya penawaran obligasi pemerintah Spanyol untuk tenor 3 dan 10 tahun justru berpotensi menyebabkan batalnya proses pengajuan bailout menyeluruh oleh pemerintahan PM Mariano Rajoy. Pasar saat ini masih meragukan kemampuan pemerintah Spanyol dalam upaya menanggulangi krisis tanpa menggunakan dana bailout dari Eropa. Bahkan pihak Standard & Poor’s juga beberapa waktu lalu justru memandang bailout menyeluruh akan menguntungkan bagi Spanyol dalam upayanya menyelesaikan krisis.

Memburuknya data ekonomi di China dan Eropa dan juga keraguan pasar akan kondisi di Eropa akan kembali menjadi fokus dari perdagangan hari Jumat ini. Di sisi Federal Reserve, QE3 setidaknya telah mampu memuaskan ekspektasi pasar dan bahkan menurut salah satu petinggi Federal Reserve yaitu Narayana Kocherlakota yang juga merupakan presiden dari Federal Reserve Bank Minneapolis mengatakan bahwa Fed sebaiknya mempertahankan suku bunga utama Amerika pada tingkat mendekati nol persen hingga tingkat pengangguran turun di bawah 5.5%.

Kinerja bursa Eropa dan Amerika semalam yang cenderung negatif berpotensi berlanjut di pasar regional. Jakarta Composite Index (JCI) diprediksi akan kembali menghadapi level resistancenya di 4272. Support kembali berada di 4194 dan 4169.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 20/09/2012

Market Review


Data ekonomi China yang mengindikasikan tetap tertekannya sektor manufaktur China di bulan September menjadi faktor negatif yang menjadi sandungan bagi bursa regional pada sesi perdagangan hari Kamis.

Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 0.64% sementara indeks LQ-45 dan IDX30 juga terpuruk masing-masing 0.77% dan 0.83%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI ketiganya berakhir di zona negatif dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 1.57%, 1.2% dan 0.87%.

Sebanyak 121 saham berakhir menguat sedangkan 123 saham ditutup melemah. Sisanya sebanyak 108 saham berakhir stagnan. Posisi transaksi asing berakhir pada net sell senilai 183.55 miliar.

Penurunan secara sektoral terjadi pada tujuh sektor dengan sektor pertambangan mencatatkan penurunan terbesar yaitu 2.49% diikuti oleh sektor barang konsumsi yang melemah 2%. Sektor aneka industri berada di peringkat tiga terburuk dengan penurunan sebesar 1.55%. Tiga sektor yang berakhir menguat adalah sektor properti (+0.74%), sektor industri dasar (+0.69%) dan sektor keuangan (+0.09%).

BBCA menjadi bagian terbaru dari sepuluh saham terekomendasi setelah mencapai entry pricenya di 7850. Sementara itu, kenaikan terbesar diraih oleh ASGR (+3.01%) diikuti oleh BBCA (+1.91%) dan MNCN (+1.1%). Sebaliknya, di zona merah terdapat DART (-2.99%) dan KLBF (-1.14%). KLBF sempat mencatatkan harga tertinggi di 4500 sebelum terkoreksi menjadi 4350. Saham-saham yang stagnan antara lain ARNA, BBKP, ESSA, SMCB dan TRIM.

Dua isu yang menjadi katalis negatif hari ini adalah data PMI untuk sektor manufaktur China yang dirilis oleh HSBC untuk periode September dan juga penawaran obligasi pemerintah Spanyol dengan tenor tiga dan 10 tahun yang mengincar terkumpulnya dana hingga 4.5 miliar euro.

Data PMI menunjukkan bahwa sektor manufaktur China tetap berada di zona kontraksi yaitu di bawah 50 atau tepatnya di 47.8, naik tipis dari 47.6 yang diraih bulan Agustus lalu. Dengan demikian, indeks PMI berada di zona kontraksi (<50) untuk bulan kesebelas secara berturut-turut. Dikhawatirkan apabila sektor manufaktur China terus tertekan akan berdampak pada makin melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Perekonomian China sendiri saat ini dianggap sebagai motor penting bagi pertumbuhan ekonomi global yang tengah dilanda krisis, terutama di Eropa.

Di Eropa, hasil penawaran obligasi Spanyol yang solid justru dapat berdampak negatif bagi sentimen para investor karena hal ini jika terjadi akan semakin menjauhkan Spanyol dari permintaan penyaluran dana bailout menyeluruh dari Eropa. Sebagian pelaku pasar meragukan kemampuan Spanyol untuk melepaskan diri dari krisis tanpa dana bailout menyeluruh dari Eropa dan apabila hasil penawaran obligasi hari ini gagal mencapai targetnya justru berpotensi mendesak PM Mariano Rajoy untuk mengajukan permintaan dana bailout menyeluruh dari Eropa.

JCI yang terpuruk hari ini masih mampu bertahan di atas level supportnya di 4194 sehingga penurunan hari ini masih bias dikategorikan sebagai koreksi dari kenaikan kemarin. Namun, apabila indeks berhasil menembus 4194 dikhawatirkan indeks dapat melemah lebih lanjut hingga support berikutnya yang berada di 4169. Sebaliknya, resistance untuk indeks berada di level tertinggi indeks yaitu di 4272.

Rabu, 19 September 2012

Morning Brief - 20 September 2012

Market Preview


Bursa Eropa dan Amerika menutup sesi perdagangan hari Rabu dengan mencatatkan kenaikan pada indeks Dow Jones, FTSE dan DAX masing-masing 0.1%, 0.35% dan 0.59%. Sementara itu indeks S&P 500 dan NASDAQ juga menguat tipis masing-masing 0.12% dan 0.15%.

Stimulus yang dikeluarkan oleh Bank of Japan pada hari Rabu menjadi salah satu katalis positif yang menopang kinerja bursa. BOJ dilaporkan menambah kapasitas pembelian asetnya dari 45 triliun yen menjadi 55 triliun yen sedangkan dana penyedia kredit untuk perbankan dipertahankan pada level 25 triliun yen.

Langkah tak terduga dari BOJ ini mengikuti langkah Federal Reserve yang pada pekan lalu mengeluarkan paket stimulus yang disebut QE3. Data ekonomi dari Amerika juga menjadi katalis positif dimana penjualan rumah bekas meningkat 7.8% menjadi 4.82 juta, melebihi ekspektasi para analis yang memprediksi angka penjualan sebesar 4.5 juta.

Data ekonomi lainnya menunjukkan pembangunan rumah baru di Amerika menanjak 2.3% menjadi 750,000 dibandingkan tahun sebelumnya, lebih baik dari angka bulan Juli yang berada di 733,000.

Kedua indikator real-estate di Amerika ini mengindikasikan bahwa ada perkembangan positif di sektor perumahan setelah sekian lama sektor ini mengalami keterpurukan.

Kinerja bursa Eropa dan Amerika semalam yang positif berpotensi berlanjut di pasar regional. Jakarta Composite Index (JCI) yang kemarin mengalami kenaikan sebesar 0.49% diprediksi akan kembali mencoba menanjak menuju resistancenya di 4272. Support kembali berada di 4194 dan 4169.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 19/09/2012

Market Review


Paket stimulus yang diumumkan oleh Bank of Japan pada hari Rabu menjadi katalis positif bagi kinerja bursa saham regional. Di dalam negeri, Jakarta Composite Index manguat 0.49%, indeks LQ-45 naik 0.48% dan indeks IDX30 juga menanjak 0.37%. Di Jepang sendiri indeks Nikkei berakhir dengan kenaikan sebesar 1.19% sementara indeks Hang Seng dan KOSPI masing-masing berakhir naik 1.16% dan 0.15%.

Posisi asing pada sesi perdagangan hari Rabu berakhir di posisi net BUY dengan nilai Rp.281.44 miliar. Kenaikan indeks hari ini ditopang oleh 153 saham yang menguat, sementara sebanyak 94 saham berakhir melemah. Jumlah saham yang stagnan pada hari ini berjumlah 110 saham.

Sebagian besar sektor berakhir menguat, kecuali sektor aneka industri (-0.38%), sektor pertanian (-0.23%) dan sektor keuangan (-0.2%). Sektor pertambangan membukukan kenaikan terbesar yaitu sebesar 2.81% diikuti oleh sektor barang konsumsi (+0.84%) dan sektor infrastruktur (+0.8%).

Dari sembilan saham yang terekomendasi, penurunan terbesar dialami oleh TRIM (-4.17%) yang tertekan hingga mencapai 115. Sementara itu ASGR juga melemah hingga turun 1.48%. ARNA, BBKP, ESSA, MNCN dan SMCB mengakhiri sesi perdagangan Rabu di harga penutupan Selasa atau stagnan. DART dan KLBF mencatatkan kenaikan masing-masing 1.52% dan 2.33%. Sementara itu, BBCA masuk ke daftar rekomendasi untuk menggantikan posisi MAPI yang tereliminasi kemarin.

JCI yang sebelumnya sempat melemah hingga mencapai 4198.90 mengalami rebound dan menguat hingga mencapai 4253.25 sebelum akhirnya ditutup di 4244.71. Posisi support dan resistance indeks tidak mengalami perubahan, tetap berada di 4194 dan 4169 untuk support dan 4272 untuk posisi resistance.

Hingga sore ini kinerja pasar Eropa masih berada di zona positif dan hal ini juga mengindikasikan bursa saham Amerika pun akan bergerak positif setelah pemerintah Jepang secara tak terduga mengeluarkan paket stimulusnya dengan menambah jumlah pembelian assetnya menjadi 55 triliun yen dari 45 triliun yen.

Data ekonomi dari Amerika hari ini akan menghadirkan angka konstruksi rumah baru yang diperkirakan naik dari 746 ribu menjadi 767 ribu di bulan Juli.

Selasa, 18 September 2012

Morning Brief - 19 September 2012

Market Preview


Minimnya katalis positif baru dan ketidakpastian seputar program bailout Spanyol di Eropa menjadi pemicu berlanjutnya aksi profit-taking di sebagian besar bursa dunia.

Di Eropa, indeks FTSE berakhir melemah 0.43% sedangkan indeks DAX ditutup turun 0.76%. Indeks S&P 500 dan NASDAQ juga melemah 0.13% dan 0.03% sementara indeks Dow Jones berhasil bertahan di zona hijau meskipun mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.09%.

Sebelumnya di pasar Asia, tiga indeks domestik serentak melemah masing-masing sekitar 0.7% dan di tingkat regional hanya indeks KOSPI yang mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.13%. Indeks Hang Seng dan Nikkei kembali melemah masing-masing 0.27% dan 0.39%.

Menjelang sesi perdagangan hari Rabu, indeks diperkirakan akan memasuki fase konsolidasi seiring dengan minimnya katalis positif. Di sisi lain, belum pastinya pengajuan permintaan bantuan bailout Spanyol juga masih akan menjadi hambatan bagi indeks untuk kembali menguat.

Saat ini support terdekat berada di 4,194 dan 4,169 sedangkan untuk level resistance berada di 4,272 yang merupakan level all-time high indeks.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 18/09/2012

Market Review



Meskipun investor asing membukukan net buy senilai Rp.5,415.06 miliar, hal ini tidak mampu menghindarkan Jakarta Composite Index (JCI) dari penurunan sebesar 0.74%. Hal serupa juga dialami oleh indeks LQ-45 dan IDX30 yang melemah masing-masing sebesar 0.72% dan 0.71%.

Di sisi regional, indeks Nikkei dan Hang Seng juga melemah 0.39% dan 0.27% walaupun indeks KOSPI berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.13%.

Penurunan hari ini dialami oleh seluruh sektor yang ada dengan sektor pertambangan mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar 1.43%, diikuti oleh sektor industri dasar (-1.09%) dan sektor barang konsumsi (-0.97%).

Melemahnya indeks hari ini berdampak pada terpuruknya MAPI hingga mencapai level stopnya di bawah 6700 sehingga saham ini keluar dari daftar rekomendasi. Sebaliknya, kinerja terbaik ditunjukkan oleh SMCB yang menguat 0.93%. ASGR, MNCN dan TRIM berakhir stagnan sedangkan KLBF, ESSA, DART, BBKP dan ARNA berakhir melemah.

JCI sempat melemah hingga 4,198.90 sebelum akhirnya ditutup di 4,223.89. Saat ini support terdekat berada di 4,194 dan 4,169 sedangkan untuk level resistance berada di 4,272 yang merupakan level all-time high indeks. Kinerja bursa Eropa dan Amerika malam ini akan memberikan indikasi arah pergerakan indeks pada sesi Rabu besok.

Isu QE3 yang berhasil mengangkat kinerja saham global baru-baru ini mulai tergeser oleh isu Eropa dimana Spanyol hingga saat ini masih belum memutuskan apakah akan menerima dana bailout menyeluruh dari Eropa atau tidak. Para investor mengkhawatirkan kondisi dimana Spanyol berupaya menghindari keputusan yang dianggap tidak popular jika menerima paket bailout IMF/Uni Eropa. Apabila keputusan Spanyol terus tertunda, diperkirakan hal ini akan menjadi katalis negatif bagi sentimen global. Rencana penjualan obligasi 3 tahun dan 10 tahun Spanyol pada hari Kamis mendatang akan menjadi ujian terhadap kepercayaan pasar atas Spanyol.

Senin, 17 September 2012

Morning Brief - 18 September 2012

Market Preview


Aksi profit-taking diperkirakan bakal berlanjut pada sesi perdagangan Selasa setelah bursa saham di Eropa dan Amerika ditutup melemah pada Senin malam.

Indeks Dow Jones berakhir melemah 0.3%, sedangkan hal yang sama juga dialami oleh indeks S&P dan NASDAQ yang masing-masing tergerus 0.31% dan 0.17%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX juga ditutup melemah masing-masing 0.37% dan 0.11%.

Buntunya perundingan antara para menteri keuangan Uni Eropa sehubungan dengan bailout Eropa menjadi katalis negatif yang menyeret bursa global ditambah dengan data dari Federal Reserve Bank of New York yang menunjukkan penurunan dari indeks ekonominya menurun dari -5.85 menjadi -10.41, lebih buruk dari ekspektasi awal yang berada di level -2. Angka di bawah 0 mengindikasikan terjadinya kontraksi sementara di atas 0 menunjukkan terjadinya ekspansi.

Penurunan yang terjadi pada hari Senin diperkirakan hanyalah koreksi dari kenaikan sebelumnya dan dampak positif dari QE3 terhadap pergerakan saham yang dilancarkan oleh Federal Reserve berpotensi berlanjut kembali ditambah dengan belum adanya katalis yang negatif secara signifikan dari Eropa.

Menjelang sesi perdagangan hari Selasa, Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan akan tertekan, meskipun penurunan kemarin telah mencapai level supportnya di 4235. Indeks juga berpeluang mengalami rebound dan melanjutkan kenaikannya menuju resistance terdekatnya di 4272.83 sebelum mengincar kembali target medium hingga long-termnya di 4652.06.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 17/09/2012

Market Review



Pegerakan saham pada hari Senin ini berakhir mixed dengan Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 0.04%, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 ditutup masing-masing menguat 0.05% dan 0.09%. Di tingkat regional, dengan ditutupnya bursa di Jepang menjadikan indeks Hang Seng dan indeks KOSPI yang menjadi penggerak regional. Keduanya berakhir mixed dengan indeks Hang Seng naik 0.14% sedangkan indeks KOSPI ditutup melemah 0.26%.

Dari sepuluh sektor yang ada, empat sektor ditutup melemah dengan sektor infrastruktur mengalami penurunan terbesar yaitu 1.69%. Sektor barang konsumsi dan sektor keuangan juga berakhir turun masing-masing 0.25% dan 0.08%. Sektor terbaik hari ini adalah sektor pertambangan yang menguat 1.58% diikuti oleh sektor industri dasar (+0.72%) dan sektor aneka industri (+0.41%).

Pergerakan indeks hari ini diwarnai oleh kenaikan 128 saham dan turunnya 121 saham, sementara 108 saham lainnya berakhir stagnan. Pihak asing mencatatkan net buy senilai Rp.602.59 miliar.

Kenaikan hari ini mencapai level tertinggi terbaru di 4,272.83 sebelum akhirnya terkoreksi hingga 4,236.83, mendekati posisi support di 4235 yang sebelumnya merupakan level resistance. Apabila indeks berhasil menembus level support ini, indeks berpotensi terkoreksi lebih dalam hingga 4203.27. Sebaliknya, resistance terdapat di level intraday tertinggi hari ini di 4272.83, diikuti oleh target medium hingga long-term di 4652.06.

Dari sepuluh saham yang terekomendasi, MAPI berhasil mencatatkan harga tertinggi di 7300, sesuai dengan target kedua rekomendasi namun kemudian terkoreksi tajam hingga 6,850, menjadikannya yang terburuk pada hari ini. DART dan MNCN juga melemah masing-masing 1.47% dan 1.09%. Posisi terbaik hari ini diraih oleh ESSA yang menanjak 3.16%, diikuti oleh BBKP (+1.61%) dan SMCB (+0.93%). ARNA, KLBF dan TRIM berakhir stagnan.

Sementara ini, indeks saham di Eropa juga berada di zona negatif, menandakan adanya potensi aksi profit-taking pada sesi perdagangan malam nanti. Walaupun dalam jangka pendek pergerakan saham akan cenderung melemah karena aksi profit taking, minimnya katalis negatif yang ada cenderung mengindikasikan bahwa penurunan kali ini cenderung sementara dan nantinya akan diikuti oleh kenaikan lanjutan.

Jumat, 14 September 2012

Market Wrap - 14/09/2012

Market Review



Langkah QE3 yang diambil oleh Federal Reserve menjadi katalis positif utama yang memicu kenaikan tajam pada saham-saham regional pada Jumat ini.

Jakarta Composite Index (JCI) pada saat penutupan berada 2.07% lebih tinggi dari angka penutupan Kamis, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 juga melonjak cukup signifikan masing-masing 2.32% dan 2.38%.

Di tingkat regional, indeks Hang Seng dan KOSPI melesat masing-masing hampir sebesar 3% sedangkan indeks Nikkei menanjak 1.83%.

Kenaikan tajam pada indeks secara keseluruhan tidak dialami oleh sektor barang konsumsi yang turun tipis 0.03%. Sebaliknya, kinerja sektor pertambangan merupakan yang terbaik hari ini dengan kenaikan tajam sebesar 4.48% diikuti oleh sektor pertanian (+3.88%) dan sektor industri dasar (+3.47%).

Posisi asing hari ini berakhir pada net BUY dengan jumlah cukup signifikan, yaitu Rp.1356.51 miliar. Sebanyak 209 saham ditutup menguat, 52 saham berakhir melemah dan 100 saham lainnya tidak beranjak dari harga penutupan hari Kamis.

Kenaikan JCI hari ini berhasil menembus level tertingginya di 4235 dan mencapai 4269.05 level tertinggi sejak dimulainya indeks JCI. Tembusnya level resistance ini membawa indeks melewati target Fibonacci di 4263.65 sebelum terkoreksi menjelang penutupan. Berdasarkan struktur zigzag yang terbentuk oleh JCI, target Fibonacci berikutnya berada di 4652.06, suatu potensi kenaikan 10% untuk jangka waktu menengah hingga panjang. Sebaliknya, support bagi indeks saat ini berada di 4235 yang sebelumnya berfungsi sebagai level resistance.

Dimulainya QE3 diperkirakan akan menggairahkan pasar dalam jangka pendek, namun masih perlu diwaspadai potensi berkembangnya isu-isu negatif dari Eropa maupun China. Hingga sore ini indeks saham di Eropa juga menyambut positif langkah Federal Reserve. Indeks FTSE 100 dan DAX masing-masing menanjak 1.52% dan 1.42%, dan untuk kontrak berjangka indeks S&P juga bergerak positif, indikasi bahwa indeks saham Amerika akan melanjutkan kenaikannya malam nanti.

Kamis, 13 September 2012

Morning Brief - 14 September 2012

Market Preview

Menjelang pengumuman hasil rapat FOMC malam nanti para investor cenderung mengambil sikap menunggu meskipun dari Jerman pengadilan konstitusi telah memutuskan untuk mendukung adanya dana darurat Eropa beserta partisipasi Jerman di dalamnya.

Indeks Dow Jones, S&P 500 dan NASDAQ masing-masing menguat tipis 0.07%, 0.21% dan 0.32%. Demikian pula dengan di Eropa, indeks DAX 30 dan FTSE 100 yang sebelumnya menanjak cukup signifikan akhirnya ditutup masing-masing di posisi menguat 0.46% dan melemah 0.17% setelah terkena aksi profit-taking.

Hasil rapat FOMC dijadwalkan akan diumumkan pada hari ini dimana sebagian pelaku pasar memprediksikan Fed akan mengeluarkan stimulus baru berupa program pembelian obligasi dengan jumlah lebih besar yang kerap disebut dengan QE3. Di sisi lain, Fed juga diprediksikan bakal memperpanjang komitmen terhadap suku bunga rendah hingga 2015 guna memacu kembali aktivitas perekonomian di Amerika.

Hari Kamis ini pula data jobless claims mingguan akan dirilis dengan ekspektasi terjadi peningkatan tipis pada tingkat claims dari 365 ribu menjadi 370 ribu. Selain data ini juga akan dirilis data indeks harga produsen yang diperkirakan naik tajam dari 0.5% menjadi 1.5% (year-on-year). Di luar komponen makanan dan energi,indeks harga produsen diprediksi naik tipis dari 2.5% menjadi 2.6%.

Jakarta Composite Index untuk hari Kamis ini diperkirakan akan cenderung bergerak dalam kisaran terbatas sementara pasar tengah menantikan hasil keputusan rapat FOMC nanti malam. Resistance tetap berada di 4183 dan 4215, sementara support untuk indeks berada di 4126, 4115 dan 4103.

Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 13/09/2012

Market Review



Menjelang diumumkannya hasil pertemuan FOMC malam nanti, bursa domestik cenderung menunggu dengan pergerakan hari ini diwarnai oleh aksi profit-taking setelah pasar menanjak pada hari Rabu kemarin. Jakarta Composite Index (JCI) ditutup turun 0.08%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX 30 juga berakhir melemah masing-masing 0.18% dan 0.20%.

Di tingkat regional, indeks Nikkei dan KOSPI berhasil ditutup menguat masing-masing 0.39% dan 0.03% sementara sebaliknya indeks Hang Seng ditutup turun 0.14%.

Dari sepuluh sektor yang ada, empat sektor ditutup menguat dengan kinerja terbaik terjadi di sektor perdagangan (+0.83%) diikuti oleh sektor pertanian (+0.76%) dan sektor pertambangan (+0.57%). Sektor industri dasar menjadi sektor terlemah dengan penurunan sebesar 0.79% sementara sektor aneka industri tergelincir 0.56% diikuti oleh sektor manufaktur yang melemah 0.49%.

Sebanyak 106 saham mencatatkan kenaikan, sedangkan 147 saham mengalami penurunan. Sementara itu sebanyak 98 saham berakhir stagnan. Posisi asing pada hari Kamis ini berakhir dengan net BUY senilai 480.38 miliar.

Dari sepuluh saham yang terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh MAPI yang menguat 1.43%, sedangkan ARNA dan MNCN masing-masing ditutup naik 1.18% dan 1.12%. BBKP, TRIM, ASGR, dan ESSA berakhir stagnan sedangkan DART, KLBF dan SMCB masing-masing melemah 2.99%, 0.57% dan 3.74%.

Kenaikan hari ini didukung oleh 163 saham sedangkan sebanyak 93 saham berakhir stagnan. Sementara itu, 88 saham berakhir melemah. Posisi asing pada akhir perdagangan berakhir dalam kondisi net sell sebesar 4.08 miliar.

ASGR dan SMCB merupakan dua dari sepuluh rekomendasi yang berakhir melemah pada hari ini. ASGR turun 1.45% sedangkan SMCB melemah 0.93%. BBKP, TRIM, ESSA, KLBF, MAPI, dan MNCN ditutup stagnan, dan di lain sisi kinerja positif dibukukan oleh ARNA (+2.41%) dan DART (+1.52%).

Pertemuan FOMC yang akan berakhir malam nanti akan menjadi fokus pasar pada sesi perdagangan hari Jumat. Pasar menantikan adanya petunjuk baru dari Federal Reserve mengenai QE3 dimana Fed diperkirakan akan menambah pembelian obligasi yang ditujukan untuk memacu kembali perekonomian Amerika. Namun, ada kemungkinan dimana Fed akan kembali mengundur dimulainya QE3 atau Fed hanya akan memperpanjang periode suku bunga rendah hingga 2015.

Statement dari Fed inilah yang akan menjadi penggerak utama pasar pada sesi perdagangan hari Jumat besok.

Rabu, 12 September 2012

Morning Brief - 13 September 2012

Market Preview


Menjelang pengumuman hasil rapat FOMC malam nanti para investor cenderung mengambil sikap menunggu meskipun dari Jerman pengadilan konstitusi telah memutuskan untuk mendukung adanya dana darurat Eropa beserta partisipasi Jerman di dalamnya.

Indeks Dow Jones, S&P 500 dan NASDAQ masing-masing menguat tipis 0.07%, 0.21% dan 0.32%. Demikian pula dengan di Eropa, indeks DAX 30 dan FTSE 100 yang sebelumnya menanjak cukup signifikan akhirnya ditutup masing-masing di posisi menguat 0.46% dan melemah 0.17% setelah terkena aksi profit-taking.

Hasil rapat FOMC dijadwalkan akan diumumkan pada hari ini dimana sebagian pelaku pasar memprediksikan Fed akan mengeluarkan stimulus baru berupa program pembelian obligasi dengan jumlah lebih besar yang kerap disebut dengan QE3. Di sisi lain, Fed juga diprediksikan bakal memperpanjang komitmen terhadap suku bunga rendah hingga 2015 guna memacu kembali aktivitas perekonomian di Amerika.

Hari Kamis ini pula data jobless claims mingguan akan dirilis dengan ekspektasi terjadi peningkatan tipis pada tingkat claims dari 365 ribu menjadi 370 ribu. Selain data ini juga akan dirilis data indeks harga produsen yang diperkirakan naik tajam dari 0.5% menjadi 1.5% (year-on-year). Di luar komponen makanan dan energi,indeks harga produsen diprediksi naik tipis dari 2.5% menjadi 2.6%.

Jakarta Composite Index untuk hari Kamis ini diperkirakan akan cenderung bergerak dalam kisaran terbatas sementara pasar tengah menantikan hasil keputusan rapat FOMC nanti malam. Resistance tetap berada di 4183 dan 4215, sementara support untuk indeks berada di 4126, 4115 dan 4103.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 12/09/2012

Market Review



Jakarta Composite Index (JCI) berakhir menguat 0.45% pada sesi perdagangan hari Rabu. Dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga masing-masing berhasil menguat 0.38% dan 0.36%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir positif dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 1.73%, 1.1%, dan 1.56%.

Hanya sektor keuangan dari sepuluh sektor yang ada yang berakhir melemah (-0.48%). Sisanya sebanyak sembilan sektor berakhir naik dengan dipimpin oleh sektor pertambangan (+1.8%), sektor pertanian (+1.45%) dan sektor aneka industri (+1.18%).

Kenaikan hari ini didukung oleh 163 saham sedangkan sebanyak 93 saham berakhir stagnan. Sementara itu, 88 saham berakhir melemah. Posisi asing pada akhir perdagangan berakhir dalam kondisi net sell sebesar 4.08 miliar.

ASGR dan SMCB merupakan dua dari sepuluh rekomendasi yang berakhir melemah pada hari ini. ASGR turun 1.45% sedangkan SMCB melemah 0.93%. BBKP, TRIM, ESSA, KLBF, MAPI, dan MNCN ditutup stagnan, dan di lain sisi kinerja positif dibukukan oleh ARNA (+2.41%) dan DART (+1.52%).

Sore ini juga diumumkan bahwa pengadilan konstitusi Jerman mendukung dana bantuan Eropa sehingga hal ini setidaknya meragukan peran serta Jerman dalam upaya Eropa mengatasi krisis fiskal yang tengah berlangsung. Sementara ini indeks FTSE dan DAX menanjak dengan masing-masing mencatatkan kenaikan 0.25% dan 0.96% setelah kabar dari Jerman beredar.

JCI untuk hari Kamis diperkirakan berpeluang untuk menanjak hingga resistance berikutnya di 4183 dan 4215, meskipun hari Rabu ini kenaikan indeks masih tertahan di 4177. Support untuk indeks tetap berada di 4126, 4115 dan 4103. Level terendah hari Rabu ini juga akan berperan sebagai support untuk sesi Kamis besok.

Malam ini pertemuan FOMC akan dimulai dan hasil dari FOMC baru akan diumumkan pada sesi perdagangan Kamis. Saat ini, para investor masih berspekulasi bahwa Federal Reserve bakal mengeluarkan program stimulus baru untuk memacu kembali pertumbuhan ekonomi Amerika yang tengah tersendat. Faktor data payrolls yang dirilis Jumat lalu disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang dapat memicu dikeluarkannya QE3 dalam waktu dekat.



Selasa, 11 September 2012

Morning Brief - 12 September 2012

Market Preview


Ekspektasi akan adanya stimulus dari Federal Reserve yang akan melangsungkan pertemuan FOMCnya pada hari Rabu selama dua hari mengantarkan kinerja bursa saham Amerika ke zona positif pada Selasa malam. Sementara itu di Eropa kinerja indeks DAX yang positif tidak disertai oleh kinerja indeks FTSE yang berakhir melemah.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 0.52% sedangkan indeks S&P 500 berakhir naik 0.31% dan indeks NASDAQ hanya menanjak tipis 0.02%. Di Eropa, indeks DAX Jerman naik cukup signifikan hingga 1.34% sedangkan indeks FTSE melemah tipis 0.02%.

Sebelumnya di Asia hanya indeks Hang Seng yang berakhir menguat. Tiga indeks utama domestik berakhir melemah sedangkan indeks Nikkei dan KOSPI juga gagal mencatatkan kenaikan pada sesi perdagangan hari Selasa.

Data ekonomi Amerika yang dirilis semalam antara lain data neraca perdagangan untuk bulan Juli dimana defisit dilaporkan membengkak dari $41.9 miliar menjadi $42.0 miliar. Meskipun membengkak, angka ini lebih baik daripada ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan defisit berjumlah $44.2 miliar.

Hasil rapat FOMC dijadwalkan akan diumumkan pada hari Kamis, sementara pengadilan konstitusi Jerman akan menyampaikan keputusannya pada Rabu ini. Pada saat yang sama, para politikus di Yunani kembali bertemu untuk membahas program pengetatan anggaran Yunani untuk memenuhi persyaratan bailout dari Troika.

Dari Moody’s juga diberitakan bahwa peringkat utang Amerika terancam terkena downgrade apabila Kongres gagal menyepakati rencana penghematan anggaran pemerintah guna menurunkan rasio utang Amerika terhadap GDPnya. Peringkat Amerika di Moody’s saat ini berada di Aaa dan terancam turun ke Aa1. Sejak Agustus tahun lalu Moody’s telah menempatkan outlook peringkat utang Amerika dalam pengawasan negatif.

Penurunan hari Selasa diperkirakan akan diikuti oleh kenaikan pada sesi perdagangan Rabu dimana indeks akan kembali mengincar resistancenya di 4183 dan 4215. Meskipun tidak diperkirakan melemah, indeks akan menghadapi support di 4126, 4115, dan 4103.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 11/09/2012

Market Review



Jakarta Composite Index (JCI) berakhir melemah pada sesi perdagangan hari Selasa bersamaan dengan minimnya katalis positif yang ada. Sebaliknya, pasar menantikan keputusan pengadilan konstitusional Jerman dan hasil pertemuan FOMC pada hari Rabu dimana keputusan mengenai peran Jerman dalam dana darurat Eropa beserta arah kebijakan moneter Federal Reserve akan diumumkan.

JCI berakhir melemah 0.13%, sementara indeks LQ-45 berakhir turun 0.17%. Indeks IDX30 juga melemah sebesar 0.22%. Di tingkat regional, indeks Nikkei dan KOSPI berakhir melemah masing-masing 0.7% dan 0.24% sedangkan indeks Hang Seng masih mampu bertahan di zona positif dengan ditutup naik 0.15%.

Sebanyak enam sektor melemah dengan penurunan terbesar terjadi di sektor aneka industri (-1.71%) diikuti oleh sektor manufaktur (-0.72%) dan sektor barang konsumsi (-0.56%). Sektor pertambangan mencatatkan kenaikan terbesar sebesar 0.97%, sedangkan sektor perdagangan menguat 0.33% dan sektor industri dasar naik 0.22%.

Sebanyak 98 saham berakhir positif, sedangkan 121 saham lainnya berakhir stagnan. Penurunan hari ini didorong oleh melemahnya 123 saham. Sementara itu, posisi asing pada hari ini berakhir pada net sell senilai 0.05 miliar.

Penurunan indeks hari ini tertahan di support Fibonacci di sekitar 4126, sehingga indeks berpotensi melanjutkan kembali kenaikannya pada sesi perdagangan hari Rabu apabila bursa Eropa dan Amerika berhasil membukukan kinerja yang positif pada malam ini. Sebaliknya, apabila indeks kembali melemah hingga menembus support di 4126, indeks terancam tertekan hingga support berikutnya di 4115 dan 4103. Di sisi sebaliknya, indeks tetap menghadapi resistance di 4183 dan 4215.

Di antara sepuluh saham terekomendasi, kinerja terbaik dibukukan oleh ARNA yang menguat 3.75%, diikuti oleh SMCB (+1.89%) dan KLBF yang mencapai titik tertinggi di 4425, melewati resistancenya. Untuk KLBF, resistance berikutnya berada di 4800 dan 4900. Sebaliknya, CLPI terdesak keluar dari daftar rekomendasi setelah sempat turun hingga 1720, melewati stopnya. Dengan demikian, rekomendasi CLPI ditutup dengan kondisi -1.71%.  BBKP dan TRIM kembali berakhir stagnan, sedangkan DART, MAPI dan MNCN ditutup melemah.

Hingga menjelang sesi pasar Amerika, indeks saham di Eropa masih berada di kisaran negatif, sementara kontrak berjangka indeks S&P bergerak positif, mengindikasikan bahwa indeks Dow Jones, S&P dan NASDAQ berpotensi mengalami rebound setelah penurunan kemarin.

Senin, 10 September 2012

Morning Brief - 11 September 2012

Market Preview


Bursa Eropa dan Amerika cenderung terkoreksi pada sesi pertama pekan ini setelah data ekonomi yang mengecewakan dari China dan juga setelah pertemuan para kreditur di Yunani dengan pemerintah Yunani gagal menghasilkan keputusan  mengenai pemotongan anggaran yang diperlukan untuk mendapatkan dana bailout. Pasar juga tengah menantikan keputusan dari pengadilan konstitusi federal Jerman sehubungan dengan partisipasi Jerman dalam dana bantuan permanen euro pekan ini.

Indeks FTSE dan DAX melemah tipis masing-masing 0.03% dan 0.01% di Eropa, sedangkan indeks Dow Jones, S&P 500 dan NASDAQ berakhir melemah menjelang penutupan setelah sepanjang sesi cenderung bergerak flat. Dow melemah 0.39%, S&P turun 0.61% sementara NASDAQ turun 1.03%.

Berita dari China menunjukkan bahwa impor menurun 2.6% di bulan Agustus dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini berada di bawah ekspektasi kenaikan sebesar 3.5% yang diprediksi oleh para analis. Di sisi ekspor terjadi kenaikan sebesar 2.7%, juga dibawah ekspektasi para analis. Sementara itu, produksi industri meningkat 8.9%.

Pertemuan antara PM Yunani Antonis Samaras dengan para kreditur Yunani berakhir tanpa menghasilkan kesepakatan dengan para partner koalisi sehubungan dengan pemotongan pengeluaran pemerintah. Fotis Kouvelis yang merupakan pimpinan partai Demokrat Kiri  mengatakan belum ada keputusan yang diambil mengenai pemotongan anggaran yang diperlukan bagi Yunani yang merupakan syarat untuk mendapatkan dana bailout berikutnya. Menurutnya rakyat yang berada di golongan ekonomi lemah harus mendapatkan perlindungan dari langkah-langkah penghematan.

Partisipasi Jerman dalam dana bailout Eropa juga akan diuji pekan ini dimana pengadilan konstitusi Jerman akan menentukan legalitas dari partisipasi Jerman ini. Diperkirakan pengadilan konstitusi ini akan menyetujui partisipasi Jerman, namun tidak tanpa kondisi atau persyaratan yang ketat.

Melemahnya bursa Eropa dan Amerika diperkirakan akan berlanjut di bursa Asia Selasa pagi ini dan Jakarta Composite Index kemungkinan akan terkoreksi setelah pada hari Senin kemarin berhasil melewati resistancenya di 4157. Support bagi indeks berada di 4141, 4126, 4115 dan 4103. Diperkirakan indeks akan bergerak menuju 4141 atau bahkan ke 4126 sebelum kembali beranjak naik menuju resistance berikutnya di 4183 dan 4215.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 10/09/2012

Market Review



Melesetnya perkiraan data nonfarm payrolls pada hari Jumat kemarin menjadi batu sandungan bagi kinerja bursa regional pada hari Senin. Indeks Nikkei dan KOSPI berakhir negatif dengan masing-masing melemah 0.03% dan 0.25% sementara indeks Hang Seng hanya berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.13%.

Jakarta Composite Index (JCI), indeks LQ-45 dan IDX 30 sebaliknya berhasil secara serentak mencatatkan penguatan meskipun terbatas. JCI ditutup naik 0.41% sedangkan indeks LQ-45 berakhir menguat 0.59%. IDX30 sendiri membukukan kenaikan sebesar 0.68%.

Hanya dua sektor dari sepuluh sektor yang melemah pada hari Senin ini. Sektor infrastruktur melemah 0.99% sedangkan sektor keuangan tergerus 0.43%. Sebaliknya, sektor aneka industri menguat signifikan sebesar 3.28%, diikuti oleh sektor manufaktur (+1.4%) dan sektor perdagangan (+0.95%).

Meskipun JCI berakhir positif, sebanyak 140 saham berakhir melemah, melebihi jumlah saham yang berakhir positif, yaitu 100. Sebanyak 100 saham lainnya berakhir stagnan. Pihak asing masih mencatatkan net buy senilai 278.29 miliar.

Indeks berhasil melewati resistancenya di 4157 dan dengan ditutup di 4160.66 mengindikasikan bahwa penguatan hari ini berpotensi berlanjut pada hari Selasa dengan target berikutnya berada di 4183 dan berikutnya di 4215 dan 4235. Di sisi support indeks diperkirakan bakal tertahan di support Fibonacci pertama di 4141, diikuti oleh 4126, 4115 dan 4103.

Berbagai isu di pasar global akan mewarnai pekan ini. Keputusan pengadilan tinggi Jerman dan pertemuan FOMC akan menjadi fokus utama para investor. Data payrolls yang meleset dari ekspektasi berpotensi mendorong Fed untuk mengumumkan stimulus baru, sedangkan risiko dari penolakan pengadilan tinggi Jerman terhadap partisipasi Jerman dalam dana penanggulangan krisis Eropa diprediksi akan cenderung mendorong keputusan dari pengadilan tinggi ini ke arah positif. Meskipun demikian, diperkirakan pengadilan tinggi Jerman akan menuntut berbagai persyaratan ketat dalam partisipasi Jerman dalam dana darurat Eropa. Seberapa kompleks persyaratan inilah yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya upaya Eropa untuk mengakhiri krisis yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini.

Sabtu, 08 September 2012

Morning Brief - 10 September 2012

Market Preview


Data nonfarm payrolls yang dirilis pada hari Jumat kemarin gagal memenuhi ekspektasi pasar sehingga menahan potensi melajunya indeks saham Amerika dan Eropa.

Indeks Dow Jones ditutup naik tipis 0.11%, indeks S&P dan NASDAQ masing-masing menguat 0.41% dan 0.02% sementara di Eropa indeks FTSE dan DAX masing-masing berakhir menguat 0.3% dan 0.66%.

Bursa Asia sebelumnya menyambut positif keputusan dari ECB untuk menjalankan program pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah yang tidak terbatas. Jakarta Composite Index menguat 0.99% sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 melesat 1.13% dan 1.29%. Euphoria di tingkat regional juga mendongkrak kinerja saham di Jepang, Hong Kong dan Korea. Indeks Hang Seng mengalami kenaikan terbesar yaitu 3.09% dibandingkan kenaikan yang dialami oleh indeks Nikkei dan KOSPI yang masing-masing menanjak tajam 2.2% dan 2.57%.

Perekonomian Amerika pada bulan Agustus lalu dilaporkan menambahkan 96 ribu pekerja setelah pada bulan Juli menambahkan 141 ribu pekerja. Angka bulan Juli direvisi dari angka sebelumnya yaitu  163 ribu sementara perkiraan para analis berada di 130 ribu. Angka pengangguran sebaliknya membaik dari 8.3% menjadi 8.1%, namun perlu diperhatikan bahwa sampling dari survey nonfarm payrolls dan survey tingkat pengangguran menggunakan data yang berbeda sehingga terdapat kemungkinan terjadi perbedaan antara keduanya.

Walaupun gagal melebihi ekspektasi, namun sebagian pelaku pasar berasumsi bahwa angka payrolls bulan Agustus ini justru dapat meningkatkan kemungkinan Federal Reserve akan mengeluarkan program stimulus yang baru guna mengangkat kembali kinerja perekonomian Amerika, terutama di sisi ketenagakerjaan.

Pekan mendatang akan dilangsungkan pertemuan FOMC dimana para pejabat Federal Reserve akan mendiskusikan langkah moneter mereka berikutnya dan menentukan apakah Fed akan kembali mengeluarkan program stimulusnya.

Bagi indeks lokal, tersendatnya laju kenaikan indeks Dow hari Jumat dapat memicu terjadinya aksi profit-taking, namun dengan meningkatnya optimisme terhadap kemungkinan adanya stimulus baru dari Fed dapat mengangkat kinerja bursa lokal hari Senin mendatang.

Level support untuk indeks berada di 4065 dan 3978 sementara level resistance berada di 4157, 4183, 4215, dan 4235.


Click here to download the full update (PDF)

Jumat, 07 September 2012

Market Wrap - 07/09/2012

Market Review



Bursa domestik dan regional menyambut positif pernyataan dari European Central Bank (ECB) Kamis kemarin dimana presiden Mario Draghi mengumumkan rencana ECB untuk membeli obligasi pemerintah negara-negara zona euro yang bermasalah dalam jumlah yang tidak terbatas guna mengatasi krisis fiskal yang tengah melanda Eropa saat ini.

Jakarta Composite Index (JCI) melesat 0.99% hingga ditutup di 4143.68, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir positif masing-masing 1.13% dan 1.29%. Di bursa regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga menanjak cukup signifikan, masing-masing naik 2.2%, 3.09% dan 2.57%.

Sektor barang konsumsi menjadi sektor terbaik hari ini dengan kenaikan 1.8%, sedangkan sektor manufaktur menguat 1.49% diikuti oleh sektor aneka industri yang naik 1.36%. Kenaikan hari ini ditopang oleh 170 saham dengan 90 saham lainnya berakhir melemah. Sementara itu, 104 saham berakhir stagnan di harga penutupan Kamis. Pihak asing juga berakhir dengan kondisi net buy senilai 483.23 miliar.

Sayangnya kenaikan pada indeks tidak diikuti oleh MAIN yang justru melemah 2.11% hingga sempat menembus level stopnya di bawah 1390. Dua saham lainnya yaitu ARNA dan CLPI juga berakhir melemah masing-masing 1.23% dan 3.24%. Sebaliknya, kinerja terbaik dicatat oleh SMCB yang melesat 5.83%, diikuti KLBF (+2.98%) dan MNCN (+2.25%). BBKP, DART, dan TRIM berakhir stagnan.

Malam ini data nonfarm payrolls akan dirilis dan pasar saat ini memprediksikan angka payrolls sebesar 130 ribu, turun dari angka payrolls bulan sebelumnya yaitu 163 ribu. Sementara itu, tingkat pengangguran diprediksi tetap stabil di 8.3%.

Apabila angka payrolls berhasil melebihi 163 ribu maka hal ini akan menjadi katalis positif bagi sentimen pasar awal pekan mendatang.

Kamis, 06 September 2012

Morning Brief - 7 September 2012

Market Preview


Pernyataan dari Presiden ECB Mario Draghi ditambah dengan data ekonomi yang menunjukkan kondisi yang membaik menjadi dua faktor penggerak saham-saham di Eropa dan Amerika pada malam hari ini.

Indeks Dow Jones meroket hingga 244.52 poin atau 1.87%, sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ juga melesat masing-masing sebesar 2.04% dan 2.17%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX 30 juga menguat signifikan masing-masing sebesar 2.11% dan 2.91%.

Data jobless claims untuk pekan kemarin dirilis lebih baik dari ekspektasi. Jumlah claims menurun 12,000 menjadi 365,000 sementara rata-rata ekspektasi para analis berada di angka 370 ribu.

Isu lain yang dianggap positif adalah pernyataan dari presiden ECB Mario Draghi yang menyebutkan bahwa para anggota dewan ECB telah menyetujui proposalnya mengenai pembelian obligasi di pasar obligasi. Tujuannya adalah untuk menekan kenaikan yield obligasi negara-negara seperti Italia dan Spanyol.

Program ECB yang dinamakan Outright Monetary Transactions ini akan ditujukan untuk obligasi pemerintah dengan waktu jatuh tempo satu hingga tiga tahun, termasuk obligasi dengan jangka waktu lebih lama namun tersisa satu hingga tiga tahun sebelum jatuh tempo. Pembelian yang dilakukan ECB rencananya akan disterilisasi sepenuhnya, untuk menjaga supaya tingkat persediaan uang tetap netral.

Menanggapi hasil pertemuan ECB, PM Spanyol Mariano Rajoy mengatakan akan mempelajari dahulu program ECB ini sebelum mengambil keputusan. Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa ECB bertindak dalam cakupan mandatnya yaitu memastikan stabilitas moneter. Namun menurut Merkel, langkah stabilisasi mata uang yang dilakukan oleh ECB tidak akan dapat menggantikan tindakan politik dari negara-negara zona euro yang bermasalah.

Hasil lain dari pertemuan ECB adalah disampaikannya prediksi ekonomi zona euro dimana kontraksi untuk 2012 direvisi menjadi 0.4% dibandingkan dengan kontraksi sebesar 0.1% yang diestimasikan oleh ECB tiga bulan yang lalu. Untuk tahun depan, ekonomi diperkirakan akan tumbuh 0.5% dibandingkan 1% yang sebelumnya merupakan ekspektasi bank sentral Eropa ini. Sehubungan dengan inflasi, ekspektasi ECB terhadap inflasi dinaikkan dari 1.6% menjadi 1.9%.

ISM kembali merilis indeksnya untuk sektor non-manufaktur atau sektor jasa. Indeks melonjak dari 52.6 menjadi 53.7 di bulan Juli sementara proyeksi dari para analis berada antara 52.5.

Malam ini  data nonfarm payrolls akan dirilis dan diperkirakan perekonomian Amerika menambahkan sebanyak 125 ribu lapangan kerja baru dengan tingkat pengangguran stabil di 8.3%. Walaupun data ADP employment yang menunjukkan pertambahan sebesar 201 ribu lapangan kerja di sektor swasta di bulan Agustus lalu, data payrolls yang merupakan gabungan antara sektor swasta dan pemerintah diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan tajam.

Hari Jumat ini indeks diperkirakan akan bergerak di zona positif setelah adanya respon yang positif dari bursa Eropa dan Amerika terhadap keputusan ECB semalam. Support bagi indeks berada di 4065.70 (terendah hari Kamis) sedangkan resistance berada di 4128.16. Jika JCI berhasil melewati resistance ini indeks diperkirakan bakal mengincar target berikutnya di 4158.41, 4215.72 dan 4308.43.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 06/09/2012

Market Review



Kinerja bursa Asia cenderung positif pada sesi perdagangan hari Kamis. Menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) malam ini, para pelaku pasar berspekulasi bahwa ECB akan mengumumkan kebijakannya berupa program pembelian obligasi negara-negara bermasalah di Eropa.

Jakarta Composite Index berakhir menguat 0.67%, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing menanjak 0.82% dan 0.9%. Di sisi sektoral, dua sektor yang berakhir melemah adalah sektor pertanian (-0.52%) dan sektor perdagangan (-0.14%). Sektor terbaik hari ini adalah sektor aneka industri (+1.27%), diikuti sektor barang konsumsi (+1.04%) dan sektor manufaktur (+1.01%).

Sebanyak 156 saham berakhir di zona hijau, sementara sebanyak 90 saham berakhir melemah dan sisanya sebanyak 93 saham berakhir stagnan. Posisi asing pada sesi perdagangan hari ini berakhir dengan net sell senilai 192.77 miliar.

Kinerja terbaik ditunjukkan oleh DART yang ditutup naik menjadi 670 atau menguat 3.08%. KLBF juga berakhir naik 3.07% sedangkan MNCN berakhir naik 2.3%. SMCB menjadi satu-satunya di antara sepuluh saham terekomendasi yang melemah 0.96%.

Menjelang sesi perdagangan hari Jumat, indeks akan bergantung pada hasil pertemuan ECB malam nanti. Apabila ECB memutuskan untuk mengadopsi kembali program pembelian obligasi dalam jumlah tak terbatas seperti yang diberitakan akhir-akhir ini, maka sentimen pasar diperkirakan bakal terkena imbas positifnya. Namun apabila ECB kembali tidak memberikan pernyataan yang tegas mengenai langkah penanggulangan krisis Eropa, maka sentimen pasar akan kembali berbalik negatif.

Selain pertemuan ECB, hari Jumat besok juga akan dirilis data nonfarm payrolls yang akan menjadi focus perhatian pasar sehubungan dengan dampaknya terhadap kebijakan Federal Reserve.

Rabu, 05 September 2012

Morning Brief - 6 September 2012

Market Preview


Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu malam di sesi perdagangan Amerika mengindikasikan bahwa produktivitas pekerja di Amerika meningkat 2.2% di triwulan kedua dibandingkan output per jam periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melebihi ekspektasi para analis yang memprediksikan pertumbuhan sebesar 1.8%. Selain itu, hasil ini juga lebih baik dari penurunan sebesar 0.5% yang terjadi di triwulan pertama.

Meskipun data ekonomi menunjukkan peningkatan, indeks Dow Jones hanya mencatatkan kenaikan 11.54 poin atau 0.09% sedangkan sebaliknya indeks S&P dan NASDAQ ditutup melemah 0.11% dan 0.19%. Di Eropa indeks FTSE 100 dan DAX juga berakhir mixed. FTSE turun 0.25% sedangkan indeks DAX justru menguat 0.46%.

Di Eropa, dikabarkan bahwa European Central Bank (ECB) merencanakan untuk mengajukan program pembelian obligasi dalam jumlah tak terbatas yang akan disterilisasi untuk menghindari kekhawatiran akan terjadinya pencetakan uang baru. Obligasi yang dimaksud hanyalah obligasi negara-negara yang bermasalah dengan periode jatuh tempo hingga kurang lebih tiga tahun. Sterilisasi pembelian obligasi ini akan dilakukan dengan cara mengalihkan jumlah uang yang sama dari sistem sehingga jumlah persediaan uang tetap sama atau netral.

Mayoritas anggota dewan ECB diperkirakan akan setuju untuk mengadopsi proposal ini, kecuali dari pihak Bundesbank dimana presiden Bundesbank Jens Weidmann tetap bersikeras menentang upaya pembelian obligasi oleh ECB.

Proposal ini menurut beberapa pejabat ECB yang enggan disebutkan namanya akan disertai dengan persyaratan. ECB kemungkinan besar akan menghentikan pembelian obligasi dari pemerintah yang gagal memenuhi syarat yang telah ditetapkan untuk mendapatkan bantuan dari dana bailout Eropa. Alternatifnya adalah ECB akan menjual obligasi yang telah dibelinya apabila pemerintah negara yang bersangkutan gagal memenuhi persyaratan yang telah disepakati. Dua kondisi ini juga disebut-sebut didukung oleh pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Walaupun pembelian obligasi dalam jumlah besar kemungkinan dapat efektif dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang langkah ini diragukan efektivitasnya mengingat masalah di Eropa adalah masalah fiskal, bukan masalah moneter. Tanpa reformasi struktural, permasalahan fiskal ini diperkirakan akan terus berlanjut di masa mendatang.

Pertemuan ECB Kamis ini akan menjadi fokus perhatian pasar, disusul dengan dirilisnya data nonfarm payrolls pada hari Jumat besok.

Pergerakan indeks hari Kamis ini diperkirakan cenderung mixed sementara para pelaku pasar menantikan hasil pertemuan ECB. JCI akan menghadapi support di 4053.12, 4035.41, dan 4013.50, sedangkan resistance berada di 4128.16 dan 4134.66.


Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 05/09/2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) kembali berakhir melemah pada sesi perdagangan hari Rabu ini dengan penurunan sebesar 0.73% atau 29.9 poin. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir di zona merah dengan masing-masing mencatatkan penurunan 0.93% dan 0.98%. Sementara itu di tingkat regional, tiga indeks acuan Asia juga bernasib serupa. Indeks Nikkei turun 1.09%, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir terpuruk masing-masing 1.47% dan 1.74%.

Satu-satunya sektor yang berakhir menguat adalah sektor infrastruktur (+0.04%), sama seperti hasil perdagangan hari Selasa kemarin. Sektor barang konsumsi mencatatkan kinerja terburuk dengan melemah 2.48% diikuti oleh sektor pertanian (-2.37%) dan sektor manufaktur (-1.34%).

Sebanyak 79 saham berakhir positif sedangkan 171 saham ditutup melemah dan 96 saham lainnya stagnan. Asing mengakhiri perdagangan hari Rabu ini pada posisi net sell senilai 212.96 miliar.

Dari daftar saham terekomendasi, KLBF melanjutkan kenaikannya hingga mencapai 4075 (+0.62%) sementara TRIM dan BBKP kembali berakhir stagnan. Tujuh saham sisanya berakhir melemah dengan penurunan terbesar terjadi pada MAIN (-5.37%), diikuti oleh SMCB (-2.8%) dan MNCN (-2.25%).

Menurunnya angka ISM untuk sektor manufaktur Amerika dan juga hasil survey di Eropa yang menunjukkan berlanjutnya kontraksi pada sektor swasta zona euro untuk bulan ketujuh secara berturut-turut menjadi katalis negatif yang mendorong kinerja bursa Asia hingga memerah.

Rabu malam ini di Amerika akan dirilis data produktivitas dan biaya tenaga kerja per unit produksi untuk triwulan kedua. Hasil survey Reuters mengindikasikan bahwa produktivitas naik 1.8% dibandingkan dengan kenaikan 1.6% yang diestimasikan sebelumnya. Sebaliknya, biaya tenaga kerja per unit diprediksi meningkat 1.5% dibandingkan estimasi sebelumnya yaitu 1.7%.

Menjelang sesi perdagangan Amerika, kinerja bursa Eropa cenderung mixed dengan indeks FTSE masih berada di zona negatif meskipun sebelumnya sempat terpuruk pada awal-awal sesi. Indeks DAX sementara ini menguat sebesar 0.69% sementara pasar menantikan pertemuan European Central Bank pada hari Kamis besok.

Indeks JCI hari ini sempat mencatatkan level terendah di 4065, sedikit di bawah level Fibonacci 38.2%-nya. Support berikutnya berada di 4053.12, 4035.41 dan 4013.50. Sebaliknya, resistance tetap berada di 4128.16 dan 4134.66.

Selasa, 04 September 2012

Morning Brief - 5 September 2012

Market Preview


Bursa saham di Eropa dan Amerika cenderung melemah pada perdagangan hari Selasa setelah pasar cenderung melakukan aksi profit taking menjelang pertemuan European Central Bank pekan ini. Sementara itu, data ekonomi dari Amerika menunjukkan bahwa sektor manufaktur di Amerika kembali mengalami kontraksi di bulan Agustus, ketiga kalinya secara berturut-turut.

Data ISM untuk sektor manufaktur dirilis melemah dari 49.8 menjadi 49.6. Angka dibawah 50 menunjukkan bahwa terjadi kontraksi atau penurunan aktivitas pada sektor manufaktur sementara apabila berada di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi. Sebelumnya, para ekonom memprediksikan indeks ISM berada di angka 50 di bulan Agustus.

Sentimen pasar terhadap isu Eropa masih cenderung mixed dimana sebagian pelaku pasar masih meragukan akan adanya pernyataan baru dari presiden ECB Mario Draghi mengenai rencana pembelian obligasi tambahan oleh ECB, sementara sebagian lagi berspekulasi bahwa ECB akan melakukan pembelian obligasi untuk menekan tingkat yield negara-negara bermasalah dan juga untuk memulihkan sentimen pasar terhadap ECB.

Diturunkannya outlook Uni Eropa oleh Moody’s juga menjadi katalis negatif pasar pada hari Selasa kemarin dan kemungkinan masih akan memberikan pengaruh negatifnya pada sesi perdagangan hari Rabu ini.

Bagi Jakarta Composite Index (JCI), resistance tetap berada di 4134.66 setelah hari Selasa kemarin hanya mampu mencapai 4128.16. Sebaliknya, support berada di 4092.74, 4070.83, 4053.12, 4035.41 dan 4013.50.


Click here to download the full update (PDF)