DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Rabu, 31 Oktober 2012

Morning Dew - 1 November 2012

Market Preview

Perdagangan di bursa Amerika pada hari Rabu berakhir mixed dengan indeks Dow Jones ditutup melemah 0.08%, indeks S&P 500 menanjak tipis 0.02% dan indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi melemah 0.36%. Sebelumnya, di Eropa indeks FTSE turun 1.15% dan indeks DAX melemah 0.33%.

Bursa saham di New York kembali dibuka setelah dalam beberapa hari sebelumnya terpaksa ditutup akibat adanya badai Sandy yang menghantam daerah sekitar New York City. Para investor cenderung berhati-hati sepanjang sesi perdagangan hari Rabu, mengantisipasi peluang terjadinya kerusakan pada sistem perdagangan di bursa atau flash crash.

Data ekonomi yang dirilis semalam adalah Chicago PMI yang mengukur aktivitas bisnis di area Chicago untuk bulan Oktober. Angka ini dilaporkan naik dari 49.7 menjadi 49.9 di bulan Oktober, namun masih belum mampu mencapai atau bahkan melampaui ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan PMI akan naik ke 51.

Hari Jumat besok, Depnaker Amerika akan merilis laporan bulanannya mengenai data ketenagakerjaan untuk periode Oktober. Angka nonfarm payrolls diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebanyak 125 ribu pekerja di bulan Oktober sementara untuk tingkat pengangguran diperkirakan akan naik tipis menjadi 7.9%. Data payrolls ini adalah yang terakhir sebelum dilaksanakannya pemilu di Amerika dan akan menentukan apakah rakyat Amerika masih mau memberikan peluang bagi Obama untuk menjabat untuk empat tahun mendatang.

Hari Kamis ini, data ketenagakerjaan juga akan dirilis oleh ADP Employer Services yang diprediksi akan menunjukkan pertambahan pada bulan Oktober dari 162,000 lapangan kerja menjadi 88,200 lapangan kerja. Konsensus pasar saat ini ada pada angka 135 ribu.

Menjelang sesi perdagangan hari Kamis, Jakarta Composite Index (JCI) sendiri diperkirakan masih cenderung positif dengan masih bertahannya indeks di atas 4,300. Indeks berpeluang untuk bergerak menuju resistance terdekat yang akan dihadapi oleh indeks berada di 4,376.13 sementara selanjutnya indeks juga mengincar zona harga 4,410 hingga 4,450. Sebaliknya, support untuk JCI berada di 4,301.76, diikuti oleh 4,242.

Click here to download the full update (PDF)

After-hours - 31 October 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) terkoreksi setelah sehari sebelumnya berhasil mencapai level tertinggi baru. Indeks sempat terpuruk hingga sempat mencapai titik terendah di 4,324.38 sebelum akhirnya mengalami rebound hingga ditutup di 4,350.29, lebih rendah 0.33% dari angka penutupan hari Selasa kemarin. Dua indeks domestik lainnya, LQ-45 dan IDX 30 juga ditutup melemah masing-masing sebesar 0.41% dan 0.31%.


Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI serempak berakhir positif dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.98%, 1% dan 0.66%.

Posisi transaksi asing kembali berakhir dengan net sell senilai Rp100.06 miliar dengan 154 saham berakhir melemah, 96 berakhir menguat dan 118 lainnya ditutup stagnan.

Secara sektoral, perdagangan hari ini berimbang dengan lima sektor menguat dan lima sektor lainnya melemah. Sektor yang berakhir positif antara lain sektor infrastruktur (+0.31%), perdagangan (+0.27%), industri dasar (+0.18%), aneka industri (+0.15%) dan sektor properti (+0.13%). Sebaliknya, sektor-sektor yang berakhir melemah antara lain sektor barang konsumsi (-1.17%), keuangan (-1.02%), pertanian (-0.87%), manufaktur (-0.41%) dan pertambangan (-0.08%).

Lima dari sembilan rekomendasi yang ada berhasil mencatatkan kenaikan dengan dipimpin oleh CTRS yang menguat 6.06%, diikuti oleh ASGR (+2.19%) dan ADHI (+2.17%). Selain itu, ESSA (+1.74%) dan ISAT (+0.78%) juga berakhir positif. Penurunan terbesar dialami oleh INDS (-4.89%), diikuti oleh MDLN (-3.51%), sementara BBCA dan CLPI berakhir stagnan. SSIA yang terakhir masuk daftar rekomendasi akhirnya berhasil mencapai entry levelnya di 1150. SSIA ditutup di 1180 pada sesi perdagangan hari ini. 

Menjelang perdagangan di bursa Wall Street yang ditutup selama beberapa hari transaksi karena badai Sandy kontrak berjangka indeks saham Amerika bergerak di zona positif, mengindikasikan potensi terjadinya penguatan pada indeks saham Amerika. Di Eropa, indeks cenderung mixed dengan indeks FTSE berada di zona negatif sementara indeks DAX mencatatkan penguatan sebesar 0.63%.

Data ekonomi yang akan dirilis hari ini adalah Chicago PMI yang diprediksi akan menunjukkan peningkatan dari 49.7 menjadi 51.4 di bulan Oktober. Para investor juga tengah menantikan data nonfarm payrolls yang akan dirilis Jumat pekan ini. Di bulan Oktober, angka payrolls diperkirakan akan meningkat dari 114 ribu menjadi 125 ribu dengan adanya kenaikan pada tingkat pengangguran dari 7.8% menjadi 7.9%. Sebelum dirilisnya data nonfarm payrolls, hari Kamis besok di Amerika juga akan dirilis terlebih dahulu data ADP payrolls yang mengukur tingkat pertambahan lapangan kerja di sektor swasta. Untuk bulan Oktober diperkirakan terjadi pertambahan sebanyak 135 ribu lapangan kerja di sektor swasta, turun dari 162 ribu yang terjadi di bulan September.

JCI sendiri diperkirakan masih cenderung positif dengan masih bertahannya indeks di atas 4,300. Resistance terdekat yang akan dihadapi oleh indeks berada di 4,376.13 sementara selanjutnya indeks juga mengincar zona harga 4,410 hingga 4,450. Sebaliknya, support untuk JCI berada di 4,301.76, diikuti oleh 4,242.


Click here to download the full update (PDF)

Selasa, 30 Oktober 2012

After-hours - 30 October 2012

Market Review

Setelah dalam beberapa sesi sebelumnya Jakarta Composite Index bergerak di dalam rentang harga 4,300-4,350, indeks akhirnya berhasil menembus resistancenya di 4,350 dan ditutup di 4,364.6, naik 33.23 poin atau 0.77%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX 30 masing-masing ditutup naik 0.9% dan 0.95%.


Penguatan di bursa domestik tidak disertai oleh penguatan pada indeks regional. Selain KOSPI yang berakhir naik 0.43%, indeks Nikkei dan Hang Seng justru ditutup melemah masing-masing 0.98% dan 0.38%.

Dua dari sepuluh sektor yang ada berakhir melemah. Sektor infrastruktur turun 0.22% sementara sektor pertambangan ditutup turun 0.08%. Diantara delapan sektor yang berakhir positif, sektor aneka industri (+1.67%) dan sektor keuangan (+1.5%) berhasil mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan.

Di Eropa, indeks FTSE ditutup menguat 0.95% sedangkan indeks DAX ditutup naik 1.13%. Bursa Amerika kembali ditutup karena New York City saat ini tengah dilanda badai Sandy.

Beberapa faktor positif yang menjadi pendukung kinerja indeks adalah keputusan Bank of Japan untuk menambah jumlah pembelian aset dan juga hasil laporan keuangan dari beberapa emiten yang dirilis pada hari Selasa. Masa pelaporan kinerja keuangan dari para emiten masih akan berlanjut pada hari Rabu.

Badai Sandy yang menghantam kota New York kembali menjadi penyebab ditutupnya perdagangan saham di Wall Street setelah sehari sebelumnya sesi perdagangan juga ditiadakan.

JCI diperkirakan masih cenderung positif pada sesi perdagangan hari Rabu. Walaupun indeks juga berpeluang konsolidasi setelah kenaikan pada sesi sebelumnya, resistance terdekat yang akan dihadapi oleh indeks berada di 4,376.13 sementara selanjutnya indeks juga mengincar zona harga 4,410 hingga 4,450. Sebaliknya, support untuk JCI berada di 4,301.76, diikuti oleh 4,242.


Senin, 29 Oktober 2012

After-hours - 29 October 2012

Market Review


Minimnya katalis positif maupun negatif mendorong Jakarta Composite Index (JCI) hingga kembali berfluktuasi dalam rentang 4,300-4,350. JCI pada saat penutupan sesi hari Senin ditutup melemah tipis 0.18%, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 juga masing-masing berakhir di zona negatif dengan penurunan 0.27% dan 0.22%. Bursa regional juga cenderung bergerak terbatas meskipun indeks Hang Seng dan Nikkei ikut berakhir melemah tipis yaitu turun 0.16% dan 0.04%. Sebaliknya, indeks KOSPI menguat 0.09 poin atau nyaris stagnan.

Bursa saham Amerika kembali ditutup setelah New York dilanda badai Sandy. Ditutupnya bursa New York turut mendorong indeks saham di Eropa juga bergerak dalam kisaran yang tipis dimana indeks FTSE berakhir melemah 0.2%, demikian pula dengan indeks DAX yang turun 0.4%.

Sesi perdagangan hari Senin diwarnai oleh aksi jual asing yang mencapai net sell senilai Rp564.92 miliar dengan 92 saham berakhir menguat, 125 lainnya melemah sedangkan 139 saham tidak mengalami perubahan harga penutupan dibandingkan dengan hari Kamis lalu.

Dari sepuluh sektor yang ada, hanya sektor infrastruktur dan perdagangan yang berhasil mencatatkan kenaikan yaitu masing-masing sebesar 0.96% dan 0.06%. Delapan sektor lainnya berakhir melemah dengan penurunan terbesar terjadi di sektor pertanian (-1.05%) dan aneka industri (-1.04%).

Diantara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dicatatkan oleh ISAT yang berhasil mencapai harga tertinggi di 6700 sebelum akhirnya ditutup di 6600, menguat 6.45%. INDS berada di posisi kedua dengan kenaikan 2.75% saat ditutup di 4675. MDLN juga menguat 1.79% dan ditutup di 570. Sebaliknya, penurunan terbesar terjadi pada ASGR (-1.46%) diikuti oleh ADHI (-0.75%) dan BBCA (-0.61%). Rekomendasi SSIA masih belum mencapai entry pricenya di 1150 sementara harga SSIA sendiri pada hari Senin ini ditutup stagnan di 1180.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin antara lain data pendapatan pribadi Amerika untuk periode September yang dilaporkan naik 0.4%, sama dengan apa yang diperkirakan oleh pasar, namun mengalami akselerasi dibandingkan periode sebelumnya dimana pengeluaran naik tipis 0.1%. Pengeluaran pribadi  dilaporkan naik 0.8%, melebihi baik ekspektasi maupun angka kenaikan pada periode sebelumnya.

Hari Selasa akan menghadirkan data ekonomi dari Amerika yaitu data kepercayaan konsumen untuk bulan Oktober yang diperkirakan membaik dari 70.3 menjadi 73.0.

Menjelang sesi perdagangan hari Selasa, JCI diperkirakan masih akan cenderung berfluktuasi di antara 4,300 hingga 4,350. Tutupnya bursa Wall Street akan kembali menghambat kenaikan JCI karena minimnya katalis positif maupun negatif.


Kamis, 25 Oktober 2012

After-hours - 25 October 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan kenaikan tipis yaitu sebesar 0.09% pada sesi perdagangan terakhir pekan ini. Kenaikan JCI juga diikuti oleh indeks LQ-45 yang naik 0.1% meskipun IDX 30 berakhir melemah 0.04%.


Pergerakan di bursa regional juga berlangsung positif dengan indeks Nikkei mengakhiri sesinya dengan kenaikan sebesar 1.13%, sementara indeks Hang Seng dan KOSPI masing-masing ditutup menguat 0.21% dan 0.55%.

Kenaikan hari Kamis ini membawa 126 saham berakhir menguat sementara 118 saham ditutup melemah. Sebanyak 126 sisanya berakhir dalam kondisi stagnan.

Empat dari sepuluh sektor yang ada berhasil mencatatkan kenaikan dengan dipimpin oleh sektor barang konsumsi (+0.72%) dan diikuti oleh sektor keuangan (+0.45%). Sektor aneka industri (-1.1%) menjadi sektor dengan penurunan terbesar yaitu 1.1%.

Dari sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dicatatkan oleh ADHI yang naik 70 poin menjadi 1330 dan diikuti oleh MDLN yang naik 1.82% dan ESSA yang menanjak 0.92%. ISAT juga turut menguat yaitu sebesar 1.64% sedangkan CTRS naik 0.61%. Sementara itu posisi BBCA dan INDS berakhir melemah sedangkan ASGR dan CLPI ditutup stagnan. Rekomendasi terbaru yaitu SSIA masih belum berhasil mendapatkan harga entrynya.

Pihak asing pada sesi Kamis ini cenderung berada di zona hijau dengan nilai transaksi sebesar 130.63 miliar.

Menjelang sesi perdagangan pekan mendatang, JCI diperkirakan masih akan cenderung bergerak dalam kisaran antara 4300-4350 karena minimnya katalis yang ada.



Rabu, 24 Oktober 2012

Morning Dew - 25 October 2012

Market Preview

Indeks Dow Jones berakhir melemah setelah sempat berfluktuasi di zona positif sepanjang sesi perdagangan hari Rabu. DJIA ditutup melemah 0.19% sedangkan indeks S&P turun 0.31%. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi ditutup melemah 0.29%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX masing-masing berakhir menguat tipis 0.12% dan 0.27%.


Sebelumnya, di bursa Asia, indeks Nikkei dan KOSPI juga berakhir melemah masing-masing 0.67% sementara indeks Hang Seng mencatatkan kenaikan sebesar 0.31%. Di dalam negeri, ketiga indeks acuan utama mencatatkan kenaikan tipis setelah cenderung flat sepanjang sesi perdagangan hari Rabu. JCI naik 0.12% sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing naik tipis 0.06%.

Pernyataan Federal Reserve mengenai prospek pertumbuhan ekonomi Amerika yang moderat meredam dampak data ekonomi China yang menunjukkan adanya peningkatan pada output produksi pabrikan China dan juga data real estate dari Amerika. Sebelumnya, data dari China sempat mendorong indeks Dow hingga bertahan di zona positif, ditambah dengan data pembelian rumah baru di Amerika yang berhasil mencatatkan angka tertinggi dalam dua tahun terakhir. Namun, pernyataan dari Federal Reserve bahwa tingkat pengangguran masih cenderung tinggi serta keputusannya untuk mempertahankan pembelian aset senilai $40 miliar per bulannya menekan sentimen pasar hingga indeks Dow akhirnya berakhir melemah.

Kurang solidnya hasil pelaporan keuangan di triwulan ketiga juga menjadi faktor negatif bagi sentimen para investor. Sebanyak 69% dari konstituen indeks S&P berhasil melebihi ekspektasi perolehan laba pada triwulan ketiga, sementara dalam hal penjualan sebanyak 60% dari konstituen S&P gagal mencapai angka yang diprediksikan para analis.

Hari Kamis ini JCI diprediksi masih akan berfluktuasi di kisaran 4,300-4,350, tidak berubah dari pergerakan hari Rabu.


After-hours - 24 October 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.12% pada sesi perdagangan hari Rabu. Hal serupa juga dialami oleh indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing menguat tipis 0.06%. Di tingkat regional, indeks Hang Seng juga berakhir menguat 0.31% sedangkan sebaliknya indeks Nikkei dan KOSPI ditutup melemah masing-masing 0.67%.


Tiga dari sepuluh sektor yang ada ditutup melemah dengan penurunan terbesar dicatatkan oleh sektor keuangan (-0.62%), sektor pertanian (-0.53%) dan sektor barang konsumsi (-0.37%). Sektor aneka industri menjadi sektor terbaik pada sesi perdagangan Rabu dengan kenaikan sebesar 1.24%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 0.87%.

Posisi asing berada pada net buy senilai Rp.52.56 miliar dengan jumlah saham yang menguat mencapai 129 saham sedangkan 97 saham ditutup melemah. Sebanyak 134 saham lainnya tidak berubah dibandingkan dengan harga penutupan hari Selasa.

Diantara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh MDLN yang menanjak 1.85%, diikuti oleh ESSA yang naik 0.93%. ADHI juga menguat yaitu sebesar 0.8%. ASGR, CTRS dan ISAT sebaliknya berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.72%, 1.2% dan 0.81%. Tiga saham lainnya ditutup stagnan, yaitu BBCA, CLPI dan INDS. Rekomendasi terbaru yaitu SSIA belum berhasil mencapai harga entrynya pada hari ini dan rekomendasi ini akan berlanjut untuk sesi perdagangan hari Kamis besok.

Walaupun bursa Eropa dan Amerika dilanda sentimen negatif pada sesi perdagangan hari Rabu, bursa domestik berhasil bertahan di zona hijau. JCI sempat tertekan hingga 4,309.82 namun pada akhirnya berhasil menguat hingga ditutup di 4,335.38.

Hingga menjelang dibukanya bursa saham Amerika, kontrak berjangka indeks Dow, S&P dan NASDAQ cenderung bergerak di zona positif setelah mengalami penurunan tajam pada sesi hari sebelumnya. Demikian pula di Eropa, indeks DAX dan FTSE masing-masing menguat 0.44% dan 0.28% hingga pertengahan sesi perdagangan di Eropa meskipun sebelumnya sempat dilaporkan bahwa indeks Ifo Jerman yang mengukur iklim bisnis di Jerman mengalami penurunan dari 101.4 menjadi 100 di bulan Oktober, penurunan keenam berturut-turut dan merupakan angka terendah sejak Februari 2010. Sebelumnya, para analis memprediksi indeks berada di 101.6.

Diperkirakan untuk sesi perdagangan hari Kamis indeks akan kembali berfluktuasi di antara 4,300 hingga 4,350. Pergerakan di bursa Eropa dan Amerika juga berpotensi mempengaruhi sentimen regional, terutama dari sisi laporan keuangan korporasi.


Selasa, 23 Oktober 2012

After-hours - 23 October 2012

Market Review

Sesi perdagangan pada hari Selasa diakhiri dengan melemahnya ketiga indeks acuan domestik dimana Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 11.23 poin atau 0.26%, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing tergerus 0.51%.


Sebanyak 121 saham berhasil ditutup di zona hijau, namun 134 saham lainnya berakhir melemah, sementara itu 101 saham tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan angka penutupan hari Senin sebelumnya.

Posisi net asing pada hari Selasa juga berada di net sell senilai Rp124.07 miliar, sementara sektor terbaik pada hari Selasa ini adalah sektor perdagangan (+0.49%), diikuti oleh sektor pertanian (+0.4%) dan sektor properti (+0.21%). Sebaliknya, sektor barang konsumsi mengalami penurunan terbesar (-1.64%), disusul oleh sektor manufaktur (-0.99%) dan sektor industri dasar (-0.53%).

Di bursa regional, indeks KOSPI melemah 0.76%, sebaliknya indeks Nikkei dan Hang Seng masing-masing masih berhasil menguat yaitu 0.04% dan 0.68%.

Minimnya katalis dari dalam negeri dan juga luar negeri memicu terjadinya pola konsolidasi di antara 4,300 hingga 4,350.

Di antara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar diraih oleh ESSA yang menguat 3.85% menjadi 2,700 sedangkan ASGR dan BBCA masing-masing berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 1.47% dan 1.23%. Di zona merah,, penurunan terbesar dialami oleh INDS (-2.6%), diikuti oleh MDLN (-1.82%) dan ISAT (-0.81%).

Berita dari Spanyol juga menjadi katalis negatif pada sesi perdagangan hari Selasa. Dilaporkan bahwa perekonomian Spanyol menurun 0.4% pada triwulan ketiga 2012 dibandingkan dengan triwulan kedua 2012. Meskipun lebih baik dari ekspektasi para analis yang memprediksi terjadinya penurunan sebesar 0.7%, tekanan kembali meningkat bagi PM Mariano Rajoy untuk mengajukan permintaan bailout Eropa meskipun target penjualan obligasi pemerintah Spanyol mampu memenuhi targetnya. Berdasarkan estimasi Bank of Spain, perekonomian Spanyol diestimasi mengalami penurunan sebesar 1.7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Imbal hasil obligasi 10-tahun Spanyol naik 13 basis poin menjadi 5.6% setelah terjualnya surat utang berjangka waktu 3 tahun dan 6 tahun. Penjualan obligasi ini dilakukan setelah Moody’s menurunkan peringkat utang beberapa kawasan Spanyol dimana salah satunya, Catalonia, merupakan kontributor terbesar terhadap GDP Spanyol. 

Penurunan yang terjadi pada hari Selasa diperkirakan masih akan berlanjut pada hari Rabu setelah di sesi perdagangan New York  indeks Dow Jones untuk sementara tersungkur hingga 1.82% sementara S&P 500 melemah 1.44% dan NASDAQ turun 0.88%. Di Eropa, indeks FTSE berakhir melemah 1.44% sedangkan indeks DAX Jerman ditutup terpuruk 2.11%.

Support bagi JCI berada di 4,301.76 dan 4,293.98 hingga level support paling krusial di 4,242. Resistance berada di 4,354.94 dan juga di 4,362.34.

Sebagai pengganti ARNA yang telah mencapai target akhirnya direkomendasikan SSIA dengan entry price antara 1130 hingga 1150, stop < 1050 dan target antara 1190 hingga terakhir di 1520.


Senin, 22 Oktober 2012

Morning Dew - 23 October 2012

Market Review & Preview

Sesi perdagangan hari Senin berakhir dengan kenaikan Jakarta Composite Index (JCI) sebesar 10.12 poin atau 0.23%, sementara dua indeks acuan utama lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga ditutup di zona positif, yaitu masing-masing dengan kenaikan sebesar 0.27% dan 0.36%. Di tingkat regional, indeks Hang Seng  dan Nikkei masing-masing menguat 0.68% dan 0.09%, namun sebaliknya indeks KOSPI ditutup turun tipis 0.12%.


Selanjutnya, di bursa Eropa, indeks DAX dan FTSE didominasi oleh aksi jual sehingga menekan keduanya hingga melemah masing-masing sebesar 0.71% dan 0.22%. Bursa Amerika pada akhirnya menutup sesi perdagangan hari Senin dengan kenaikan tipis dimana indeks Dow Jones menguat 0.02%, indeks S&P naik 0.04% dan indeks NASDAQ juga menguat 0.38%.

Dari kesepuluh sektor yang ada, sektor pertanian dan aneka industri mencatatkan penurunan sebesar 0.41% dan 0.49%, sedangkan delapan sektor lainnya berakhir positif dengan dipimpin oleh sektor properti (+0.79%), perdagangan (+0.64%) dan sektor petambangan (+0.37%).

Kenaikan pada JCI sebagian merupakan kontribusi dari transaksi asing yang berakhir pada kondisi net buy senilai Rp.709.34 miliar, dimana 110 saham berakhir positif, 127 ditutup melemah dan sisanya sebanyak 120 saham ditutup stagnan.

INDS dan ISAT kembali menguat dan masing-masing ditutup di 4,800 dan 6,200, sedangkan ADHI mencatatkan kenaikan terbesar diantara sembilan saham terekomendasi yaitu 5% dan ditutup di 1,260. Posisi ASGR dan ESSA tidak mengalami perubahan dibandingkan penutupan Jumat lalu, namun BBCA, CLPI, CTRS, dan MDLN berakhir melemah dengan penurunan terbesar dicatatkan oleh CTRS (-2.34%).

Hari Selasa ini, JCI berpeluang untuk kembali bergerak dalam pola konsolidasi setelah bursa global hari Senin cenderung berakhir mixed. Rentang antara 4,300 dan 4,350 diperkirakan akan kembali menjadi kisaran pergerakan indeks dengan adanya potensi penurunan apabila sentimen investor tergerus oleh pernyataan dari Caterpillar yang merupakan bergerak dalam bisnis alat berat yang berbasiskan di Amerika.

Caterpillar mengumumkan bahwa prediksi pendapatan untuk 2012 dipangkas setelah perekonomian dunia diperkirakan mengalami perlambatan lebih dini daripada yang diperkirakannya. Setelah berfluktuasi pada sesi perdagangan kemarin, CAT pada akhirnya ditutup naik 1.5%, namun pernyataan dari CAT menggarisbawahi kondisi perekonomian global yang saat ini masih lesu.

Sebaliknya, saham Apple Inc. kembali berhasil mengangkat sentimen di bursa Amerika dimana pasar optimis akan laporan keuangannya yang akan dirilis pada pekan ini.


Jumat, 19 Oktober 2012

Morning Dew - 22 October 2012

Market Preview

Aksi profit-taking melanda bursa domestik dengan tiga indeks utama berakhir pada posisi melemah setelah sehari sebelumnya sempat mencatatkan angka-angka all-time high.


Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 0.59%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir dengan penurunan masing-masing sebesar 0.7% dan 0.79%. Di tingkat regional, indeks Nikkei yang sehari sebelumnya sempat menanjak cukup signifikan, ditutup menguat 0.22% sedangkan indeks Hang Seng mengakhiri sesi perdagangan hari Jumat dengan kenaikan sebesar 0.15%. Indeks KOSPI sebaliknya ditutup melemah 0.78%.

Meskipun ditutup melemah, posisi asing pada sesi Jumat ditutup dengan net buy senilai Rp7.08 miliar dengan kenaikan dialami oleh 109 saham sementara penurunan melanda 147 saham lainnya. Sebanyak 110 saham sisanya mengalami stagnasi di angka penutupan hari Kamis.

Hanya sektor properti (+0.87%) dan sektor barang konsumsi (+0.37%) yang berhasil mencatatkan kenaikan pada hari Jumat. Sisanya sebanyak delapan sektor berakhir melemah dengan dipimpin oleh sektor aneka industri (-1.57%) dan diikuti oleh sektor perdagangan (-1.06%) dan sektor industri dasar (-0.99%).

Di antara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh INDS yang menguat 3.33% hingga mencapai 4,650. Sementara itu, ADHI menyusul di posisi berikutnya dengan kenaikan sebesar 2.56% dan ASGR di urutan ketiga dengan kenaikan 0.74%. CLPI juga ditutup menguat 0.57% di 1,750. Sebaliknya, ESSA kembali berakhir melemah (-2.8%) bersama dengan MDLN (-1.75%), BBCA (-0.61%) dan CTRS (-0.58%). ISAT sempat menguat hingga 6,150 sebelum akhirnya berakhir di 6,050, stagnan dibandingkan angka penutupan hari Kamis.

Di bursa Amerika, setelah sentimen investor dihantam oleh laporan keuangan dari Google yang mengecewakan, data existing home sales untuk bulan September dilaporkan menurun 1.7% dari bulan sebelumnya menjadi 4.75 juta unit. Walaupun sesuai dengan konsensus, namun data ini memberikan alasan bagi para investor untuk melakukan aksi profit-taking menjelang akhir pekan.

Indeks Dow Jones pada akhirnya ditutup melemah 1.52%, sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ terpuruk 1.66% dan 2.19%. FTSE dan DAX juga mengakhiri sesi perdagangan hari Jumat dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.35% dan 0.76%.

Melemahnya JCI diperkirakan masih akan berlanjut pada awal pekan depan, namun support di 4,290 diprediksi akan mampu menopang indeks, sementara level support krusial bagi indeks tetap berada di 4,242. Sebaliknya, indeks akan menghadapi resistance jangka pendeknya di harga tertingginya yaitu di 4,362.34 menjelang resistance berikutnya di 4,413-4,448.


Kamis, 18 Oktober 2012

After-hours - 18 October 2012

Market Review

Positifnya sentimen para investor terhadap data ekonomi dari Amerika yang dirilis Rabu kemarin dan ditambah dengan data ekonomi China yang dirilis sebelum dibukanya bursa domestik menjadi pemicu penguatan Jakarta Composite Index pada sesi perdagangan hari Kamis ini.


JCI kembali mencatatkan harga all-time high di 4,362.34 sebelum akhirnya ditutup di 4,356.97, naik 19.44 poin atau 0.45%. Dua indeks acuan lainnya yaitu indeks LQ-45 dan IDX 30 juga berhasil menguat masing-masing sebesar 0.53% dan 0.59%.

Kinerja bursa regional juga positif dengan indeks Nikkei, KOSPI dan Hang Seng ditutup menguat. Indeks Nikkei menguat tajam hingga 2%, sementara indeks Hang Seng dan KOSPI masing-masing hanya mencatatkan kenaikan sebesar 0.48% dan 0.2%.

Sebanyak 122 saham ditutup menguat sedangkan 120 saham ditutup melemah dan 126 lainnya berakhir stagnan.

Sektor infrastruktur, pertambangan, dan properti berakhir melemah sementara sektor terbaik pada sesi perdagangan hari Kamis adalah sektor aneka industri (+2.8%), industri dasar (+1.35%) dan sektor manufaktur (+1.15%).

Selanjutnya, saham-saham di Eropa juga akhirnya ditutup di zona positif dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.1% dan 0.58%.

Sebaliknya, di sesi perdagangan New York, saham-saham Amerika tertekan oleh laporan keuangan Google yang berada di bawah ekspektasi pasar. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi melemah tajam 1.01%, sedangkan indeks Dow dan S&P masing-masing ditutup turun 0.06% dan 0.24%.

Data ekonomi dari China yang dirilis hari Kamis kemarin menunjukkan adanya peningkatan pada perekonomian China, sehingga mengurangi tekanan bagi pemerintah China untuk kembali mengeluarkan stimulus ekonomi untuk mendukung kinerja perekonomian. Data GDP dilaporkan tumbuh 7.4% di triwulan ketiga dari periode yang sama tahun lalu, sesuai dengan ekspektasi para analis, meskipun melambat dari 7.6% yang dicatatkan pada periode triwulan kedua tahun ini. Dibandingkan triwulan kedua, GDP mengalami pertumbuhan sebesar 2.2%, tertinggi dalam empat triwulan terakhir.

Data produksi industri juga membaik. Di bulan September dilaporkan bahwa produksi meningkat 9.2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mengalami rebound dari 8.9% yang dicatatkan pada Agustus lalu dan melebihi ekspektasi pasar yang berada di 9%. Angka penjualan ritel di bulan September juga mengalami kenaikan sebesar 14.2% dari tahun lalu, sedangkan untuk investasi aset tetap di periode 9 bulan pertama mengalami pertumbuhan  13.5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, melebihi konsensus pasar yang berada di 20.2%.

Dari Amerika, data jobless claims juga ikut menjadi katalis negatif bagi kinerja saham-saham Amerika. Pada pekan yang berakhir 13 Oktober lalu, jobless claims dilaporkan naik 46 ribu menjadi 388 ribu (direvisi dari 342 ribu), melebihi angka konsensus para analis yang berada di 365 ribu. Peralihan dari triwulan ketiga ke keempat disebutkan sebagai penyebab terjadinya lonjakan pada angka jobless claims ini.

Data indeks manufaktur untuk zona Philadelphia untuk bulan Oktober dilaporkan meningkat untuk pertama kalinya sejak enam bulan terakhir. Hal ini dianggap sebagai indikasi bahwa industri di kawasan ini mulai stabil. Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan bahwa indeks naik dari -1.9 di bulan September menjadi 5.7, dimana angka diatas nol adalah pembatas antara ekspansi dengan kontraksi.

Dari 10 rekomendasi saham, ARNA mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 8.26% hingga mencapai target akhirnya di 1,150. Sebelumnya ARNA bahkan sempat melonjak hingga 1,280 sebelum akhirnya ditutup di 1,180. Faktor laporan keuangan perseroan menjadi salah satu katalis kenaikan ARNA. Sementara itu, INDS juga mencatatkan kenaikan signifikan hingga ditutup di level tertingginya di 4,500. INDS telah mencapai target terdekatnya di 4,375. Nasib serupa juga dialami oleh ADHI yang ditutup di 1,170 setelah sempat mencapai 1,180. Target ADHI berikutnya setelah 1,170 berada di 1,200. Saham lainnya yang mengalami kenaikan adalah BBCA (+0.61%), sedangkan ASGR dan CLPI berakhir stagnan dan CTRS, ESSA, ISAT dan MDLN ditutup melemah.

Laporan keuangan ARNA yang dirilis hari Kamis menunjukkan perolehan penjualan bersih sebesar Rp829.2 miliar, naik 23% dari Rp689.6 yang diraih pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba kotor naik dari Rp214.6 miliar menjadi Rp279.2 miliar, sedangkan laba usaha naik dari Rp109.5 miliar menjadi 168.9 miliar. Laba sebelum pajak juga mengalami kenaikan dari Rp94.7 miliar menjadi Rp155.3 miliar. Laba bersih perseroan dilaporkan naik dari Rp70.3 miliar menjadi Rp116.03 miliar.

Menjelang sesi perdagangan hari Jumat, indeks yang telah mencatatkan angka tertingginya di 4,362.34 pada hari Kamis diperkirakan berpotensi untuk cenderung bergerak dalam kisaran 4,335-4,362.34. Koreksi yang terjadi di Wall Street setidaknya akan menghambat laju indeks menuju resistance berikutnya di 4,413-4,448. Support krusial bagi indeks terlihat di 4,242 dengan support terdekat berada di 4,335.


Rabu, 17 Oktober 2012

Morning Dew - 18 October 2012

Market Preview

Data konstruksi rumah baru yang dirilis pada Rabu malam oleh Departemen Perdagangan Amerika menunjukkan terjadinya lonjakan tajam sebesar 15% pada jumlah konstruksi di bulan September menjadi 872,000, tertinggi sejak bulan Juli 2008 dan melebihi ekspektasi para analis yang memperkirakan jumlah konstruksi sebanyak 770 ribu.



Indeks Dow Jones menguat 0.04%, sedangkan indeks NASDAQ dan S&P masing-masing naik 0.1% dan 0.41%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX juga bergerak naik dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.69% dan 0.25%.

Kenaikan pada bursa Eropa dan Amerika ini diperkirakan akan kembali menopang kinerja bursa regional pada Kamis ini, terutama setelah Jakarta Composite Index pada Rabu kemarin kembali mencatatkan level tertingginya melewati resistance di 4,335.

Resistance berikutnya bagi indeks berada di 4,343 dan 4,354 yang merupakan angka intraday tertinggi hari Rabu kemarin. Support kini berada di 4,300 dan 4,318. Level krusial bagi indeks tetap berada di 4,242 dimana apabila level ini kembali terlewati akan memicu terjadinya koreksi yang diperkirakan cukup signifkan.

Risiko yang dapat menghadang kenaikan indeks hari ini akan muncul dari data-data ekonomi China. Data GDP triwulan ketiga, produksi industri, dan penjualan ritel akan dirilis pagi ini pukul 9. Sementara sore nanti data penjualan ritel Inggris juga akan dirilis di sesi perdagangan Eropa. Malam nanti, data ekonomi Amerika akan menghadirkan angka jobless claims yang diperkirakan naik dari 339k menjadi 363k. Selain itu, data indeks Philadephia dari Federal Reserve juga akan dirilis dengan ekspektasi indeks membaik dari -1.9 menjadi 0.2. 


After-hours - 17 October 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan rekor tertingginya pada sesi perdagangan hari Rabu. Indeks sempat mencapai level tertinggi intraday di 4,354.18 sebelum akhirnya ditutup di 4,337.53, melewati resistancenya di 4,335. Sebanyak 120 saham berakhir positif, sedangkan 123 saham lainnya ditutup melemah dan 118 saham berakhir stagnan.


Dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX 30 juga berhasil ditutup menguat yaitu masing-masing 0.21% dan 0.09%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berhasil menanjak yaitu masing-masing sebesar 1.44%, 0.28%, dan 0.83%.

Meskipun menguat, secara sektoral kinerja saham hari ini cenderung berimbang dengan sektor aneka industry melemah tajam sebesar 1.17% bersamaan dengan lima sektor lainnya. Sektor terbaik hari ini adalah sektor industry dasar yang ditutup menguat 1.35% bersama dengan empat sektor lainnya.

Diantara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dicatatkan oleh ISAT (+3.39%) sementara penurunan terbesar dialami oleh CTRS (-1.7%).

Posisi transaksi asing pada hari ini berada di net buy dengan nilai transaksi sebesar Rp229.85 miliar.

Menjelang sesi perdagangan Amerika indeks Eropa cenderung bergerak di zona positif, dengan indeks FTSE menguat 0.45% dan indeks DAX naik tipis 0.07%. Sementara itu kontrak berjangka indeks Amerika juga cenderung positif dengan pasar menantikan data ekonomi Amerika.

Data konstruksi rumah baru di Amerika diprediksi meningkat di bulan September menuju level tertinggi dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Diprediksi angka konstruksi mencapai 770 ribu pada tingkat tahunannya sementara jumlah perijinan untuk konstruksi proyek baru juga diperkirakan meningkat.

Berita positif juga datang dari Eropa kemarin saat Moody’s mempertahankan peringkat utang Spanyol meskipun masih ada risiko yang dihadapi Spanyol sehubungan dengan kemungkinan hilangnya akses pasar mereka dikarenakan oleh dilakukannya pembelian utang mereka oleh ECB. Saat ini status Spanyol berdasarkan penilaian Moody’s berada di peringkat Baa3 dengan outlook negatif. Peringkat Spanyol berdasarkan Fitch Ratings berada di BBB, dua level diatas junk dan berdasarkan S&P Spanyol berada di peringkat BBB- dengan outlook negatif, satu tingkat di atas junk.

Laporan keuangan yang dirilis sore ini datang dari Bank of America (BAC) yang mencatatkan laba tipis meskipun perusahaan harus membayar berbagai tuntutan hokum sehubungan dengan berbagai kasus yang melibatkan BAC. BAC melaporkan laba sebesar $340 juta atau hampir nol per share dibandingkan dengan $6.2 miliar atau 56 sen per share yang dibukukan pada periode yang sama tahun lalu.

Pergerakan pasar Amerika dan Eropa malam ini kembali akan memberikan indikasi arah pergerakan bursa Asia besok.


Click here to download the full update (PDF)

Selasa, 16 Oktober 2012

Morning Dew - 17 October 2012

Market Preview


Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan akan kembali mencatatkan rekor all-time high pada sesi perdagangan hari Rabu setelah semalam baik bursa Eropa maupun Amerika berakhir positif.

Indeks utama Eropa yaitu FTSE dan DAX masing-masing ditutup menguat 1.12% dan 1.58%, sedangkan di sesi perdagangan di New York, indeks Dow Jones kembali menanjak hingga 0.95% sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ juga melesat masing-masing 1.03% dan 1.21%.

Laporan keuangan yang dirilis oleh Citigroup pada hari sebelumnya turut menopang sentimen para investor. Namun, semalam diberitakan bahwa CEO Citigroup, Vikram Pandit menyampaikan pengunduran dirinya sebagai CEO. Direksi Citi disebutkan menyimpulkan bahwa Pandit telah melakukan kesalahan dalam menangani operasional perusahaan sehingga memicu terjadinya berbagai masalah dengan regulator dan juga hilangnya kredibilitas Citi dengan para investor. Michael Corbat dikabarkan akan menggantikan posisi Pandit sebagai CEO. Menanggapi diumumkannya pengunduran diri Pandit, Citi menguat 1.6% menjadi $37.25.

Data ekonomi yang dirilis di Amerika mengindikasikan bahwa output industri kembali berbalik meningkat. Setelah pada bulan Agustus lalu mengalami penurunan output sebesar 1.4%, output yang dihasilkan oleh pabrikan, tambang dan infrastruktur lainnya dilaporkan naik 0.4%, lebih baik dari konsensus yang beredar yaitu kenaikan 0.2%.

Berita seputar krisis Eropa juga berhasil menjadi katalis positif bagi sentimen pasar. Dua regulator di Jerman yaitu Michael Meister dan Norbert Barthle yang juga merupakan anggota kubu Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa Jerman bersikap terbuka terhadap kemungkinan Spanyol akan mengajukan permohonan bantuan kredit. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa tingkat penolakan Jerman terhadap bailout menyeluruh Spanyol telah berangsur menurun.

Rabu ini, JCI diprediksi akan kembali menguat dengan target resistance di 4,335 berpeluang untuk diuji. Di atas 4,335 resistance diperkirakan baru akan ada pada level 4,350. Sebaliknya, di sisi support, indeks akan kembali ditopang oleh supportnya di 4,242 dan 4,292. 


After-hours - 16 October 2012

Market Review

Meskipun sempat mencapai titik terendah di 4,303.66 pada sesi perdagangan hari Selasa, Jakarta Composite Index (JCI) akhirnya ditutup menguat 15.55 poin atau 0.36% di 4,329.08. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX 30 masing-masing juga berhasil menguat 0.47% dan 0.48%. Di bursa regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir menguat 1.44%, 0.28% dan 0.83%.


Sebanyak 115 saham berakhir menguat, hampir sama jumlahnya dengan saham-saham yang berakhir di zona merah yaitu 113 saham. Sisanya sebanyak 129 saham ditutup stagnan. Posisi transaksi asing berakhir pada net buy dengan nilai transaksi Rp369.25 miliar. 

Tiga sektor berakhir melemah: sektor barang konsumsi (-0.87%), sektor pertanian (-0.41%) dan sektor pertambangan (-0.3%). Sebaliknya, sektor aneka industry berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 2.09%, diikuti oleh sektor infrastruktur (+1.19%) dan sektor properti (+0.78%).

Di antara sepuluh saham yang masuk rekomendasi, ARNA mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 2.8%, diikuti oleh MDLN (+1.75%) dan BBCA (+1.24%) dan INDS (+1.23%). ADHI, ASGR, CLPI, ESSA, dan ISAT berakhir stagnan sedangkan CTRS menjadi satu-satunya yang berakhir melemah yaitu sebesar 0.56%.

Positifnya sentimen bursa Eropa dan Amerika semalam menjadi katalis positif bagi pasar pada hari ini. Citigroup yang melaporkan laporan kinerjanya melebihi ekspektasi para analis berhasil mengangkat sentimen pasar, ditambah dengan data-data ekonomi Amerika yang juga berhasil melebihi ekspektasi pasar.

Saham-saham grup Bakrie juga tidak terlalu terpengaruh oleh berita pengunduran diri Nat Rothschild pada Senin kemarin dan tetap cenderung mengalami tekanan jual. Berita-berita lainnya mencakup BJTM yang melaporkan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp.1.03T, MDRN yang mengincar perolehan dana dari rights issue senilai Rp.527.84 miliar dan juga SMRA yang mencatatkan penjualan Rp.3T di 9 bulan pertama tahun ini, sehingga menyisakan Rp.0.5T lagi dari target penjualan 2012. BMTR tetap kuat di dekat level tertingginya di 2250 dan juga melaporkan bahwa perseroan masih memiliki dana sisa sebesar Rp.465 miliar yang sebelumnya diraup dari hasil penjualan obligasi.

Menjelang dibukanya bursa New York, perdagangan di bursa Eropa berlangsung positif dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing sementara menguat 0.64% dan 0.76%. Kontrak berjangka indeks saham Amerika juga cenderung positif menjelang dirilisnya data output industri Amerika malam nanti.

Produksi industri di Amerika diperkirakan meningkat 0.2% di bulan September dibandingkan bulan sebelumnya dimana output mengalami penurunan sebesar 1.2%.

Selain data ekonomi, pasar juga tengah menantikan laporan keuangan dari Goldman Sachs (GS) dan Coca-Cola (KO) yang selanjutnya disusul oleh Intel Corp. (INTC) dan International Business Corp. (IBM) seusai sesi perdagangan Selasa.

Dengan kenaikan yang terjadi hari ini, JCI diperkirakan masih berpotensi menanjak pada sesi perdagangan hari Rabu dimana indeks akan mengincar level resistance berikutnya di 4,335. Level 4,242 akan kembali menjadi support bagi indeks dengan support minor di sekitar 4,292.


Senin, 15 Oktober 2012

Morning Dew - 16 October 2012

Market Preview

Sebanyak 125 saham berakhir menguat sedangkan 121 saham lainnya berakhir melemah. Sementara itu, 111 saham ditutup pada posisi stagnan pada harga penutupan hari Jumat lalu.


Sektor aneka industri mencatatkan kinerja terburuk pada hari Senin dengan penurunan sebesar 1.1%, diikuti oleh sektor pertambangan yang melemah 0.97%. Tiga sektor lainnya melemah tipis yaitu pertanian (-0.19%), infrastruktur (-0.12%) dan manufaktur (-0.01%). Sektor yang mencatatkan kenaikan terbesar adalah sektor industri dasar (+0.77%), sektor pertambangan (+0.67%) dan sektor properti (+0.35%).

Jakarta Composite Index, LQ-45 dan IDX 30 masing-masing bergerak terbatas dengan posisi akhir JCI naik 0.05%, sementara LQ-45 menguat 0.08%. Sementara itu, IDX30 berakhir stagnan.

Pergerakan bursa regional cenderung mixed dengan indeks Nikkei berakhir naik 0.51%, demikian pula dengan indeks Hang Seng yang naik tipis 0.06%. Sebaliknya, indeks KOSPI berakhir melemah 0.4%.

Di antara 10 saham terekomendasi, kenaikan terbesar pada hari Senin dicapai oleh ADHI (+2.75%) sementara itu MDLN tergerus 1.72% setelah mengalami penurunan menjadi 570. ARNA, ASGR CLPI dan ESSA berakhir stagnan.

Selanjutnya, di bursa Eropa dan Amerika perdagangan juga berlangsung positif hingga saat berakhirnya sesi perdagangan di New York indeks Dow ditutup naik 95.38 poin atau 0.72%, indeks S&P 500 menguat 0.81% dan indeks NASDAQ menanjak 0.66%. Sama halnya yang dialami bursa di Eropa, indeks FTSE dan DAX masing-masing juga ditutup positif naik 0.21% dan 0.4%.

Positifnya sentimen pada sesi perdagangan di Eropa dan Amerika bersumber pada data ekonomi dan hasil laporan earnings yang berhasil melebihi ekspektasi para analis.

Laporan keuangan Citigroup dikabarkan berhasil melebihi ekspektasi pasar, sementara Texas Instruments menguat 3.5% setelah dikabarkan bahwa Amazon.com berencana untuk membeli divisi mobile unit chipnya. Saham Apple yang sebelumnya terpuruk 0.9% berbalik naik 0.8%, sehingga memberikan dampak positif bagi sentimen para investor.

Data penjualan ritel di bulan September dilaporkan menanjak 1.1%, sedikit melambat dari 1.2% yang dicatatkan pada periode Agustus lalu namun merupakan angka tertinggi sejak Oktober 2010 lalu dan juga melebihi konsensus pasar sebelumnya. Di luar barang-barang seperti bahan bakar dan otomotif, penjualan ritel naik 0.9% sementara untuk penjualan ritel di luar penjualan otomotif terjadi peningkatan sebesar 1.1%.

Sementara itu, data empire manufacturing index untuk bulan Oktober menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur masih berada di zona negatif yaitu di -6.16, meskipun demikian angka ini masih lebih baik daripada pada periode sebelumnya (-10.41), namun berada di bawah ekspektasi para ekonom yang memperkirakan indeks di -4. 

Awal pekan ini diwarnai oleh dilangsungkannya dua IPO. PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menawarkan sahamnya di rentang harga Rp360-Rp600 yang setara dengan PE Ratio antara 9.5x-15x. Jumlah saham yang akan dilepas maksimal 1.36 miliar saham biasa atau sebanding dengan 40.03% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp100. Dari dana yang diperoleh dari IPO ini nantinya sebanyak 58% akan digunakan untuk ekspansi armada sedangkan 32% akan digunakan untuk pembayaran pinjaman. Sebanyak 10% akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan jaringan usaha. Perusahaan yang bergerak di bisnis penyewaan mobil untuk korporasi ini dijadwalkan akan melakukan penawaran awalnya antara 15-25 Oktober dengan tanggal efektif 2 November, distribusi elektronik tanggal 9 November dan masa penawaran antara 6-7 November. Joint underwriter untuk ASSA adalah Bahana Securites dan Buana Capital.

IPO kedua adalah PT Baramulti Suksessarana Tbk. yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Saham perseroan ditawarkan pada kisaran harga Rp1600 hingga Rp2100. Untuk acuan, PE ratio dihitung berdasarkan angka proyeksi 2013 yaitu 8.6 hingga 11.5x. Sebanyak 261.5 juta saham akan dilepas pada IPO ini dimana jumlah ini sebanding dgn 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga nilai nominal Rp100. Rencananya, hasil penawaran saham ini akan digunakan untuk pelunasan pinjaman bank (34.7%) dan sebesar 10.9% akan digunakan untuk capex. Sementara itu, 45.8% akan digunakan untuk penyertaan modal pada entitas anak dan 8.6% untuk pengembangan sarana dan prasarana. Leading underwriter untuk Baramulti adalah CIMB Securities Indonesia.

Sementara itu, perkembangan terbaru seputar BUMI ditandai dengan mundurnya Nat Rothschild dari dewan direksi Bumi Plc. Menurut Nat, dirinya akan terus ‘melawan’ grup Bakrie dari luar karena dia telah kehilangan kepercayaannya terhadap dewan direksi Bumi Plc. Sebelumnya, grup Bakrie menawarkan untuk melakukan share swap dan stock buyback sahamnya di Bumi Plc. untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan Bumi Plc., BUMI dan juga menyeret BRAU. Rothschild telah menyampaikan surat pengunduran dirinya pada pimpinan Bumi Plc. yaitu Samin Tan, namun Tan masih belum dapat dihubungi hingga saat ini.

Memasuki sesi perdagangan hari Selasa, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan akan kembali menguat sebagai respon terhadap positifnya data ekonomi dan korporasi dari Amerika. Respon pasar terhadap perseteruan antara Rothschild dan Bakrie juga menjadi salah satu isu yang dapat berpengaruh terhadap pergerakan indeks. Secara keseluruhan, indeks diperkirakan akan melanjutkan penguatannya hingga menguji level resistance berikutnya di 4324.79 yang jika berhasil terlewati akan membuka jalan untuk penguatan selanjutnya ke 4335. Di sisi support, indeks diperkirakan akan ditopang oleh support di 4,242.


Jumat, 12 Oktober 2012

After-hours - 12 October 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) kembali menanjak pada sesi perdagangan hari Jumat. Indeks sempat mencapai 4,315.86 sebelum akhirnya ditutup di 4,311.39, menguat 26.42 poin atau 0.62%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 0.56% dan 0.46%.

Di bursa regional, perdagangan di bursa Jepang, Hong Kong dan Korea berakhir mixed dengan indeks Hang Seng mencatatkan kenaikan 0.65% sedangkan indeks KOSPI berakhir menguat tipis 0.01%. Sebaliknya, indeks Nikkei ditutup melemah tipis 0.15%.

Sembilan dari sepuluh indeks sektor domestik menguat dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor pertanian (+1.63%), diikuti oleh sektor pertambangan (+1.47%) dan sektor keuangan (+1.08%). Satu-satunya sektor yang berakhir melemah adalah sektor aneka industri yang ditutup turun 0.43%.

Sebanyak 128 saham berakhir menguat dan 115 saham lainnya berakhir melemah. Sementara itu, 117 saham berakhir stagnan. Posisi transaksi asing pada hari ini mencapai net buy senilai Rp272.73 miliar, indikasi bahwa minat beli asing masih ada di bursa domestik dan hal ini berarti masih terbuka peluang bagi indeks untuk kembali melaju pekan mendatang.

Resistance pertama yang akan dihadapi oleh JCI pada awal pekan mendatang berada di 4,315.86 (intraday tertinggi hari Jumat) dan selanjutnya level all-time high JCI di 4,324.80, diikuti oleh 4,335. Di sisi support, indeks sejauh ini tertopang oleh supportnya di 4,242 dan selanjutnya di 4,224.

Kenaikan pada hari ini sempat diwarnai oleh bangkitnya saham-saham grup Bakrie seperti ENRG, BUMI, BTEL, ELTY dan UNSP, namun penguatan tersebut hanya berumur pendek dan pada akhir sesi perdagangan saham-saham ini cenderung kembali ke posisi penutupan hari Kamis kemarin. Fluktuasi ini dipicu oleh proposal yang diajukan oleh BNBR dan Long Haul Holdings Ltd. Pada Bumi Plc. untuk melakukan share swap dan share buyback saham BUMI dan BRAU dengan saham Bumi Plc. Pasar yang sebelumnya sempat antusias meninjau kembali proposal ini dimana sumber dana untuk melakukan transaksi ini sebelum Natal tahun ini dipertanyakan mengingat grup Bakrie sendiri disebut-sebut tengah membutuhkan dana untuk pelunasan utang. Di sisi Bumi Plc. sendiri proposal ini pun masih harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham yang dipandang tidak mudah untuk terealisasi.

Di antara sepuluh saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh CTRS (+2.27%), diikuti oleh BBCA (+1.88%) dan ASGR (+0.74%). Di sisi loser, CLPI terpuruk 6.49% sedangkan ADHI melemah 1.8% dan INDS kembali turun 1.27%. ISAT juga berakhir turun 0.83%. ARNA, MDLN dan ESSA masing-masing ditutup stagnan dengan MDLN sempat mencapai target berikutnya di 600 sebelum ditutup di 580.

Pekan mendatang, bursa kembali akan mendapatkan emiten baru yaitu PT Adi Sarana Armada Tbk. Yang akan melepas 1.36 miliar saham biasa atau sebesar 40.03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100. Dari hasil IPO ini, 58% dana  yang diperoleh rencananya akan digunakan untuk ekspansi armada baru dan sebesar 32% akan digunakan untuk pelunasan pinjaman bank dan 10% lagi untuk pengembangan infrastruktur dan jaringan usaha. Penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO ini adalah PT Bahana Securities dan PT Buana Capital. Masa penawaran awal adalah 15-25 Oktober 2012, efektif 2 November 2012, dengan distribusi elektronik oleh KSEI tanggal 9 November 2012 dan masa penawaran 6-7 November 2012, penjatahan tanggal 8 November dan pengembalian uang pemesanan tanggal 9 November 2012. Pencatatan di bursa akan dilakukan tanggal 12 November 2012.

Menjelang dibukanya sesi perdagangan di New York, indeks saham di Eropa yaitu FTSE dan DAX masih cenderung berfluktuasi di area netral dengan bias negatif. Saat ini FTSE melemah 0.12% dan DAX turun 0.1%. Kontrak berjangka indeks saham Amerika bergerak positif dengan kontrak berjangka S&P menguat tipis 0.3%.

Sentimen malam ini akan ditopang oleh laporan keuangan dari JP Morgan Chase & Co. (JPM) yang dilaporkan mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 34% di triwulan ketiga menjadi $5.71 miliar atau $1.4 per saham dibandingkan periode yang sama tahun lalu saat JPM mencatatkan pendapatan bersih sebesar $4.26 miliar atau $1.02 per lembarnya. Sebelumnya, para analis memprediksi EPS berada di $1.2 per lembarnya.

Data ekonomi yang akan dirilis hari ini di Amerika adalah indeks sentimen konsumen untuk periode Oktober yang diperkirakan turun dari 78.3 menjadi 78.

Sebelumnya, di Eropa data produksi industri secara tak terduga dilaporkan menanjak untuk kedua kalinya di bulan Agustus sebesar 0.6% dari bulan sebelumnya. Pertumbuhan produksi di bulan Juli direvisi menjadi +0.6% sedangkan konsensus pasar sebelumnya berada di -0.4%.


Kamis, 11 Oktober 2012

Morning Dew - 12 October 2012

Market Preview


Optimisme pasar yang muncul setelah dirilisnya data jobless claims Amerika semalam akhirnya memudar seiring dengan terpuruknya saham Apple, Inc. (AAPL) sebesar 2% sehingga menyeret kembali indeks Dow, S&P dan NASDAQ ke sekitar area netral. Indeks Dow melemah 0.14%, NASDAQ turun 0.08% sedangkan S&P naik tipis 0.02%. Sebelumnya, indeks FTSE dan DAX di Eropa berakhir positif dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.92% dan 1.06%.

Data jobless claims menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebanyak 30k pada angka jobless claims pekan lalu menjadi 339k. Angka ini merupakan yang terendah sejak Februari 2008 lalu. Para ekonom sebelumnya memperkirakan claims berada di 370k. Data ekonomi lainnya yang dirilis adalah posisi neraca perdagangan Amerika yang dilaporkan melebar 4.1% menjadi $44.2 miliar di bulan Agustus. Hal ini dikarenakan tertekannya angka pertumbuhan ekonomi dunia akibat adanya krisis sehingga permintaan pun terpangkas yang pada akhirnya berdampak pada level ekspor Amerika.

Ditolaknya banding AAPL terhadap Samsung seputar penjualan salah satu produk Galaxy Nexusnya oleh pengadilan di Amerika menjadi faktor utama di balik terjungkalnya harga saham AAPL yang kemudian berdampak pada sentimen pasar secara keseluruhan. 

Faktor lain yang berpotensi negatif masih datang dari Eropa dimana S&P kemarin memutuskan untuk memangkas peringkat utang Spanyol sehingga hal ini dikhawatirkan nantinya akan kembali menekan tingkat imbal hasil obligasi Spanyol. Selain itu, data-data dari China baru-baru ini masih dinilai mengkhawatirkan, terutama karena peran China sebagai salah satu motor utama perekonomian global.

Earnings season yang tengah berlangsung di Amerika juga menjadi katalis tersendiri bagi bursa global. Sementara itu, isu mengenai ancaman terperosoknya perekonomian Amerika ke dalam ‘jurang fiskal’  diprediksi akan semakin dominan semakin mendekatnya awal tahun 2013 mendatang. Jurang fiskal akan terpicu secara otomatis apabila antara partai Demokrat dan Republik tidak tercapai kesepakatan baru mengenai penyusunan anggaran belanja pemerintah.

Menjelang sesi perdagangan di Asia, indeks JCI diperkirakan akan kembali ditransaksikan dalam rentang antara 4293 hingga 4242 dengan risiko penurunan lebih lanjut menuju support berikutnya di 4224.


After-hours - 11 October 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) berakhir menguat tipis 0.12% di 4,284.97, sementara sebaliknya indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir melemah 0.04% dan 0.14%. Sementara itu di pasar regional indeks Nikkei dan KOSPI ditutup melemah masing-masing 0.58% dan 0.78% sedangkan indeks Hang Seng berakhir menguat 0.38%.

Tiga sektor berakhir di zona merah, yaitu sektor keuangan (-0.62%), sektor aneka industri (-0.54%) dam sektor pertanian (-0.22%). Sektor dengan kenaikan terbesar hari ini adalah sektor pertambangan (+0.72%) diikuti oleh sektor barang konsumsi dan sektor infrastruktur yang masing-masing mengalami kenaikan 0.59%.

Sebanyak 132 saham berhasil mencatatkan kenaikan, dibandingkan dengan 109 saham yang berakhir melemah. Sisanya sebanyak 112 saham ditutup stagnan. Posisi asing pada sesi perdagangan hari ini berakhir dalam kondisi net sell senilai Rp152.30 miliar.

Diantara 10 saham yang direkomendasikan, ARNA mencatatkan kenaikan terbesar (+5.94%), diikuti oleh MDLN (+1.75%) dan BBCA (+0.63%). Sebaliknya, penurunan terbesar hari ini dibukukan oleh ISAT (-1.64%), diikuti oleh CLPI (-1.07%) dan INDS (-0.63%). Tiga saham lainnya, yaitu ADHI, ASGR dan ESSA berakhir stagnan.

BRAU mencatatkan kenaikan tajam sebesar 34.23% pada hari ini setelah dikabarkan bahwa Grup Bakrie telah mengajukan proposal bersyarat untuk menawarkan secara tunai 84.7% saham Bumi Plc. di BRAU dalam enam bulan mendatang. Selain itu, Grup Bakrie juga menawarkan pertukaran saham antara 23.8% sahamnya di Bumi Plc. dengan 10.3% saham BUMI yang berbasis di Jakarta. Sisa 18.9% saham yang tersisa di BUMI juga berdasarkan proposal yang sama akan dibeli secara tunai sebelum Natal tahun ini.

NELY yang memulai debutnya di bursa pada hari ini berakhir dengan kenaikan sebesar 22.02% di 205 setelah diperdagangkan sebanyak 6,687 kali dengan volume 443,786 lot. Perseroan melepas 14.89% dari total modal disetornya dalam bentuk 350 juta saham ke public dimana dana hasil IPO yang diraih mencapai sekitar Rp58.8 miliar. Menurut Direktur Keuangan NELY, perseroan hingga kini telah merealisasikan belanja modal antara Rp60-65 miliar dari anggaran Rp70 miliar yang ditetapkan untuk tahun ini. NELY tahun ini mentargetkan pendapatan Rp190 miliar dibandingkan realisasi tahun 2011 yang berjumlah Rp171 miliar. Untuk target laba bersih, NELY mengincar Rp62 miliar tahun ini, naik dari realisasi tahun lalu yang berjumlah sekitar Rp57 miliar. Per Juni tahun ini, perseroan telah mencatatkan laba bersih sekitar Rp31 miliar.

Berita lain datang dari Spanyol dimana Standard & Poor’s mengumumkan memangkas peringkat utang Spanyol menjadi BBB-minus, hanya satu tingkat di atas status ‘junk’. Menurut S&P, meningkatnya intensitas resesi ekonomi dan buruknya respon dari para pembuat kebijakan di zona euro terhadap krisis di Eropa berdampak pada semakin rentannya kondisi perekonomian di Spanyol saat ini. Para pengamat pasar memprediksi Spanyol akan menjadi negara pertama dari empat besar perekonomian zona euro yang akan memerlukan dana bailout untuk keluar dari krisis.

Hingga sore ini, kontrak berjangka indeks saham Amerika cenderung mengindikasikan netral hingga positifnya perdagangan saham di Wall Street malam nanti. Kontrak berjangka S&P naik tipis 0.2%, kontrak Dow flat dan kontrak NASDAQ naik tipis 0.3%.

Jakarta Composite Index (JCI) yang hari ini berhasil ditutup di 4,284.97, pada posisi tertinggi intraday, diperkirakan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya kembali setelah hari ini sempat terpuruk hingga mencapai angka terendah di 4,260.86.

Resistance untuk JCI tetap berada di 4293, diikuti oleh 4305 dan 4335. Support terdapat di 4260, yang merupakan level terendah hari ini.


Rabu, 10 Oktober 2012

Morning Brief - 11 Oktober 2012

Market Preview

Kekhawatiran akan menurunnya kinerja korporasi pada triwulan ketiga di Amerika menjadi faktor utama yang menekan sentimen pasar pada sesi perdagangan hari Rabu. Indeks Dow Jones kembali terkoreksi dengan ditutup melemah 0.95%, sedangkan indeks NASDAQ dan S&P 500 berakhir turun 0.43% dan 0.62%. Di Eropa, pasar juga didominasi oleh sentimen negatif yang berujung pada terpuruknya indeks FTSE dan DAX sebesar masing-masing 0.58% dan 0.41%.

Paska dirilisnya laporan keuangan Alcoa Inc. (AA) yang dinilai mengecewakan, Chevron Corp. (CVX) menambah kerisauan pasar setelah mengumumkan bahwa pendapatan pada triwulan ketiga lalu menurun secara signifikan dibandingkan dengan hasil periode sebelumnya. CVX akhirnya ditutup melemah 4.2%. Sebaliknya, dari Wal-Mart Stores Inc. (WMT), disebutkan bahwa perseroan berencana menambah gerainya di Amerika selain juga mengatakan bahwa musim ‘back-to-school’ lalu berhasil mendongkrak angka penjualannya. Yum! Brands Inc. (YUM) sementara itu juga berhasil mencatatkan kinerja yang melampaui ekspektasi para analis, sehingga mendorong kenaikan saham ini sebesar 8%. Dapat disimpulkan sementara ini bahwa dari sisi komoditas pasar masih rentan terhadap tekanan jual akibat faktor fundamental yang kurang kondusif, namun dari sisi konsumen, konsumsi terlihat masih solid untuk mengimbangi lemahnya pasar komoditi.

Selain faktor earnings, data penjualan otomotif China juga menjadi katalis negatif setelah dilaporkan bahwa penjualan otomotif pada bulan September lalu menurun 0.3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan dilaporkan menurun menjadi 1.32 juta unit dimana salah satu penyebabnya adalah dihindarinya merk-merk otomotif Jepang oleh para pembeli setelah terjadinya sengketa teritorial antara Jepang dan China beberapa waktu lalu. Selain faktor sengketa ini juga diperkirakan bahwa penjualan terimbas oleh dampak perlambatan ekonomi China selain dampak dari langkah-langkah pemerintah China untuk mengendalikan kemacetan lalu-lintas melalui pembatasan registrasi mobil baru. Perlambatan pada pertumbuhan penjualan ini juga bergerak dalam trend dengan pertumbuhan bulan Juni masih berada di 15.8%, namun melambat menjadi 11% di bulan Juli dan semakin melambat menjadi 3.7% di bulan Agustus lalu. Karena sebagian besar otomotif bermerk Jepang yang dijual di China diproduksi di dalam negeri, maka dampak terhadap angka produksi China juga terasa. Penjualan komponen oleh para supplier China juga menjadi terpukul sebagai dampaknya. Di sisi lain, total penjualan mobil penumpang selama 9 bulan pertama tahun ini menanjak 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 11.3 juta unit sementara penjualan total menanjak 3.4% menjadi 14.1 juta unit.

Faktor ‘jurang fiskal’ atau fiscal cliff yang mengancam Amerika juga merisaukan para investor terutama dengan makin dekatnya batas waktu bagi partai Demokrat dan Republik untuk mencari solusinya sebelum pergantian tahun nanti.

JCI untuk sesi perdagangan hari Kamis ini diperkirakan akan bergerak antara 4293 hingga 4242 dengan potensi penurunan lebih dalam hingga support di 4224.

Click here to download the full update (PDF)

Market Wrap - 10/10/2012

Market Review


Bursa domestik berakhir mixed dengan Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah tipis 0.01%. Sebaliknya, indeks LQ-45 dan indeks IDX30 berakhir menguat tipis 0.05% dan 0.04%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI ditutup melemah masing-masing 1.98%, 0.08% dan 1.56%.

Sektor properti mengalami penurunan terbesar hari ini yaitu 1.04%, disusul oleh sektor pertambangan (-0.71%) dan aneka industri (-0.63%). Sektor barang konsumsi menjadi sektor terbaik dengan kenaikan 0.83% dan sektor pertanian dan industri dasar berakhir menguat masing-masing 0.74% dan 0.7%.

Walaupun melemah tipis, namun hanya 85 saham yang berhasil berakhir positif. Sebanyak 149 saham ditutup melemah dan 117 saham lainnya berakhir stagnan. Posisi transaksi asing hari ini kembali berakhir dengan net buy senilai Rp120.4 miliar.

JCI berakhir di 4,280.01 setelah sempat terpuruk pada awal-awal sesi pertama saat mencapai level terendah intraday di 4,246.45. Keadaan selanjutnya berbalik hingga indeks menanjak sampai mencatatkan level intraday tertinggi di 4,281.61. Dengan demikian, support di 4,242 tetap terjaga dan akan kembali menjadi support pada hari Kamis besok. Sebaliknya, resistance di 4,293 kembali akan menghadang upaya kenaikan indeks, disusul oleh resistance berikutnya di 4,305 dan 4,335.

Dari 10 saham terekomendasi, kenaikan terbesar dicatatkan oleh ISAT (+2.52%), disusul oleh ASGR (+0.74%)  dan CLPI (+0.54%). Sebaliknya, ADHI melemah 2.63%, CTRS dan INDS ditutup turun masing-masing 1.13% dan 0.63%. ARNA, BBCA, ESSA dan MDLN berakhir stagnan pada hari Rabu ini.

Tekanan jual pada pasar hari ini didominasi oleh faktor IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunianya kemarin. Masih belum jelasnya rencana bailout terhadap Spanyol juga menjadi katalis negatif tersendiri bagi pasar selain risaunya pasar terhadap kemungkinan terjerumusnya Amerika ke ‘jurang fiskal’ yang dapat terjadi apabila partai Demokrat dan Republik tidak berhasil mencapai kesepakatan untuk berkompromi dalam hal penetapan anggaran belanja Amerika.

Menjelang dibukanya Wall Street, sentimen negatif masih membayangi para investor seperti terlihat pada melemahnya indeks saham FTSE dan DAX. Kontrak berjangka indeks S&P sementara ini masih bergerak dalam kisaran netral.


Selasa, 09 Oktober 2012

Morning Brief - 10 Oktober 2012

Market Preview


Setelah sempat tertekan pada awal-awal sesi, Jakarta Composite Index (JCI) akhirnya ditutup menguat 0.28%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat masing-masing 0.36% dan 0.53%. Indeks Nikkei yang sehari sebelumnya tidak diperdagangkan berakhir melemah 1.06% seiring dengan indeks KOSPI yang melemah tipis 0.14%. Indeks Hang Seng sebaliknya menguat 0.54%.

Sektor terbaik hari Selasa adalah sektor aneka industri (+0.93%), diikuti oleh sektor keuangan (+0.83%) dan sektor barang konsumsi (+0.52%). Sedangkan sektor industri dasar menjadi sektor berkinerja terburuk dengan penurunan sebesar 0.7%. Sektor pertanian dan properti juga berakhir melemah masing-masing 0.4% dan 0.35%.

Setelah mencatatkan posisi net buy yang cukup besar pada hari sebelumnya, posisi asing ditutup dengan kondisi net sell senilai 93.14 miliar. Sebanyak 112 saham berakhir menguat, sementara 131 saham ditutup melemah dan 116 saham lainnya berakhir stagnan.

Diantara saham-saham terekomendasi, kinerja terbaik diberikan oleh ISAT yang menguat 5.31%, disusul oleh MDLN yang naik 3.64% dan ARNA (+1%). Sebaliknya, ASGR berakhir melemah sebesar 0.74%. ADHI, CTRS dan ESSA masing-masing ditutup stagnan.

Di Eropa dan Amerika, sentimen negatif menyeret indeks acuan saham Amerika dan Eropa hingga berakhir melemah. Indeks Dow ditutup turun 0.81%, S&P 500 melemah 0.99% sedangkan NASDAQ terpuruk 1.52%. Sebelumnya, indeks FTSE dan DAX dilaporkan masing-masing turun 0.54% dan 0.78%.

Setelah Bank Dunia merevisi turun ekspektasi pertumbuhan ekonominya, kali ini giliran IMF yang memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia. Untuk tahun ini IMF menurunkan ekspektasinya dari 3.5% menjadi 3.3%, sedangkan untuk tahun 2013 angka proyeksi IMF diturunkan dari 3.9% menjadi 3.6%. Selain itu, untuk peluang terjadinya resesi di Amerika diperkirakan sebesar 15% tahun depan dan 25% di Jepang serta 80% di zona euro.

Untuk China, IMF memprediksikan terjadinya soft landing dengan ekspektasi pertumbuhan GDP tahun ini pada 7.8% dan 8.2% tahun depan, turun dari prediksi sebelumnya yaitu 8% dan 8.5%. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk tahun ini oleh IMF diperkirakan mencapai 6% dan untuk tahun depan 6.3%.

Di Yunani, kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel dipandang tidak mampu memberikan sentimen positif pada pasar karena pada kesempatan tersebut Merkel disebutkan hanya menyampaikan simpatinya pada Yunani dan tidak memberikan jaminan apa pun sehubungan dengan kelanjutan program bailout Yunani.

Menjelang sesi perdagangan hari Rabu, indeks diperkirakan akan terkoreksi setelah terpuruknya bursa Eropa dan Amerika semalam. Namun, support bagi indeks di 4242 diperkirakan akan mampu bertahan. Support terdekat berada di level intraday terendah hari Selasa yaitu di 4263 sementara resistance berikutnya setelah 4293 berada di 4305 dan 4335.


Click here to download the full update (PDF)

Senin, 08 Oktober 2012

Morning Brief - 9 Oktober 2012

Market Preview


Diturunkannya prediksi pertumbuhan ekonomi di Asia Timur oleh Bank Dunia ditambah dengan kurang meyakinkannya data nonfarm payrolls Amerika yang dirilis pada Jumat pekan lalu menjadi faktor utama melemahnya indeks saham acuan regional pada sesi perdagangan Senin.

Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 1% sementara indeks LQ-45 dan IDX 30 juga berakhir terpuruk masing-masing 0.78% dan 0.75%. Di Hong Kong dan Korea, indeks Hang Seng turun 0.89% dan indeks KOSPI jatuh 0.67%. Bursa saham Jepang pada hari Senin tutup karena hari libur nasional.

Di Eropa dan Amerika, sentimen negatif tetap menyelimuti pasar. Indeks FTSE dan DAX di Eropa terpuruk masing-masing 0.5% dan 1.44%, sementara di sesi perdagangan di New York indeks Dow Jones berakhir melemah 0.19% diikuti dengan turunnya indeks S&P dan NASDAQ masing-masing 0.35% dan 0.76%.

Dari sepuluh sektor yang ada, hanya sektor keuangan (+0.15%) dan infrastruktur (+0.19%) yang berhasil lolos dari zona merah. Delapan sektor lainnya berakhir melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor perdagangan (-2.55%) diikuti oleh sektor pertambangan dan aneka industri yang masing-masing ditutup turun 2.16%.

Walaupun berakhir melemah, posisi transaksi asing ditutup pada kondisi net BUY senilai Rp.224.28 miliar, menandakan bahwa minat asing tetap ada di tengah penurunan yang dialami oleh 205 saham. Sebanyak 68 saham ditutup menguat dan 82 lainnya berakhir stagnan pada harga penutupan hari Jumat lalu.

Di antara enam rekomendasi terbaru yang dimulai hari Senin, empat rekomendasi masuk untuk menggenapi jumlah keseluruhan saham terekomendasi menjadi sepuluh. ADHI, CLPI, CTRS dan ISAT yang masuk menggantikan DART, KLBF, SMCB dan MNCN yang keluar dari daftar rekomendasi pekan lalu masing-masing berakhir dengan ADHI stagnan, CTRS dan CLPI melemah 1.67% dan 1.07%, sementara ISAT mencatatkan kenaikan 0.89%.

BBCA dan MDLN juga berakhir positif dengan masing-masing naik 0.64% dan 1.85%, sementara ARNA, ASGR, ESSA, dan INDS ditutup melemah masing-masing 0.99%, 3.55%, 2.7% dan 0.63%.

Laporan dari Bank Dunia pada hari Senin menyebutkan bahwa ekonomi berkembang di Asia Timur akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini, lebih lambat dari yang diprediksikan sebelumnya. Namun, Bank Dunia memprediksi bahwa permintaan domestik dan langkah-langkah stimulus ekonomi akan mendorong terjadinya akselerasi pertumbuhan kembali pada tahun depan. Sementara itu, risiko akan bersumber pada krisis di zona euro dan juga potensi terjadinya ‘fiscal cliff’ atau jurang fiskal di Amerika pada awal tahun 2013.

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan melambat dari 7.6% menjadi 7.2% tahun ini, jauh dari ekspansi yang terjadi tahun lalu sebesar 8.2%. Untuk tahun 2013, Bank Dunia juga menurunkan prediksinya dari 8% menjadi 7.6%. Pekan lalu, Bank Pembangunan Asia (ADB) juga menurunkan proyeksi pertumbuhannya untuk Asia hingga menjadi 6.1% tahun ini dan 6.7% tahun depan.

Khusus untuk China, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan  tahun ini mencapai 7.7%, turun dari 8.2% yang diproyeksikan sebelumnya, dan lebih rendah dari 9.3% yang dicapai tahun lalu. Meskipun demikian, risiko terjadinya ‘hard landing’ di China dinilai relatif kecil dan untuk tahun depan diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melaju lagi menjadi 8.1%.

Data nonfarm payrolls dan tingkat pengangguran yang dirilis di Amerika pada Jumat lalu juga gagal mengangkat sentimen pasar dikarenakan oleh terlalu dominannya pertambahan pekerja yang masuk ke pekerjaan paruh waktu ketimbang pekerjaan tetap.

Dari Eropa, para menteri keuangan Eropa bertemu awal pekan ini di Luxembourg untuk membahas keuangan Spanyol dan juga mengenai kerjasama perbankan yang lebih dekat antara negara-negara anggota zona euro. Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel bertolak ke Athena pada Selasa besok untuk pertama kalinya sejak terjadinya krisis. Eropa akan kembali menjadi fokus pasar awal pekan ini, ditambah dengan dimulainya earnings season di Amerika yang akan dibuka oleh Alcoa, Inc. (AA).

Menjelang sesi perdagangan hari Selasa, indeks diperkirakan masih akan tertekan dengan support terderkat berada di 4242, diikuti oleh 4239, 4219 dan 4194. Sebaliknya, resistance akan berada di 4324.79 dan 4335 dengan resistance terdekat di 4273, 4283, 4293 dan 4305.


Click here to download the full update (PDF)

Sabtu, 06 Oktober 2012

Morning Brief - 8 Oktober 2012

Market Preview


Data nonfarm payrolls yang dirilis pada Jumat malam kemarin menunjukkan bahwa 114 ribu lapangan kerja baru telah ditambahkan pada perekonomian Amerika selama bulan September lalu. Selain itu, angka payroll untuk bulan Agustus direvisi naik menjadi 142 ribu. Data tingkat pengangguran diluar dugaan turun tajam dari 8.1% menjadi 7.8%, berlawanan dengan perkiraan para analis yang memprediksi tingkat pengangguran naik menjadi 8.2%. Angka pengangguran ini merupakan yang terendah sejak Januari 2009.

Sejauh ini, sepanjang 2012 rata-rata angka payrolls berada di angka 146 ribu, turun dibandingkan 153 ribu per bulan yang tercatat pada tahun 2011.

Penurunan tajam pada tingkat pengangguran ini dipicu oleh karena dua pertiga dari penambahan jumlah orang yang mendapatkan pekerjaan ini bekerja paruh waktu sehingga data ini tidak mampu menjadi katalis positif yang kuat bagi kenaikan indeks saham di Amerika dan Eropa.

Indeks Dow Jones ditutup naik 0.26%, namun sebaliknya indeks NASDAQ dan S&P justru ditutup melemah 0.42% dan 0.03%. Di Eropa, indeks DAX dan FTSE ditutup masing-masing dengan kenaikan 1.27% dan 0.74%.

Diperkirakan bahwa dampak dari data nonfarm payrolls ini tidak akan positif secara signifikan pada bursa Asia pekan mendatang, namun dengan posisi Jakarta Composite Index yang masing cenderung mencetak rekor baru, sentimen untuk awal pekan mendatang setidaknya diprediksi masih akan cenderung positif.

Dengan menyisakan enam rekomendasi saham, daftar rekomendasi kembali ditambahkan dengan enam rekomendasi baru dimana empat dari enam rekomendasi tersebut akan masuk menggantikan empat rekomendasi yang telah tereliminasi dari daftar pekan lalu.

Empat rekomendasi yang berakhir pekan lalu adalah KLBF (+25.64%), MNCN (+35.1%), SMCB (+23.3%) dan DART (-10.61%), sedangkan enam saham yang ditambahkan dalam daftar rekomendasi adalah ADHI, AISA, CLPI, CTRS, ISAT dan PTPP.


Click here to download the full update (PDF)

Jumat, 05 Oktober 2012

Market Wrap - 05/10/2012

Market Review


Dengan hanya dua sektor yang mengalami penurunan pada sesi perdagangan Jumat, Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan level all-time high di 4,320.59 sebelum akhirnya ditutup di 4,311.31, atau naik 0.93%. Dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga berhasil menguat masing-masing 1.15%. Di tingkat regional, indeks Nikkei dan Hang Seng juga ditutup positif, demikian pula halnya dengan indeks KOSPI. Ketiganya masing-masing mencatatkan kenaikan 0.44%, 0.5%, dan 0.12%.

Sektor industri dasar dan keuangan gagal ditutup menguat dan masing-masing terpuruk 0.32% dan 0.18%. Sektor aneka industri menjadi yang terbaik hari ini dengan kenaikan 4.89%, didukung oleh naiknya ASII sebesar 5.81%. Sektor manufaktur juga menguat signifikan sebesar 1.8% diikuti oleh sektor infrastruktur dan perdagangan yang masing-masing mencatatkan kenaikan 1.35% dan 1.2%.

Posisi net buy asing juga mencatatkan nilai yang signifikan yaitu Rp.641.48 miliar.

Indeks mencapai angka tertinggi di 4,320.59, namun masih terbuka ruang untuk penguatan lebih lanjut hingga target resistance berikutnya di 4,335. Sementara itu di sisi support indeks akan ditopang oleh supportnya di 4,273 yang sebelumnya merupakan resistance bagi indeks.

Dari tujuh saham yang tersisa dari daftar rekomendasi, ARNA, BBCA, dan ESSA berakhir melemah dengan masing-masing penurunan sebesar 0.98%, 0.63% dan 0.89%. INDS dan MDLN tidak mengalami perubahan, sedangkan KLBF berhasil mencapai level tertinggi di 4,975 sehingga rekomendasi ini mencapai target akhir yang berada di 4,900. Pada akhirnya, KLBF mencatatkan gains sebesar 25.64% sedangkan rekomendasi lain yang tersisa adalah ASGR yang menguat 0.71%.

Malam ini data nonfarm payrolls akan dirilis di Amerika dengan dimana data ini akan memberikan indikasi arah indeks setidaknya awal pekan mendatang. Payrolls diperkirakan bertambah 130 ribu di bulan September sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 8.2%.