DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Jumat, 28 Desember 2012

After-hours - 28 Desember 2012

Market Review

Menutup sesi perdagangan hari Jumat yang juga merupakan sesi perdagangan terakhir tahun ini, Jakarta Composite Index ditutup menguat 0.81% di 4,316.69. IDX30 dan LQ-45 juga ditutup menguat masing-masing 0.71% dan 0.69%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI berakhir positif dengan masing-masing mencatatkan kenaikan 0.7%, 0.21% dan 0.49%.


Sektor barang konsumsi menjadi sektor terlemah dengan penurunan sebesar 0.32%, sementara sektor properti dan pertanian masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 1.59% dan 1.58%.

Posisi transaksi asing juga ditutup positif dengan net buy senilai Rp438.55 miliar. Kenaikan hari ini didukung oleh 185 saham sementara 93 saham berakhir melemah dan 96 lainnya ditutup stagnan.

CPIN menjadi saham terbaik diantara delapan saham terekomendasi dengan kenaikan sebesar 4.29%, diikuti oleh PGAS (+2.79%). ISAT, INDS dan ESSA berakhir stagnan sementara BBNI, ASGR dan MDLN ditutup melemah 1.33%, 1.46% dan 4.69%.

Pergerakan pada sesi terakhir tahun ini di Asia cenderung positif setelah semalam dikabarkan Kongres Amerika akan kembali melakukan perundingan pada tanggal 30 Desember untuk mencari resolusi anggaran guna menghindarkan perekonomian Amerika dari jurang fiskal yang berpotensi menyeret Amerika ke dalam resesi pada paruh pertama 2013.

Meskipun demikian perlu diingat bahwa perundingan tersebut masih berpotensi untuk gagal dan hal inilah yang setidaknya menahan laju kenaikan indeks. Sesi perdagangan di Eropa dan Amerika diperkirakan mixed pada sesi hari ini karena investor masih berhati-hati dalam menyikapi isu anggaran ini. Hingga pertengahan hari di Eropa, indeks FTSE naik tipis 0.03% sedangkan indeks DAX untuk sementara melemah 0.36%.

Apabila perundingan anggaran ini gagal menghasilkan kesepakatan pada tahun ini, maka akan terjadi pemotongan pengeluaran pemerintah secara otomatis disertai kenaikan pajak yang dikhawatirkan akan menghantam prospek perekonomian Amerika. Jika ini terjadi maka JCI diprediksi akan terpuruk pada awal tahun, namun sebaliknya JCI berpeluang untuk melesat menembus level 4400 apabila tercapai kesepakatan dalam penetapan anggaran Amerika.

Semuanya akan bergantung pada hasil perundingan pada tanggal 30 mendatang di Washington.


Kamis, 27 Desember 2012

Morning Dew - 28 December 2012

Market Preview


Menjelang ditutupnya tahun 2012 yang juga merupakan batas waktu terakhir bagi partai Demokrat dan Republik untuk mencapai kesepakatan untuk menghindarkan perekonomian Amerika dari jurang fiskal, kedua kubu masih belum mampu menghasilkan perkembangan positif.

Kamis malam, pimpinan partai Demokrat di Senat Harry Reid mengatakan bahwa enggannya kubu partai Republik untuk bekerja sama dalam penyelesaian isu anggaran ini berpotensi menggagalkan upaya resolusi sebelum pergantian tahun. Apabila hal ini terjadi, pada pergantian tahun nanti akan terjadi pemotongan pengeluaran pemerintah secara otomatis disertai oleh kenaikan pajak yang akan mencapai rata-rata $3,446 untuk para wajib pajak di Amerika. Selain itu, pengeluaran untuk pertahanan akan dipangkas dan hal ini berpotensi pada terjadinya resesi di Amerika pada paruh pertama 2013.

Di sisi Demokrat yang menguasai Senat diinginkan adanya perpanjangan terhadap pengurangan pajak pendapatan untuk pasangan wajib pajak dengan pendapatan hingga $250 ribu sementara di sisi partai Republik yang mengendalikan Kongres mengatakan bahwa giliran Senat yang mengambil tindakan. Namun, menurut Reid, partai Demokrat tidak akan mampu menyusun rencana sendiri tanpa adanya partisipasi positif dari pimpinan senat dari partai Republik Mitch McConnell dan pimpinan partai Republik di Kongres John Boehner. Sejauh ini menurut Reid, kedua tokoh partai Republik ini masih berdiam diri.

Selain itu, kondisi utang luar negeri Amerika juga akan mencapai limit $16.4 triliun pada akhir tahun. Menurut Menteri Keuangan Timothy Geithner pada hari Rabu kemarin Departemen Keuangan akan mengambil langkah-langkah untuk membiayai defisit senilai $200 miliar di tahun 2013. Langkah-langkah ini diperkirakan hanya mampu mencukupi pembiayaan utang tersebut hingga dua bulan sementara Geithner sendiri tidak merinci batas waktu yang ada karena ketidakpastian yang muncul dari tarif pajak dan jumlah pengeluaran pemerintah yang masih menjadi perdebatan saat ini.

Memasuki saat-saat terakhir menjelang penutupan sesi perdagangan hari Kamis, indeks S&P, Dow dan NASDAQ yang sebelumnya terpuruk berangsur membaik setelah Boehner dilaporkan mengatakan bahwa pihak DPR Amerika akan melakukan pertemuan pada tanggal 30 Desember mendatang. Tidak dirinci apa yang akan menjadi agenda pertemuan tersebut, namun pasar berbalik dari pesimis menjadi optimis bahwa kesepakatan anggaran masih dapat tercapai tahun ini.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 0.14%, sedangkan indeks S&P 500 dan NASDAQ ditutup melemah 0.12% dan 0.14%. Meskipun ketiganya ditutup di zona negatif, namun masih lebih baik daripada posisi masing-masing indeks pada pada awal-awal sesi perdagangan. Sebelumnya, di Eropa indeks FTSE dan DAX cenderung berakhir flat dengan FTSE stagnan dan DAX naik 0.26%.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Kamis meliputi indeks kepercayaan konsumen yang dilaporkan turun dari 71.5 menjadi 65.1 di bulan Desember, lebih buruk dari ekspektasi para analis yang terdapat di 70; data jobless claims yang dilaporkan mengalami penurunan dari 362 ribu menjadi 350 ribu, lebih baik dari ekspektasi analis yang berada di 360 ribu; dan angka penjualan rumah baru yang dilaporkan naik 4.4% di bulan November dibandingkan dengan bulan Oktober, melebihi ekspektasi kenaikan 3.3% yang diprediksikan oleh para analis dan juga lebih baik dari angka bulan sebelumnya yang menunjukkan penurunan sebesar 3.5%.

Sesi perdagangan domestik yang terakhir tahun ini diperkirakan akan cenderung positif setelah adanya kabar bahwa akan ada pertemuan pada tanggal 30 Desember mendatang yang diprediksi akan membahas mengenai anggaran belanja Amerika untuk 2013. Optimisme bahwa kesepakatan masih dapat tercapai sebelum pergantian tahun diperkirakan akan membawa Jakarta Composite Index (JCI) kembali melewati resistancenya di 4,300. Namun, masih adanya faktor ketidakpastian mengenai berhasil tidaknya dicapainya kesepakatan antara kubu Republik dan Demokrat akan membatasi kenaikan pada JCI hari Jumat ini. Sebaliknya, di sisi support, JCI akan kembali ditopang oleh dua support utamanya di 4,222 dan 4,205.


After-hours - 27 Desember 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) kembali ditutup menguat tipis sebesar 0.16% atau 6.77 poin dengan ditutup di 4,281.86. Indeks LQ-45 dan IDX 30 juga berakhir menguat tipis masing-masing sebesar 0.06% dan 0.02%.

Tiga indeks acuan regional juga berakhir menguat dengan indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI masing-masing menguat 0.91%, 0.35% dan 0.26%.

Empat sektor berakhir melemah dengan sektor properti dan perdagangan ditutup melemah 0.79% dan 0.75%. Sebaliknya, sektor pertanian ditutup naik 2.85% diikuti oleh sektor aneka industri (+1.83%).

Sebanyak 125 saham ditutup menguat, sementara 128 saham berakhir melemah dan 112 saham lainnya ditutup stagnan. Posisi transaksi asing berakhir dengan net buy senilai Rp105.05 miliar.

Di antara delapan saham yang terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh INDS (+5%), CPIN (+3.7%), diikuti oleh MDLN yang mencapai target berikutnya di 640, dan PGAS yang berhasil menanjak 1.7%. Sementara itu, BBNI, ISAT, ASGR dan ESSA berakhir stagnan.

Isu jurang fiskal yang menghantui para  investor tetap menjadi penghalang terjadinya rally pada JCI. Meskipun demikian, sentimen para investor masih tertolong oleh faktor Jepang dimana pemerintahan baru yang dipimpin oleh Shinzo Abe diharapkan mampu membangkitkan perekonomian Jepang yang terpuruk selama ini.

Hari Kamis ini di Amerika akan dirilis data jobless claims, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan rumah baru untuk bulan November. Jobless claims diprediksi meningkat dari 361 ribu menjadi 366 ribu, sedangkan indeks kepercayaan konsumen diperkirakan melemah dari 73.7 menjadi 70.0 di bulan Desember dan penjualan rumah baru di Amerika diperkirakan mengalami kenaikan 3.3% dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun, fokus pasar pada Kamis malam akan tertuju pada kelanjutan perundingan anggaran Amerika dimana Obama akan kembali dari liburannya dan Kongres akan kembali bertugas di Washington.

Semakin dekat batas waktu terpicunya pemangkasan pengeluaran dan kenaikan pajak secara otomatis diperkirakan akan berdampak negatif pada sentimen pasar dan apabila malam ini masih belum tercapai kesepakatan atau titik temu antara kubu Obama dan Kongres, sentimen investor untuk sesi terakhir tahun ini diprediksi akan cenderung negatif.

Menjelang sesi perdagangan di Wall Street, saham-saham di Eropa cenderung bergerak positif dengan indeks FTSE tengah menguat 0.21% dan indeks DAX juga berada dalam posisi menguat sebesar 0.26%.


Rabu, 26 Desember 2012

Morning Dew - 27 December 2012

Market Preview

Perdagangan di bursa Eropa pada hari Rabu malam berakhir mixed dengan indeks FTSE 100 ditutup menguat 0.24% atau 14.19 poin di 5,954.18 sementara indeks DAX sebaliknya melemah 35.87 poin atau 0.47% dengan ditutup di 7,636.23. Di Wall Street, ketiga indeks saham acuan utama di Amerika berakhir melemah menjelang dilanjutkannya perundingan anggaran belanja Amerika pada hari Kamis. Indeks Dow ditutup melemah 0.19%, sedangkan indeks S&P 500 ditutup turun 0.48%. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi juga berakhir melemah sebesar 0.74%.


Jajak pendapat mengenai kemungkinan tercapainya kesepakatan antara pihak Obama dan Kongres untuk mencegah terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal menunjukkan 50% responden mengatakan 'ada kemungkinan' sedangkan 48% meragukannya. Sepekan sebelumnya hanya 40% yang meragukan tercapainya kesepakatan sedangkan 57% mengatakan percaya akan tercapainya kesepakatan.
Berkurangnya tingkat kepercayaan ini diperkirakan semakin besar setiap harinya mengingat jurang fiskal semakin dekat. Berdasarkan jajak pendapat pula diketahui bahwa 68% dari responden menginginkan adanya kompromi antara kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan, naik dari 60% yang tercatat sepekan sebelumnya.

Hari Kamis presiden Obama akan kembali dari liburannya di Hawaii sementara Kongres akan kembali bertugas di Washington.

Data ekonomi yang dirilis di Amerika pada hari Rabu menunjukkan adanya kenaikan 4.31% pada indeks S&P/Case Shiller yang mengukur nilai properti di 20 kota besar di Amerika. Kenaikan ini berhasil melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan terjadinya kenaikan sebesar 4% dibandingkan Oktober tahun lalu. Namun, data lainnya yaitu Richmond Fed Manufacturing Index dilaporkan mengalami penurunan dari 9 menjadi 5, lebih buruk dari ekspektasi yang berada di 8.

Data jobless claims, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan rumah baru akan dirilis pada Kamis malam. Jobless claims diperkirakan naik dari 361 ribu menjadi 366 ribu, indeks kepercayaan konsumen diprediksi menurun dari 73.7 menjadi 70 di bulan Desember, sedangkan penjualan rumah baru di bulan November diprediksi naik 3.3% dari bulan sebelumnya.

Menjelang dibukanya sesi perdagangan di Asia, indeks saham regional diperkirakan akan melanjutkan konsolidasinya setelah pada hari Rabu kemarin berhasil menguat. Faktor jurang fiskal akan kembali menjadi ganjalan bagi kenaikan pasar sedangkan katalis positif muncul dari Jepang dimana pasar berharap PM Jepang yang baru, Shinzo Abe, akan mampu memperbaiki perekonomian Jepang.

Abe menunjuk Taro Aso sebagai menteri keuangan Jepang yang baru sekaligus menjabat sebagai wakil PM dan juga menteri jasa keuangan dalam kabinet Jepang yang baru. Tugas pertama Aso dalam kabinet adalah merealisasikan anggaran pelengkap berskala besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi Jepang yang diperkirakan akan mengalami penurunan untuk tiga triwulan berturut-turut. Selain mengeluarkan Jepang dari perangkap deflasi, Aso juga ditugaskan untuk melakukan koordinasi dengan Bank of Japan dalam menghadapi kuatnya yen Jepang. Untuk itu, Aso akan mengutamakan penggunaan kebijakan moneter yang agresif yang disertai oleh kebijakan fiskal yang fleksibel.

Walaupun angin perubahan di Jepang cenderung memberikan dampak positif bagi bursa regional, investor diperkirakan masih akan didominasi oleh faktor jurang fiskal. Jakarta Composite Index (JCI) diprediksi akan bergerak dalam kisaran 4,250 hingga 4,300 untuk hari Kamis. Support krusial bagi indeks saat ini berada di 4,205 setelah pekan lalu indeks berhasil melewati support kuatnya di 4,242. Gagalnya perundingan antara Obama dan Kongres dikhawatirkan akan menekan JCI hingga menguji support di 4,205 namun sebaliknya, jika kedua pihak mampu mencapai kesepakatan indeks dapat terpacu naik hingga menguji target resistance di 4,400 sebelum akhir tahun ini.


After-hours - 26 Desember 2012

Market Review


Pergerakan saham domestik pada sesi perdagangan hari Rabu cenderung flat dengan Jakarta Composite Index ditutup pada level 4275.09, naik 24.88 poin atau 0.59%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat tipis masing-masing sebesar 0.51% dan 0.49%. 

Di tingkat regional, indeks Nikkei dan Hang Seng berakhir menguat masing-masing 1.49% dan 0.16%, sementara indeks KOSPI ditutup di 1,982.25, naik 0.43 poin atau 0.02%.

Sebanyak 139 saham ditutup menguat, dibandingkan dengan 105 saham yang berakhir melemah. Sisanya sebanyak 112 saham berakhir stagnan. Posisi transaksi asing berakhir dengan net sell senilai Rp22.91 miliar.

Sektor aneka industri menjadi satu-satunya sektor yang ditutup melemah sebesar 0.94% sementara sektor pertanian berhasil mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 1.51% diikuti oleh sektor perdagangan (+1.26%) dan sektor keuangan (+0.97%).

Di antara delapan saham terekomendasi, MDLN mencatatkan kinerja terbaik dengan kenaikan sebesar 5.08% diikuti oleh ASGR (+3.79%) dan ESSA (+3.33%). Sebaliknya, PGAS dan CPIN terkoreksi masing-masing 0.56% dan 1.46%, dan INDS stagnan di 4,000.

JCI sendiri masih bergerak dalam kisaran konsolidasinya yaitu antara 4,200 hingga 4,300. Rentang ini diperkirakan masih akan bertahan hingga tercapainya kesepakatan antara kubu partai Demokrat dan partai Republik sehubungan dengan anggaran belanja Amerika.

Katalis positif datang dari Asia yaitu komitmen yang dicanangkan oleh PM Jepang yang baru-baru ini terpilih, yaitu Shinzo Abe. Abe mengatakan akan melakukan berbagai pelonggaran moneter disamping mengambil langkah-langkah fiskal yang ditujukan untuk membawa Jepang menuju tingkat inflasi sebesar 2% dan pada waktu yang sama mencapai pertumbuhan GDP nominal sebesar 3%. Berbagai deregulasi akan dilakukan di sektor energi, lingkungan dan kesehatan Jepang untuk mencapai hal ini.

Sebaliknya, kenaikan indeks masih dibayangi oleh isu jurang fiskal Amerika dimana antara kubu partai Demokrat dan partai Republik masih belum mampu mencapai kesepakatan sehubungan dengan pengajuan anggaran belanja Amerika untuk tahun 2013.

Menjelang sesi perdagangan di New York Rabu ini, bursa Eropa cenderung netral dengan indeks FTSE menguat 0.24% namun indeks DAX melemah 0.47%. Kinerja bursa Amerika akan kembali ditentukan oleh perkembangan dari perundingan anggaran antara partai Demokrat dan Republik.


Selasa, 25 Desember 2012

Morning Dew - 26 December 2012

Market Preview


Outlook perdagangan saham paska libur Natal terlihat negatif setelah kebuntuan dalam perundingan antara pihak Barack Obama dan John Boehner pekan lalu dilihat meningkatkan risiko terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal yang dikhawatirkan berdampak pada terjadinya resesi sepanjang paruh pertama 2013 mendatang.

Pihak partai Republik pekan lalu menolak proposal yang diajukan oleh John Boehner sehingga kini pasar tengah menantikan langkah partai Demokrat, terutama di Senat Amerika, untuk mengajukan proposal yang dapat diterima baik di tingkat Senat yang didominasi oleh partai Demokrat, dan juga di tingkat Kongres yang didominasi oleh partai Republik.

Partai Republik hingga saat ini menolak kenaikan pajak yang diajukan oleh pihak Demokrat sementara waktu yang tersisa untuk melakukan negosiasi semakin singkat dan hal ini dapat memicu kenaikan pajak otomatis ditambah dengan pemotongan pengeluaran negara secara otomatis juga pada pergantian tahun mendatang.

Sebelum libur Natal kemarin, presiden Obama mengingatkan kedua belah pihak untuk setidaknya mengeluarkan undang-undang sementara yang mampu menghindarkan wajib pajak berpenghasilan menengah dari kenaikan pajak, setidaknya hingga kedua pihak mampu menghasilkan keputusan yang lebih mendalam.

Hingga 17 Desember lalu, baik Obama dan Boehner telah masing-masing mengajukan proposal yang mendekatkan kedua pihak kepada titik temu.  Boehner mengajukan kenaikan pajak untuk pendapatan di atas $1 juta per tahun sementara Obama menaikkan batas atas pendapatan kena pajak dari $250 ribu per tahun menjadi $400 ribu per tahunnya. Selain itu, Obama telah setuju untuk memangkas pengeluaran pada program-program tunjangan pemerintah seperti Medicare sedangkan Boehner menginginkan kenaikan pajak baru dan pemotongan pengeluaran yang seimbang. Pada dasarnya, secara keseluruhan kedua pihak telah mengajukan kenaikan pendapatan pajak sebesar $1 triliun dan pemangkasan pengeluaran sebesar $1 triliun.

Isu jurang fiskal inilah yang akan menjadi fokus pasar hingga akhir tahun nanti. Semakin pendek hari yang tersisa tanpa adanya kemajuan pada perundingan antara kedua belah pihak, semakin negatif sentimen investor terhadap pasar saham.

Di tingkat regional, faktor positif setidaknya datang dari Jepang dengan terpilihnya PM Jepang yang baru Shinzo Abe yang berencana untuk melakukan langkah-langkah pelonggaran moneter dengan mencanangkan target inflasi di level 2%. Abe yang akan mulai menjabat bulan depan mengatakan akan mengubah perundangan di Jepang yang mengatur keberadaan Bank Sentral Jepang apabila BOJ tidak menaikkan target inflasinya dari 1% menjadi 2%. Selain target di sisi moneter, Abe yang berkoalisi dengan Natsuo Yamaguchi dari partai Komeito baru juga mentargetkan pencapaian pertumbuhan GDP nominal 3% melalui paket ekstra anggaran yang diperbesar dan juga melalui deregulasi sektor energi, lingkungan dan kesehatan.

Pergerakan Jakarta Composite Index pada pekan terakhir tahun ini diperkirakan masih cenderung berkisar antara 4,200-4,300. Tergesernya kisaran ini dari kisaran sebelumnya di 4,250-4,350 disebabkan oleh makin pendeknya waktu yang tersisa untuk perundingan anggaran di Amerika yang hingga saat ini masih belum mencapai titik temu. Kongres akan bertemu pada 27 Desember besok dan Senat yang dikendalikan oleh partai Demokrat harus mampu menghasilkan proposal - meskipun proposal sementara - yang mampu disetujui oleh Kongres untuk menghindarkan perekonomian Amerika dari jurang fiskal yang menanti pada pergantian tahun mendatang. Faktor positif dari Jepang diprediksi hanya akan berdampak pada jangka pendek dan sebatas pada cakupan regional pada sentimen pasar karena dominasi yang lebih besar dari faktor jurang fiskal Amerika.


Jumat, 21 Desember 2012

After-hours - 21 Desember 2012

Market Review


Indeks saham domestik ditutup melemah tipis pada sesi perdagangan hari Jumat. Jakarta Composite Index (JCI) melemah 4.6 poin atau 0.11% dan ditutup di 4,250.21, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah tipis masing-masing 0.06% dan 0.18%. Di bursa regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI berakhir di zona negatif dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.99%, 0.68% dan 0.95%.

Hanya sektor industri dasar (+0.17%), keuangan (+0.74%), barang konsumsi (+1.58%), manufaktur (+0.67%) dan pertambangan (+0.34%) yang berhasil menguat. Sementara itu sektor keuangan dan infrastruktur masing-masing melemah 0.74% dan 0.71%.

Sebanyak 109 saham berakhir menguat, 142 saham ditutup melemah dan sebanyak 112 saham lainnya berakhir stagnan. Posisi asing pada hari Jumat berakhir pada net sell senilai Rp53.21 miliar.

INDS menjadi satu-satunya dari delapan saham terekomendasi yang berhasil menguat pada hari ini. INDS menanjak 2.56% dan berakhir di 4,000. ESSA dan BBNI ditutup stagnan sementara penurunan terjadi pada ASGR (-0.75%), MDLN (-1.67%), ISAT (-1.56%), PGAS (-2.75%) dan CPIN (-2.14%).

Melemahnya sentimen global dipicu oleh dibatalkannya voting terhadap proposal anggaran yang diajukan oleh partai Republik sehingga hal ini dikhawatirkan mempersempit waktu yang tersisa untuk mencapai kesepakatan sekaligus mengesahkan undang-undang hasil kesepakatan ini.

Dikhawatirkan jika tidak tercapai kesepakatan dalam waktu dekat, perekonomian Amerika akan terjerumus ke dalam jurang fiskal dimana akan terjadi kenaikan pajak secara otomatis ditambah dengan pemangkasan pengeluaran senilai $600 miliar pada saat pergantian tahun nanti.

Malam ini di bursa Amerika indeks Dow Jones kembali diperkirakan tertekan dengan dibatalkannya voting proposal partai Republik. Sementara ini di bursa Eropa, indeks FTSE dan DAX masing-masing melemah 0.97% dan 0.96% dan hal ini diperkirakan akan bertahan hingga penutupan sesi Eropa nanti malam.

Walaupun mengalami rebound setelah menyentuh titik terendah 4,222 pada sesi perdagangan hari Kamis, JCI masih belum mampu menguat secara signifikan dan kenaikan sementara ini masih terbatas di area resistance di 4,250-4,260. Pada pekan mendatang indeks diprediksi akan bergerak dalam kisaran 4,200 hingga 4,300, setidaknya hingga ada perkembangan signifikan dari perdebatan anggaran di Amerika.


Kamis, 20 Desember 2012

Morning Dew - 21 December 2012

Market Preview

Saham-saham di Eropa berakhir mixed sementara di Amerika indeks Dow Jones berakhir menguat. Data ekonomi dari Amerika menjadi katalis positif bagi sentimen investor dan berhasil mengimbangi kerisauan yang timbul dari potensi terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal apabila antara partai Demokrat dan Republik tidak mampu terjalin kesepakatan dalam penetapan anggaran pemerintah Amerika.


Indeks FTSE 100 ditutup melemah tipis 3.25 poin atau 0.05% di 5,958.34 sedangkan untuk indeks DAX sebaliknya berakhir positif dengan kenaikan sebesar 0.05% atau 3.6 poin saat ditutup di 7,672.10. Sementara itu, indeks Dow berakhir di 13,311.70, naik 59.75 poin atau 0.45%, indeks S&P 500 menguat 0.55% atau 7.88 poin menjadi 1,443.69 dan indeks NASDAQ juga menguat sebesar 0.20% atau 6.02 poin di 3,050.39.

Data GDP Amerika yang dirilis semalam menunjukkan bahwa perekonomian Amerika tumbuh sebesar 3.1% di triwulan ketiga lalu, lebih baik dari estimasi sebelumnya yaitu 2.7% dan juga melebihi ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan kenaikan GDP sebesar 2.8%.

Kongres hari ini akan memutuskan apakah proposal yang diajukan oleh John Boehner untuk menaikkan pajak terhadap pendapatan lebih dari $1 juta akan diterima. Hal ini diperlukan untuk menghindarkan Amerika dari jurang fiskal dimana akan terpicu kenaikan pajak dan pemotongan anggaran secara otomatis senilai lebih dari $600 miliar yang berpotensi menyeret perekonomian Amerika kedalam jurang fiskal.

Data lainnya yaitu jobless claims dilaporkan bertambah 361 ribu, lebih besar daripada ekspektasi pasar yang berada di 344 ribu. Existing home sales juga meningkat 5.9% di bulan November dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Angka ini melampaui ekspektasi kenaikan sebesar 2.3% dan juga terakselerasi dari kenaikan sebesar 1.5% pada periode bulan lalu. Indeks Philadelphia Fed juga dilaporkan naik signifikan, yaitu dari -10.7 menjadi 8.1 dan melewati prediksi para analis yang berada di -3.

Hari Jumat ini data-data ekonomi yang direncanakan akan dirilis antara lain pendapatan pribadi dan pengeluaran pribadi. Personal income diperkirakan naik 0.3% di bulan November, bangkit dari stagnasi yang terjadi pada bulan sebelumnya. Personal spending juga diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 0.4% setelah di bulan sebelumnya menurun 0.2%. Indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan akan menutup sesi perdagangan pada pekan ini. Indeks ini diperkirakan naik dari 74.5 menjadi 75 di bulan Desember.

Pergerakan JCI pada hari Jumat ini diperkirakan berkisar antara 4,250-4,300 dengan membaiknya sentimen di bursa Amerika. Meskipun demikian, secara teknikal outlook JCI cenderung negatif terutama setelah indeks melewati level supportnya di 4,242 pada hari Kamis kemarin. Dikhawatirkan apabila indeks kembali tertekan dan melewati level terendah Kamis di 4,222.13, indeks dapat terpuruk hingga support berikutnya di sekitar 4,205.


After-hours - 20 Desember 2012

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) kembali didera aksi jual pada sesi perdagangan hari Kamis. Sebanyak 85 saham berakhir menguat sedangkan 171 saham lainnya berakhir negatif dan 108 lainnya ditutup stagnan. Posisi transaksi asing pada akhir sesi perdagangan berakhir dengan net buy senilai Rp141.34 miliar.

JCI ditutup di 4254.82, turun 21.04 poin atau 0.49%, sementara LQ-45 dan IDX 30 juga ditutup melemah masing-masing 0.74% dan 0.70%.

Hanya tiga sektor yang berhasil ditutup menguat: sektor industri dasar (+0.9%), sektor keuangan (+0.48%) dan sektor infrastruktur (+0.36%). Sebaliknya, sektor barang konsumsi dan aneka industri ditutup melemah tajam masing-masing 2.4% dan 2.34%.

Di antara delapan saham terekomendasi yang tersisa, MDLN (+7.14%), ISAT (+0.79%) dan CPIN (+1.45%) berakhir positif, sedangkan ESSA, ASGR dan BBNI berakhir stagnan dan sebaliknya INDS dan PGAS ditutup melemah masing-masing sebesar 3.11% dan 0.55%.

Terpuruknya JCI pada hari Kamis ini masih terkait dengan masih buntunya negosiasi mengenai anggaran belanja Amerika antara presiden Barack Obama dan John Boehner dari Kongres yang didominasi partai Republik.

Secara teknikal penurunan pada hari Kamis ini memberikan indikasi negatif bagi pergerakan hari Jumat besok. Support krusial bagi indeks di 4,242 sempat terlewati pada sesi intraday saat indeks mencapai titik terendah di 4,222.13. Namun pada saat penutupan indeks kembali di atas support ini dan ditutup di 4,254.82. Walaupun terjadi rebound, dikhawatirkan indeks kembali berpotensi menguji support berikutnya di 4,200. Untuk sementara, indeks mengalami pergeseran fluktuasi menjadi di bawah level 4,300.

Sementara itu, hingga pertengahan hari di Eropa indeks FTSE dan DAX cenderung mixed dengan FTSE naik 0.06% dan DAX melemah 0.09%. Pergerakan indeks saham di Amerika diperkirakan masih menunggu perkembangan terbaru dari hasil perundingan anggaran Amerika.


Rabu, 19 Desember 2012

Morning Dew - 20 December 2012

Market Preview


Bursa Amerika kembali tertekan pada perdagangan hari Rabu setelah optimisme terhadap pencapaian kesepakatan antara Obama dan partai Republik berangsur menurun. Dikabarkan dari Washington bahwa usulan pajak dan pengeluaran yang diajukan oleh pimpinan partai Republik yaitu John Boehner akan mendapatkan veto dari Obama karena dianggap hal ini akan memberikan beban yang terlalu besar bagi kalangan menengah.

Rencananya, pihak Gedung Putih akan melakukan voting pada hari ini dimana tarif pajak akan dinaikkan untuk wajib pajak dengan pendapatan lebih dari $1 juta per tahunnya, sementara yang diinginkan oleh Obama adalah kenaikan pajak bagi wajib pajak dengan pendapatan minimal $400,000 per tahunnya. Pihak Boehner mengatakan bahwa jika proposal ini ditolak maka Obama akan dianggap bertanggung jawab terhadap kenaikan pajak terbesar dalam sejarah Amerika.

Data ekonomi yang dirilis pada Rabu malam juga gagal melebihi ekspektasi para analis. Housing starts di Amerika dilaporkan mengalami penurunan pada bulan November sebesar 3% menjadi 861 ribu dibandingkan 888 ribu yang dicatatkan pada bulan Oktober. Sebelumnya, angka konsensus yang ada yaitu di 872 ribu.

Indeks Dow Jones, NASDAQ dan S&P 500 serentak ditutup melemah dimana DJIA dan S&P turun 0.74% dan 0.76% sementara indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi tergelincir 0.33%.

Sementara itu, di Eropa indeks FTSE 100 dan DAX masing-masing berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 25.69 poin dan 14.92 poin atau 0.47% dan 0.19%. Data indeks iklim bisnis Jerman yang dirilis oleh Institut Ifo menunjukkan bahwa iklim bisnis di Jerman membaik dari bulan Desember setelah indeks dilaporkan naik dari 101.4 menjadi 102.4. Angka ini melebihi ekspektasi yang berada di 102.0. Sementara itu, pemesanan barang-barang pabrikan dan ekspor mengalami kenaikan di bulan Oktober seiring dengan terjadinya peningkatan pada pemesanan yang datang dari luar Eropa sehingga mengimbangi melemahnya permintaan yang datang dari zona euro. Indeks Ifo untuk situasi kini sebaliknya mengalami penurunan dari 108.1 menjadi 107.1 namun indeks ekspektasi mengalami kenaikan dari 95.2 menjadi 97.9, tertinggi sejak bulann Mei 2012. Positifnya data Ifo membantu mengimbangi tekanan negatif yang muncul dari kebuntuan perundingan anggaran Amerika.

Hari Kamis ini data ekonomi yang dijadwalkan rilis di Amerika adalah data GDP untuk triwulan ketiga dimana diperkirakan ekonomi Amerika tumbuh sebesar 2.8% di triwulan ketiga. Sementara itu data jobless claims mingguan juga akan dirilis dengan ekspektasi kenaikan klaim dari 343 ribu menjadi 360 ribu. Data lainnya antara lain existing home sales yang diperkirakan naik 2.3% di bulan November dan juga data Philadelphia Fed Index yang diprediksi membaik dari -10.7 menjadi -3 di bulan Desember.

Pergerakan JCI pada hari ini diperkirakan akan cenderung berkisar antara 4,250-4,300 mengingat masih belum adanya titik temu dalam perundingan anggaran di Amerika.


Click here to download the full update (PDF)

After-hours - 19 Desember 2012

Market Review


Walaupun bursa regional berhasil mengakhiri sesi perdagangan hari Rabu dengan mencatatkan kenaikan, indeks domestik kembali ditutup di zona merah dengan Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 0.59%, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.54% dan 0.41%.

Hanya dua dari sepuluh sektor yang ada berakhir positif: sektor pertanian (+0.3%) dan sektor aneka industri (+0.54%). Sektor pertambangan menjadi sektor dengan kinerja terburuk yaitu melemah 1.89% diikuti oleh sektor industri dasar (-1.41%), dan sektor barang konsumsi (-1.22%).

Sebanyak 177 saham ditutup melemah dibandingkan dengan 90 saham yang berakhir positif. Sisanya sebanyak 104 saham ditutup stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan harga penutupan hari Selasa kemarin.

Posisi transaksi asing pada hari ini ditutup dengan posisi net buy senilai Rp280.75 miliar.

Sementara itu, dari sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh MDLN (+5.66%) diikuti oleh PGAS (+2.23%) dan BBNI (+2.08%). INDS dan ISAT juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 1.26% dan 0.79%. Dua saham yang berakhir stagnan adalah CPIN dan ESSA sementara ASGR dan SSIA berakhir melemah masing-masing 2.92% dan 3.7%. Khusus untuk SSIA rekomendasi ini berakhir setelah posisi stop lossnya di bawah 1050 tercapai.

Optimisme seputar isu perundingan anggaran Amerika belum mampu mengangkat kinerja bursa domestik meskipun bursa regional berhasil mencatatkan kenaikan cukup tajam. Indeks Nikkei misalnya, ditutup menguat tajam sebesar 2.39% sedangkan indeks Hang Seng berakhir menguat 0.57%.

Menjelang dibukanya sesi perdagangan di Amerika, bursa Eropa sementara ini berada di posisi positif dengan indeks FTSE menguat 0.59% dan indeks DAX naik 0.28%. Indeks kepercayaan bisnis Jerman yang dirilis oleh institut Ifo menjadi katalis positif bagi bursa Eropa hari ini setelah indeks ini dilaporkan naik dari 101.4 menjadi 102.4 di bulan November, melebihi ekspektasi para analis yang berada di 102. Kenaikan ini adalah yang kedua berturut-turut setelah sentimen terpuruk di bulan Oktober lalu.

Isu perundingan anggaran Amerika diperkirakan akan terus menjadi pusat perhatian pasar dalam beberapa sesi ke depan, setidaknya hingga antara kubu Obama dapat mencapai kesepakatan akhir dengan Kongres yang didominasi oleh partai Republik.


Selasa, 18 Desember 2012

Morning Dew - 19 December 2012

Market Preview

Saham-saham di Amerika berakhir menguat seiring dengan merebaknya optimisme di kalangan investor setelah ada indikasi kompromi dari sisi partai Demokrat mengenai penetapan anggaran belanja Amerika.


Indeks Dow Jones ditutup menguat 0.87% atau 115.57 poin di 13,351.00, indeks S&P 500 berakhir menanjak 1.15% atau 16.43 poin menjadi 1,446.79, sementara indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi juga berhasil mencatatkan kenaikan 1.46% atau 43.93 poin saat ditutup di 3,054.53.

Sebelumnya di Eropa indeks FTSE dan DAX ditutup masing-masing di 5,935.90 dan 7,653.58 atau naik 0.4% dan 0.64%.

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, presiden Obama menawarkan proposal baru dimana dirinya menurunkan tingkat pendapatan yang terkena pajak dari $250 ribu per tahunnya menjadi $400,000 per tahunnya. Proposal baru dari Obama akan meningkatkan pendapatan pajak hingga $1.2 triliun dan juga disamping itu memangkas pengeluaran senilai $2.2 triliun. Obama menginginkan kenaikan batas atas utang luar negeri Amerika dalam jumlah yang cukup besar dalam dua tahun mendatang.

Sebagai imbal baliknya, Obama bersedia menggunakan pengukuran inflasi yang baru sebagai patokan untuk perhitungan pengeluaran pemerintah dalam bentuk tunjangan sosial. Dengan pengukuran yang baru ini diperkirakan biaya tunjangan sosial dapat ditekan.

Di pihak partai Republik, John Boehner kembali mengatakan akan mengupayakan disepakatinya rencana B dimana terdapat kenaikan pajak pendapatan untuk penghasilan lebih dari $1 juta per tahun. Namun, hal ini langsung ditolak oleh kubu Demokrat dengan alasan proposal ini tidak memadai.

Data ekonomi yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu antara lain indeks Ifo Jerman dimana untuk iklim bisnis indeks diprediksi naik dari 101.4 menjadi 102 di bulan Desember, sedangkan untuk indeks kondisi saat ini diprediksi mengalami penurunan tipis dari 108.1 menjadi 108.0. Indeks ekspektasi sebaliknya diperkirakan membaik dari 95.2 menjadi 96.4.

Di Amerika, data perijinan bangunan untuk bulan November dan juga data housing starts akan dirilis malam nanti. Building permits diperkirakan naik 0.8% dari bulan sebelumnya, membaik setelah sempat turun 2.5% di bulan Oktober. Housing starts sebaliknya diprediksi memburuk di bulan November, mengalami penurunan 2.4% setelah pada bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar 3.6%.

Pergerakan hari Rabu di bursa domestik diperkirakan masih akan cenderung didominasi oleh isu jurang fiskal. Rentang fluktuasi antara 4,250-4,350 diprediksi masih akan bertahan, setidaknya hingga isu anggaran belanja Amerika dapat terselesaikan dengan dicapainya kesepakatan di antara dua kubu politik ini.


Click here to download the full update (PDF)

After-hours - 18 Desember 2012

Market Review

Sesi perdagangan pada hari Selasa ditutup dengan melemahnya ketiga indeks acuan utama domestik. Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 0.33% di 4,301.44, diikuti oleh indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 0.25% dan 0.17%. Di tingkat regional, indeks Hang Seng juga mengalami penurunan tipis sebesar 0.08%, sebaliknya indeks Nikkei dan KOSPI berakhir menguat 0.96% dan 0.51%.


Hanya tiga dari sepuluh sektor yang ada berakhir menguat: sektor industri dasar (+1%), sektor aneka industri (+1.01%) dan sektor manufaktur (+0.28%). Sebanyak tujuh sektor berakhir melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor pertanian (-1.09%), sektor properti (-1.06%) dan sektor infrastruktur (-1.03%).

Sebanyak 100 saham menguat diikuti oleh 171 saham yang mengalami penurunan dan 101 saham lainnya berakhir stagnan. Posisi asing pada hari ini berakhir dengan net buy senilai Rp76.65 miliar.

Di antara sembilan saham terekomendasi, MDLN dan CPIN masing-masing menguat 1.92% dan 2.99%, sedangkan ESSA dan BBNI ditutup stagnan. Sebaliknya, ASGR (-0.72%), INDS (-1.85%), ISAT (-0.79%), SSIA (-1.82%) dan PGAS (-1.65%) berakhir melemah.

Pergerakan pada hari Selasa ini kurang lebih masih berkisar di dalam rentang konsolidasi indeks yaitu antara 4,250 hingga 4,350. Pasar hingga saat ini masih menantikan hasil perundingan anggaran negara Amerika antara pihak Obama dengan Demokrat dan pihak Kongres yang didominasi oleh partai Republik.

Saham Wismilak Inti Makmur (WIIM) yang memulai debutnya di bursa pada hari ini ditutup melesat 23.08% menjadi Rp800 setelah sebelumnya sempat mencetak level tertinggi di Rp970.

Perkembangan terakhir dari perundingan anggaran mengindikasikan bahwa kubu Obama menurunkan permintaan pendapatan pajaknya sebesar $200 miliar dan menawarkan kenaikan pajak untuk kisaran wajib pajak dengan pendapatan sebesar $400 ribu per tahun, naik dari $250 ribu yang diminta sebelumnya. Perubahan ini akan berdampak pada kenaikan pendapatan dari pajak senilai $1.2 triliun dalam 10 tahun ke depan dan pemangkasan pengeluaran negara senilai $1.22 triliun. Sebagai gantinya, Obama menginginkan kenaikan batas atas utang luar negeri Amerika untuk dua tahun ke depan dan bersedia menerima patokan baru dalam pengukuran inflasi untuk mengurangi kenaikan pada pengeluaran tunjangan social. Saat ini, kubu Obama tengah menantikan tanggapan dari pihak Republik sehubungan dengan perubahan proposal dari Obama.

Optimisme mewarnai awal perdagangan saham di Eropa dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing menguat 0.37% dan 0.49%.

Menjelang sesi perdagangan hari Rabu, indeks diperkirakan kembali bergantung pada kinerja saham-saham di Eropa dan Amerika malam nanti. Namun, hingga perundingan anggaran berhasil mencapai kesepakatan akhir diperkirakan indeks akan tetap bergerak dalam kisaran 4,250 hingga 4,350.


Senin, 17 Desember 2012

Morning Dew - 18 December 2012

Market Preview


Indeks saham di Eropa berakhir flat dengan indeks FTSE ditutup melemah 0.16% dan indeks DAX 30 ditutup menguat 0.11%. Sementara itu, di akhir sesi perdagangan New York indeks DJIA, S&P dan NASDAQ serentak ditutup menguat masing-masing 0.76%, 1.19% dan 1.32%. Optimisme dan pesimisme seputar perundingan anggaran belanja Amerika tetap bergantian menjadi katalis utama pada sesi perdagangan global.

Perundingan anggaran Amerika hingga saat ini masih belum mencapai kesepakatan antara pihak presiden Barack Obama dan Kongres. Dikhawatirkan apabila pekan ini masih belum dicapai kesepakatan, maka waktu yang diperlukan untuk mengajukan undang-undang ini melewati Kongres tidak akan memadai. Akibatnya, tarif pajak untuk semua tingkat pendapatan akan mengalami kenaikan bersamaan dengan kenaikan berbagai macam pajak, termasuk pajak atas capital gains yang berpotensi mengurangi daya tarik perdagangan saham.

Perkembangan terakhir seputar perundingan anggaran adalah ditolaknya tawaran dari John Boehner oleh Obama mengenai kenaikan tarif pajak bagi rumahtangga dengan pendapatan di atas $1 juta per tahun. Di sisi Obama diinginkan batas pendapatan ini berada di $250,000 per tahunnya. Diperkirakan keduanya akan dapat berkompromi pada angka $500,000. Boehner juga mengajukan $1 triliun tambahan yang didapat dari pendapatan pajak baru, jumlah yang mendekati angka yang diinginkan partai Demokrat yaitu $1.4 triliun, namun hal ini dianggap sebagai kemajuan pesat mengingat selisih sebelumnya jauh lebih besar. Apabila dari sisi Kongres tidak ada keberatan dari pihak partai Republik, pada Rabu esok kesepakatan dapat tercapai dan pekan mendatang Kongres dapat melakukan voting atas hal ini.

Meskipun demikian, di sisi Obama pun masih ada potensi penolakan dari kalangan partai Demokrat, terutama apabila Obama menyetujui proposal dari Boehner mengenai perubahan peningkatan penentuan biaya hidup untuk tunjangan sosial yang diukur berdasarkan inflasi, dimana hal ini nantinya diperkirakan akan menghasilkan penghematan sebesar $200 miliar dalam waktu 10 tahun. Masalah batas atas utang Amerika juga merupakan poin yang harus diperjuangkan oleh Obama dimana Boehner menginginkan tiap dolar kenaikan ambang batas atas utang Amerika disertai dengan satu dolar yang dipangkas dari pengeluaran pemerintah. Keinginan partai Republik untuk melakukan pemotongan pada berbagai program pemerintah juga akan sulit dipenuhi terutama apabila program tersebut adalah program asuransi kesehatan Medicare untuk kalangan berusia lanjut yang populer di kalangan para Demokrat.

Data ekonomi yang dirilis di sesi perdagangan Amerika pada Senin malam menunjukkan terjadinya penurunan pada aktivitas manufaktur di daerah New York. Data yang dirilis untuk periode bulan Desember ini menunjukkan penurunan dari minus 5.2 di bulan November menjadi minus 8.1, lebih buruk dari prediksi para analis yang sebelumnya memperkirakan indeks ini membaik menjadi minus 1. Angka indeks di bawah 0 menunjukkan terjadinya kontraksi, sementara di atas nol mengindikasikan terjadinya ekspansi. Daerah yang dicakup oleh survey ini meliputi New York, New Jersey bagian utara dan Connecticut bagian selatan.

Data lain yang dirilis pada hari Senin adalah neraca perdagangan zona euro untuk bulan Oktober yang dilaporkan mengalami kenaikan dari surplus 9.5 miliar euro menjadi 10.2 miliar euro. Meskipun membaik, namun angka ini masih berada di bawah ekspektasi pasar yang berada di 11 miliar euro.

Menjelang sesi perdagangan hari Selasa, data-data ekonomi yang akan dirilis didominasi oleh data ekonomi dari Inggris yang antara lain meliputi indeks harga produsen dan konsumen untuk periode bulan November dan juga data indeks penjualan ritel untuk periode bulan November. Baik CPI maupun PPI untuk periode November diperkirakan akan mengalami kenaikan tipis sementara untuk indeks penjualan ritel juga diperkirakan akan cenderung stabil yaitu tetap mengalami kenaikan sebesar 3.2% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Positifnya kinerja indeks saham Amerika diperkirakan bakal menjadi katalis positif bagi perdagangan Jakarta Composite Index (JCI) pada hari Selasa ini. Namun, kecuali ada kesepakatan akhir antara Obama dan Kongres, rentang konsolidasi antara 4,250 hingga 4,350 diperkirakan akan tetap bertahan. Dalam jangka pendek indeks diprediksi bergerak antara 4,300-4,350.


Click here to download the full update (PDF)

After-hours - 17 Desember 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) mengawali pekan ini dengan mencatatkan kenaikan tipis sebesar 6.99 poin atau 0.16% saat ditutup di 4,315.86. Indeks sempat menguat hingga 4,326.06 namun sempat pula melemah hingga 4,294.38. Posisi dua indeks acuan utama lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat masing-masing 0.23% dan 0.26% sementara indeks Hang Seng dan KOSPI ditutup melemah 0.41% dan 0.6%. Indeks Nikkei sebaliknya ditutup menguat 0.94% setelah kemenangan telak partai democrat liberal di Jepang memicu ekspektasi pasar terhadap dikeluarkannya stimulus fiskal oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh Shinzo Abe.

Sebanyak 123 saham ditutup menguat dengan 145 saham lainnya berakhir melemah, sementara 90 saham ditutup stagnan. Posisi transaksi asing juga berakhir dengan net buy senilai Rp66.29 miliar.

Empat dari sepuluh sektor yang ada berakhir melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor barang konsumsi (-0.76%) diikuti oleh sektor pertanian (-0.63%) dan sektor perdagangan (-0.59%). Sektor aneka industri sebaliknya mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 1.32%, diikuti oleh sektor pertambangan dan infrastruktur yang masing-masing berakhir menguat 0.69%.

Di antara sembilan saham yang terekomendasi, ESSA (+0.84%), INDS (+1.25%), MDLN (+1.96%), dan ISAT (+0.79%) berakhir menguat sementara CPIN ditutup stagnan. Di sisi lainnya, ASGR (-0.72%), SSIA (-1.79%), BBNI (-0.69%) dan PGAS (-0.55%) berakhir melemah.

Pergerakan JCI pada hari ini masih berkisar antara 4,250-4,350 yang merupakan rentang konsolidasi indeks. Kisaran ini diprediksi akan bertahan hingga antara kubu presiden Barack Obama dan Kongres mampu mencapai kesepakatan anggaran belanja Amerika untuk 2013.

Hingga pertengahan sesi perdagangan di Eropa, indeks FTSE dan DAX untuk sementara masih dalam kondisi tertekan. Indeks FTSE melemah 0.58% sedangkan indeks DAX melemah 0.22%. Kebuntuan dalam perundingan anggaran belanja Amerika disebut-sebut sebagai penyebab lemahnya sentimen pada awal pekan ini di Eropa. Kondisi yang serupa diperkirakan akan melanda sesi perdagangan di Amerika meskipun penurunan yang mungkin terjadi diprediksi tidak akan signifikan.

Bagi JCI, pergerakan hari Selasa besok diperkirakan masih akan berada dalam rentang yang sama yaitu antara 4,250 hingga 4,350.


Minggu, 16 Desember 2012

Morning Dew - 17 December 2012

Market Preview

Bursa saham di Eropa dan Amerika cenderung ditutup melemah pada sesi perdagangan hari Jumat seiring dengan masih belum tercapainya kesepakatan anggaran antara pihak Obama dan partai Demokrat dengan pihak Kongres yang didominasi oleh partai Republik. Tanpa adanya kesepakatan di antara kedua pihak ini, perekonomian Amerika terancam terjerumus ke dalam jurang fiskal pada pergantian tahun mendatang dimana lebih dari $600 miliar nilai anggaran dalam bentuk kenaikan pajak dan pemotongan pengeluaran pemerintah akan terpicu secara otomatis sehingga dikhawatirkan hal ini akan berdampak negatif pada perekonomian Amerika di tahun 2013 mendatang.

Di Eropa, indeks FTSE 100 dan DAX berakhir mixed dengan indeks FTSE ditutup melemah 0.13% dan indeks DAX berakhir dengan kenaikan sebesar 0.19%. Bagi Eropa sendiri, isu lain yang membebani sentimen pasar selain masalah anggaran belanja Amerika adalah krisis kepemimpinan di Italia. Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, PM Mario Monti berencana untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri Italia. Disebutkan bahwa tidak adanya dukungan dari partai PDL yang merupakan partai mantan PM Silvio Berlusconi. Di dalam partai PDL ini pun terdapat perpecahan dimana Franco Frattini yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dari kabinet Berlusconi memberikan dukungannya pada Mario Monti.

Di sisi data ekonomi, beberapa data ekonomi yang dirilis hari Jumat antara lain indeks PMI untuk sektor manufaktur China dari HSBC untuk periode bulan Desember dimana dilaporkan terjadi peningkatan indeks dari 50.5 menjadi 50.9, sedikit lebih baik dari ekspektasi para analis yang memperkirakan indeks ini mengalami peningkatan menjadi 50.8. Sementara itu data PMI yang dirilis di Eropa menunjukkan indeks PMI untuk sektor manufaktur di Perancis menunjukkan peningkatan dari 44.5 menjadi 44.6,sedangkan di sektor jasa indeks ini juga membaik dari 45.8 menjadi 46.0. Di Jerman, PMI untuk sektor manufaktur mengalami penurunan dari 46.8 menjadi 46.3 sedangkan untuk sektor jasa mengalami peningkatan dari 49.7 menjadi 52.1. Secara keseluruhan, indeks PMI untuk sektor manufaktur zona euro membaik dari 46.2 menjadi 46.3 sedangkan untuk sektor jasa juga terjadi peningkatan dari 46.7 menjadi 47.8 dan untuk kedua sektor ini indeks gabungan PMI menunjukkan peningkatan dari 46.5 menjadi 47.3.

Indeks harga konsumen juga dirilis di zona euro dan Amerika. Di zona euro, inflasi di bulan November dilaporkan meningkat 2.2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini sama dengan kenaikan yang terjadi pada bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi para analis. Di luar harga-harga makanan dan bahan bakar, inflasi di zona euro dilaporkan melambat dari 1.5% menjadi 1.4%. Sementara itu, di Amerika, indeks harga konsumen mengalami kenaikan sebesar 1.8%, lebih lambat dari 2.2% yang terjadi pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini sedikit di bawah ekspektasi para analis yaitu 1.9%. Di luar harga-harga bahan bakar dan makanan, CPI dilaporkan melambat dari 2% menjadi 1.9%.

Produksi industrial di Amerika juga dilaporkan membaik yaitu dari yang sebelumnya turun 0.7% di bulan Oktober menjadi naik 1.1% di bulan November. Kenaikan ini juga disertai oleh meningkatnya utlisasi kapasitas yaitu dari 77.7% menjadi 78.4%.

Menjelang dibukanya sesi perdagangan hari Senin, Jakarta Composite Index (JCI) diprediksi akan kembali cenderung stabil. Rentang pergerakan harga diperkirakan bertahan dalam dua lapis sebagaimana halnya yang terjadi sepanjang pekan terakhir: 4,250-4,300 dan 4,300-4,350. Selama isu jurang fiskal belum dapat terselesaikan akan terus menjadi katalis negatif atau penghambat bagi indeks untuk melaju hingga level 4,400. 

Click here to download the full update (PDF)

Jumat, 14 Desember 2012

After-hours - 14 Desember 2012

Market Review


Sesi perdagangan pada hari Jumat ditutup dengan Jakarta Composite Index melemah 11.33 poin atau 0.26% di 4308.86, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir melemah sebesar 0.38% dan 0.37%. Di bursa regional, indeks Nikkei dan KOSPI ditutup melemah 0.05% dan 0.39% sedangkan indeks Hang Seng berhasil menguat sebesar 0.71%.

Sektor barang konsumsi yang sebelumnya beberapa kali mengalami penurunan berhasil ditutup menguat 2.31%, diikuti oleh sektor manufaktur yang ditutup naik 1.07%. Sektor properti dan industri dasar juga berhasil menguat yaitu masing-masing sebesar 0.32% dan 0.38%. Sebaliknya, sektor infrastruktur ditutup melemah 1.72%, diikuti oleh sektor pertanian (-1.18%) dan pertambangan (-1.03%).

Sebanyak 108 saham ditutup menguat, sedangkan 137 saham lainnya berakhir melemah dan 111 saham ditutup stagnan. Posisi transaksi asing pada hari Jumat ini ditutup pada net sell senilai Rp14.07 miliar.

Di antara sembilan saham yang terekomendasi, ESSA, ASGR, MDLN, ISAT, PGAS dan CPIN berakhir melemah, sedangkan INDS dan BBNI berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0.63% dan 1.4%. SSIA pada akhir sesi ditutup stagnan, tidak berubah dibandingkan harga penutupan hari Kamis kemarin.

Pergerakan JCI pada sesi Jumat juga masih berada dalam rentang konsolidasinya yaitu antara 4,250 hingga 4,350 dengan kisaran jangka pendeknya yaitu 4,280-4,320. Meskipun ditutup melemah, namun posisi JCI masih berada dalam fase konsolidasi dan masih terbuka peluang untuk menguji resistancenya di area 4,400.

Fokus pasar pada hari Jumat ini masih cenderung tertuju pada isu jurang fiskal Amerika yang hingga saat ini masih belum menemui titik temu. Namun, diperkirakan hal ini akan terselesaikan sebelum batas waktu terakhir yaitu pada saat pergantian tahun mendatang.

Pergerakan pekan mendatang diprediksi masih akan cenderung serupa dengan apa yang telah terjadi pada sepanjang pekan ini, yaitu masih dalam fase konsolidasi yang lebar antara 4,250-4,350. Support paling krusial bagi indeks berada di 4,242 dimana apabila support ini gagal bertahan dapat menekan indeks lebih lanjut hingga mendekati 4,200 atau bahkan melewatinya.

Menjelang sesi perdagangan di New York, bursa Eropa cenderung bergerak mixed dengan indeks FTSE untuk sementara melemah tipis 0.01% dan indeks DAX menguat 0.27%. Data ekonomi dari China yang dirilis pada hari ini membantu menopang sentimen para investor. Berdasarkan prakiraan HSBC/Markit, indeks PMI China untuk sektor manufaktur China membaik dari 50.5 menjadi 50.9 di bulan Desember. Konsensus pasar sebelumnya berada di 50.8. Walaupun indeks saham di Amerika juga diprediksi akan mengalami rebound setelah melemah pada hari Kamis, rebound yang mungkin terjadi diprediksi tidak akan terlalu signifikan.


Kamis, 13 Desember 2012

Morning Dew - 14 December 2012

Market Preview

Sesi perdagangan pada hari Kamis berakhir dengan melemahnya Jakarta Composite Index (JCI) sebesar 17.34 poin atau 0.4% hingga ditutup di 4,320.19. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah masing-masing sebesar 0.54% dan 0.63%. Sebanyak 111 saham ditutup menguat, sedangkan 154 saham lainnya berakhir melemah. Sisanya, sebanyak 102 saham ditutup stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan harga penutupan hari Rabu kemarin.


Posisi transaksi asing ditutup dengan posisi net buy senilai Rp648.62 miliar dengan sektor barang konsumsi kembali terpukul 3.98%. Sektor manufaktur juga melemah cukup signifikan sebesar 1.2% diikuti oleh sektor pertanian (-0.53%) dan keuangan (-0.52%). Sementara itu, sektor pertambangan dan industri dasar mencatatkan kenaikan tajam masing-masing sebesar 1.9% dan 1.78%.

Diantara sembilan saham terekomendasi, CPIN mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 5.47% diikuti oleh SSIA (+4.67%) dan ISAT (+3.23%). Sebaliknya, INDS dan BBNI masing-masing melemah 0.63% dan 0.69%. ESSA dan MDLN ditutup stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan harga penutupan hari Rabu kemarin.

Pergerakan JCI pada hari Kamis masih berkisar dalam rentang konsolidasinya antara 4,300 hingga 4,350 dengan harga tertinggi yang sempat dicapai hingga 4,335.92 dan harga terendah di 4,299.72. Diperkirakan rentang ini akan terus bertahan hingga isu jurang fiskal Amerika dapat terselesaikan. Meskipun demikian, isu krisis kepemimpinan di Italia diprediksi akan menjadi katalis negatif hingga Italia mampu mendapatkan figur pengganti Mario Monti untuk bersaing dengan Silvio Berlusconi.

Di sisi korporasi, saham UNVR kembali terjungkal pada sesi perdagangan hari Kamis seiring dengan merebaknya kekhawatiran terhadap tingkat keuntungan perseroan setelah adanya kesepakatan untuk membayar biaya royalti kepada perusahaan induknya sebesar 5% ditambah dengan maksimal 3% dari pemulihan biaya aktual dibandingkan dengan biaya saat ini sebesar 3.5%. Menanggapi keputusan ini, CIMB Equity Research menurunkan outlook UNVR dari OUTPERFORM menjadi  UNDERPERFORM dan juga memangkas target harganya menjadi 20,000 rupiah dari 31,000 rupiah. Selain CIMB, JP Morgan menurunkan target harga UNVR dari 22,000 rupiah menjadi 20,000 rupiah dengan outlook tetap di UNDERWEIGHT; Credit Suisse juga memangkas target harga UNVR menjadi 15,725 rupiah dari 18,000 dengan peringkat UNDERPERFORM dipertahankan. Tergerusnya harga UNVR berdampak pada indeks JCI, terutama pada sektor barang konsumsi.

Dua calon emiten pada hari Kamis menggelar due diligence meeting dalam rangka penawaran saham perdana. Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. menawarkan saham perdananya pada kisaran harga Rp100-120. Sebanyak 4 miliar lembar saham baru akan dilepas oleh perseroan dimana hasil IPO ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi perseroan ditambah dengan pelunasan utang perseroan. Brent Securities dan Valbury Asia Securities merupakan dua underwriter yang ditunjuk oleh perseroan untuk aksi IPO ini.

Calon emiten lainnya adalah PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. yang merupakan pemilik RS Omni Pulomas dan Alam Sutera. Harga yang ditawarkan oleh Sarana Meditama adalah Rp375 hingga Rp425 per saham. Dengan 180 juta saham yang dilepas oleh perseroan, diperkirakan dana yang dapat terhimpun hanyalah sebesar Rp76.5 miliar. Separuh dari dana IPO tersebut rencananya akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang perseroan sedangkan sisanya akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi dan modal kerja.

Selanjutnya, bursa Eropa dan Amerika pada hari Kamis berakhir melemah dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing mengalami penurunan sebesar 0.27% dan 0.43% sedangkan indeks Dow Jones, S&P 500 dan NASDAQ ditutup melemah masing-masing 0.56%, 0.63% dan 0.72%.

Kebuntuan dalam negosiasi antara presiden Barack Obama dan pimpinan partai Republik di Kongres yaitu John Boehner menjadi pemicu terjadinya penurunan pada hari Kamis di bursa Eropa dan Amerika. Boehner disebutkan mengatakan bahwa Gedung Putih tidak serius dalam memangkas pengeluaran sedangkan dari sisi Obama sendiri disebutkan bahwa negosiasi masih dalam proses. Kedua pihak hari ini dijadwalkan akan bertemu kembali di Gedung Putih.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa penjualan ritel di Amerika mengalami kenaikan 0.3% di bulan November setelah pada bulan sebelumnya dilaporkan turun sebesar 0.3%. Sementara itu, klaim pengangguran sepanjang pekan lalu mengalami penurunan sebesar 29,000 menjadi 343,000 dibandingkan 369,000 yang sebelumnya diperkirakan para analis.

Hari Jumat ini perdagangan di bursa domestik diperkirakan cenderung melemah setelah memburuknya kinerja pada bursa Eropa dan Amerika semalam. Meskipun demikian, indeks diprediksi akan tetap bertahan atas support kuncinya di 4,242 dan bergerak antara 4,280-4,330. Kenaikan indeks diprediksi akan terbatas pada area resistance di sekitar 4,330 untuk hari terakhir pekan ini. 


Rabu, 12 Desember 2012

Morning Dew - 13 December 2012

Market Preview


Bursa saham di Eropa cenderung berakhir menguat pada sesi perdagangan hari Rabu sementara di Amerika, bursa saham ditutup mixed. Optimisme pasar yang sebelumnya muncul setelah Federal Reserve melalui pertemuan FOMCnya memutuskan untuk menambah jumlah pembelian aset per Januari tahun depan berangsur hilang setelah pasar kembali memusatkan perhatian mereka pada isu utama yang terdapat di pasar saat ini, yaitu isu jurang fiskal yang mengancam perekonomian Amerika.

Indeks FTSE 100 ditutup menguat 0.35% di 5,945.85 sedangkan indeks DAX berakhir di 7,614.79, naik 0.33%.Di Amerika, indeks Dow Jones dan NASDAQ berakhir melemah tipis yaitu masing-masing sebesar 0.02% dan 0.28% sementara sebaliknya indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.04%.

Pada awalnya, pernyataan pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke bahwa Federal Reserve memutuskan untuk menambah jumlah pembelian asetnya menjadi $45 miliar per bulannya mulai Januari 2013 disambut positif oleh pasar. Namun hal ini berangsur hilang setelah Bernanke mengatakan bahwa stimulus moneter saja tidak akan mampu mengimbangi efek dari terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal apabila tidak ada kesepakatan antara partai Demokrat dan Republik yang dapat diraih sebelum pergantian tahun nanti. Sehubungan dengan suku bunga, Federal Reserve mengatakan bahwa suku bunga akan tetap berada di tingkat yang rendah selama tingkat pengangguran tetap berada di atas 6.5% dan jika inlasi antara satu hingga dua tahun ke depan diperkirakan tidak lebih dari 2.5%.

Perundingan antara Obama dan partai Republik mengenai anggaran Amerika masih menemui kebuntuan. Perkembangan terakhir menyebutkan bahwa Obama telah menurunkan permintaannya menjadi $1.4 triliun dalam bentuk kenaikan pajak, dibandingkan dengan tuntutan sebelumnya yaitu $1.6 triliun. 

Sementara itu di Eropa, data produksi industri untuk zona euro dilaporkan melemah di bulan Oktober yaitu dari -2.3% menjadi -1.4%. Hasil ini lebih buruk  dari ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan tidak ada perubahan dalam output. Namun, penurunan output di Jerman dan Prancis tidak mampu diimbangi oleh kenaikan output industrial di Spanyol dan Portugal.

Ganjalan lainnya selain isu jurang fiskal adalah krisis kepemimpinan di Italia setelah PM Mario Monti mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini membuka jalan kembali bagi mantan PM Silvio Berlusconi yang dikhawatirkan dapat menggagalkan reformasi ekonomi di Italia apabila terpilih kembali sebagai PM.

Memasuki sesi perdagangan hari Kamis, Jakarta Composite Index diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran 4,300-4,350 dengan potensi penurunan lebih lanjut hingga 4,250 dan sebaliknya kenaikan lebih lanjut diprediksi dapat mendorong JCI hingga mencapai level resistance berikutnya di 4,400. Namun dengan masih belum adanya kesepakatan antara kubu Demokrat dan Republik potensi kenaikan untuk sementara ini masih sulit terwujud ditambah dengan krisis kepemimpinan di Italia yang masih membayangi sentimen investor.


After-hours - 12 Desember 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) mengakhiri sesi perdagangan hari Rabu dengan kenaikan sebesar 0.45% atau 19.61 poin dan ditutup di 4,337.53. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berhasil mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0.83% dan 0.89%. Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 0.59%, 0.8%, dan 0.55%.

Sektor aneka industri mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 3.43% diikuti oleh sektor pertanian (+2.83%) dan pertambangan (+2.4%). Sementara itu, sektor barang konsumsi mencatatkan penurunan tajam sebesar 3.31% diikuti oleh sektor properti (-0.73%) dan sektor manufaktur (-0.51%).

Sebanyak 127 saham berakhir menguat dan 130 saham ditutup melemah sementara 112 saham lainnya ditutup stagnan. Posisi asing pada hari Rabu ini berakhir dengan net buy senilai Rp116.68 miliar.

Di antara sembilan saham terekomendasi, MDLN (+1.96%), ISAT (+1.64%), BBNI (+0.7%) dan CPIN (+0.79%) mencatatkan kenaikan sedangkan ASGR (-1.42%), INDS (-1.84%), dan PGAS (-0.54%) ditutup melemah. ESSA dan SSIA mengakhiri sesi perdagangan hari Rabu stagnan di harga penutupan hari Selasa.

Fokus perhatian pasar saat ini masih tertuju pada dua isu utama yang cenderung negatif: jurang fiskal di Amerika dan pengunduran diri Mario Monti dari posisi PM Italia.

Isu lain yang juga mendapat perhatian pasar adalah pertemuan FOMC dimana pasar menantikan update proyeksi ekonomi Amerika dari Federal Reserve, terutama atas kondisi pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja Amerika.

Hingga hari Rabu ini masih belum ada titik temu dalam penetapan anggaran belanja Amerika antara presiden Obama dengan John Boehner dari Kongres yang didominasi oleh partai Republik. Namun, isu ini diperkirakan akan terselesaikan meskipun pada saat-saat menjelang akhir tahun ini.

Di Italia, potensi kembalinya Silvio Berlusconi akan menjadi katalis negatif bagi pasar setelah PM Mario Monti mengundurkan diri akibat tidak adanya dukungan politik dari partai Berlusconi. Krisis kepemimpinan di Italia ini dikhawatirkan dapat membahayakan proses reformasi ekonomi yang tengah dilaksanakan di Italia dan hal ini akan menjadi batu sandungan utama bagi pasar pada awal tahun 2013.

Kinerja bursa Eropa dan Amerika akan menjadi kunci bagi pergerakan bursa Asia pada hari Kamis besok. Sementara, indeks saham di Eropa bergerak dalam kisaran positif dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing menguat 0.23%.


Selasa, 11 Desember 2012

Morning Dew - 12 December 2012

Market Preview


Bursa saham di Eropa mengakhiri sesi perdagangan hari Selasa dengan mencatatkan kenaikan pada indeks DAX Jerman dan indeks FTSE Inggris yaitu masing-masing sebesar 0.78% dan 0.06% hingga kedua indeks utama Eropa ini ditutup di 7589.75 dan 5924.97.

Kenaikan indeks DAX ini dipicu oleh melonjaknya indeks ZEW yang merupakan indikator kepercayaan investor di Jerman. Indeks ZEW dilaporkan naik dari -15.7 di bulan November menjadi 6.9 di bulan Desember. Angka ini jauh melampaui ekspektasi para analis yang sebelumnya memperkirakan indeks ZEW hanya membaik menjadi -11.5. Sementara indeks ZEW yang mengukur situasi ekonomi terkini dilaporkan naik dari 5.4 menjadi 5.7 di bulan Desember. Presiden ZEW Wolfgang Franz dalam pernyataannya mengatakan bahwa perekonomian Jerman mungkin akan melambat pada tahun 2013, namun selama krisis di Eropa tidak memburuk, Jerman tidak akan sampai mengalami resesi.

Di Asia, data dari bank sentral China menunjukkan bahwa jumlah pinjaman baru yang disalurkan oleh sektor perbankan China mengalami penurunan dari 562.2 miliar yuan di bulan November tahun lalu menjadi 522.9 miliar yuan pada bulan November tahun ini. Angka ini berada di bawah konsensus para analis yang berada di 550 miliar yuan. M2 yang merupaka indikator supply uang dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 13.9% dari tahun lalu, lebih lambat dibandingkan ekspektasi para analis yang memperkirakan kenaikan sebesar 14.1%.

Di New York, indeks Dow Jones berhasil ditutup menguat 78.56 poin atau 0.6% di 13248.4. Indeks S&P 500 dan NASDAQ juga ditutup dengan kenaikan yaitu masing-masing sebesar 0.65% dan 1.18%. Kenaikan pada saham-saham di Amerika ini dipicu oleh data Jerman selain oleh adanya ekspektasi positif akan kemungkinan dicapainya kesepakatan antara presiden Barack Obama dengan pimpinan partai Republik yaitu John Boehner. Data ekonomi yang dirilis di Amerika justru mengecewakan.

Defisit neraca perdagangan Amerika dilaporkan membengkak di bulan Oktober menjadi $42.2 miliar dari $40.3 miliar yang dibukukan di bulan September. Meskipun demikian, angka ini masih lebih baik dibandingkan ekspektasi para analis yang sebelumnya memperkirakan defisit membengkak menjadi $42.7 miliar. Penurunan ekspor sebesar 3.6% masih belum mampu mengimbangi penurunan impor sebesar 2.1%. Sebagai catatan, perdagangan merupakan salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi Amerika yaitu sebesar 0.14%.

Pihak Federal Reserve juga akan melangsungkan pertemuan rutinnya selama dua hari pekan ini. Fed diperkirakan akan menambah jumlah pembelian asetnya menjadi $45 miliar, dibandingkan $40 miliar yang dilakukan saat ini. Sementara itu, tingkat suku bunga di Amerika diperkirakan akan tetap dipertahankan sedangkan Fed juga akan mengeluarkan proyeksi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja dan juga inflasi dan suku bunga.

Positifnya kinerja bursa saham Eropa dan Amerika diperkirakan akan membawa dampak positif bagi kinerja bursa regional. Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan aman menguat kembali hingga menguji batas atas rentang konsolidasinya di sekitar 4,350. Namun perlu diwaspadai pula kemungkinan terjadinya penurunan terutama karena pada dasarnya ganjalan utama pasar untuk melonjak adalah isu jurang fiskal yang menghantui outlook ekonomi Amerika. Support utama bagi indeks tetap di 4,242, dan juga support minor di area 4,270-4,280.


After-hours - 11 Desember 2012

Market Review

Sebanyak 129 saham berakhir menguat sementara 124 saham lainnya ditutup melemah dan 101 saham berakhir stagnan pada sesi perdagangan hari Selasa. Jakarta Composite Index (JCI) kembali berfluktuasi di sekitar 4,300 dengan level terendah yang dicapai hari Selasa ini di 4,290.29 sedangkan level tertinggi yang dicapai indeks hari ini adalah 4,325.55. Dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 0.67% dan 0.64%, sedangkan di tingkat regional indeks Nikkei berakhir melemah tipis 0.09% dan sebaliknya indeks Hang Seng dan KOSPI ditutup naik 0.21% dan 0.37%.


Posisi transaksi asing pada hari ini ditutup pada net sell senilai Rp120.06 miliar dengan hanya tiga sektor yang berakhir melemah: properti (-1.02%), infrastruktur (-0.67%) dan sektor industry dasar (-0.57%). Sektor pertambangan menjadi sektor terbaik hari ini dengan kenaikan sebesar 1.9%, disusul oleh sektor barang konsumsi sebesar 1.25% dan sektor perdagangan sebesar 0.62%.
Beradunya katalis positif dan negatif menjadikan pasar cenderung fluktuatif. Di satu sisi data-data ekonomi dari Amerika dan China serta Eropa cenderung mixed sementara di sisi lain berita seputar Italia dan Amerika cenderung menghambat laju indeks menuju 4,400.

Seperti diberitakan sebelumnya, pengunduran diri PM Italia Mario Monti dikhawatirkan akan menarik kembali Italia ke dalam situasi krisis kembali dengan potensi kembalinya Silvio Berlusconi ke panggung politik Italia. Di Amerika, negosiasi anggaran belanja Amerika masih belum menemukan titik temu sementara batas waktu yang tersisa hanya kurang dari satu bulan lagi.

Menjelang sesi perdagangan di Amerika, indeks FTSE dan DAX untuk sementara ini masih berfluktuasi di zona positif dengan masing-masing menguat 0.2% dan 0.46%.

Di antara sembilan saham terekomendasi, ASGR, INDS dan MDLN mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0.71%, 4.49% dan 2% sedangkan ISAT, SSIA, dan CPIN melemah masing-masing sebesar 0.81%, 3.6% dan 2.31%. ESSA, BBNI dan PGAS di sisi lain berakhir stagnan.

Data ekonomi yang akan dirilis malam ini di Amerika yaitu neraca perdagangan untuk periode bulan Oktober yang diprediksi akan mengalami kenaikan pada defisitnya menjadi $42.6 miliar dari $41.5 miliar yang dibukukan pada bulan September.

Pergerakan JCI pada hari Rabu esok diperkirakan masih akan cenderung tetap dalam rentang konsolidasinya yaitu antara 4,250-4,350. Apabila bursa Eropa dan Amerika berhasil mencatatkan kinerja positif pada sesi perdagangan hari Selasa ini, bursa regional diperkirakan juga akan mencatatkan kinerja positif pada Rabu besok.


Senin, 10 Desember 2012

Morning Dew - 11 December 2012

Market Preview

Bursa saham di Eropa cenderung berakhir menguat pada sesi perdagangan hari Senin dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing berakhir naik 0.12% & 0.17%. Seperti halnya bursa Eropa, bursa saham di Amerika juga cenderung mengakhiri sesi awal pekan ini dengan kenaikan tipis dimana indeks Dow Jones menguat 0.11%, indeks S&P 500 naik tipis 0.03%, disusul oleh indeks NASDAQ yang mencatatkan kenaikan sebesar 0.30%.


Data ekonomi China yaitu output industrial dan penjualan ritel yang dirilis hari Minggu berhasil mengimbangi melemahnya sentimen pasar yang terpukul oleh rencana pengunduran diri PM Italia Mario Monti. Monti yang menggantikan Silvio Berlusconi menjabat sebagai PM Italia hingga dilangsungkannya pemilu di Italia. Monti menyebut tidak adanya dukungan terhadap dirinya sebagai alasan pengunduran dirinya. Berlusconi yang mengkritisi program pemerintahan Monti diperkirakan akan berupaya untuk kembali memimpin Italia dan hal ini dikhawatirkan bakal menggagalkan program reformasi ekonomi di Italia yang berpotensi buruk terhadap upaya pengendalian utang negara ini.

Kekhawatiran pasar akan ketidakpastian politik dan ekonomi di Italia setidaknya terimbangi oleh data ekonomi yang dirilis di China. Produksi industrial di China dilaporkan menanjak sebesar 10.1% di bulan November dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini berhasil melewati ekspektasi pasar yaitu 9.8%. Data lainnya dari China adalah penjualan ritel yang dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 14.9%. Meskipun demikian, tidak semua data ekonomi China berdampak positif. Neraca perdagangan China yang pada bulan Oktober lalu dilaporkan berada di level $31.99 miliar mengalami penyusutan hingga menjadi $19.63 miliar pada bulan November. Stagnannya impor tidak mampu diimbangi oleh perlambatan tajam pada ekspor yang meningkat 2.9%, jauh di bawah kenaikan ekspor yang terjadi pada bulan sebelumnya yaitu 11.6%.

Di Eropa, data neraca perdagangan Jerman juga dirilis. Seperti halnya di China, Jerman juga mengalami penyusutan surplus pada neraca perdagangannya. Per Oktober jumlah surplus neraca perdagangan dilaporkan turun dari €16.9 miliar menjadi €15.8 miliar setelah impor meningkat 2.5%, jauh dari kenaikan ekspor yang hanya mengalami peningkatan sebesar 0.3%.

Hari Selasa ini di Amerika akan dirilis data neraca perdagangan yang diperkirakan memburuk dari defisit senilai $41.5 miliar menjadi $42.6 miliar. Jerman juga akan merilis indeks ZEW yang merupakan barometer sentimen iklim usaha di Jerman. Indeks ZEW untuk situasi terkini periode Desember diperkirakan naik tipis dari 5.4 menjadi 6.0 sementara indek ZEW untuk sentimen ekonomi pada bulan Desember diperkirakan membaik dari -15.7 menjadi -11.5.

Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan kembali bergerak dalam rentang yang relatif sama dengan hari Senin dengan bias positif. Pasar diperkirakan akan tetap memusatkan perhatiannya pada isu jurang fiskal di Amerika selain pada ketidakpastian politik dan ekonomi di Italia paska rencana pengunduran diri Mario Monti.