DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Sabtu, 30 Maret 2013

Morning Dew - 1 April 2013

Global Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) sempat terkoreksi hingga mencapai level terendah di 4,721.316 pada bulan Maret sebelum mengalami rebound dan mencetak angka all-time high terbaru di 4,940.99. Koreksi yang cukup tajam ini dipicu oleh isu bailout di Cyprus yang saat itu tengah menjadi pusat perhatian para investor. Pulihnya sentimen pasar global paska tercapainya kesepakatan antara Cyprus dengan para kreditur Eropa yaitu Uni Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa juga berimbas positif bagi para pelaku pasar domestik.


Dua indeks utama dalam negeri yaitu LQ-45 dan IDX30 juga berhasil menguat yaitu masing-masing sebesar 1.47% dan 1.4%, sedangkan sektor terbaik sepanjang bulan Maret adalah sektor properti yang menguat hingga 10.29%, diikuti oleh sektor perdagangan yang menanjak 7.8% dan sektor industri dasar yang naik 5.78%.

Sebaliknya, sektor yang mengalami kinerja terburuk dalam bulan Maret adalah sektor pertambangan yang mengalami penurunan sebesar 7.47% diikuti oleh sektor pertanian yang turun 0.75%.

Sementara itu, pada sesi perdagangan hari Kamis kemarin sebanyak 140 saham ditutup menguat dan 147 saham berakhir melemah dengan 110 lainnya ditutup stagnan.

Update Rekomendasi

Di antara saham-saham yang terekomendasi, selama Maret tercatat MDLN dan PGAS berakhir positif dengan masing-masing mendapatkan gains sebesar 74.07% dan 15.38% sedangkan INDS tereliminasi pada pekan terakhir setelah mencapai level stopnya di 4,200 dengan gains sebesar 2.44%.

Dua saham terekomendasi baru dalam bulan Maret adalah KPIG dan MPPA. KPIG mencapai entry pointnya di 1470 sedangkan MPPA mendapatkan entry pointnya di 1800. Tiga rekomendasi lain yang masih belum mencapai entry pointnya adalah PNBN (780), ACES (760) dan KLBF (1160).

Posisi terbaik di antara saham-saham terekomendasi saat ini ditempati oleh PTPP (+41.18%), disusul oleh BBNI (+37.41%) dan TELE (+14.06%).

Market Preview

Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan level all-time high terbaru di 4,940.986 pada bulan Maret, dan hal ini membuka potensi kenaikan lebih lanjut hingga menuju level psikologis di 5,000. Di atas level ini resistance berikutnya akan berada di 5,143.

Sebaliknya, di sisi support, posisi JCI akan ditopang oleh support-support yang berada di 4,889.14, 4,857.07, 4,831.15, 4,805.23, dan 4,773.16.

Di sisi fundamental dan makroekonomi, sejauh ini tidak ada katalis negatif yang mengancam dari Eropa, namun data nonfarm payrolls Amerika yang akan dirilis Jumat mendatang akan menjadi data ekonomi utama yang akan menjadi fokus perhatian pasar.

Nonfarm payrolls untuk periode Maret diperkirakan berada di 190 ribu, turun dari 236 ribu yang tercatat pada bulan Februari lalu.  Sementara itu, bersamaan dengan dirilisnya angka nonfarm payrolls, tingkat pengangguran di Amerika untuk bulan Maret diprediksi berada di angka 7.7%, tidak berubah dari angka bulan sebelumnya.


Rabu, 27 Maret 2013

Morning Dew - 28 March 2013

Global Market Review


Bursa domestik dan regional pada hari Rabu berhasil mencatatkan kenaikan setelah kerisauan pasar terhadap isu bailout Cyprus sempat mereda dan juga setelah data durable goods order di Amerika berhasil melampaui ekspektasi para analis. Namun memasuki perdagangan di bursa Eropa dan Amerika para investor kembali melakukan aksi profit taking, terutama setelah data pending home sales Amerika yang dirilis pada Rabu malam menunjukkan penurunan pada indeks pending home sales sebesar 0.4% menjadi 104.8. Sebelumnya di bulan Januari indeks ini mencatatkan kenaikan sebesar 3.8%.

Sebanyak 212 saham berhasil ditutup menguat pada hari Rabu dan sebaliknya 75 ditutup melemah. Sebanyak 117 lainnya berakhir stagnan. Posisi asing pada akhir perdagangan hari Rabu berada di net buy senilai Rp624.15 miliar.

Jakarta Composite Index (JCI) ditutup naik 1.77% menjadi 4,928.10 atau naik 85.58 poin, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX 30 berhasil mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1.9% dan 1.95%. Di Jepang, indeks Nikkei ditutup naik 0.18%, sedangkan di Hong Kong dan Korea indeks Hang Seng dan KOSPI menanjak 0.69% dan 0.49%.

Sektor keuangan dan aneka industri mendominasi kenaikan yang terjadi pada hari Rabu kemarin. Sektor keuangan melesat 2.47% diikuti oleh sektor aneka industri yang menanjak 2.24%. Sektor barang konsumsi berada di peringkat ketiga terbaik dengan kenaikan 1.99%. Sebaliknya, sektor infrastruktur mengalami underperform dengan kenaikan 0.75%, terkecil dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Di antara saham-saham terekomendasi kenaikan terbesar dibukukan oleh PTPP yang ditutup di 1,230, naik 7.89%. BBNI melesat 3.63% hingga mencapai target selanjutnya di 5100, diikuti oleh TELE yang naik 1.37% menjadi 740. AISA dan KPIG masing-masing menguat 0.78% dan 0.65% sedangkan INDS dan IMAS berakhir stagnan. MPPA, KLBF, PNBN dan ACES masih belum berhasil mencapai entry point masing-masing.

Market Preview

Kenaikan indeks hingga mencapai level all-time high yang baru di 4,928.10 membuka jalan kembali untuk mencapai level psikologis di 5,000. Meskipun demikian, tersendatnya kenaikan yang terjadi pada indeks Dow Jones semalam mengindikasikan bahwa indeks rentan terkena koreksi pada sesi perdagangan hari Kamis yang merupakan sesi terakhir pekan ini.

Support bagi indeks diperkirakan berada di sekitar 4,900, diikuti oleh 4,879 dan 4,849; sementara resistance berikutnya bagi indeks berada di 4,968.59 diikuti oleh level psikologis di 5,000 dan 5,075.

Risiko terjadinya profit-taking akan menjadi katalis negatif utama bagi JCI pada hari Kamis ini. Hari Jumat bursa akan ditutup untuk peringatan hari libur nasional.


Selasa, 26 Maret 2013

Morning Dew - 27 March 2013

Global Market Review


Tercapainya kesepakatan pemberian dana bailout untuk Cyprus menjadi katalis utama kenaikan bursa saham global pada hari Selasa. Data ekonomi Amerika juga berperan dalam mengangkat sentimen investor terutama pada sesi perdagangan di New York semalam.

Di bursa domestik, Jakarta Composite Index mencatatkan kenaikan sebesar 0.89% atau 42.86 poin dengan ditutup di 4,842.52 sementara indeks LQ-45 dan IDX 30 juga berakhir menguat masing-masing sebesar 1.09% dan 1.11%. Bursa regional juga menguat selain indeks Nikkei yang terkoreksi 0.6%. Indeks Hang Seng dan KOSPI berakhir menguat 0.27% dan 0.3%.

Di Eropa, indeks FTSE dan DAX membukukan kenaikan masing-masing sebesar 0.33% dan 0.11% sementara data ekonomi menjadi pemicu membaiknya sentimen para investor yang membawa indeks Dow dan S&P menguat masing-masing 0.77% dan 0.78%. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi berakhir naik 0.53%.

Secara sektoral, seluruh sektor di bursa domestik berakhir menguat dengan dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 1.99%, disusul oleh sektor infrastruktur yang menguat 1.79% dan sektor pertambangan yang mengalami rebound sebesar 1.3%. Sektor barang konsumsi mencatatkan kenaikan terkecil yaitu 0.25%.

Sebanyak 182 saham ditutup menguat, 102 saham  berakhir melemah dan 109 lainnya berakhir stagnan pada sesi perdagangan Selasa. Posisi asing kembali mencatatkan net buy senilai Rp477.48 miliar.

Di antara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dialami oleh BBNI yang ditutup di 4,825, naik 3.76%. Sementara itu AISA naik 2.38%, INDS dan IMAS berakhir naik 0.56% dan 0.9% sedangkan PTPP dan KPIG menanjak 1.79% dan 0.66%. TELE menjadi satu-satunya yang stagnan di 730 dan ACES, MPPA,KLBF dan PNBN yang masuk dalam daftar rekomendasi masih belum berhasil mencapai level entrynya.

Data ekonomi yang dirilis semalam di sesi perdagangan New York menunjukkan bahwa tingkat pemesanan durable goods di Amerika meningkat sebesar 5.7% di bulan Februari setelah sebelumnya mengalami penurunan 3.8%. Hasil ini juga berhasil melampaui ekspektasi dimana sebelumnya diprediksi tingkat pemesanan mengalami kenaikan 3.9%. Di luar barang-barang kategori transportasi, tingkat pemesanan justru mengalami penurunan sebesar 0.5% lebih buruk dari ekspektasi kenaikan sebesar 0.5%. Di periode sebelumnya dilaporkan terjadi kenaikan 2.9%. Indeks harga perumahan yang dirilis oleh S&P/Case-Shiller juga dilaporkan mengalami kenaikan dari 145.95 menjadi 146.14, meskipun masih berada sedikit di bawah ekspektasi 146.17. Hasil yang kurang memuaskan juga terjadi pada data penjualan rumah baru periode bulan Februari yang dilaporkan mengalami penurunan sebesar 4.6% setelah di bulan Januari meningkat tajam sebesar 13.1%. Para analis sebelumnya memprediksikan tingkat penjualan rumah baru mengalami penurunan sebesar 3.9%. Kepercayaan konsumen juga dilaporkan menurun tajam di bulan Maret yaitu dari 68.0 menjadi 59.6. Ekspektasi pasar sebelumnya berada di angka 67.5.

Market Preview

Menanjaknya JCI pada hari Selasa masih belum mampu membawa indeks ditutup di atas level resistance kuat di 4,854-4,855 meskipun saat ini indeks berhasil kembali berada di atas kurva EMA 20 hari. Indeks sempat mencapai 4,861.76 namun gagal ditutup di atas 4,854-4,855. Setidaknya, indikator MACD mulai menunjukkan berbaliknya kurva MACD menuju ke arah positif setelah sebelumnya mengalami penurunan beruntun. Support utama berada di 4,721.32 disusul dengan 4,708.08, 4,643 dan 4,617. Resistance terdekat berada di 4,854-4,855 dan selanjutnya di 4,861 dan 4,904.48.


Senin, 25 Maret 2013

Morning Dew - 26 March 2013

Global Market Review


Bursa Asia berhasil mencatatkan kenaikan pada hari Senin setelah dikabarkan telah tercapai kesepakatan antara Cyprus dan Eropa sehubungan dengan rencana pencairan dana bailout untuk negara zona euro kelima yang mengajukan permintaan bailout untuk mengatasi krisis yang menghantamnya.

Di bursa domestik, Jakarta Composite Index (JCI) menguat 1.16% atau 54.74 poin saat ditutup di 4,777.90, sementara itu indeks LQ-45 dan IDX 30 juga berhasil ditutup menguat masing-masing sebesar 1.4% dan 1.25%. Sebanyak 192 saham berakhir menguat sementara 92 ditutup melemah dan 104 lainnya berakhir stagnan. Posisi asing sebaliknya mencapai net sell senilai Rp951.47 miliar.

Sektor barang konsumsi menjadi sektor terbaik pada hari Senin dengan kenaikan sebesar 2.45%. Sektor properti menyusul dengan kenaikan 2.25% dan sektor manufaktur mencatatkan kenaikan sebesar 1.98%. Sementara itu, sektor pertambangan kembali melemah yaitu sebesar 0.27% dan sektor perdagangan terkoreksi 0.39%.

Bursa regional juga berakhir menguat dengan indeks Nikkei dan Hang Seng masing-masing menanjak 1.69% dan 0.61% sementara indeks KOSPI ditutup naik 1.49%.  Kenaikan di bursa regional ini merupakan respon dari perkembangan seputar pemberian bailout Cyprus oleh Troika yang terdiri dari IMF, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Komisi Eropa (European Commission). Seperti dikabarkan sebelumnya, Cyprus dan Troika akhirnya mencapai kesepakatan dimana Cyprus akan mendapatkan paket bailout senilai 10 miliar euro namun dengan catatan sistem perbankan Cyprus akan mengalami perampingan dan dana nasabah di atas 100 ribu euro akan dikenakan pungutan untuk mengurangi beban utang Cyprus. Sebelumnya, parlemen Cyprus menolak pengenaan pungutan terhadap seluruh dana nasabah dalam jumlah berapapun sebagai cara untuk mengurangi beban utang Cyprus.

Memasuki sesi perdagangan di bursa Eropa dan Amerika, optimisme kesepakatan bailout ini berbalik menjadi negatif setelah dilaporkan bahwa menteri keuangan belanda Jeroen Dijsselbloem mengatakan bahwa paket bailout Cyprus dapat dipandang sebagai standar bagi penyelesaian masalah perbankan di zona euro. Pernyataan ini dipandang merisaukan karena berpotensi merugikan nasabah dengan adanya pungutan sebagai alat untuk mengurangi beban utang. Penurunan yang terjadi sebagai respon terhadap pernyataan ini belakangan diperjelas dengan Dijsselbloem menambahkan bahwa Cyprus adalah kasus spesifik dengan tantangan-tantangan yang berat 

Indeks Dow Jones yang sebelumnya terkoreksi setelah pernyataan awal Dijsselbloem mengalami rebound namun masih ditutup melemah 0.44% atau 64.28 poin di 14,447.75 pada akhir sesi perdagangan di New York. Indeks S&P dan NASDAQ juga ditutup melemah masing-masing 0.33% dan 0.3%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX mengakhiri sesi perdagangan awal pekan dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.22% dan 0.51%.

Di antara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh PTPP (+10.89%) yang ditutup di 1120, sementara AISA, KPIG dan INDS stagnan. TELE mencatatkan kenaikan 4.29%, IMAS dan BBNI masing-masing menguat 2.78% dan 2.76%. Beberapa rekomendasi lainnya masih belum berhasil mencapai entry levelnya yaitu PNBN, ACES, MPPA dan KLBF. Namun keempatnya masih berlaku untuk sesi perdagangan hari Selasa.

Market Preview

Walaupun JCI berhasil menguat pada awal pekan, namun posisi indeks masih belum berhasil melewati kembali kurva exponential moving average 20 hari yang berada di 4,790. Dengan demikian indeks masih berisiko melemah kembali dengan support terdekat berada di 4,721.32 disusul dengan 4,708.08, 4,643 dan 4,617. Resistance terdekat berada di kurva EMA 20 di 4,790 diikuti oleh 4,854-4,855.

Pasar diperkirakan masih akan merisaukan isu Eropa dimana dikhawatirkan paket bailout Cyprus nantinya akan dijadikan standar bagi paket-paket bailout berikutnya bagi negara-negara zona euro. Jika demikian, deposito para nasabah yang berjumlah besar akan lebih dirugikan karena akan terkena pungutan guna meringankan beban utang negara yang bersangkutan.



Minggu, 24 Maret 2013

Morning Dew - 25 March 2013

Global Market Review


Dalam sepekan kemarin Jakarta Composite Index terpangkas sekitar 2% atau 96.16 poin saat ditutup di 4,723.16 pada hari Jumat. Imbas negatif dari isu bailout Cyprus menjadi faktor utama melemahnya sentimen pasar global dalam sepekan. Pada hari Jumat indeks terkoreksi 1.66% sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing melemah 2.12% dan 2.05% dan ditutup di 798.86 dan 406.69.

Di bursa Amerika, indeks Dow Jones yang sempat terkoreksi hingga mencapai level terendah dalam sepekan di 14,382.09 berhasil menguat pada hari Jumat sebesar 0.63% dan indeks S&P 500 juga menguat 0.72%. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi berakhir menguat 0.7%. Kenaikan hari Jumat setidaknya mengurangi penurunan tajam dalam sepekan hingga menjadi 2.08 poin saja atau hampir stagnan.

Sektor pertambangan mengalami penurunan tajam dalam sepekan. Setelah sempat bangkit dari kinerja buruk di tahun 2012, sektor pertambangan kembali terpuruk pekan lalu hingga sebesar 8.93%. Industri dasar juga melemah hingga 3.62% diikuti oleh sektor agrikultur sebesar 2.81%.

Hanya sektor properti dan infrastruktur yang berhasil mencatatkan kenaikan yaitu masing-masing sebesar 1.78% dan 0.36%.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan sentimen bisnis di Jerman mengalami penurunan di bulan Maret. Indeks Ifo untuk iklim bisnis mengalami penurunan dari 107.4 menjadi 106.7 di bulan Maret, lebih rendah dari ekspektasi 107.8. Indeks untuk situasi bisnis terkini juga melemah dari 110.2 menjadi 109.9, juga lebih rendah dari ekspektasi yang berada di 110.5. Sementara itu indeks ekspektasi Ifo juga dilaporkan melemah dari 104.6 menjadi 103.6, di bawah ekspektasi 105.0. Memburuknya iklim bisnis di Jerman ini menambah deretan data Eropa yang dirilis di bawah ekspektasi.

Pada hari Kamis, indeks PMI untuk sektor manufaktur Prancis dilaporkan stagnan di 43.9 di bulan Maret, di bawah ekspektasi 44.2. Sektor jasa Prancis juga memburuk dengan indeks PMI turun dari 43.7 menjadi 41.9, di bawah ekspektasi 44.0. Di Jerman, sektor manufaktur mengalami kontraksi menjadi 48.9 setelah sebelumnya berada di 50.3. Sektor jasa Jerman juga mengalami perlambatan dari 54.7 menjadi 51.6. Kedua data ini berada di bawah ekspektasi. PMI zona euro untuk sektor manufaktur dan jasa juga dilaporkan melemah. Indeks sektor manufaktur turun dari 47.9 menjadi 46.6 setelah sebelumnya diprediksi naik ke 48.2, sedangkan sektor jasa memburuk dari 47.9 menjadi 46.5, di bawah ekspektasi kenaikan ke 48.2.

Setelah parlemen Cyprus menolak proposal Troika (Uni Eropa, European Central Bank dan IMF) sehubungan dengan pengenaan pungutan pada deposito para nasabah di Cyprus, para pembuat kebijakan di Cyprus akhirnya menyetujui diberlakukannya pengendalian modal atau capital control dan undang-undang untuk restrukturisasi perbankan untuk menghindarkan Cyprus dari keruntuhan sistem perbankan. Parlemen pada akhir pekan juga akan memutuskan pungutan seperti apakah yang akan dikenakan pada rekening nasabah yang jumlahnya melebihi 100 ribu euro sebagai alternatif pengenaan pungutan untuk semua rekening nasabah di sistem perbankan Cyprus. Perbankan di Cyprus selama ini ditutup untuk menghindarkan terjadinya rush pada sistem perbankan dan rencananya akan kembali beroperasi pada tanggal 26 Maret mendatang. Troika memberikan batas waktu hingga 25 Maret mendatang untuk Cyprus memberikan keputusan apakah mereka akan menerima proposal yang diajukan oleh Troika. 

Market Preview

Pekan mendatang isu bailout Cyprus kembali akan menjadi fokus perhatian pasar. Para investor akan mencermati bagaimana skema bailout yang akan diterapkan di Cyprus. Apabila tercapai kesepakatan dalam skema bailout ini maka sentimen pasar akan cenderung membaik, sementara jika sebaliknya yang terjadi maka dikhawatirkan Cyprus akan mengalami kebangkrutan dan keanggotaannya dalam euro akan terancam.

Data ekonomi yang akan dirilis di Amerika dalam sepekan mendatang meliputi pemesanan durable goods untuk bulan Februari dimana diperkirakan tingkat pesanan naik 3.9% setelah sebelumnya mengalami penurunan 4.9%. Di luar barang-barang transportasi, tingkat pemesanan diperkirakan melambat dari 2.3% menjadi 0.5%. Indeks kepercayaan konsumen untuk bulan Maret akan dirilis dengan ekspektasi penurunan tipis dari 69.6 menjadi 69, sementara tingkat penjualan rumah baru untuk bulan Februari diperkirakan mengalami penurunan 3.9% setelah pada bulan sebelumnya naik 15.6%.

Data pending home sales Amerika juga diperkirakan mengalami perlambatan dari 4.5% menjadi 0.7% di bulan Februari setelah sebelumnya mengalami kenaikan 4.5%. Data GDP Amerika akan dirilis pada hari Kamis dengan pertumbuhan pada triwulan keempat mencapai 0.5% sementara tingkat konsumsi pribadi diprediksi tumbuh 2.1%. Pada hari yang sama angka jobless claims untuk pekan yang berakhir 24 Maret diperkirakan naik dari 332 ribu menjadi 338 ribu.

Hari Jumat mendatang data pendapatan pribadi akan dirilis dengan prediksi kenaikan 0.9% setelah sebelumnya mengalami penurunan sebesar 3.6%. Pengeluaran pribadi juga diperkirakan mengalami akselerasi dari 0.2% menjadi 0.6% pada bulan Februari. Rangkaian data ekonomi pekan mendatang akan ditutup dengan indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan menunjukkan kenaikan dari 71.8 menjadi 72.9 di bulan Maret. 

Terpuruknya Jakarta Composite Index (JCI) hingga melewati supportnya di 4764 mengindikasikan potensi terjadinya penurunan lebih lanjut hingga target selanjutnya di 4,708.08, diikuti oleh 4,643 dan 4,617. Support sebelumnya yang berada di 4,757.35 akan menjadi resistance terdekat indeks pada awal pekan mendatang diikuti oleh 4,854-4,855.

Update Rekomendasi

Di antara saham-saham terekomendasi, dalam sepekan terakhir PTPP mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 9.78% diikuti oleh KPIG yang menguat 2.01% dan AISA yang menanjak 1.61%. Penurunan terbesar dialami oleh INDS (-4.26%), diikuti oleh BBNI (-3.21%) dan TELE (-1.41%). Sementara itu, MDLN berhasil mencapai targetnya di 940 dan rekomendasi ini diakhir dengan gains sebesar 74.07% (harga entry di 540).

PNBN dan ACES masih berada dalam daftar rekomendasi meskipun harga entry masing-masing belum tercapai. PNBN mengincar entry price di 780 sementara ACES di 760.

Dua rekomendasi baru yang ditambahkan adalah MPPA dan KLBF. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada halaman 3.


Kamis, 21 Maret 2013

Morning Dew - 22 March 2013

Global Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) kembali terkoreksi pada akhir sesi perdagangan hari Kamis dengan ditutup di 4,802.67, turun 28.83 poin atau 0.6%. Indeks sempat mencapai level tertinggi di 4,855.20 dan level terendah di 4,786.77. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX 30 masing-masing ditutup melemah 0.9% dan 0.91% dengan 177 saham berakhir di zona merah. Sebanyak 121 saham berakhir menguat dan 107 lainnya ditutup stagnan. Posisi transaksi asing juga mencapai net sell senilai Rp419.63 miliar.

Hanya sektor properti (+0.59%) dan sektor infrastruktur (+0.08%) yang berhasil menguat sedangkan sebaliknya sektor pertambangan terpuruk 2.48% diikuti oleh sektor aneka industri (-1.03%) dan sektor keuangan (-0.98%).

Di antara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh AISA (+3.15%), diikuti oleh KPIG (+1.99%) dan PTPP (+0.98%). Sebaliknya, TELE (-2.78%), INDS (-1.1%), BBNI (-1.04%) dan IMAS (-0.91%) berakhir melemah. Dua rekomendasi lainnya yaitu PNBN dan ACES masih belum berhasil mencapai angka entry yang direkomendasikan.

Bursa regional sempat terkena imbas positif dari data PMI China yang dirilis oleh HSBC dimana dilaporkan indeks PMI naik dari 50.4 menjadi 51.7 di bulan Maret. Katalis positif lainnya adalah komitmen Federal Reserve dalam mempertahankan pembelian assetnya sebagai program stimulus untuk membangkitkan kembali perekonomian Amerika. Namun, Bernanke juga mengingatkan bahwa pembelian ini nantinya akan diperlambat apabila pasar tenaga kerja di Amerika telah menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan selama beberapa bulan.

Katalis negatif sebaliknya tetap bersumber dari Eropa dimana European Central Bank (ECB) menetapkan hari Senin sebagai batas akhir bagi Cyprus untuk menyetujui proposal yang diajukan oleh ECB untuk mendapatkan bailout dari Eropa. Apabila proposal ini ditolak, ECB, IMF dan EU akan menghentikan aliran bantuan bagi Cyprus. Sebelumnya, parlemen Cyprus telah menolak proposal ini karena dianggap membebani nasabah melalui dikenakannya pajak pada deposito para nasabah di Cyprus guna meringankan beban utang yang harus ditanggung oleh Cyprus. Hal ini juga dipandang sebagai preseden buruk oleh para pelaku pasar terutama apabila nantinya diterapkan bagi negara-negara lain di zona euro guna mendapatkan dana bailout apabila diperlukan.

Walaupun data ekonomi yang dirilis di sesi perdagangan Amerika mengindikasikan adanya perbaikan di sektor properti Amerika, situasi di Eropa cenderung lebih mendominasi sebagai katalis negatif. Angka new home sales di bulan Februari dilaporkan meningkat 0.8% menjadi 4.98 juta pada tingkat yang disetahunkan. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak November 2009. Sementara itu, angka jobless claims naik 2 ribu menjadi 336 ribu dalam sepekan yang berakhir 16 Maret. Leading indicator yang dirilis oleh Conference Board yang mengindikasikan gambaran kondisi ekonomi untuk 6 bulan ke depan dilaporkan naik 0.5% untuk kedua kalinya berturut-turut di bulan Februari.

Di bursa Amerika, indeks Dow Jones ditutup melemah 0.62% sedangkan indeks NASDAQ dan S&P 500 terkoreksi masing-masing 0.97% dan 0.83%. Indeks FTSE dan DAX di Eropa juga terpuruk masing-masing 0.69% dan 0.87%.

Market Preview

Melemahnya saham-saham di Eropa dan Amerika akibat sentimen negatif dari Cyprus kembali akan mendominasi sentimen pasar domestik pada hari Jumat ini. Setelah terkoreksi hingga mencapai 4,786.77 pada hari Kamis, JCI diperkirakan akan menguji supportnya di 4,757.35 hingga support selanjutnya di 4,707. Resistance berada di 4,854-4,855.


Rabu, 20 Maret 2013

Morning Dew - 21 March 2013

Global Market Review


Bursa saham domestik berakhir positif pada sesi perdagangan hari Rabu setelah parlemen Cyprus menolak proposal diberlakukannya pajak deposito yang dijadikan salah satu syarat pemberian dana bailout oleh Eropa bagi Cyprus. Penolakan ini setidaknya berhasil meredakan kerisauan pasar terhadap kemungkinan terjadinya penarikan dana besar-besaran dari sistem perbankan Cyprus. Para investor mengkhawatirkan apabila dana nasabah dikenakan pajak untuk mengurangi beban utang dari pemberian dana bailout ini akan menjadi preseden buruk bagi zona euro secara keseluruhan.

Dari Amerika juga diberitakan bahwa Federal Reserve menegaskan komitmen mereka terhadap pembelian aset-aset sebagai salah satu stimulus untuk membangkitkan perekonomian Amerika yang masih rentan. Sebelumnya, pasar sempat mempertanyakan komitmen Fed atas program stimulus yang dijalankannya sehubungan dengan adanya perbedaan opini dalam Federal Reserve sendiri.

Jakarta Composite Index (JCI) berakhir di 4,831.50, naik 8.87 poin atau 0.18%, sementara indeks LQ-45 dan IDX30 ditutup masing-masing naik 0.15% dan 0.34%. Indeks regional berakhir mixed dengan indeks Hang Seng menanjak 0.97% namun indeks KOSPI berakhir turun 0.97%. Bursa Jepang ditutup untuk peringatan hari libur nasional.

Di Eropa indeks FTSE melemah tipis 0.13% sedangkan indeks DAX30 naik 0.68%, diikuti oleh bursa Amerika yang berakhir menguat dengan indeks Dow Jones naik 0.39% sedangkan indeks S&P dan NASDAQ ditutup menguat 0.67% dan 0.78%.

Secara sektoral, kinerja hari Rabu cenderung berimbang. Sektor pertambangan dan pertanian terpuruk dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 1.52% dan 1.4%, sementara sektor properti kembali melesat naik hingga 2.69%., diikuti oleh sektor infrastruktur (+0.68%).

Sebanyak 156 saham ditutup menguat, 139 saham berakhir melemah dan 94 stagnan dengan posisi net buy asing mencapai Rp10.62 miliar.

Di antara delapan saham terekomendasi, MDLN berhasil mencapai target akhirnya di 940, sehingga rekomendasi ini diakhiri dengan gains sebesar 74.07%.  Selain MDLN, PTPP mencatatkan kenaikan tajam sebesar 8.51% hingga ditutup di 1020 sementara AISA, BBNI, dan KPIG masing-masing menguat 2.42%, 0.52%, dan 0.67%. Penurunan terjadi pada INDS (-2.67%), IMAS (-3.51%), dan TELE (-1.37%) sedangkan dua rekomendasi lainnya yaitu PNBN dan ACES masih belum berhasil mencapai harga entry yang diinginkan.

Market Preview

Indeks diprediksi masih akan cenderung berada dalam rentang konsolidasi yaitu antara 4,757.35 hingga 4,854.53. Apabila indeks gagal bertahan di atas 4,757.35, diperkirakan penurunan akan berlanjut hingga mencapai support berikutnya di 4,707. Sebaliknya apabila indeks berhasil mencatatkan kenaikan hingga di atas 4,854.53 indeks diprediksi akan mengincar resistance berikutnya di 4,870 dan 4,904.48 yang merupakan level all-time high indeks.

Beberapa data ekonomi yang akan dirilis di Amerika pada hari Kamis adalah jobless claims yang diprediksi naik dari 332 ribu menjadi 340 ribu, indeks harga rumah untuk bulan Januari yang diperkirakan naik 0.7% disusul oleh data existing home sales untuk periode Februari yang diperkirakan naik 1.6% setelah sebelumnya naik 0.4%. Philadelphia Fed index juga aka dirilis dengan perkiraan terjadi perbaikan dari -12.5 di bulan sebelumnya menjadi -2.5 untuk bulan Maret.


Selasa, 19 Maret 2013

Morning Dew - 20 March 2013

Global Market Review


Sesi perdagangan hari Selasa berakhir dengan Jakarta Composite Index (JCI) berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 19.8 poin atau 0.41% dan ditutup di 4,822.63. Indeks sempat mencapai angka tertinggi di 4,840.66 dan terendah di 4,812.87.

Indeks LQ-45 dan IDX 30 juga ditutup melemah masing-masing di 820.22 (-0.19%) dan 416.92 (-0.15%), sementara di tingkat regional, indeks Nikkei berhasil menguat 2.03% diikuti oleh indeks KOSPI yang naik 0.53%. Indeks Hang Seng sebaliknya turun 0.19%.

Sesi perdagangan selanjutnya di Eropa dan Amerika berakhir dengan dominasi tekanan jual. Indeks FTSE dan DAX melemah masing-masing sebesar 0.26% dan 0.79%, sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ ditutup turun 0.24% dan 0.26%. Indeks Dow yang sebelumnya sempat tertekan mengalami rebound hingga berhasil naik tipis 0.03%.

Sebanyak 176 saham berakhir menguat, sedangkan 111 saham ditutup melemah dan 97 lainnya stagnan. Posisi net sell asing pada hari Selasa mencapai Rp252.24 miliar.

Secara sektoral, pergerakan hari Selasa cukup berimbang dengan sektor pertambangan memberikan kinerja terburuk (-0.92%) sedangkan kinerja terbaik diberikan oleh sektor properti (+1.51%) diikuti oleh sektor keuangan (+1.15%).

Walaupun JCI berhasil bertahan di zona positif pada sesi perdagangan hari Selasa, faktor Cyprus diperkirakan akan menjadi hambatan bagi indeks untuk kembali mencatatkan kenaikan. Menjelang akhir sesi perdagangan di New York semalam, dikabarkan bahwa parlemen Cyprus menolak proposal pengenaan pajak deposito yang diajukan sebagai syarat bailout bagi Cyprus. Hal ini melegakan bagi para nasabah bank di Cyprus yang sebelumnya dikhawatirkan akan menarik dananya dari bank dalam skala besar. Pada saat yang sama, hal ini juga merisaukan karena akan menambah faktor ketidakpastian dalam upaya penanggulangan krisis di zona euro dengan Cyprus sebagai ‘korban’ terkini. Untuk menghindari terjadinya rush, perbankan di Cyprus ditutup hingga hari Kamis.

Data-data ekonomi yang dirilis di Amerika semalam menunjukkan bahwa building permits meningkat 4.6% di bulan Februari, lebih baik dari ekspektasi kenaikan 2.3% dan juga lebih baik dari penurunan 0.6% yang terjadi pada bulan sebelumnya. Housing starts sebaliknya meningkat 0.8% di bulan Februari setelah sebelumnya turun 7.3%. Namun, angka ini berada di bawah ekspektasi kenaikan 2.8% yang sebelumnya diprediksikan oleh para analis.

Market Preview

Indeks akan kembali menghadapi resistance di 4,854 dan 4,870 diikuti oleh 4,904.48 yang merupakan level all-time high indeks. Support bagi indeks tetap berada di 4,763, 4,757, diikuti oleh 4,707.

Kinerja indeks Dow Jones semalam mengindikasikan bahwa JCI kemungkinan akan cenderung netral pada sesi perdagangan hari Rabu. Diperkirakan indeks akan bergerak dalam kisaran 4,757 hingga 4,854 dengan bias positif.  

Selain perkembangan terakhir seputar isu Cyprus, hasil pertemuan Federal Reserve juga akan menjadi pusat perhatian pasar. Meskipun tidak ada perubahan pada kebijakan moneter Amerika, pasar akan mencermati pernyataan paska pertemuan FOMC malam nanti sehubungan dengan komitmen Fed terhadap program stimulus yang tengah dijalankan.


Senin, 18 Maret 2013

Morning Dew - 19 March 2013

Global Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) mengawali pekan yang baru ini dengan melemah 16.5 poin atau 0.34% dan ditutup di 4,802.83. Indeks sempat terkoreksi hingga 4,782.00 setelah sebelumnya menanjak hingga 4,822.20. Indeks LQ-45 dan IDX 30 sementara itu juga berakhir melemah masing-masing sebesar 0.19% dan 0.15%.


Terkoreksinya bursa domestik juga disertai dengan melemahnya indeks regional secara signifikan. Indeks Nikkei ditutup turun tajam 2.71% sedangkan indeks Hang Seng terjungkal 2%. Di Korea, indeks KOSPI juga melemah 0.92% atau 18.32 poin.

Di antara sektor-sektor yang ada, sektor pertambangan mengalami penurunan terbesar yaitu 1.35%, sementara sektor keuangan tertekan hingga melemah 1.04%. Sektor properti kembali terkoreksi sebesar 0.72% dan sektor perdagangan turun 0.63%. Sementara itu, sektor industri dasar melemah 0.41%. Sebaliknya, sektor aneka industri mencatatkan kenaikan 0.97% diikuti oleh sektor barang konsumsi (+0.46%), sektor manufaktur (+0.34%), sektor infrastruktur (+0.32%) dan sektor pertanian (+0.28%).

Penurunan hari Senin dialami oleh 190 saham sementara sebanyak 86 saham berakhir menguat dan 108 lainnya ditutup stagnan dengan posisi asing mencapai net buy senilai Rp29.39 miliar.

Di antara saham-saham terekomendasi, hanya BBNI yang berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0.53%. KPIG, IMAS, MDLN dan INDS berakhir stagnan sedangkan TELE, AISA dan PTPP ditutup masing-masing melemah 1.41%, 1.61%, dan 2.17%.

Pada akhir sesi perdagangan di Eropa dan Amerika, baik indeks saham di Eropa maupun di Amerika juga berakhir melemah. Di Eropa, indeks FTSE turun 0.49% dan indeks DAX turun 0.4%. Sementara indeks Dow kembali terkoreksi 0.43% sedangkan indeks S&P dan NASDAQ masing-masing tergelincir 0.55% dan 0.35%.

Proposal bailout untuk Cyprus menjadi salah satu faktor negatif yang memicu terjadinya aksi profit-taking pada awal pekan. Dalam proposal ini para nasabah di Cyprus akan diharuskan ikut menanggung beban bailout antara 5.8 hingga 10 miliar euro. Walaupun belum tercapai kesepakatan final dan harus menunggu voting dari parlemen, namun rencana ini dianggap menjadi preseden buruk jika nantinya akan diberlakukan pula untuk negara-negara zona euro lainnya yang membutuhkan bailout. 

Hasil pemilu di Italia yang gagal menghasilkan kemenangan mayoritas bagi partai Demokrat yang dipimpin oleh Pier Luigi Bersani juga menjadi sandungan bagi para investor. Apabila Bersani gagal membentuk pemerintahan yang stabil di Italia dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan program austerity di Italia yang tengah dimulai di bawah pemerintahan teknokrat PM Mario Monti.

Market Preview

Data ekonomi yang akan dirilis di Amerika pada hari Selasa mencakup housing starts dan building permits untuk bulan Februari. Housing starts diperkirakan naik 2.8% dari bulan Januari setelah di periode sebelumnya mengalami penurunan 8.5%. Building permits juga diperkirakan membaik dari sebelumnya turun 0.6% menjadi meningkat 2.1%.

Hari Selasa indeks akan kembali menghadapi resistance di 4,854 dan 4,870 diikuti oleh 4,904.48 yang merupakan level all-time high indeks. Support bagi indeks sebaliknya berada di 4,763, 4,757, diikuti oleh 4,707.

Negatifnya kinerja indeks Dow Jones mengindikasikan bahwa JCI terancam kembali tertekan pada sesi perdagangan hari Selasa. Diperkirakan indeks akan bergerak dalam kisaran 4,757 hingga 4,854 dengan bias negatif. 



Minggu, 17 Maret 2013

Morning Dew - 18 March 2013

Global Market Review


Setelah terkoreksi selama tiga sesi berturut-turut, Jakarta Composite Index (JCI) kembali beranjak naik dengan indeks ditutup naik 32.96 poin atau 0.69% di 4,819.32. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berhasil menguat masing-masing sebesar 0.63%.

Bursa regional berakhir mixed dengan indeks Nikkei membukukan kenaikan sebesar 1.45% sedangkan indeks Hang Seng dan KOSPI berakhir melemah masing-masing 0.38% dan 0.78%.

Sebanyak 193 saham ditutup menguat sementara 87 berakhir melemah dan 112 lainnya ditutup stagnan. Posisi transaksi asing pada hari Jumat ini ditutup dengan net sell senilai Rp424.07 miliar.

Di antara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh TELE (+1.43%), diikuti oleh KPIG (+1.36%) dan PTPP (+1.1%) serta INDS (+0.53%). Sementara itu, IMAS, AISA, BBNI dan MDLN berakhir stagnan.

Bursa Eropa dan Amerika sebaliknya berakhir melemah pada Jumat malam setelah data sentimen konsumen yang dirilis oleh Thomson Reuters/University of Michigan menunjukkan sentimen memburuk di bulan Februari. Indeks sentimen menurun dari 77.6 menjadi 71.8 setelah sebelumnya diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 78. Data lainnya yaitu produksi industrial yang dilaporkan naik 0.7% di bulan Februari, melebihi ekspektasi para analis sementara indeks sektor manufaktur untuk daerah New York mengalami ekspansi untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Maret.

Market Preview

Di Eropa, para menteri keuangan zona euro sepakat untuk memperpanjang waktu jatuh tempo utang dari Irlandia dan Portugal sehingga memberikan waktu lebih panjang bagi kedua negara tersebut untuk melunasi utangnya. Hal ini diberikan sebagai dukungan atas komitmen Irlandia dan Portugal terhadap program austerity mereka. Di Italia, kegagalan Pier Luigi Bersani dan Partai Demokratnya dalam menguasai mayoritas Senat Italia menjadi ancaman bagi kelangsungan program austerity yang tengah dijalankan di Italia.

Pimpinan Bundesbank, Jens Weidmann mengingatkan bahwa Italia akan kehilangan dukungan dari bank sentral Eropa (ECB) jika program reformasi terhenti akibat krisis politik di Italia. Dalam Partai Demokrat sendiri posisi Bersani terancam oleh kubu Matteo Renzi, walikota Florence yang juga merupakan anggota dari Partai Demokrat. Bersani sejauh ini telah menolak aliansi dengan kubu mantan PM Italia Silvio Berlusconi sementara Beppe Grillo, pimpinan dari 5-Star Movement yang meskipun tidak mampu mendapatkan suara absolut di Senat hingga kini masih terus menolak tawaran dari Bersani untuk bekerja sama.

Guna mengantisipasi kebuntuan dalam pembentukan pemerintahan Italia yang baru, presiden Giorgio Napolitano telah mengeluarkan pernyataan bahwa PM Mario Monti akan tetap menjabat sebagai PM Italia hingga pemerintahan baru telah terbentuk. Masa jabatan Napolitano sendiri akan berakhir tanggal 15 Mei mendatang dan salah satu tugas utama bagi parlemen Italia adalah mencari penerus Napolitano yang prosesnya akan dimulai pertengahan April mendatang.

Data-data ekonomi dari Amerika yang akan dirilis sepekan mendatang antara lain housing starts untuk periode Februari dan juga building permits untuk periode yang sama. Pertemuan Federal Reserve akan dilangsungkan pada hari Rabu, namun diperkirakan tidak akan ada perubahan pada suku bunga maupun kebijakan moneter Amerika. Jobless claims mingguan kembali akan dirilis Kamis mendatang bersamaan dengan data existing home sales dan indeks Philadelphia Fed. 

Bertahannya indeks di atas level 4,800 mengindikasikan adanya peluang untuk JCI menanjak kembali pekan mendatang. Resistance terdekat yang dihadapi indeks berada di 4,854.53 diikuti oleh level all-time high di 4,904.48. Sebaliknya support untuk JCI berada di 4,757.35, level terendah yang tercapai baru-baru ini.


Kamis, 14 Maret 2013

Morning Dew - 15 March 2013

Global Market Review


Untuk ketiga kalinya selama tiga sesi perdagangan terakhir Jakarta Composite Index (JCI) mencatatkan penurunan sebesar 49.07 poin atau 1.01% hingga ditutup di 4,786.37. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir melemah masing-masing 1.35% dan 1.48%.

Sebaliknya, di tingkat regional indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI justru mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1.16%, 0.28% dan 0.12%.

Seluruh sektor mengalami penurunan dengan penurunan terbesar terjadi di sektor barang konsumsi (-2.22%) diikuti oleh sektor aneka industri (-2.11%). Sektor manufaktur berada di peringkat tiga terburuk dengan penurunan sebesar 1.99%.
Di antara saham-saham terekomendasi, KPIG, INDS dan IMAS masing-masing berakhir stagnan, sedangkan TELE merupakan satu-satunya yang berakhir menguat yaitu sebesar 2.94%. PTPP terpuruk 3.19%, diikuti oleh BBNI (-2.09%) dan MDLN (-1.12%). Rekomendasi ACES dan PNBN hingga penutupan hari Kamis masih belum mencapai harga entrynya.

Di Amerika, data jobless claims untuk sepekan terakhir dilaporkan turun 10 ribu menjadi 332 ribu. Sebelumnya angka ini diperkirakan berada di 350 ribu. Kurva rata-rata pergerakan data ini menunjukkan adanya kemajuan positif bagi pasar tenaga kerja di Amerika terutama setelah data nonfarm payrolls pekan lalu yang dilaporkan naik menjadi 236 ribu di bulan Februari sementara tingkat pengangguran turun menjadi 7.7% dari 7.9%. Selain itu, data indeks harga produsen juga dirilis dengan indeks tersebut meningkat 0.7% di bulan Februari setelah pada bulan Januari menanjak 0.2%.

Data jobless claims yang lebih baik dari ekspektasi ini membawa indeks Dow Jones berakhir di area positif. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0.58%, sementara indeks S&P dan NASDAQ berakhir menanjak 0.56% dan 0.43%. Di Eropa indeks FTSE dan DAX juga menguat masing-masing 0.74% dan 1.1% menjelang diadakannya pertemuan tingkat tinggi negara-negara zona euro di Brussels dengan rencana bailout Cyprus sebagai salah satu agendanya.

Market Preview

Data ekonomi Amerika untuk hari Jumat akan menghadirkan indeks harga konsumen (CPI) untuk periode bulan Februari dimana diperkirakan CPI akan mengalami akselerasi dari 1.6% menjadi 1.9%. Di luar harga makanan dan bahan bakar indeks diperkirakan naik 2%, terakselerasi dari 1.9% di bulan Januari. Data-data lainnya adalah Empire Manufacturing index yang diperkirakan turun tipis dari 10.4 menjadi 10 di bulan Maret sementara data produksi industrial diperkirakan mengalami kenaikan 0.4% setelah turun 0.1% di bulan Januari. Indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan akan menutup data pekan ini dengan indeks diprediksi naik tipis dari 77.6 menjadi 78.0.

Indeks mencapai titik terendah pada sesi perdagangan hari Kamis di 4,757.34, melewati supportnya di 4,782. Meskipun indeks ditutup di atas 4,782, penurunan lebih lanjut tetap harus diwaspadai. Setelah 4,782 support berikutnya berada di 4,744.48. Kisaran indeks untuk hari Jumat ini diperkirakan berada di antara 4,750 hingga 4,800 dengan bias positif setelah indeks Dow Jones berakhir positif semalam. Sebaliknya, resistance berada di 4,792, 4,813, hingga 4,831.


Rabu, 13 Maret 2013

Morning Dew - 14 March 2013

Global Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) kembali terkoreksi pada sesi perdagangan hari Rabu. Indeks ditutup melemah 18.87 poin atau 0.39% di 4,835.44 dengan 145 saham berakhir melemah. Sebanyak 116 saham berhasil mencatatkan kenaikan sementara 132 lainnya berakhir stagnan dengan posisi transaksi asing pada pertengahan pekan ini mencapai net sell senilai Rp277.13 miliar.


Dua indeks acuan domestik lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.5% dan 0.54%. Penurunan di bursa lokal juga disertai oleh melemahnya indeks Nikkei dan Hang Seng di tingkat regional. Indeks Nikkei berakhir melemah 0.61% sedangkan indeks Hang Seng ditutup terpuruk 1.46%. Sebaliknya, indeks KOSPI berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0.32%.

Secara sektoral, hanya sektor pertanian yang berhasil menguat meskipun hanya sebesar 0.14%. Sektor properti sebaliknya terkoreksi 1.92% diikuti oleh sektor aneka industri yang melemah 1.05% dan sektor barang konsumsi yang turun 0.61%.

Di antara saham-saham terekomendasi, AISA, MDLN dan IMAS berhasil menguat dengan masing-masing menanjak 2.46%, 1.14% dan 0.93%. INDS menjadi satu-satunya yang stagnan sedangkan PTPP mencatatkan penurunan terbesar yaitu 2.08% diikuti oleh TELE (-1.45%) dan BBNI (-1.04%). Dari tiga rekomendasi terbaru yaitu PNBN, ACES dan KPIG, hanya KPIG yang mencapai entry pointnya pada hari Rabu. Untuk sesi perdagangan hari Kamis rekomendasi PNBN dan ACES tetap dipertahankan.

Di bursa Amerika, indeks Dow Jones ditutup menguat 5.22 poin atau 0.04% di 14,455.30 sedangkan indeks S&P 500 dan NASDAQ juga berakhir menguat masing-masing sebesar 0.13% dan 0.09%. Di Eropa, indeks DAX 30 dan FTSE 100 berakhir mixed dengan indeks DAX menguat 0.06% sebaliknya indeks FTSE turun 0.45%.

Laporan dari Departemen Perdagangan pada hari Rabu menunjukkan adanya kenaikan sebesar 1.1% pada penjualan ritel di bulan Februari, melampaui ekspektasi para analis yang memperkirakan adanya kenaikan sebesar 0.5%. setelah pada bulan Januari mencatatkan kenaikan sebesar 0.2%. Di luar penjualan otomotif dan bahan bakar tingkat penjualan ritel dikabarkan naik 0.4%.

Market Preview

Indeks mencapai titik terendah pada sesi perdagangan hari Rabu di 4,815.85, sehingga hal ini mengindikasikan support berikutnya bagi indeks berada di 4,806 dan 4,782. Diperkirakan indeks akan bergerak dalam kisaran konsolidasi antara 4,800-4,900 untuk sesi perdagangan hari Kamis. Minimnya katalis menjadi salah satu faktor yang memicu kurang bergairahnya pasar.

Data ekonomi yang dijadwalkan rilis pada hari Kamis di Amerika antara lain indeks harga produsen untuk bulan Februari yang diperkirakan mengalami akselerasi dari 1.4% menjadi 1.8%, sementara data jobless claims mingguan diperkirakan naik dari 340k menjadi 350k.


Selasa, 12 Maret 2013

Morning Dew - 13 March 2013

Global Market Review


Tekanan jual melanda bursa domestik pada sesi perdagangan hari Senin. Jakarta Composite Index (JCI) ditutup pada level 4,854.31, melemah 20.18 poin atau 0.41%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir melemah 0.67% dan 0.58%.

Di bursa regional, indeks melemah 0.28% pada hari Selasa, bersama dengan indeks Hang Seng dan KOSPI yang masing-masing berakhir turun 0.87% dan 0.5%.

Secara sektoral, hanya dua sektor yang berhasil lolos dari tekanan jual: industri dasar (+0.87%) dan keuangan (+0.3%). Sektor aneka industri terpuruk 2.4% sedangkan sektor pertambangan dan pertanian berakhir masing-masing melemah 1.1% dan 0.88%.

Penurunan pada hari Senin terjadi pada 141 saham sementara 129 saham berhasil menguat dan 115 lainnya berakhir stagnan. Posisi asing pada sesi perdagangan hari Senin berakhir dengan net buy senilai Rp151.66 miliar.

Indeks Dow Jones pada hari Selasa ditutup menguat tipis 2.77 poin atau 0.02% sedangkan indeks S&P 500 dan NASDAQ sebaliknya terkoreksi masing-masing 0.24% dan 0.32%. 

Minimnya katalis positif maupun negatif cenderung mendorong para investor untuk melakukan wait-and-see untuk sementara ini, terlebih setelah kenaikan beruntun pada berbagai bursa saham dunia. Di Eropa, pergerakan saham juga cenderung mixed dengan indeks FTSE menguat 0.11% dan indeks DAX melemah 0.23%.

Di antara saham-saham terekomendasi, hanya MDLN dan BBNI yang beranjak naik yaitu sebesar masing-masing 1.15% dan 1.05%. Sebaliknya, TELE mencatatkan penurunan sebesar 2.82% sementara PTPP dan AISA masing-masing terkoreksi 0.81% dan 1.03% dan INDS dan IMAS tidak mengalami perubahan hingga akhir sesi Senin.

Market Preview

Minimnya katalis positif maupun negatif diperkirakan akan kembali menahan JCI dari pergerakan yang signifikan pada hari Rabu. Support untuk indeks hari ini berada di 4,843, 4,824, 4,806 dan 4,782 sementara resistance berada di 4,904 meskipun tidak tertutup kemungkinan indeks kembali mencatatkan level all-time high baru di 4,930.


Minggu, 10 Maret 2013

Morning Dew - 11 March 2013

Global Market Review

Sesi perdagangan saham di bursa Eropa dan Amerika kembali didominasi oleh aksi beli pada hari Jumat. Indeks Dow berakhir di 14,397.10, suatu rekor terbaru bagi indeks Dow sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ masing-masing ditutup menguat 0.45% dan 0.38%. Sementara itu, indeks FTSE dan DAX di Eropa ditutup dengan masing-masing mencatatkan penguatan sebesar 0.69% dan 0.59%.


Data nonfarm payrolls yang dirilis melebihi ekspektasi pasar berhasil menopang kinerja bursa Eropa dan Amerika. Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, data nonfarm payrolls untuk bulan Februari menunjukkan terjadinya peningkatan dari 140k menjadi 245k sedangkan tingkat pengangguran dilaporkan juga membaik dari 7.9% menjadi 7.7% setelah sebelumnya para analis memprediksi tingkat pengangguran ini stagnan di 7.9%.

Data nonfarm payrolls ini setidaknya berhasil meredam efek negatif dari adanya pemotongan anggaran belanja Amerika secara otomatis yang mulai diberlakukan per 1 Maret lalu. Sebagaimana sempat diprediksikan oleh Kantor Anggaran Kongres, pemotongan anggaran ini akan berpotensi mengurangi pertumbuhan GDP sebesar 0.6%  di tahun 2013 dan berpotensi memangkas jumlah lapangan kerja hingga 750 ribu.

Sentimen positif juga muncul pekan lalu setelah Bernanke dan Janet Yellen yang merupakan dua pejabat senior di Federal Reserve menekankan komitmen Fed atas program pembelian aset yang tengah dijalankannya saat ini. Pasar sempat meragukan kelanjutan dari program stimulus ini setelah sempat dikabarkan bahwa terdapat perbedaan opini dalam Fed sendiri dimana sebagian anggota dewan Fed meragukan efektivitas pembelian aset ini.

Market Preview

Data ekonomi untuk pekan mendatang di Amerika akan menghadirkan tingkat penjualan ritel di bulan Februari. Diperkirakan penjualan ritel akan mengalami akselerasi dari 0.1% menjadi 0.5% sementara penjualan ritel di luar penjualan otomotif juga diperkirakan mengalami akselerasi dari 0.2% menjadi 0.5%. Namun, di luar komponen bahan bakar dan makanan penjualan ritel justru mengalami perlambatan dari 0.2% menjadi 0.1%.

Dengan tercapainya level psikologis di 4,900, Jakarta Composite Index selanjutnya diprediksi akan mengincar resistance berikutnya di 4,929.59 dan 5,034.28. Meskipun demikian tetap perlu diwaspadai potensi terjadinya koreksi pada indeks mengingat kenaikan yang telah terjadi cukup signifikan sehingga indeks rentan terhadap koreksi.

Support krusial bagi JCI diprediksi tetap berada di 4,646 dan support terdekat berada di 4,825.70.

Update Rekomendasi

Di antara saham-saham terekomendasi, untuk sementara ini posisi AISA dan MDLN hanya menyisakan satu target harga yaitu 1430 untuk AISA dan 940 untuk MDLN. 

Tiga rekomendasi baru dikeluarkan yaitu PNBN, ACES dan KPIG. Selengkapnya dapat dilihat di halaman 3-5.


Jumat, 08 Maret 2013

After-hours - 8 March 2013

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan rekor all-time high terbaru di 4,904.48. Indeks pada akhirnya ditutup di 4,874.50, naik 26.20 poin atau 0.54%. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 0.6% dan 0.69%.


Di bursa regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir menguat dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 2.64%, 1.41% dan 0.08%.

Secara sektoral, indeks sektor pertanian merupakan satu-satunya yang mengalami penurunan yaitu sebesar 0.23%. Sektor-sektor lainnya berakhir positif dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor perdagangan (+1.23%), diikuti oleh sektor pertambangan dan aneka industri dimana keduanya masing-masing menguat 1.14%.
Sebanyak 152 saham berakhir menguat, sebaliknya 117 saham ditutup melemah dan 122 lainnya berakhir stagnan. Posisi transaksi asing pada hari ini berakhir dengan net sell senilai Rp288.63 miliar.

Di antara saham-saham terekomendasi, TELE mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 5.97% sementara MDLN kembali menanjak sebesar 3.57% dan INDS menguat 1.63%. IMAS, AISA, dan PTPP ditutup stagnan sedangkan BBNI berakhir melemah.

Menjelang dibukanya bursa di Amerika, kontrak berjangka indeks S&P menguat dengan optimisme seputar data nonfarm payroll yang akan dirilis Jumat ini. Data NFP diperkirakan berada di 165 ribu di bulan Februari sementara tingkat pengangguran diprediksi berada di 7.9%.

Dengan tercapainya level psikologis di 4,900, Jakarta Composite Index selanjutnya diprediksi akan mengincar resistance berikutnya di 4,929.59 dan 5,034.28. Meskipun demikian tetap perlu diwaspadai potensi terjadinya koreksi pada indeks mengingat kenaikan yang telah terjadi cukup signifikan sehingga indeks rentan terhadap koreksi.

Support krusial bagi JCI diprediksi tetap berada di 4,646 dan support terdekat berada di 4,825.70.


Kamis, 07 Maret 2013

Morning Dew - 8 March 2013

Global Market Review


Kinerja bursa regional di Asia pada hari Kamis ini ditopang oleh positifnya data ekonomi di Amerika yang dirilis Rabu malam. Jakarta Composite Index (JCI) berhasil mencatatkan angka all-time high terbarunya di 4,848.55, naik 23.62 poin atau 0.49%. Level ini terpaut tipis dengan target indeks di 4,855.17. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX 30 juga ditutup menguat masing-masing sebesar 0.35% dan 0.37%.

Di Asia, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI berakhir mixed. Indeks Nikkei menguat 0.3%, sementara indeks Hang Seng dan KOSPI ditutup melemah 0.03% dan 0.81%.

Sebanyak 167 saham ditutup menguat sementara 113 saham lainnya berakhir melemah dan 103 ditutup stagnan. Posisi net buy asing pada sesi perdagangan hari Kamis ini ditutup pada Rp410.95 miliar.

Sektor infrastruktur dan pertambangan berakhir melemah masing-masing 1.15% dan 0.47%, sedangkan sektor properti kembali melesat dengan kenaikan signifikan sebesar 2.69%. Kedua terbaik adalah sektor aneka industri (+0.99%) dan perdagangan (+0.98%). 

Dengan tujuh saham terekomendasi yang tersisa, kenaikan terbesar hari ini dibukukan oleh TELE yang menguat 8.06%, diikuti oleh MDLN yang menanjak 3.7% sedangkan BBNI ditutup di 4,800, naik 1.05%. PTPP juga berakhir positif dengan kenaikan sebesar 1.04%. IMAS berakhir stagnan sedangkan INDS dan AISA ditutup melemah masing-masing sebesar 0.54% dan 3.15%.

Di sesi perdagangan Amerika, diluar perkiraan angka klaim pengangguran di Amerika mengalami penurunan sebesar 7 ribu menjadi 340 ribu dalam sepekan yang berakhir 2 Maret lalu. Angka ini merupakan yang terendah sejak periode yang berakhir 19 Januari sebagaimana dilaporkan oleh Depnaker AS di Washington. Sebelumnya diprediksi bahwa angka klaim pengangguran akan mengalami peningkatan menjadi 355 ribu. Data lainnya yang dirilis adalah data defisit neraca perdagangan Amerika yang menanjak lebih dari ekspektasi di bulan Januari lalu seiring dengan meningkatnya impor minyak mentah. Defisit ini meningkat 16.5% dari $38.1 miliar menjadi $44.4 miliar. 

Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi pada pidatonya hari Kamis menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi zona euro tahun ini berada pada level -0.4%, atau diperkirakan mengalami kontraksi. Angka ini lebih buruk dari prediksi ECB tiga bulan yang lalu yaitu kontraksi sebesar 0.3%. Sementara itu tingkat inflasi diperkirakan berada di 1.3%, turun dari prediksi sebelumnya yaitu 1.4%. Menurut Draghi, ekonomi zona euro diperkirakan akan mulai berangsur pulih menjelang akhir 2013 dan meskipun risiko pada outlook ekonomi tetap ada, namun risiko terhadap inflasi tetap cenderung berimbang.

Pada sesi perdagangan hari Kamis, bursa Eropa dan Amerika kembali ditutup positif. Indeks Dow kembali mencatatkan rekor tertinggi dengan ditutup di 14,329.49, naik 33.25 poin atau 0.23%. Indeks S&P 500 dan NASDAQ juga ditutup menguat masing-masing sebesar 0.18% dan 0.3% sementara di Eropa indeks FTSE dan DAX berakhir menguat 0.18% dan 0.26%.

Market Preview

JCI kembali mencatatkan level all-time high pada sesi perdagangan hari Kamis di 4,848.55, mendekati target-target selanjutnya di 4,855.17, 4,923.59, dan 5034.28. Positifnya kinerja indeks Dow pada sesi perdagangan Kamis juga akan menjadi katalis positif tersendiri bagi indeks meskipun tetap harus diwaspadai potensi terjadinya koreksi. Support krusial bagi indeks saat ini berada di 4,744.48 dan 4,646.59 sedangkan untuk jangka pendek support berada di 4,823, 4,808, 4,797, 4,784 dan 4,769.


Rabu, 06 Maret 2013

Morning Dew - 7 March 2013

Global Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan rekor all-time high pada sesi perdagangan hari Rabu. Indeks sempat mencapai 4,835.07 sebelum akhirnya ditutup di 4,824.68, naik 72.98 poin atau 1.54%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir menguat masing-masing 1.78% dan 1.32%.


Sebanyak 205 saham ditutup menguat sementara 78 saham berakhir melemah dan 110 lainnya ditutup stagnan. Posisi net buy asing juga mengalami lonjakan hingga menjadi Rp614.36 miliar.

Di bursa saham regional, indeks Nikkei, Hang Seng juga berakhir positif dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 2.13%, 0.96% dan 0.2%.

Kuatnya sentimen pasar juga tercermin pada sektor-sektor yang diperdagangkan. Sektor infrastruktur mencatatkan kinerja yang cemerlang setelah membukukan kenaikan sebesar 3.16%. Selanjutnya, sektor properti melesat 2.39% diikuti oleh sektor barang konsumsi yang naik 1,76%.

Di antara rekomendasi yang ada, PGAS berhasil mencapai target terakhirnya di 5,250, sehingga gains yang berhasil dicapai adalah 15.38%. PTPP berhasil mencapai targetnya di 950 sehingga membuka peluang untuk mencapai target selanjutnya di 1000.

Bursa Eropa dan Amerika juga berakhir cenderung menguat meskipun indeks NASDAQ dan FTSE ditutup melemah masing-masing 0.05% dan 0.07%. Indeks Dow Jones Industrial kembali merangkak naik hingga mencapai angka penutupan 14,296.20, naik 0.3% atau 42.47 poin. Indeks S&P 500 juga mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.11% sedangkan di Jerman indeks DAX berakhir naik 0.62% di 7,919.33.

Kenaikan indeks Dow semalam ditopang oleh laporan dari ADP mengenai penambahan lapangan kerja oleh sektor swasta untuk periode bulan Februari. Pernyataan dari Federal Reserve bahwa perekonomian tetap mengalami pertumbuhan juga menjadi salah satu katalis positif bagi pasar.

Bulan Februari lalu sektor swasta di Amerika menambahkan 198 ribu lapangan kerja setelah pada bulan Januari tercipta 215 ribu lapangan kerja baru. Angka ini berhasil melampaui ekspektasi para analis yang berada di 170 ribu. Hal ini juga diperkirakan akan berimbas positif pada angka nonfarm payrolls yang akan dirilis hari Jumat mendatang dimana diperkirakan perekonomian Amerika mendapatkan tambahan sebanyak 170 ribu lapangan kerja baru di sektor swasta maupun pemerintah. Sementara itu, Beige Book yang merupakan rangkuman penilaian Federal Reserve terhadap perkembangan ekonomi di 12 distrik di Amerika juga menyatakan bahwa perekonomian tetap tumbuh dalam kecepatan yang moderat yang didukung oleh meningkatnya permintaan konsumen terhadap rumah dan otomotif.

Market Preview

JCI kembali mencatatkan level all-time high pada sesi perdagangan hari Rabu di 4,835.07, sehingga hal ini membuka peluang untuk tercapainya target-target selanjutnya di 4,855.17, 4,923.59, dan 5034.28. Positifnya kinerja indeks Dow juga akan menjadi katalis positif tersendiri bagi indeks meskipun tetap harus diwaspadai potensi terjadinya koreksi. Support krusial bagi indeks saat ini berada di 4,744.48 dan 4,646.59 sedangkan untuk jangka pendek support berada di 4,813, 4,800, 4,790, 4,780 dan 4,765.


Selasa, 05 Maret 2013

Morning Dew - 6 March 2013

Global Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 9.76 poin atau 0.2% di 4,751.70 setelah sepanjang sesi perdagangan hari Selasa berfluktuasi dalam kisaran 4,779.55 hingga 4,751.48. Meskipun demikian, jumlah saham yang berakhir menguat berjumlah 163 saham, lebih banyak dibandingkan jumlah saham yang melemah yaitu sebanyak 119 saham. Sisanya sebanyak 100 saham ditutup stagnan.

Dua indeks domestik lainnya yaitu LQ-45 dan IDX 30 juga berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.39% dan 0.57%.

Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI semuanya ditutup menguat tipis yaitu masing-masing sebesar 0.27%, 0.1% dan 0.17%.

Kinerja sektoral relatif mixed dengan sektor keuangan melemah 1.44%, diikuti oleh sektor industri dasar yang turun 0.44% dan sektor perdagangan yang terkoreksi 0.35%. Sebaliknya, sektor properti menanjak 1.34%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 0.79% dan sektor aneka industri yang naik 0.61%.

Relatif mixednya kinerja indeks  pada hari Selasa ini mengikuti dikabarkannya upaya pemerintah China untuk mengendalikan sektor properti China yang dikhawatirkan berpotensi memicu melambungnya harga-harga properti China sehingga dapat berdampak negatif baik secara sosial maupun ekonomi. Pasar juga masih dirisaukan oleh gagalnya tercapainya kesepakatan anggaran di Amerika sehingga terjadi pemotongan anggaran secara otomatis yang diperkirakan dapat berimbas negatif terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Amerika pada tahun ini.

Di antara saham-saham terekomendasi, PGAS mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 4.57% dan ditutup di 5,150. AISA, MDLN, PTPP, dan IMAS juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 2.46%, 1.25%, 1.11%, dan 0.93%. TELE, BBNI dan INDS ditutup stagnan pada level penutupan yang sama dengan hari Senin lalu.

Di bursa Amerika, indeks Dow Jones kembali menanjak hingga mencapai 14,253.80, naik 0.89% atau 125.95 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 0.96% dan NASDAQ menguat 1.32%. Sebelumnya, di Eropa indeks FTSE dan DAX juga menguat 1.36% dan 2.32%.

Tiga faktor utama pendukung naiknya indeks Dow adalah penegasan petinggi Fed Janet Yellen mengenai kelanjutan program stimulus Federal Reserve, data ISM untuk sektor jasa yang dilaporkan naik melebihi ekspektasi yaitu naik dari 55.2 menjadi 56 di bulan Februari, dan juga pernyataan pemerintah China untuk mendukung ekspansi ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada di 7.5% tahun ini dan adanya rencana peningkatan anggaran fiskal China hingga 10% tahun ini. Hal ini disampaikan oleh pemerintah China pada acara Kongres Rakyat Nasional hari Selasa.

Market Preview

Setelah terkoreksi pada hari Selasa, positifnya kinerja Dow semalam diprediksi akan membawa Jakarta Composite Index kembali menanjak pada hari Rabu ini. Diperkirakan indeks akan bergerak dalam kisaran positif dan juga berpotensi menjajal level all-time high terakhir di 4,825.70. Support terdapat di 4,736, 4,715, dan 4,689 dengan support krusial di 4,646. 


Senin, 04 Maret 2013

Morning Dew - 5 March 2013

Global Market Review

Bursa domestik terkoreksi sebesar 1.04% dengan Jakarta Composite Index (JCI) ditutup di 4,761.46. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir melemah dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 1.19% dan 1.20%.


Indeks Hang Seng dan KOSPI juga melemah di tingkat regional dengan masing-masing terkoreksi 1.5% dan 0.66%. Namun, optimisme di Jepang terhadap penunjukan Haruhiko Kuroda sebagai gubernur Bank of Japan yang baru berhasil menopang indeks Nikkei hingga ditutup menguat 0.4% di 11,652.29.

Terkecuali sektor barang konsumsi yang berhasil menguat 0.2%, seluruh sektor berakhir melemah. Sektor keuangan terkoreksi tajam sebesar 1.83%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang melemah 1.43% dan sektor properti yang turun 1.2%.

Penurunan pada awal pekan ini melanda 186 saham sementara sebanyak 86 saham berakhir menguat dan 110 lainnya ditutup stagnan. Meskipun bursa domestik melemah, posisi transaksi asing tetap bertahan pada net buy senilai Rp.211.3 miliar.

Hanya MDLN di antara delapan saham terekomendasi yang berakhir stagnan. Tujuh saham terekomendasi lainnya berakhir melemah dengan PTPP melemah 3.23%, AISA terkoreksi 3.17% dan BBNI turun 2.58%. TELE, PGAS, IMAS dan INDS masing-masing ditutup turun 1.61%, 1.5%, 0.93% dan 0.52%.

Di Asia, saham-saham bertumbangan setelah dikabarkan bahwa industri jasa di China mengalami ekspansi yang melambat di bulan lalu. Indeks PMI sektor jasa China mengalami penurunan dari 56.2 menjadi 54.5. Berita lain yang mengejutkan pasar adalah langkah yang diambil pemerintah China untuk memperketat pasar properti di sana dengan memberlakukan pajak terhadap capital gains sebesar 20% dari penjualan rumah. Selain itu, akan dikontrol juga para pembeli rumah dan menetapkan kenaikan jumlah uang muka pembelian rumah dan suku bunga KPR untuk para pembeli rumah kedua di beberapa kota di China.

Bursa Eropa juga terkoreksi akibat faktor China ini dimana indeks FTSE dan DAX terkoreksi 0.52% dan 0.21% sementara indeks saham Amerika belakangan mengalami rebound setelah salah satu petinggi Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa Fed harus tetap berkomitmen pada program pembelian obligasi bulanannya senilai $85 miliar dan dalam waktu yang sama terus memantau biaya dan risiko yang mungkin muncul sebagai efek samping dari stimulus tersebut. Pernyataan Yellen memperkuat dugaan bahwa perbedaan pendapat dalam Federal Reserve tidak akan secara signifikan mempengaruhi kebijakan Fed saat ini dalam hal penerapan stimulus moneter. Hal yang senada dengan Yellen juga disampaikan oleh Ben Bernanke pekan lalu.

Indeks Dow pada akhirnya menguat 38.16 poin atau 0.27% di 14,127.8, tertinggi sejak 2007. Meskipun demikian, gagalnya perundingan anggaran di Amerika menyebabkan diaktifkannya pemotongan anggaran secara otomatis yang separuhnya merupakan anggaran belanja program pertahanan pada tanggal 1 Maret lalu. Pengeluaran pemerintah Amerika terpangkas sebesar $1.2 triliun selama sembilan tahun ke depan, termasuk $85 miliar yang terpotong tahun fiskal ini. Diprediksikan bahwa pemotongan anggaran ini akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.6% sebagaimana diestimasi oleh Kantor Anggaran Kongres Amerika.

Jakarta Composite Index sempat mencapai level tertingginya di 4825.70 sebelum akhirnya terkoreksi hingga 4,744.48. Level koreksi bagi indeks berikutnya berada di 4,736.15, diikuti oleh 4,715.01 dan 4,688.86. Support kunci bagi indeks berada di 4,646.59. 

Market Preview

Hari Selasa, isu pengetatan pasar properti di China dan aktivasi pemotongan anggaran di Amerika akan menjadi katalis negatif bagi sentimen pasar, sementara prospek kelanjutan stimulus di Amerika akan mengimbangi faktor negatif ini dan setidaknya menopang indeks di atas 4,700. Resistance akan kembali berada di 4,800.


Minggu, 03 Maret 2013

Morning Dew - 4 March 2013

Global Market Review


Di penghujung pekan ini Jakarta Composite Index (JCI) masih berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0.33% atau 15.82 poin dan berakhir di 4,811.61. Indeks berhasil mencetak level all-time high terbaru di 4,817.91 meskipun sempat melemah hingga 4,777.98. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berhasil menguat masing-masing 0.39% dan 0.41%.

Di bursa regional, indeks Nikkei berhasil menguat sebesar 0.41% namun indeks Hang Seng ditutup melemah 0.61%.

Sebanyak 156 saham berakhir menguat, sementara 133 saham ditutup melemah dan 95 lainnya berakhir stagnan. Posisi net buy asing pada hari Jumat berhasil mencapai Rp2,135.23 miliar.

Di antara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh BBNI (+5.43%), diikuti oleh PGAS (+4.17%), dan PTPP (+1.09%). MDLN, TELE, dan AISA sebaliknya berakhir melemah masing-masing sebesar 2.44%, 1.59% dan 3.08%, sementara itu IMAS ditutup stagnan.

Di sesi perdagangan Amerika, data ekonomi berhasil menopang indeks saham di Amerika. Indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan untuk bulan Februari dilaporkan naik dari 76.3 menjadi 77.6, melebihi ekspektasi para analis yang memprediksi indeks ini stagnan di 76.3. Sementara itu, indeks ISM untuk sektor manufaktur mencatatkan kenaikan dari 53.1 menjadi 54.2 di bulan Februari. Sebelumnya, para analis memprediksi indeks ini turun menjadi 52.5. Meskipun demikian, tingkat pengeluaran untuk konstruksi untuk periode Januari dilaporkan turun 2.1% setelah sebelumnya mengalami kenaikan 1.1%.

Pendapatan pribadi di Amerika juga mengalami penurunan sebesar 3.6%, lebih buruk dari penurunan yang diperkirakan sebesar 2.4%. Sebelumnya pendapatan naik 2.6%. Pengeluaran personal sebaliknya dilaporkan naik 0.2%, sesuai ekspektasi 0.2% namun lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yaitu 0.1%.

February Review

Sektor properti dan keuangan bersinar di bulan Februari dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 14.94% dan 11.29%. keduanya juga merupakan yang terbaik sejak awal tahun dimana sektor properti mengalami kenaikan tajam sebesar 28.02% sementara sektor keuangan menguat 20.15%. Kedua sektor ini berhasil melampaui gains yang dibukukan oleh Jakarta Composite Index (JCI) sebesar 7.68% dan juga indeks LQ-45 yang dilaporkan naik 8.34% di bulan Februari. Berlanjutnya kenaikan JCI dan juga LQ-45 hingga masing-masing membukukan rekor all-time high yang baru membawa keduanya mencapai gains masing-masing sebesar 11.1% dan 12.2% sejak awal tahun 2013.

Sebaliknya, sektor pertambangan melemah 1.55% di bulan Februari setelah sebelumnya sempat menguat di bulan Januari. Meskipun demikian, sektor ini masih membukukan kenaikan sebesar 2.91% di tahun 2013.
Di antara saham-saham yang mencatatkan kinerja positif sepanjang bulan Februari lalu, Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) berhasil meraup kenaikan sebesar 114.29%. Sebagai catatan, SAME merupakan salah satu emiten terbaru di BEI yang bergerak di subsektor layanan kesehatan. Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) berada di peringkat kedua dengan kenaikan sebesar 81.48% dan Tigaraksa Satria Tbk. (TGKA) di urutan ketiga dengan kenaikan sebesar 66.67%. Selengkapnya dapat dilihat di tabel di halaman 3.

Sebaliknya, MIRA menjadi saham berkinerja terburuk di bulan Februari dengan penurunan sebesar 35.78%. Secara keseluruhan sejak awal 2013 MIRA telah tergerus sebesar 43.09%. CMPP yang baru-baru ini melesat naik masih mencatatkan penurunan sebesar 26.67% di bulan Februari. BMSR, LPIN dan BAEK juga mengakhiri bulan Februari dengan penurunan tajam masing-masing sebesar 26.36%, 25% dan 22.6%.

Apabila kita cermati hasil kinerja saham-saham domestik sejak awal 2013, empat saham berhasil mencatatkan kenaikan di atas 100%: HOME (+133.7%), CENT (+123.14%), MLPL (+119.51%), dan SOBI (+102.47%). 

Market Preview

Beberapa data ekonomi yang akan dirilis pekan mendatang adalah indeks ISM untuk sektor jasa yang diprediksi akan mengalami penurunan tipis dari 55.2 menjadi 55 di bulan Februari; data perubahan lapangan kerja sektor swasta yang dirilis oleh ADP yang diperkirakan mengalami penurunan dari 192 ribu menjadi 168 ribu.

Selanjutnya adalah data neraca perdagangan Amerika yang diprediksi akan mengalami peningkatan defisit dari $38.5 miliar menjadi $43.0 miliar di periode bulan Januari; angka jobless claim mingguan yang dirilis Kamis mendatang diperkirakan mengalami kenaikan dari 344 ribu menjadi 355 ribu.

Pekan yang baru ini akan ditutup dengan dirilisnya data nonfarm payrolls untuk periode bulan Februari dimana diperkirakan terdapat 155 ribu lapangan kerja baru di Amerika, turun tipis dari 157 ribu yang tercatat di periode Januari lalu; sementara itu tingkat pengangguran diprediksi tetap stabil di 7.9%.

Update Rekomendasi

Untuk beberapa rekomendasi yang tersisa, terdapat beberapa modifikasi/revisi pada stop level masing-masing. AISA direvisi naik dari <1000 menjadi <1220; INDS dari <3775 menjadi <4225; sementara MDLN dari <640 menjadi <750; BBNI dari <3650 menjadi <4200 dan PGAS dari <4200 menjadi <4600 sementara PTPP dari <760 menjadi <840.
Bagi JCI, setelah tercapainya target di 4,761, target selanjutnya berada di 4,832, diikuti oleh level psikologis di 5,000. Support bagi indeks saat ini terdapat di 4,646.59.