DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 31 Januari 2013

Morning Dew - 1 February 2013

Market Preview


Indeks global cenderung berakhir mixed pada sesi perdagangan hari Kamis dengan bursa regional di Asia berakhir positif namun bursa Eropa dan Amerika ditutup melemah. 

Faktor earnings menjadi salah satu katalis negatif bagi sentimen investor di sesi perdagangan Amerika setelah Dow Chemical Co. Melaporkan kinerja yang berada di bawah ekspektasi seiring dengan menurunnya penjualan di Eropa.

Data ekonomi yang dirilis Kamis malam juga cenderung mixed dengan jobless claims dilaporkan naik dari 330 ribu menjadi 368 ribu, melebihi angka ekspektasi 351 ribu. Namun sebaliknya, pendapatan pribadi dilaporkan meningkat 2.6% di bulan Desember, lebih baik dari ekspektasi kenaikan 0.8% dan juga lebih baik dari angka pertumbuhan di bulan sebelumnya yaitu 0.6%. Kenaikan pendapatan pribadi tidak disertai dengan kenaikan pada pengeluaran pribadi yang melambat 0.2% dibandingkan dengan kenaikan 0.4% pada bulan sebelumnya. Sebelumnya pasar memprediksikan pengeluaran akan melambat menjadi 0.3%. Data lain yang dirilis pada Kamis malam adalah indeks PMI untuk area Chicago yang dilaporkan naik tajam dari 50 menjadi 55.6, melampaui ekspektasi para analis yang berada di 50.5.

Jumat ini beberapa data ekonomi akan dirilis, antara lain indeks PMI untuk sektor manufaktur China untuk periode Januari yang diperkirakan naik dari 50.6 menjadi 51 berdasarkan data dari pemerintah China, sementara data dari HSBC mengindikasikan indeks PMI untuk sektor manufaktur juga akan meningkat dari 51.5 menjadi 52. Di Eropa, indeks PMI untuk sektor manufaktur akan dirilis di Italia, Perancis, Jerman dan zona euro. Kecuali indeks PMI Italia yang diperkirakan membaik dari 46.7 menjadi 47.4, tiga indeks PMI lainnya diperkirakan stagnan di bulan Januari.

Di Amerika, data nonfarm payrolls diperkirakan naik dari 155 ribu menjadi 165 ribu dengan tingkat pengangguran diprediksi tetap di 7.8%. Indeks ISM untuk sektor manufaktur di Amerika diprediksi melemah tipis dari 50.7 menjadi 50.6 di bulan Januari sedangkan indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan diperkirakan turun dari 71.3 menjadi 71.5 di bulan Januari. Data lain dari Amerika adalah pengeluaran untuk konstruksi yang diprediksi meningkat 0.6% di bulan Desember setelah mengalami penurunan 0.3% di bulan sebelumnya.

Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan akan berfluktuasi antara 4,400-4,500 dengan bias melemah  seiring dengan akan dirilisnya data nonfarm payrolls di Amerika malam nanti. Support lebih lanjut tetap berada di sekitar 4,380 dan 4,340 sementara resistance terdekat sementara berada di area 4,470. 


Rabu, 30 Januari 2013

Morning Dew - 31 January 2013

Market Preview


Bursa Eropa dan Amerika terkoreksi pada sesi perdagangan hari Rabu dengan indeks FTSE dan DAX ditutup masing-masing melemah 0.25% dan 0.47%, sementara indeks Dow Jones melemah 0.32%. Indeks S&P 500 dan NASDAQ juga berakhir melemah yaitu sebesar 0.39% dan 0.36%.

Hasil pertemuan FOMC yang dirilis hari Rabu menunjukkan bahwa pihak Federal Reserve akan tetap melakukan pembelian sekuritas senilai $85 miliar setiap bulannya seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi yang sebagian disebabkan oleh faktor temporer seperti cuaca buruk. Keputusan Fed ini sesuai dengan ekspektasi mayoritas pelaku pasar sehingga dampaknya pun cenderung netral.

Melemahnya kinerja saham di Wall Street lebih disebabkan oleh laporan GDP Amerika yang mengalami penurunan sebesar 0.1% di triwulan keempat, lebih buruk dari ekspektasi para analis dan juga merupakan kinerja terburuk sejak triwulan kedua 2009. Laporan ekonomi lainnya menunjukkan bahwa sektor swasta di Amerika menambahkan 192 ribu karyawan baru di bulan Januari. Data dari Institut Penelitian ADP ini melampaui ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksi penambahan payrolls sektor swasta sebanyak 165 ribu.

Data ADP ini akan menjadi acuan bagi para investor menjelang dirilisnya data nonfarm payrolls pada Jumat mendatang dimana diperkirakan sebanyak 164 ribu lapangan kerja baru ditambahkan di sektor swasta dan pemerintah di bulan Januari lalu. Data tingkat pengangguran yang akan dirilis pada hari yang sama diprediksi akan stabil di 7.8%.

Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan akan berfluktuasi antara 4,400-4,500 dengan bias negatif mengingat terkoreksinya indeks di Eropa dan Amerika. Support lebih lanjut berada di sekitar 4,380 dan 4,340 sementara resistance terdekat sementara berada di area 4,440 dan 4,470.


After-hours - 30 January 2013

Market Review


Bursa domestik dan regional pada sesi perdagangan hari Rabu cenderung didominasi oleh aksi beli. Jakarta Composite Index (JCI) berakhir dengan kenaikan sebesar 0.31%, diikuti oleh indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.46% dan 0.4%. Indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berhasil mencatatkan kenaikan pada hari ini, yaitu masing-masing sebesar 2.28%, 0.71% dan 0.43%.

Sebanyak 136 saham mengalami kenaikan, sementara 119 saham ditutup melemah dan 119 lainnya berakhir stagnan. Posisi transaksi asing pada hari ini juga ditutup pada net buy senilai Rp418.48 miliar.

Empat sektor ditutup melemah yaitu sektor aneka industri (-1.2%), sektor pertanian (-0.45%), sektor pertambangan (-0.24%) dan sektor infrastruktur (-0.05%). Sebaliknya, sektor properti menjadi sektor terbaik hari ini dengan kenaikan sebesar 1.89%, disusul oleh sektor barang konsumsi (+0.77%) dan sektor keuangan (+0.72%).

Di antara saham-saham yang terekomendasi, MDLN mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 2.74%, disusul oleh CPIN (+0.66%) dan BBNI (+0.65%). Sebaliknya, ISAT terkoreksi 2.86% dan ditutup di 6,800. ESSA, INDS, PGAS, LSIP, SMCB dan PTPP semuanya ditutup stagnan di harga penutupan yang sama di hari sebelumnya.

Pergerakan JCI juga sesuai perkiraan masih berkisar antara 4,400-4,500, dengan support dan resistance minor berada di 4,370 dan 4,470. Rentang yang terjadi beberapa hari terakhir ini diprediksi akan bertahan hingga akhir pekan ini dimana pada hari Jumat malam data nonfarm payrolls akan dirilis di Amerika. Pasar tengah menantikan katalis positif pula dari laporan-laporan keuangan yang tengah dirilis akhir bulan hingga bulan mendatang.

Data ekonomi yang akan dirilis pada malam ini antara lain laporan ADP untuk periode bulan Januari yang diperkirakan berjumlah 165 ribu, turun dari periode Desember yang berjumlah 215 ribu. Pertumbuhan GDP untuk triwulan keempat juga akan dirilis dan diperkirakan mengalami perlambatan dari 3.1% menjadi 1.1% sementara data konsumsi personal diprediksi mengalami akselerasi di triwulan keempat dari 1.6% menjadi 2.1%. Pertemuan FOMC yang dilangsungkan hari ini juga akan merilis hasil rapat Federal Reserve, namun diprediksi tidak akan ada pernyataan yang mengejutkan dari the Fed sehingga dampak dari pertemuan ini cenderung netral.

Menjelang sesi perdagangan di New York, bursa Eropa cenderung melemah dengan indeks FTSE melemah 0.05% sedangkan indeks DAX tengah melemah 0.24%.


Selasa, 29 Januari 2013

Morning Dew - 30 January 2013

Market Preview

Indeks Dow Jones kembali menanjak pada hari Selasa setelah beberapa laporan keuangan beberapa emiten seperti Pfizer dan Valero Energy  Corp. Dilaporkan melebihi ekspektasi para analis. Sentimen pasar masih cenderung positif meskipun indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Conference Board dilaporkan mengalami penurunan menjadi 58.6, di bawah ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan indeks berada di 64.0. Indeks S&P 500 dan NASDAQ sebaliknya berakhir mixed. S&P 500 naik 0.51% sebaliknya indeks NASDAQ mengalami penurunan tipis yaitu 0.02%.


Di Eropa, indeks FTSE dan DAX masing-masing berakhir menguat yaitu 0.71% dan 0.2%.

Hari Rabu ini di Eropa akan dirilis data-data ekonomi seperti indeks kepercayaan ekonomi untuk zona euro di bulan Januari beserta indikator iklim bisnis dan kepercayaan industrial serta indeks kepercayaan konsumen. Keempat data ini diperkirakan membaik meskipun untuk kepercayaan konsumen diperkirakan tetap berada di -23.9.

Laporan ketenagakerjaan Amerika akan dirilis oleh ADP dan untuk bulan Januari lalu berdasarkan konsensus diperkirakan terjadi penurunan terhadap penciptaan lapangan kerja baru di pihak swasta yaitu dari 215 ribu menjadi 165 ribu. Data GDP untuk triwulan keempat lalu diprediksi hanya mencapai 1.1%. Untuk tingkat konsumsi pribadi diperkirakan terjadi akselerasi dari 1.6% menjadi 2.1%. Federal Reserve juga akan menyampaikan hasil rapat rutinnya untuk bulan Januari dan untuk saat ini diperkirakan tidak akan terjadi perubahan terhadap kebijakan moneter Federal Reserve.

Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan akan berfluktuasi antara 4,400-4,500 dengan bias positif mengingat positifnya kinerja indeks di Eropa dan Amerika. Support lebih lanjut berada di sekitar 4,380 dan 4,340 sementara resistance terdekat sementara berada di area 4,440 dan 4,470.


After-hours - 29 January 2013

Market Review

Bursa domestik kembali menguat pada hari Selasa dengan Jakarta Composite Index (JCI) ditutup di 4,439.03, naik 22.09 poin atau 0.5% sedangkan indeks LQ-45 dan IDX 30 masing-masing berakhir di 757.65 dan 384.07 atau menguat 0.39% dan 0.34% pada akhir sesi perdagangan hari ini.


Bursa regional cenderung berakhir positif meskipun indeks Hang Seng ditutup melemah 0.07%. Sebaliknya, indeks Nikkei dan KOSPI ditutup menguat 0.39% dan 0.84%.

Sektor aneka industri menjadi satu-satunya sektor yang berakhir melemah, yaitu terkoreksi sebesar 0.44% sementara sebaliknya sektor properti menguat cukup signifikan yaitu sebesar 1.77%. Kenaikan lainnya dibukukan oleh industri dasar (+1.01%) dan sektor pertambangan (+0.91%).

Kenaikan hari ini didukung oleh posisi transaksi asing yang mencapai net buy senilai Rp197.05 miliar dengan 170 saham mengalami kenaikan, 90 saham ditutup melemah dan 112 lainnya berakhir stagnan.

Di antara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh SMCB yang ditutup di 3,125 setelah sempat mencapai angka tertinggi di 3,150. MDLN dan INDS juga berakhir menguat yaitu sebesar 2.82% dan 1.21% sedangkan LSIP, ISAT dan CPIN berakhir naik masing-masing sebesar 1.15%, 0.72% dan 0.67%. Tiga saham berakhir stagnan di angka penutupan Senin yaitu PTPP, PGAS dan BBNI, sementara satu-satunya yang berakhir melemah adalah ESSA yang ditutup di 3,000, turun 2.44%.

Pergerakan JCI hari Senin ini masih berada dalam kisaran ekspektasi yaitu antara 4,400-4,500 dan rentang ini diperkirakan akan bertahan dalam sepekan ini hingga hari Jumat dimana data nonfarm payrolls Amerika akan dirilis. Data ini berpotensi berdampak signifikan bagi pergerakan bursa global, namun baru akan berimbas ke bursa domestik pada Senin pekan depan.


Senin, 28 Januari 2013

Morning Dew - 29 January 2013

Market Preview


Indeks dari kontrak pembelian rumah bekas di Amerika yang dilaporkan mengalami penurunan 4.3% menjadi 101.7 di bulan Desember menjadi pemicu melemahnya indeks Dow Jones pada sesi perdagangan hari Senin malam. Sebelumnya, di bulan November indeks ini dilaporkan naik 1.6% sementara konsensus pasar memproyeksikan tidak adanya perubahan pada salah satu indikator pasar properti Amerika ini. Pada hari yang sama, jumlah pemesanan durable goods di Amerika dilaporkan naik 4.6% di bulan Desember setelah di bulan sebelumnya naik 0.7%. Data ini melebihi ekspektasi para analis yang memprediksikan terjadinya kenaikan sebesar 2%.

Selama bulan Januari indeks S&P 500 telah mengalami kenaikan sebesar 5.2%, awal yang terbaik sejak 1987. Namun kenaikan ini juga disertai potensi terjadinya koreksi sehingga di tengah minimnya katalis dari sisi fundamental pekan ini pasar diperkirakan akan cenderung mengalami konsolidasi hingga Jumat mendatang saat data nonfarm payrolls dirilis di Amerika.

Memasuki sesi perdagangan hari Selasa, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan bakal kembali bergerak dalam kisaran 4,400-4,500 dengan bias negatif setelah bursa Eropa dan Amerika didominasi oleh sentimen jual semalam.

Data ekonomi yang akan dirilis hari ini antara lain survey kepercayaan konsumen GfK di Jerman yang diprediksi mengalami kenaikan tipis dari 5.6 menjadi 5.7 di bulan Februari. Di Amerika, data kepercayaan konsumen di bulan Januari diprediksi juga akan sedikit melemah dari 65.1 menjadi 64. Selain itu, data indeks harga perumahan diperkirakan mengalami penurunan dari 146.08 menjadi 145.94 di bulan November.


After-hours - 28 January 2013

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 20.66 poin atau 0.47% di 4,416.94 pada sesi perdagangan hari Senin, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir melemah 0.5% dan 0.51% di tengah minimnya faktor fundamental yang ada.

Bursa regional juga didominasi oleh aksi jual dengan indeks Nikkei dan KOSPI masing-masing melemah 0.94% dan 0.36% sementara indeks Hang Seng sebaliknya menguat 0.39%.

Melemahnya saham-saham domestik terjadi di seluruh sektor yang ada. Sektor perdagangan mengalami penurunan terbesar yaitu 1.02% diikuti oleh sektor infrastruktur yang melemah 0.81% dan sektor barang konsumsi yang terkoreksi 0.67%.

Sebanyak 98 saham ditutup menguat sedangkan 156 saham berakhir melemah dan 115 saham lainnya ditutup stagnan. Posisi asing pada hari ini ditutup dengan posisi net sell senilai Rp65.34 miliar.

CPIN mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 2.74% diantara saham-saham yang masuk dalam rekomendasi. SMCB dan PGAS juga ditutup menguat masing-masing sebesar 0.83% dan 0.54%. LSIP, BBNI, MDLN dan ESSA berakhir stagnan di harga penutupan Jumat kemarin dan INDS, ISAT dan PTPP masing-masing terkoreksi 0.6%, 0.71%, dan 1.12%.

Pergerakan JCI hari Senin ini masih berada dalam kisaran ekspektasi yaitu antara 4,400-4,500 dan rentang ini diperkirakan akan bertahan dalam sepekan ini hingga hari Jumat dimana data nonfarm payrolls Amerika akan dirilis. Data ini berpotensi berdampak signifikan bagi pergerakan bursa global, namun baru akan berimbas ke bursa domestik pada Senin pekan depan.


Minggu, 27 Januari 2013

Morning Dew - 28 January 2013

Market Preview

Sepanjang pekan lalu, Jakarta Composite Index (JCI) berakhir melemah 1.05% di 4,418.73 sementara indeks LQ-45 ditutup di 755.22 atau melemah 1.53%. Meskipun demikian, hingga Jumat lalu, terhitung sejak awal tahun 2013 baik JCI dan LQ-45 masih mencatatkan kenaikan sebesar 2.36% dan 2.74%.


Secara sektoral, dalam sepekan lalu sektor yang mencatatkan kenaikan hanyalah sektor barang konsumsi (+0.22%) dan sektor aneka industri (+0.26%). Sektor pertambangan sebaliknya mengalami penurunan tajam sebesar 2.31% diikuti oleh sektor infrastruktur yang melemah 1.8% dan sektor keuangan yang terkoreksi 1.61%. Sektor properti yang sejak awal tahun 2013 mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 7.43%, terkoreksi 0.48% pekan lalu. Sektor keuangan sendiri walaupun terpuruk masih mencatatkan kenaikan 4.5% terhitung dari awal tahun 2013. Sektor pertambangan yang bangkit dari keterpurukannya di tahun 2012 mulai tergerus kenaikannya menjadi 3.44% terhitung sejak awal tahun ini.

Data-data ekonomi yang dirilis sepanjang pekan lalu tidak memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan pasar. Di Eropa, indeks ZEW dirilis dimana untuk Jerman indeks ini dilaporkan naik dari 5.7 menjadi 7.1 untuk periode Januari untuk sub-indeks kondisi terkini, sedangkan untuk sub-indeks sentimen ekonomi indeks dilaporkan naik tajam dari 6.9 menjadi 31.5. Untuk zona euro, indeks ZEW dilaporkan juga mengalami lonjakan dari 7.6 menjadi 31.2.

Data lain yang dirilis di Eropa antara lain Purchasing Manager Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa di Prancis , Jerman dan zona euro. Di Prancis, PMI mengalami penurunan di sektor manufaktur yaitu dari 44.6 menjadi 42.9, sedangkan untuk sektor jasa indeks juga melemah dari 45.2 menjadi 43.6 di bulan Januari. PMI Jerman sebaliknya berhasil melampaui ekspektasi baik untuk sektor jasa maupun manufaktur. Di zona euro, untuk sektor manufaktur dilaporkan membaik dari 46.1 menjadi 47.5, sedangkan untuk sektor jasa dilaporkan juga menguat dari 47.8 menjadi 48.3.

Selain indeks ZEW yang dirilis di Jerman, indeks Ifo Jerman juga dirilis dengan sub-indeks iklim bisnis membaik dari 102.4 menjadi 104.2 sedangkan untuk sub-indeks current assessment dilaporkan naik dari 107.1 menjadi 108. Sub-indeks ekspektasi juga mencatatkan kenaikan yaitu dari 98.0 menjadi 100.5, melebihi ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan kenaikan tipis menjadi 98.5.

Data dari Amerika meliputi existing home sales untuk bulan Desember yang dilaporkan mengalami penurunan 1% setelah pada bulan sebelumnya naik 4.8%. Menurunnya penjualan di bulan Desember ini lebih buruk dari ekspektasi dimana penjualan diprediksi naik 1.2%. Indeks harga perumahan di bulan November lalu dilaporkan mengalami kenaikan 0.6%, sama dengan kenaikan pada periode sebelumnya. Jobless claims untuk pekan yang berakhir 13 Januari lalu dilaporkan turun dari 335 ribu menjadi 330 ribu, lebih baik dari ekspektasi pasar yang berada di 355 ribu sementara penjualan rumah baru untuk bulan Desember lalu di luar perkiraan mengalami penurunan tajam sebesar 7.3% dibandingkan dengan periode sebelumnya saat mengalami kenaikan 4.4%.

Untuk periode sepekan mendatang, data-data ekonomi yang akan dirilis di Amerika antara lain meliputi durable goods orders yang diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1.9%, lebih baik dari periode sebelumnya dimana terjadi kenaikan 0.7%. Di luar barang-barang transportasi, durable goods orders diperkirakan naik hanya 0.8% setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan sebesar 1.6%. Pending home sales juga akan dirilis diikuti dengan data kepercayaan konsumen untuk bulan Januari yang diprediksi sedikit mengalami penurunan dari 65.1 menjadi 64.0.
Data ekonomi selanjutnya adalah laporan kondisi ketenagakerjaan di Amerika oleh ADP yang mengukur tingkat rekrutmen di sektor swasta. Diperkirakan sektor swasta menambahkan 163 ribu lapangan kerja selama bulan Januari, turun dari 215 ribu yang ditambahkan di bulan Desember. Data ini akan menjadi indikator bagi data nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Data payrolls diperkirakan akan tetap berada di angka 155 ribu, sama seperti angka payrolls sebelumnya sementara tingkat pengangguran untuk bulan Januari diprediksi juga akan sama di 7.8%. Indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan juga diperkirakan akan tetap berada di 71.3 sama seperti bulan Desember sedangkan untuk data ISM sektor manufaktur Amerika diprediksi sedikit melemah dari 50.7 menjadi 50.5 untuk bulan Januari. Beberapa data lainnya yang juga akan dirilis adalah pendapatan pribadi dan pengeluaran pribadi untuk periode Desember. Pendapatan diprediksi mengalami akselerasi dari 0.6% menjadi 0.8% sedangkan pengeluaran diperkirakan mengalami perlambatan dari 0.4% menjadi 0.3%.

Jakarta Composite Index (JCI) yang terkoreksi hingga 4,390.13 diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran 4,400 hingga 4,470 pada awal pekan ini. Resistance bagi indeks diperkirakan berada di 4,472.11 yang tercapai pekan lalu. Apabila indeks berhasil menembus level resistance ini diperkirakan indeks akan kembali menanjak hingga resistance berikutnya di 4,500. Minimnya faktor fundamental sebelum dirilisnya data nonfarm payrolls Jumat mendatang akan menjadikan indeks cenderung bergerak dalam pola konsolidasi antara 4,400 hingga 4,470. Apabila indeks terkoreksi melewati 4,390 maka support berikutnya akan berada di sekitar 4,370.

Satu dari saham-saham yang direkomendasikan mencapai exit pointnya pada pekan lalu, sementara dua saham berhasil mendapatkan entry price masing-masing. ASGR tereliminasi dari daftar rekomendasi setelah melemah hingga melewati 1,520 yang merupakan level stop dari rekomendasi ini. ASGR masih membukukan gains sebesar 9.42% dengan entry point di 1,380 dan exit point di 1,510.

PTPP dan SMCB berhasil mencapai entry price masing-masing. PTPP masuk posisi BUY di 850 dan pada akhir pekan ditutup di 890, sehingga gains sementara mencapai 4.71%. SMCB yang berulang kali gagal mencapai entry pointnya akhirnya mencapai entry price di 3,000 dan ditutup di 3,000 sehingga untuk sementara rekomendasi ini masih belum mendapatkan gain maupun menderita loss.

Kinerja sepekan saham-saham terekomendasi lainnya adalah sebagai berikut:

ESSA naik 2.5% setelah ditutup di 3,075 pada pekan lalu;
INDS stagnan di 4,150;
MDLN melemah 1.39% saat mengakhiri sesi pekan lalu di 710;
ISAT ditutup di 7,000 pada Jumat kemarin sehingga dalam sepekan menguat 2.19%;
BBNI dalam sepekan menguat 0.65% dan ditutup di 3,875;
CPIN terkoreksi 3.31% sepanjang pekan lalu dan ditutup di 3,650;
PGAS naik 1.09% dan ditutup di 4,650;
LSIP juga terpuruk 3.33% di 2,175

Semua rekomendasi di atas tetap dipertahankan pada posisi hold untuk pekan yang baru ini.


Jumat, 25 Januari 2013

After-hours - 25 January 2013

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) menutup sesi perdagangan hari Jumat dengan kenaikan sebesar 0.43% atau 18.87 poin dan ditutup di 4,437.60 setelah sempat mencapai level tertinggi di 4,440.11 dan level terendah di 4,412.47. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX 30 masing-masing ditutup menguat 0.17% dan 0.24%.


Di tingkat regional, indeks Hang Seng dan KOSPI berakhir melemah dengan indeks Hang Seng melemah tipis 0.08% dan indeks KOSPI terkoreksi 0.91%. Di Jepang, indeks Nikkei melesat tajam sebesar 2.88% setelah indeks harga konsumen (CPI) Jepang dikabarkan turun 0.2% di bulan Desember dibandingkan dengan inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Walaupun sesuai dengan ekspektasi para analis, penurunan CPI ini akan mempersulit tercapainya target yang telah ditetapkan oleh Bank of Japan (BOJ) baru-baru ini di 2%. Hal ini direspon positif oleh investor saham di Jepang karena ini berarti tekanan bagi dilakukannya pemotongan suku bunga akan semakin intens.

Empat sektor mengakhiri sesi perdagangan hari Jumat di zona merah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor industri dasar (-1.07%), diikuti oleh sektor pertanian (-0.83%) dan sektor barang konsumsi (-0.75%). Sebaliknya, sektor keuangan ditutup menguat 1.01% diikuti oleh sektor properti (+0.8%) dan sektor infrastruktur (+0.75%).

Sebanyak 121 saham ditutup menguat sementara 134 lainnya berakhir melemah. Di sisi lain, 108 saham berakhir stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan level penutupan masing-masing pada hari Rabu lalu. Posisi transaksi asing hari ini melonjak hingga mencapai net buy senilai Rp822.94 miliar.

Kinerja saham-saham yang terekomendasi hari ini cenderung berimbang. ISAT melonjak 4.48% hingga mencapai level tertinggi di 7,150 sehingga semakin mendekati target akhirnya di 7,400. ESSA menguat 2.5% diikuti oleh INDS yang mencatatkan kenaikan 1.84%. PGAS, PTPP dan BBNI juga menguat masing-masing sebesar 1.64%, 1.14% dan 0.65%.

LSIP, SMCB dan MDLN masing-masing stagnan sedangkan CPIN melemah 1.35%. KLBF sementara itu sempat melemah hingga 1,030 namun belum mencapai harga entrynya (KLBF perlu mencapai 1,020 untuk mendapatkan level entrynya di 1,030). 

JCI pekan mendatang diperkirakan akan kembali bergerak antara 4,400-4,500, meskipun pasar masih akan menantikan kinerja bursa Eropa dan Amerika malam nanti.


Kamis, 24 Januari 2013

Morning Dew - 25 January 2013

Market Preview


Bursa Amerika cenderung berakhir mixed pada sesi perdagangan hari Kamis setelah indeks Dow ditutup menguat 0.33%, sementara indeks S&P 500 ditutup flat dan indeks NASDAQ terpukul 0.74% dengan melemahnya saham Apple, Inc. Indeks FTSE dan DAX berakhir menguat dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 1.09% dan 0.53%.

Saham Apple Inc. membukukan penurunan tajam sebesar 12% setelah melaporkan melambatnya kenaikan laba bersih sejak 2003 dan juga kenaikan tingkat penjualan terkecil dalam 14 triwulan terakhir. Sementara itu, indeks Dow ditopang oleh laporan jobless claims yang dilaporkan menurun menjadi 330 ribu dibandingkan ekspektasi para analis yang berada di 355 ribu. Leading indicator index yang juga dirilis pada hari Kamis juga dilaporkan membaik dengan mengalami kenaikan sebesar 0.5% pada bulan lalu. Data dari China juga menopang sentimen pasar dimana sektor manufaktur dilaporkan mengalami ekspansi tercepat dalam 2 tahun terakhir yaitu naik dari 51.5 menjadi 51.9, melebihi ekspektasi 51.7.

Di Eropa, data PMI Prancis untuk sektor manufaktur dilaporkan menurun dari 44.6 menjadi 42.9, sedangkan untuk sektor jasa dilaporkan melemah dari 45.2 menjadi 43.6. Keduanya data ini berada di bawah ekspektasi pasar. Di Jerman, indeks PMI untuk sektor manufaktur naik dari 46 menjadi 48.8, sedangkan sektor jasa membaik dari 52.0 menjadi 55.3. Kedua PMI Jerman ini melampaui ekspektasi para analis. Rilis PMI di zona euro juga berhasil melewati konsensus pasar dimana untuk sektor manufaktur dilaporkan naik dari 46.1 menjadi 47.5, sedangkan untuk sektor jasa dilaporkan naik dari 47.8 menjadi 48.3.

Hari Jumat ini di Jerman akan dirilis data Ifo yang mengukur sentimen bisnis di Jerman untuk periode Januari. Indeks Ifo untuk iklim bisnis diperkirakan naik dari 102.4 menjadi 103, indeks situasi terkini diperkirakan naik tipis dari 107.1 menjadi 107.3 sementara untuk indeks ekspektasinya diprediksi naik dari 97.9 menjadi 98.5.

Satu-satunya data yang akan dirilis di Amerika adalah data penjualan rumah baru yang diperkirakan melambat dari 4.4% menjadi 2.1%.

Menjelang sesi perdagangan hari Jumat mendatang, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan bakal berfluktuasi di antara 4,400-4,500.


Rabu, 23 Januari 2013

Morning Dew - 24 January 2013

Market Preview


Walaupun bursa regional cenderung berakhir melemah, perdagangan di bursa Eropa dan Amerika berlangsung positif dengan indeks Dow akhirnya ditutup di 13,779.20, naik 66.96 poin atau 0.49%. Sementara itu indeks S&P 500 dan NASDAQ masing-masing ditutup menguat 0.15% dan 0.33%. Di Eropa, indeks FTSE dan DAX ditutup menguat masing-masing sebesar 0.3% dan 0.15%.

Keputusan para pembuat kebijakan di Amerika untuk sementara mencabut limit utang luar negeri Amerika menjadi salah satu faktor positif bagi para investor. Keputusan yang didukung dengan komposisi suara 285 mendukung dan 144 menolak secara efektif menaikkan limit pinjaman pemerintah menjadi $16.4 triliun hingga 19 Mei mendatang. Keputusan ini diperkirakan akan dapat melewati senat dengan mudah dan selanjutnya akan disampaikan ke presiden Obama.

Sementara itu, dari International Monetary Fund (IMF) disampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global diturunkan dari 3.6% menjadi 3.5% untuk tahun ini. Menurut IMF, kontraksi di zona euro yang memasuki tahun kedua belum mampu disertai pulihnya perekonomian akibat krisis utang di zona euro ini.

Faktor positif yang lainnya adalah earnings season yang tengah berlangsung di Amerika dan untuk sementara ini 76% dari 101 perusahaan yang terdaftar di indeks S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan berhasil melampaui ekspektasi para analis.

Data-data ekonomi yang akan dirilis pada hari Kamis ini antara lain indeks PMI untuk sektor manufaktur dan jasa di Perancis, Jerman, dan zona euro. Di Amerika, data jobless claims akan dirilis dengan ekspektasi klaim mengalami kenaikan dari 335 ribu menjadi 358 ribu.

Menjelang sesi perdagangan hari Jumat mendatang, Jakarta Composite Index (JCI) akan mengacu pada kinerja perdagangan di bursa global  yaitu bursa Amerika dan Eropa pada hari Kamis ini. Sementara ini rentang JCI diperkirakan bakal bertahan di antara 4,400-4,500.


After-hours - 23 January 2013

Market Review


Setelah sempat mencapai level tertinggi di 4,441.84 dan level terendah di 4,390.13, Jakarta Composite Index (JCI) pada akhirnya ditutup di 4,418.73, menguat 2.18 poin atau 0.05%. Indeks LQ-45 dan IDX30 sebaliknya berakhir mixed dengan indeks LQ-45 melemah 0.01% dan IDX30 menguat 0.01%.

Bursa regional ditutup melemah dengan indeks Hang Seng dan Nikkei masing-masing terkoreksi 0.1% dan 2.08%, sementara indeks KOSPI berakhir melemah 0.81%.

Hanya empat sektor yang berakhir positif pada sesi perdagangan hari Rabu. Sektor keuangan mencatatkan kenaikan sebesar 0.55%, sektor aneka industri menguat 0.48% sementara sektor pertambangan naik 0.4%. Sebaliknya, sektor dengan kinerja terburuk hari ini adalah sektor barang konsumsi yang melemah 0.6% diikuti oleh sektor industri dasar yang turun 0.41%. Sektor pertanian sementara itu terkoreksi 0.39%.

Sebanyak 112 saham berakhir menguat sedangkan 129 saham ditutup melemah dan 132 lainnya berakhir stagnan. Posisi asing pada hari ini berakhir pada net buy senilai Rp49.5 miliar.

Di antara saham-saham terekomendasi, kenaikan terbesar dialami oleh BBNI (+1.32%), diikuti oleh INDS (+1.24%), ESSA (+0.84%) dan ISAT (+0.75%). Tiga saham berakhir stagnan: PTPP, SMCB dan PGAS sedangkan LSIP, CPIN dan MDLN masing-masing ditutup melemah 1.14%, 1.99% dan 4.05%.

Pergerakan indeks pada hari ini masih berada di kisaran antara 4,400-4,500, sesuai dengan ekspektasi. Minimnya katalis dari sisi fundamental menjadikan sentimen investor cenderung netral. Hari Kamis bursa domestik akan ditutup sehingga perdagangan akan berlanjut di hari Jumat mendatang.

Kinerja bursa global di Eropa dan Amerika pada malam ini dan hari Kamis akan menjadi acuan bagi pergerakan indeks pada hari Jumat nanti.


Selasa, 22 Januari 2013

Morning Dew - 23 January 2013

Market Preview


Bursa saham Eropa dan Amerika Selasa malam ditutup mixed dengan indeks FTSE dan DAX berakhir melemah masing-masing sebesar 0.03% dan 0.68%, sedangkan untuk indeks Dow Jones perdagangan hari Selasa berakhir positif walaupun data existing home sales dirilis di bawah ekspektasi para analis.

Indeks Dow ditutup naik 0.46%, indeks S&P 500 menguat 0.44% sedangkan indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi juga berakhir menguat 0.27%.

Meskipun sempat terpukul oleh data penjualan existing home, sentimen pasar kembali berbalik positif setelah beberapa rilis laporan keuangan di Amerika berhasil mengangkat kembali sentimen para investor. Sebanyak 73% dari semua laporan keuangan di Amerika yang telah dirilis berhasil melampaui ekspektasi para analis.

Di antara beberapa data ekonomi yang dirilis hari Selasa adalah indeks ZEW yang merupakan indikator kepercayaan investor di Jerman. Indeks ini dilaporkan mencapai level tertinggi dalam 2.5 tahun terakhir di bulan Januari. Lonjakan dari 6.9 di bulan Desember menjadi 31.5, dan merupakan level tertinggi sejak Mei 2010. Sebelumnya, indeks ini diperkirakan naik menjadi 12.0 berdasarkan konsensus yang dihimpun di antara para analis.

Di Amerika, data penjualan rumah bekas dilaporkan mengalami penurunan sebesar 1% menjadi 4.94 juta pada bulan Desember lalu. Walaupun angka penjualan ini masih merupakan yang tertinggi kedua sejak November 2009 lalu, para analis sebelumnya telah memprediksikan penjualan mencapai 5.1 juta unit.

Selain data ekonomi dari Amerika dan Eropa, pertemuan para menteri keuangan zona euro mengagendakan upaya untuk mencapai kesepakatan dalam semester pertama 2013 mengenai bagaimana dan kapan mekanisme stabilitas Eropa (ESM) yang berkapasitas 500 miliar euro dapat bertindak melewati pemerintahan masing-masing negara anggota zona euro dan memberikan bantuan langsung bagi dunia perbankan di zona euro.

Di Asia, Bank of Japan (BOJ) menetapkan target inflasi pada angka 2% dan mengatakan akan mengubah gaya kebijakannya hingga menyerupai apa yang telah dilakukan oleh Federal Reserve, terutama sehubungan dengan pembelian aset-aset secara terbuka.

Memasuki sesi perdagangan hari Rabu, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan bakal kembali bergerak dalam kisaran 4,400-4,500 dengan bias positif. Resistance jangka pendek untuk saat ini berada di 4445, 4450, 4455 dan 4460.


After-hours - 22 January 2013

Market Review

Jakarta Composite Index (JCI) mengakhiri sesi perdagangan hari Selasa di 4,416.55, melemah 23.43 poin atau 0.53%. Indeks sempat melemah hingga 4,399.76 dan juga sempat mencapai level tertinggi di 4,441.61 sebelum akhirnya ditutup di 4,416.55.  Sementara itu, dua indeks domestik lainnya, LQ-45 dan IDX30 masing-masing juga ditutup melemah 0.62% dan 0.68%.


Di bursa regional, indeks Hang Seng dan KOSPI berakhir menguat masing-masing sebesar 0.29% dan 0.49% sementara indeks Nikkei terkoreksi 0.35%.

Sebanyak empat sektor berakhir positif dengan kenaikan terbesar dialami oleh sektor properti (+0.94%), diikuti oleh sektor industri dasar (+0.49%) dan sektor aneka industri (+0.39%). Sebaliknya, sektor pertambangan terpuruk 1.84%, diikuti oleh sektor keuangan (-1.14%) dan sektor pertanian (-0.96%).

Jumlah saham yang ditutup menguat mencapai 113 berbanding dengan 158 saham yang berakhir melemah dan 97 lainnya yang ditutup stagnan atau sama dengan harga penutupan hari Senin lalu.

Transaksi asing pada hari ini berakhir pada net sell senilai Rp58.84 miliar.

Setelah masuknya rekomendasi PTPP, kali ini giliran rekomendasi SMCB mencapai entry pointnya di 3,000. Sebaliknya, rekomendasi ASGR berakhir setelah saham ini terpuruk melewati level stopnya di bawah 1,520. Meskipun terkena stopnya, namun rekomendasi ASGR ini masih mencatatkan keuntungan sebesar 9.42% (harga entry di 1,380).

Di antara saham-saham terekomendasi lainnya, MDLN mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 4.23% hingga mencapai level 740. PTPP yang baru kemarin mencapai entry pricenya hari ini menanjak 3.53% dan ditutup di 880. CPIN juga bergerak positif dengan naik 0.67% sedangkan PGAS stagnan di 4,575. Sisanya ditutup melemah dengan LSIP terkoreksi 3.3%, INDS melemah 1.83% bersama dengan ISAT dan BBNI yang masing-masing melemah 1.48% dan 1.3%. ESSA juga tergelincir 0.83% dan ditutup di 2,975.

Rentang pergerakan indeks diperkirakan masih akan terjadi antara 4,400 hingga 4,500 dengan resistance terdapat di 4,445, 4,450, 4,455, dan 4,460. Support di 4,000 diperkirakan masih akan bertahan.

Meskipun demikian perlu diwaspadai data-data dari Amerika malam nanti dimana data existing home sales dan indeks manufaktur dari Federal Reserve cabang Richmond akan dirilis.


Senin, 21 Januari 2013

Morning Dew - 22 January 2013

Market Preview

Bursa saham Amerika libur untuk memperingati hari Martin Luther King, namun bursa Eropa tetap dibuka dengan normal. Indeks saham Inggris yaitu FTSE 100 ditutup menguat 0.43% sementara indeks saham Jerman DAX 30 berakhir menguat 46.63 poin atau 0.61%. Sebelumnya, di Asia bursa regional melemah setelah pekan lalu mencatatkan kenaikan signifikan terutama untuk Jakarta Composite Index (JCI).


Mengawali aktivitasnya tahun ini, para menteri keuangan Eropa bertemu di Brussels untuk membahas mengenai krisis utang negara-negara anggota euro.

Minimnya katalis dari sisi fundamental menjadikan faktor teknikal sebagai acuan utama bagi pergerakan JCI pada awal pekan ini. Setelah mencapai level supportnya kemarin di 4,427, indeks mengalami rebound hingga ditutup di 4,439.97. Resistance bagi indeks saat ini berada di 4445, 4450, 4455 dan 4460. Sebaliknya, support berikut setelah 4427 berada di 4400.

Positifnya bursa Eropa dan diliburkannya bursa Amerika mengindikasikan bahwa pergerakan JCI pada hari Selasa masih akan cenderung positif dan indeks diprediksi akan bergerak dalam kisaran 4,400 hingga 4,500.

Data ekonomi yang akan dirilis pada hari Selasa ini antara lain indeks ZEW yang mengukur sentimen ekonomi di Jerman dan juga beberapa dari Amerika. Indeks ZEW untuk sentimen ekonomi di bulan Januari diperkirakan mencatatkan kenaikan dari 6.9 menjadi 12, sementara untuk indeks situasi terkini dilaporkan juga naik dari 5.7 menjadi 6.2.

Malam nanti data existing home sales akan dirilis untuk periode bulan Desember dimana penjualan diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan dari 5.9% menjadi 1.2%. Indeks manufaktur dari Federal Reserve Richmond yang diperkirakan menurun tipis dari 5 menjadi 4.

Untuk sepuluh rekomendasi yang ada semuanya masih hold. Dua rekomendasi yang masih belum mencapai entry pointnya adalah PTPP dan SMCB.


After-hours - 21 January 2013

Market Review



Bursa domestik ditutup melemah dengan Jakarta Composite Index (JCI) terkoreksi 25.51 poin atau 0.57% saat ditutup di 4,439.97. Indeks sempat mencapai level terendah di 4,427.77 setelah sempat menanjak hingga mencapai 4,472.11. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir melemah masing-masing sebesar 0.9% dan 0.93% sementara bursa regional juga mengawali pekan ini dengan penurunan. Indeks Hang Seng dan KOSPI maisng-masing ditutup melemah 0.05%, sementara indeks Nikkei terpuruk 1.52%.

Hanya tiga dari sepuluh sektor yang ada berhasil mencatatkan kenaikan pada hari ini. Sektor barang konsumsi menanjak 1.33%, sektor manufaktur naik 0.17% sedangkan sektor pertanian menguat tipis 0.03%. Sektor infrastruktur mengalami penurunan terbesar yaitu 1.25%, diikuti oleh sektor properti (-1.15%) dan sektor keuangan (-1.03%).

Nilai transaksi asing pada hari pertama pekan ini mencapai net sell senilai Rp102.01 miliar. Jumlah saham yang berhasil mencatatkan kenaikan pada hari ini adalah sebanyak 120 saham , sementara 147 saham ditutup melemah dan 108 lainnya berakhir stagnan.

PTPP yang dimulai rekomendasinya pada hari ini berhasil mencapai entry pointnya di 850 sehingga total keseluruhan rekomendasi yang telah terkonfirmasi ada 10. Dua rekomendasi lainnya yang masih belum mencapai entry pricenya adalah SMCB dan KLBF.

Dari sepuluh rekomendasi tersebut, hanya LSIP yang berhasil mencatatkan kenaikan yaitu sebesar 1.11%. PTPP ditutup di harga entry (850), sementara BBNI dan ESSA berakhir stagnan. Penurunan terbesar dialami oleh ASGR (-1.85%), diikuti oleh ISAT (-1.46%), MDLN (-1.39%), INDS (-1.2%) dan CPIN (-0.66%) beserta PGAS (-0.54%).

Terkoreksinya JCI pada hari ini masih tergolong koreksi yang wajar dengan support yang berada di 4,427 telah tercapai (intraday low di 4,427). Apabila indeks gagal bertahan di atas 4,427 maka koreksi berikutnya diperkirakan akan mencapai support di 4,400. Pergerakan indeks pada hari Selasa besok diperkirakan masih dalam kisaran 4,400 hingga 4,500, namun kinerja bursa Eropa dan Amerika malam ini akan memberikan indikasi lebih lanjut.


Minggu, 20 Januari 2013

Morning Dew - 21 January 2013

Market Preview


Bursa global ditutup cenderung menguat dengan Jakarta Composite Index (JCI) mencatatkan rekor tertinggi yang baru di 4,465.48, ditutup di level tertinggi ini atau menguat 3.71% selama sepekan terakhir. Sementara itu, indeks LQ-45 yang terdiri dari 45 saham bluechip juga menguat secara signifikan selama sepekan sebesar 4.79% atau 35.04 poin dan ditutup di 766.92.

Bursa regional juga menguat walaupun tidak sebesar kenaikan yang dialami oleh bursa domestik. Indeks Nikkei dan Hang Seng masing-masing menguat sebesar 1.03% dan 1.45%.

Di Eropa dan Amerika, indeks Dow Jones mencatatkan kenaikan 1.2% selama sepekan terakhir dan ditutup di 13,649.7 sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ masing-masing berakhir menguat 0.95% dan 0.29%. Indeks FTSE di Inggris ditutup naik 0.54% sedangkan indeks DAX Jerman merupakan satu-satunya yang berakhir melemah yaitu 0.17%.

Dalam sepekan terakhir sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang gagal mencatatkan kenaikan sementara sembilan sektor lainnya mengalami kenaikan. Sektor pertanian melemah 1% sementara sektor aneka industri merupakan sektor terbaik dengan kenaikan sebesar 5.54% diikuti oleh sektor keuangan yang mengalami kenaikan sebesar 5.47%.

Di antara sembilan saham yang terekomendasi, dalam sepekan terakhir kenaikan terbesar diraih oleh CPIN yang ditutup di 3,775 disusul oleh BBNI yang menguat 4.76%. ISAT dan LSIP tidak mengalami perubahan angka penutupan dibandingkan pekan sebelumnya, sementara ASGR menjadi satu-satunya yang melemah yaitu sebesar 3.57%. Sisanya menguat yaitu ESSA (+1.69%), INDS (+2.47%), MDLN (+2.86%), dan PGAS (+2.79%). SMCB yang belum berhasil mencapai angka entrynya dalam sepekan mencatatkan kenaikan sebesar 5.17%.

Tiga rekomendasi saham baru telah ditambahkan untuk pekan mendatang. SMCB dengan entry dan exit yang baru yaitu di 2900-3000 dengan stop di bawah 2850; PTPP dengan entry di 830-850 dan stop di bawah 760; dan KLBF dengan entry di 1020-1030 dan stop di bawah 950. Selengkapnya dapat dilihat di halaman 3.

Data ekonomi yang dirilis sepanjang pekan lalu didominasi oleh data dari China dan Amerika. Dari China dilaporkan pertumbuhan ekonomi di triwulan keempat mencapai 2% dibandingkan triwulan sebelumnya, dan 7.9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan ketiga, namun angka GDP ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Produksi industrial China di bulan Desember dilaporkan naik 10.3%, lebih baik dari ekspektasi 10.2% dan juga lebih baik dari angka sebelumnya yaitu 10.1%. Di sisi ritel, penjualan ritel untuk bulan Desember mencatatkan kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan tahun lalu, lebih baik dari ekspektasi dan juga lebih tinggi kenaikannya dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di Amerika, penjualan ritel di bulan Desember lalu dilaporkan naik 0.5%, lebih baik dari kenaikan pada bulan sebelumnya yaitu 0.4% dan juga melebihi ekspektasi kenaikan sebesar 0.2%. Data lainnya yaitu Producer Price Index (PPI) atau indeks harga produsen yang merupakan salah satu indikator inflasi dilaporkan melambat dari 1.5% menjadi 1.3% di bulan Desember. Angka ini berada di bawah ekspektasi yaitu 1.4%. Di luar harga makanan dan bahan bakar PPI mengalami kenaikan sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih lambat dari periode sebelumnya yaitu 2.2%. Sementara itu, CPI atau indeks harga konsumen di bulan Desember dilaporkan melambat dari 1.8% menjadi 1.7% sedangkan di luar harga makanan dan bahan bakar CPI mengalami kenaikan sebesar 1.9%, sama dengan data periode sebelumnya dan juga sesuai dengan ekspektasi para analis. 

Federal Reserve pada pekan lalu juga merilis data produksi industrial untuk periode bulan Desember dimana dilaporkan produksi melambat dari 1% menjadi 0.3%. Jobless claims untuk periode sepekan yang berakhir 12 Januari lalu dilaporkan mengalami penurunan cukup tajam yaitu dari 372 ribu menjadi 335 ribu, sementara pasar sebelumnya memprediksikan angka klaim mencapai 368 ribu. 

Di pasar properti Amerika, data building permits menunjukkan terjadinya peningkatan tipis dalam hal perijinan pendirian bangunan di bulan Desember yang mencapai 903 ribu, naik dari 900 ribu. Sementara itu, housing starts meningkat dari 851 ribu menjadi 954 ribu, melebihi konsensus yang berada di 890 ribu.

Data ekonomi lainnya adalah indeks aktivitas manufaktur di area New York yang dilaporkan memburuk dari -7.3 menjadi -7.8 di bulan Januari; dan data Philadelphia Fed index yang menunjukkan penurunan dari 8.1 menjadi -5.8 di bulan Januari. Data terakhir yang dirilis di Amerika adalah indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan. Indeks ini menunjukkan memburuknya kepercayaan konsumen di bulan Januari, yaitu dari 72.9 menjadi 71.3. Sebelumnya, pasar memprediksi indeks ini meningkat menjadi 75.0.

Untuk sepekan mendatang, data-data ekonomi yang akan dirilis antara lain datang dari Jerman yaitu indeks sentimen ekonomi dari ZEW, diikuti oleh indeks IFO yang mengukur iklim bisnis di Jerman. Secara keseluruhan IFO indeks diperkirakan membaik di bulan Januari. Data GDP Inggris juga akan dirilis pada Jumat mendatang dimana untuk triwulan keempat diprediksi terjadi kontraksi sebesar 0.1% dibandingkan dengan triwulan ketiga dimana masih terjadi kenaikan sebesar 0.9%. Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 0.2%.

Data Purchasing Manager Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa Eropa dijadwalkan akan dirilis pekan mendatang. PMI Prancis diperkirakan membaik dari 44.6 menjadi 45.0 untuk sektor manufaktur sedangkan untuk sektor jasa diprediksi indeks PMI membaik pula dari 45.2 menjadi 45.4. Di Jerman, PMI untuk sektor jasa diperkirakan naik dari 46.0 menjadi 46.8 di bulan Januari sementara PMI untuk sektor jasa diperkirakan tetap berada di 52.0. Sementara itu, untuk PMI sektor manufaktur zona euro  diperkirakan membaik dari 46.1 menjadi 46.6 demikian pula dengan PMI sektor jasa yang diperkirakan naik dari 47.8 menjadi 48.

Di Amerika, beberapa data ekonomi yang akan dirilis antara lain existing home sales untuk bulan Desember yang diperkirakan melambat dari 5.9% menjadi 1.2%; indeks harga perumahan bulan November yang diperkirakan meningkat 0.6% setelah naik 0.5% di bulan Oktober; jobless claims diperkirakan kembali meningkat menjadi 360 ribu untuk periode pekan yang berakhir 20 Januari dibandingkan 335 ribu pada pekan sebelumnya. Data ekonomi lainnya adalah penjualan rumah baru untuk bulan Desember yang diperkirakan naik 2.1%, melambat dari 4.4% di bulan sebelumnya.

Minimnya faktor fundamental yang ada di pasar mengalihkan fokus investor ke faktor teknikal dimana berhasilnya JCI untuk mencapai angka all-time high di 4,465 membuka jalan untuk penguatan lebih lanjut menuju target resistance berikutnya di 4,504.13 dan 4,631.14. Support saat ini berada di 4,427 yang merupakan resistance sebelumnya dan juga 4,400.


Kamis, 17 Januari 2013

Morning Dew - 18 January 2013

Market Preview


Bursa regional berakhir melemah pada sesi perdagangan hari Kamis sementara di Eropa dan Amerika indeks-indeks saham utama ditutup menguat.

Jakarta Composite Index (JCI) mengakhiri sesi perdagangan hari Kamis dengan penurunan sebesar 0.29% atau 12.58 poin, ditutup di 4,398.38 setelah sempat menanjak hingga 4,421.34. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.62%.

Posisi transaksi asing pada hari Kamis berakhir dengan net buy sebesar Rp94.6 miliar.

Sebanyak 97 saham berakhir menguat dibandingkan dengan 130 saham yang ditutup melemah dan 127 lainnya yang berakhir stagnan. Secara sektoral, hanya tiga sektor yang berhasil ditutup menguat: sektor industri dasar (+0.45%), sektor keuangan (+0.15%) dan sektor infrastruktur (+0.06%). Sebaliknya, sektor aneka industri ditutup melemah 1.63%, terburuk dibandingkan sektor-sektor lainnya, disusul oleh sektor perdagangan (-0.83%) dan sektor manufaktur (-0.63%).

Data ekonomi yang dirilis di sesi perdagangan New York semalam menunjukkan building permits naik tipis dari 900 ribu menjadi 903 ribu di bulan Desember sementara di bulan yang sama housing starts naik 12.1%, melebihi ekspektasi 3.3% dan juga lebih baik dari periode sebelumnya dimana terjadi penurunan sebesar 4.3%. Angka jobless claims juga berhasil memberikan dampak positif dimana jumlah claims dilaporkan sebanyak 335 ribu, turun dari 372 ribu yang tercatat pada pekan sebelumnya. Data ekonomi yang cenderung positif menjadi katalis positif bagi kinerja bursa saham Eropa dan Amerika.

Di antara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dicatatkan oleh MDLN (+4.35%) diikuti oleh ASGR (+0.63%). ESSA, CPIN dan INDS berakhir stagnan sementara LSIP (-2.15%), ISAT (-0.73%), BBNI (-0.67%) dan PGAS (-0.54%) ditutup melemah. SMCB hingga Kamis masih belum mencapai entry pricenya namun berakhir menguat 2.52% di 3,050.

Data-data ekonomi yang akan dirilis pada hari Jumat antara lain University of Michigan Confidence Index untuk periode Januari dan sejumlah data ekonomi dari China seperti GDP untuk triwulan keempat, produksi industrial, dan penjualan ritel.

Kenaikan JCI pada pekan ini berpeluang untuk kembali berlanjut pada Jumat ini. Indeks diperkirakan akan bertahan di atas 4,340-4,360 sementara target berada d 4,427.65 dan 4,450.


Rabu, 16 Januari 2013

Morning Dew - 17 January 2013

Market Preview

Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan kenaikan pada sesi perdagangan hari Rabu, sementara di bursa regional saham-saham cenderung melemah. Di Eropa dan Amerika saham-saham berakhir mixed.


JCI ditutup di 4,410.96, naik 10.14 poin atau 0.23% sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing mencatatkan kenaikan 0.33% dan 0.4%.

Sebanyak 132 saham berakhir menguat, sementara 128 lainnya ditutup melemah. Sisanya, sebanyak 121 saham berakhir mixed. Posisi asing pada hari Rabu adalah pada net buy senilai Rp470.77 miliar.

Tiga sektor mengalami penurunan sementara tujuh sektor lainnya ditutup menguat. Sektor barang konsumsi menjadi yang terbaik dengan kenaikan sebesar 0.7%, diikuti oleh sektor properti yang naik 0.62%. Sektor perdagangan juga mengalami kenaikan sebesar 0.55%. Sektor pertanian terpuruk hingga 1.5% diikuti oleh sektor pertambangan  yang melemah 0.72%. Sektor industri dasar juga melemah hingga 0.25%.

Tiga dari sembilan saham terekomendasi berhasil menguat: INDS (+0.61%), LSIP (+1.09%) dan PGAS (+1.09%). Sementara itu, ISAT (-0.72%), ASGR (-1.85%), MDLN (-2.82%) dan BBNI (-1.32%) ditutup melemah. CPIN dan ESSA tidak mengalami  perubahan atau stagnan. SMCB kembali menguat hingga 1.71%, namun untuk rekomendasi ini harga entrynya masih belum tercapai.

Hari Kamis ini Jakarta Composite Index (JCI) diprediksi akan cenderung mengalami konsolidasi setelah pada hari Selasa dan Rabu kemarin berhasil menembus resistancenya di 4,400. Target resistance berikutnya berada di 4,427.65 – level all-time high indeks – disusul oleh 4,450. Sebaliknya, support berada di sekitar 4,400 disusul dengan 4,340-4360.


Selasa, 15 Januari 2013

Morning Dew - 16 January 2013

Market Preview


Bursa Eropa dan Amerika berakhir mixed pada sesi perdagangan hari Selasa. Indeks Dow Jones dan S&P 500 mengakhiri sesi Selasa dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.2% dan 0.11% sementara indeks NASDAQ melemah 0.22%. Di Eropa, Indeks FTSE menguat 0.15% namun sebaliknya indeks DAX terkoreksi 0.69%.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar pada hari Selasa adalah data ekonomi Amerika, isu batas utang luar negeri Amerika dan juga earnings season di Wall Street.

Mendekati Februari isu batas utang luar negeri Amerika diperkirakan bakal semakin hangat diperdebatkan.  Presiden Obama telah menyampaikan peringatannya pada partai Republik yang berkuasa di Kongres untuk tidak menggunakan isu ini untuk memaksakan pengurangan pengeluaran negara yang baru. Menurutnya, dirinya tidak akan mau berkompromi dalam hal kenaikan batas atas utang luar negeri Amerika karena Amerika tidak mempunyai pilihan lain selain membayar semua pengeluaran yang telah diotorisasikan. Di sisi Republik, kenaikan batas pinjaman luar negeri Amerika harus diimbangi dengan turunnya tingkat pengeluaran. Hingga kini, sejak akhir Desember lalu Departemen Keuangan Amerika tengah menggunakan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Amerika untuk mencegah terlewatinya batas atas utang luar negeri Amerika di $16.4 triliun. Namun, menurut menteri keuangan Amerika Tim Geithner, upaya yang dilakukannya saat ini hanya akan bertahan hingga pertengahan Februari hingga awal Maret mendatang. Jika batas atas utang luar negeri Amerika gagal dinaikkan, dikhawatirkan hal ini akan berujung pada dilakukannya review atas peringkat utang Amerika dengan risiko terjadi penurunan peringkat utang Amerika.

Data ekonomi yang dirilis pada sesi Selasa tidak memberikan dampak signifikan yang mampu menggerakkan pasar. Penjualan ritel pada bulan Desember dilaporkan naik 0.5%, melebihi kenaikan pada bulan November yaitu 0.4% dan lebih baik dari ekspektasi yaitu 0.2%. Indeks harga konsumen untuk periode Desember dilaporkan naik 1.3%, lebih lambat dari bulan sebelumnya dimana PPI naik 1.5% dan juga lebih lambat dibandingkan angka konsensus yang beredar di pasar. Di luar harga-harga makanan dan energi, PPI mengalami kenaikan sebesar 2%, juga lebih lambat dari ekspektasi dan periode sebelumnya. Sementara itu, aktivitas manufaktur di area sekitar New York memburuku dari -7.3 menjadi -7.8 di bulan Januari, di bawah ekspektasi yang berada di 0.

Earnings season yang baru saja dimulai di Amerika sejauh ini menghasilkan 80% dari 30 emiten S&P 500 berhasil melampaui ekspektasi pasar. Laba pada emiten-emiten ini diestimasi mencatatkan pertumbuhan sebesar 2.5% di triwulan keempat lalu, pertumbuhan terendah per triwulannya sejak 2009 lalu. Pasar tengah menantikan rilis dari Intel dan General Electric dimana keduanya diperkirakan melaporkan hasil yang kurang memuaskan. Memburuknya kinerja perekonomian global dianggap menjadi faktor signifikan di balik menurunnya kinerja dua emiten ini.

Hari Rabu ini Jakarta Composite Index (JCI) diprediksi akan cenderung mengalami konsolidasi setelah pada hari Selasa kemarin berhasil mencapai resistancenya di 4,400. Target resistance berikutnya berada di 4,427.65 – level all-time high indeks – disusul oleh 4,450. Sebaliknya, support berada di sekitar 4,400 disusul dengan 4,340-4360.


After-hours - 15 January 2013

Market Review


Bursa domestik kembali ditutup menguat pada sesi perdagangan hari Selasa dengan Jakarta Composite Index (JCI) menguat 0.42% dan ditutup di 4,400.82. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir menguat masing-masing 0.67% dan 0.79%.

Di tingkat regional, indeks Nikkei berhasil menguat 0.72% sedangkan indeks Hang Seng dan KOSPI berakhir melemah 0.14% dan 1.16%.

Tiga sektor berakhir melemah sementara tujuh sektor ditutup menguat. Sektor pertambangan melemah 0.45%, sektor perdagangan juga terkoreksi 0.13% dan sektor industri dasar melemah tipis 0.01 poin. Kinerja terbaik dihasilkan oleh sektor aneka industri (+1.15%), diikuti oleh sektor infrastruktur (+1.05%) dan sektor keuangan (+0.74%).

Posisi transaksi asing pada hari ini ditutup dengan net buy senilai Rp347.37 miliar dengan 123 saham berakhir menguat, 142 lainnya ditutup melemah dan 104 berakhir stagnan.

Sembilan saham yang terekomendasi berakhir mixed dengan BBNI dan LSIP masing-masing menguat 2.01% dan 1.1% sementara PGAS, ISAT, INDS dan ESA ditutup stagnan. ASGR mencatatkan penurunan terbesar yaitu sebesar 2.99% sedangkan MDLN dan CPI berakhir melemah masing-masing 1.39% dan 0.69%. SMCB ditutup di 2,925 namun masih belum berhasil mencapai entry pricenya di 2,850.

Secara teknikal, kenaikan indeks hari ini tertahan oleh resistance Fibonacci di level 76.4%. Apabila pada sesi Rabu besok indeks dapat kembali menguat dan berakhir menembus level resistance ini kemungkinan besar koreksi yang terjadi baru-baru ini telah berakhir dan indeks akan kembali menanjak hingga target resistance berikutnya di 4,450.

Sebaliknya, level support bagi indeks didapati di 4,340-4,360 dimana apabila terjadi penurunan di bawah level support ini dapat berdampak pada terjadinya koreksi yang lebih dalam hingga kembali ke 4,300.

Hingga pertengahan sesi Eropa indeks FTSE masih menguat 0.03% sementara indeks DAX masih terkoreksi 0.12%. 


Senin, 14 Januari 2013

Morning Dew - 15 January 2013

Market Preview

Bursa Asia ditutup menguat pada sesi perdagangan hari Senin sementara di Eropa dan Amerika perdagangan saham pada awal pekan ini berakhir mixed.


Sesi perdagangan hari Senin di bursa domestik ditutup menguat tajam dengan Jakarta Composite Index (JCI) melesat 76.59 poin atau naik 1.78% saat ditutup di 4,382.50. Dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat masing-masing 2.4%.

Seluruh sektor berakhir positif dengan sektor properti mencatatkan kinerja terbaik (+2.48%) diikuti oleh sektor keuangan (+2.41%) dan sektor aneka industri (+2.31%).

Sebanyak 163 saham ditutup menguat sementara 106 saham berakhir melemah dan 106 lainnya ditutup stagnan. Posisi transaksi asing pada hari Senin mencapai net buy senilai Rp461.92.

Di antara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh MDLN yang menguat 2.86%, diikuti oleh PGAS yang ditutup naik 2.23% dan ESSA yang naik 1.69%. Satu-satunya yang berakhir melemah adalah ASGR yang ditutup turun 0.6%. SMCB hingga saat penutupan masih belum mencapai entry pricenya sehingga rekomendasi ini masih akan berlanjut pada hari Selasa ini.

JCI mengalami rebound tajam setelah menyentuh level supportnya di 4,270 pada sesi perdagangan sebelumnya, dan berhasil mencapai target resistancenya di 4,378 pada sesi perdagangan hari Senin. Indeks diprediksi akan bergerak dalam kisaran konsolidasi antara 4,340-4,400. Namun, masih perlu diwaspadai risiko terjadinya kembali penurunan pada indeks karena selama indeks masih berada di bawah 4,400 maka masih terdapat risiko penurunan tajam seperti beberapa sesi sebelumnya. Resistance berada di 4,400 diikuti oleh 4,427.65. Support berada di sekitar 4,355 dan 4,340.


Minggu, 13 Januari 2013

Morning Dew - 14 January 2013

Market Preview


Bursa saham di Eropa dan Amerika ditutup menguat pada sesi perdagangan hari Jumat dan dengan demikian menutup perdagangan sepekan dengan mencatatkan kenaikan.

Indeks Dow Jones ditutup di 13,488.43, menguat 0.13% dibandingkan penutupan hari Kamis sementara dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya indeks Dow ditutup menguat 0.4%. Indeks S&P 500 juga berakhir menguat dengan ditutup di 1,472.05, naik 0.4% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya meskipun melemah tipis dibandingkan angka penutupan hari Kamis. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi juga ditutup menguat 0.12% dari level penutupan hari Kamis dan naik 0.8% dibandingkan angka penutupan pekan sebelumnya.

Dua indeks utama Eropa juga berakhir positif. Indeks FTSE 100 ditutup naik 0.33% di 6121.58 sedangkan indeks DAX 30 ditutup menguat 0.09% di 7715.53. Dibandingkan dengan angka penutupan pekan sebelumnya, indeks FTSE 100 membukukan kenaikan sebesar  0.5% namun indeks DAX Jerman justru melemah sebesar 0.8%.

Bursa domestik pada hari Jumat kembali terkoreksi dengan Jakarta Composite Index berakhir melemah 0.27% diikuti oleh indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing melemah 0.28% dan 0.31%. Dalam sepekan, JCI terpuruk 2.4% sementara indeks LQ-45 juga terkoreksi 2.9%.

Beberapa katalis positif dari Wall Street gagal memberikan dampak positif bagi saham-saham domestik dan sebaliknya setelah mencapai rekor tertinggi di 4,427 pekan lalu, JCI akhirnya dilanda aksi profit-taking. Hingga akhir pekan, JCI sempat terkoreksi 61.8% di sekitar level supportnya di 4,300. Penurunan lebih lanjut di bawah 4,300 dikhawatirkan akan menekan indeks hingga level support selanjutnya di 4,270.

Awal pekan yang baru ini diprediksi JCI akan mengalami rebound menuju level resistancenya di 4,348, 4,363, hingga 4,378. Ancaman penurunan masih akan membayangi kinerja JCI pekan ini dan hanya kenaikan melebihi 4,400 akan mampu meredakan tekanan jual yang baru-baru ini melanda indeks.

Berikut beberapa update dari rekomendasi yang ada:

ESSA – Stop direvisi naik dari yang sebelumnya di bawah 2250 menjadi di bawah 2700. Meskipun masih bertahan di dekat area tertingginya, chart weekly ESSA membentuk pola bearish engulfing sehingga risiko terjadi koreksi lebih lanjut meningkat di pekan yang baru ini.

ISAT mencatatkan level tertinggi yang baru di 7150 pada pekan lalu. Untuk mengurangi risiko kerugian, maka level stop untuk ISAT direvisi dari <5150 menjadi <6250. Pola candlestick pada chart weekly yang terbentuk dikhawatirkan berpotensi memicu terjadinya koreksi pada pekan yang baru ini.

CPIN berhasil mencapai level tertinggi di 3725 pekan lalu sebelum akhirnya ditutup di 3600. Stop yang sebelumnya ditempatkan di <3100 direvisi naik menjadi <3400 untuk menghindarkan terjadinya potensi kerugian di pekan yang baru ini.

ASGR pekan lalu berhasil mencapai level tertingginya di 1760 sebelum akhirnya tersungkur di akhir pekan di 1680. Meskipun masih bersifat korektif, namun untuk meminimalkan risiko terjadi penurunan tajam lebih lanjut stop ASGR digeser dari <1230 menjadi <1520.

MDLN hanya menyisakan satu target yang tersisa yaitu di 940.  Stop level yang ditetapkan sebelumnya di <395 direvisi menjadi <590. Sejauh ini penurunan yang terjadi pada MDLN masih cenderung bersifat korektif dan justru dianggap sebagai peluang untuk mencapai level yang lebih tinggi lagi yaitu 940.

Untuk rekomendasi lainnya tidak ada perubahan sementara rekomendasi buy untuk SMCB masih belum mencapai entry pricenya.



Jumat, 11 Januari 2013

After-hours - 11 January 2013

Market Review

Jakarta Composite Index ditutup melemah 11.45 poin atau 0.27% di 4,305.91 setelah hanya mampu mencatatkan kenaikan hingga 4,341.76 dan sempat kembali menguji level supportnya di 4,300 saat melemah hingga 4,301.49.  Indeks LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah yaitu masing-masing sebesar 0.28% dan 0.31%.


Sebanyak 119 saham berakhir menguat dan 119 saham lainnya ditutup melemah. Sisanya sebanyak 125 saham berakhir stagnan, tidak berubah dibandingkan dengan angka penutupan pada sesi perdagangan hari Kamis.

Posisi jual asing pada akhir sesi perdagangan mencapai Rp259.71 miliar dimana hanya dua sektor yang berhasil lolos dari penurunan: infrastruktur (-0.08%) dan properti (-0.46%). Sisanya sebanyak delapan sektor ditutup melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor pertambangan (-1.19%) dan pertanian (-1.01%).

Dari delapan rekomendasi yang ada, MDLN dan CPIN berhasil mencatatkan kenaikan 1.45% dan 0.7% sementara penurunan terbesar dialami oleh ASGR (-3.45%) diikuti oleh ISAT (-2.14%) dan ESSA (-1.67%). Sementara itu, LSIP berhasil mencapai entry levelnya di 2250 dan ditutup juga di angka yang sama. Jadi, saat ini terdapat sembilan rekomendasi saham yang aktif.

Menjelang dibukanya bursa Wall Street, indeks FTSE dan DAX masih bergerak di area positif dengan masing-masing menguat 0.09% dan 0.02%, sementara dari kontrak berjangka indeks S&P diperkirakan perdagangan di bursa Amerika akan berlangsung netral.

Data ekonomi yang akan dirilis malam ini adalah neraca perdagangan Amerika yang diperkirakan bakal membaik dari defisit sebesar $42.2 miliar menjadi $41.3 miliar.


Kamis, 10 Januari 2013

Morning Dew - 11 January 2013

Market Preview


Saham-saham di Amerika dan Eropa cenderung menguat pada hari Kamis setelah data ekonomi China dan juga pandangan presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi menjadi katalis positif bagi para investor di tengah minimnya data-data Amerika yang signifikan.

Data ekonomi China yang dirilis hari Kamis menunjukkan penjualan ritel di China meningkat 14.1% di bulan Desember dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, hampir tiga kali lipat dari ekspektasi pasar yang berada di 5%.

Sementara itu, di Eropa presiden ECB Mario Draghi mengeluarkan pernyataan bahwa pemulihan ekonomi secara bertahap akan dimulai tahun ini di zona euro seiring dengan mulai terasanya dampak kebijakan-kebijakan dari ECB pada perekonomian.

Di samping itu, investor juga mencermati dimulainya earnings season di Amerika dimana emiten-emiten di Wall Street mulai merilis laporan keuangan mereka untuk periode triwulan yang berakhir Desember tahun lalu.

Pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) pada sesi perdagangan terakhir pekan ini diperkirakan bakal berada di dalam rentang 4,300 hingga 4,400 setelah pada sesi perdagangan Kamis sempat menguji level supportnya di 4,300. Apabila indeks berhasil menembus level support ini dikhawatirkan indeks akan kembali ke rentang harga sebelumnya yaitu antara 4,250 hingga 4,350 yang terjadi pada akhir tahun 2012.

Data ekonomi yang dijadwalkan akan dirilis pada hari ini adalah indeks harga konsumen China beserta indeks harga produsen China. CPI untuk bulan Desember diprediksi mengalami kenaikan sebesar 2.3%, naik dari kenaikan 2% di periode sebelumnya, sementara itu PPI China untuk periode yang sama diperkirakan mengalami penurunan sebesar 1.8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada November lalu PPI dilaporkan turun 2.2%.

Data dari Amerika yang akan dirilis pada Jumat malam ini adalah neraca perdagangan untuk periode bulan November dimana defisit neraca perdagangan Amerika diprediksi menyusut dari $42.2 miliar menjadi $41.3 miliar.


After-hours - 10 January 2013

Market Review



Bursa domestik kembali dilanda aksi jual dengan Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 45.56 poin atau 1.04% di 4,317.37. Indeks sempat melemah hingga 4,298.61 dan sempat menyentuh titik tertinggi di 4,377.14. Dua indeks acuan lainnya, LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah masing-masing sebesasr 1.01% dan 1.59%. Di bursa regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI berakhir menguat masing-masing sebesar 0.7%, 0.59% dan 0.75%.

Dua sektor berhasil mencatatkan kenaikan yaitu sektor infrastruktur (+0.08%) dan properti (+0.01%). Sementara itu, delapan sektor lainnya ditutup melemah dengan sektor aneka industri terpuruk 3.85% disusul oleh sektor manufaktur (-2.14%) dan sektor pertanian (-1.87%).

Sebanyak 87 saham ditutup menguat sementara 182 lainnya berakhir melemah. Sisanya, sebanyak 103 saham ditutup stagnan. Posisi jual asing pada hari ini mencapai Rp230.82 miliar.

Di antara delapan saham yang terekomendasi, hanya MDLN dan ASGR yang berhasil menguat yaitu masing-masing sebesar 1.47% dan 2.35%. ESSA dan ISAT ditutup stagnan sedangkan penurunan terbesar dialami oleh BBNI (-1.99%). INDS (-0.61%), CPIN (-0.69%), dan PGAS (-0.55%) berakhir melemah. Dua rekomendasi terbaru yaitu SMCB dan LSIP masih belum mencapai angka entrynya.

Penurunan yang dialami oleh bursa domestik hingga saat ini masih cenderung bersifat profit-taking dengan support di 4,300 telah diuji oleh indeks. Apabila indeks gagal bertahan diatas support ini, dikhawatirkan tekanan jual berikutnya akan membawa indeks hingga kembali ke area konsolidasi sebelumnya yaitu antara 4,250-4,300.

Menjelang dibukanya bursa Amerika, indeks saham FTSE dan DAX masing-masing menguat 0.08% dan 0.23% di Eropa. Data jobless claims akan dirilis hari ini di sesi perdagangan New York dan diprediksi akan mengalami penurunan dari 372 ribu menjadi 365 ribu. Dua pertemuan bank sentral di Eropa juga akan dilangsungkan pada hari ini yaitu antara Bank of England dan European Central Bank. Pasar akan mencermati opini dari masing-masing bank sentral tersebut sehubungan dengan prospek ekonomi di Eropa dan juga di Inggris.


Rabu, 09 Januari 2013

Morning Dew - 10 January 2013

Market Preview


Setelah terpuruk selama dua sesi berturut-turut, saham-saham di Amerika akhirnya bergerak menguat pada sesi perdagangan hari Rabu. Optimisme terhadap laporan keuangan yang dirilis oleh Alcoa menjadi katalis positif bagi pasar di tengah minimnya katalis yang ada.

Alcoa pada Selasa malam melaporkan hasil penjualan triwulan terakhir yang berhasil melebihi ekspektasi para analis meskipun mengalami penurunan dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya. Selain itu pihak Alcoa juga memberikan proyeksi positif bagi perekonomian China yang diperkirakan akan mengalami kebangkitan di tahun 2013 ini. Menurut Alcoa, pertumbuhan permintaan aluminum di dunia akan mengalami akselerasi pertumbuhan menjadi 7% di tahun ini.

Dimulainya earnings season di Amerika untuk sementara akan mengalihkan fokus para investor dari ekonomi makro menuju ke ekonomi mikro dan hasil-hasil individual para emitenlah yang akan cenderung menjadi penggerak indeks Dow, S&P dan NASDAQ.

Di Eropa, indeks FTSE dan DAX ditutup menguat masing-masing 0.74% dan 0.32% di 6,098.65 dan 7,720.47 sedangkan indeks Dow, S&P 500 dan NASDAQ masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.46%, 0.27% dan 0.45%.

Sesuai perkiraan kemarin, Jakarta Composite Index (JCI) bergerak menuju ke level supportnya di 4,380 hingga 4,350 sebelum mengalami rebound dan ditutup di 4,362.93. Hari Kamis ini diperkirakan indeks akan bergerak antara 4,350 hingga 4,380 meskipun tidak tertutup kemungkinan indeks akan menanjak lebih tinggi menjadi 4,400. Masih perlu diwaspadai pula peluang terjadinya penurunan karena jika support di 4,350 terlewati maka indeks dikhawatirkan akan tertekan hingga support-support berikutnya yang berada di 4,325 dan 4,300.

Hari ini, event penting yang dijadwalkan berlangsung adalah pertemuan Bank of England dan pertemuan European Central Bank di Eropa. Kedua bank sentral ini diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga masing-masing, namun perlu dicermati apabila terdapat perubahan-perubahan pada opini mereka terhadap perekonomian Eropa maupun global. 

Data ekonomi yang akan dirilis hari ini adalah jobless claims yang diprediksi akan mengalami penurunan dari 372 ribu menjadi 365 ribu pada pekan yang berakhir 5 Januari lalu.