Kamis, 02 Agustus 2012

Inilah Beberapa Emiten Sekuritas yang Merugi


INILAH.COM, Jakarta – Beberapa emiten perusahaan sekuritas ada yang membukukan kerugian pada semester pertama 2012. Hal ini disebebkan pendapatan dan komisi yang turun.

Pertama, PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) yang mencatatkan rugi periode berjalan menjadi Rp5,68 miliar pada semester pertama 2012 dari untung Rp9,93 miliar pada semester pertama 2012.

Pendapatan usaha perseroan turun menjadi Rp74,54 miliar YoY dari Rp83,65 miliar, komisi perantara perdagangan efek perseroan turun menjadi Rp18,30 miliar YoY dari Rp29,20 miliar dan pendapatan bunga bersih turun menjadi Rp8,26 miliar YoY.

Sementara jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Trimegah turun menjadi Rp4,25 miliar pada semester pertama 2012. Namun jasa manajemen investasi perseroan naik mencapai Rp41,39 miliar YoY dari Rp24,80 miliar.

PT Minna Padi Investama Tbk (PADI) juga mencatatkan laba bersih turun menjadi Rp14,40 miliar YoY dari Rp34,59 miliar. Hal ini disebabkan pendapatan usaha yang turun menjadi Rp18,27 miliar YoY dari Rp39,31 miliar.

Sementara keuntungan atas perdagangan efek yang telah terealisasi turun menjadi Rp10,96 miliar YoY dari Rp17,71 miliar. Komisi atas perdagangan efek perseroan juga turun menjadi Rp2,68 miliar.

Perusahaan sekuritas lain yang merugi enam bulan pertama 2012 ini adalahPT Onix Capital Tbk. Perseroan mencatatkan rugi bersih menjadi Rp3,71 miliar pada paruh pertama 2012 dari rugi Rp689,39 juta.

Kendati merugi, pendapatan usaha perseroan sebenarnya naik menjadi Rp4,06 miliar dari periode yang sama 2011 sebesar Rp1,03 miliar. Selain itu, Onix Capital memperoleh komisi perantara perdagangan efek yang cukup besar mencapai Rp3,99 miliar dari semester pertama 2011 sebesar Rp1,05 miliar.

Kepala Riset PT Henan Putihrai, Felix Sindhunata mengatakan, ketidakpastian pasar yang tinggi mendorong volume perdagangan saham turun. "Pelaku pasar cenderung menahan diri," ujarnya saat dihubungiINILAH.COM.

Mengenai sikap investor yang cenderung pasif, juga diakui Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada. Ia menuturkan, kondisi bursa saham global dan regional turut memberikan sentimen negatif ke bursa saham Indonesia. “Hal itu mendorong pelaku pasar tidak terlalu agresif di bursa saham,” katanya.

Reza melihat saat ini pelaku pasar cenderung wait and see. "Mereka kini main short term, hit and run. Ketika telah mendapatkan untung yang diinginkan langsung keluar," ucapnya. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1889847/inilah-beberapa-emiten-sekuritas-yang-merugi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar