DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 02 Agustus 2012

Angkasa Pura II akan menerbitkan obligasi Rp 7 T


JAKARTA. PT Angkasa Pura II (persero) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 7 triliun. Rencananya dana tersebut digunakan untuk pengembangan Terminal I-III bandara Soekarno Hatta Cengkareng Banten.
Deputy President Direktur PT Angkasa Pura II Rinaldo J Aziz menjelaskan, saat ini perseroan memerlukan dana pengembangan terminal I, II dan III sebesar Rp 10 triliun. Sekitar Rp 3 triliun dipenuhi dari kas internal perseroan.
"Kalaupun kami jadi menerbitkan obligasi, dilakukannya tidak saat ini, karena dana kami masih cukup, paling tidak tahun 2015 kami terbitkan obligasi," kata Rinaldo selepas konferensi pers Ground Breaking Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Banten, Kamis (2/8).
Namun, Rinaldo menambahkan, kebutuhan dana tidak semua akan dipenuhi melalui penerbitan obligasi. Rencananya dana Rp 7 triliun akan diperoleh dari pinjaman perbankan. "Kami belum tahu porsinya, sedang kami kaji antara menerbitkan obligasi atau pinjam ke bank. Tergantung mana yang murah," tambahnya.
Saat ini, perseroan sudah menerima tawaran dari PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas untuk menjadi penjamin emisi (underwriter) rencana obligasi tersebut. Namun perseroan masih belum memberikan jawaban atas penerbitan itu.
Begitu juga dengan rencana pinjaman ke perbankan. Perseroan juga sudah menerima tawaran dari BCA, Bank Mandiri, Bank BNI dan BRI untuk memberikan kredit korporasi. "Bank-bank tersebut sudah siap dan sudah mengajukan diri untuk memberikan pinjaman. Tetapi kami akan kaji keperluannya seperti apa, kredit atau obligasi," tambahnya.
Sekadar catatan, PT Angkasa Pura II memerlukan dana Rp 10 triliun sampai 2015 untuk pengembangan bandara Soekarno Hatta dan bandara lainnya. Rinciannya Rp 4,8 triliun untuk Terminal 3, sekitar Rp 2,8 triliun untuk pengembangan Terminal 1 dan 2 serta sekitar Rp 2,5 triliun untuk pengembangan bandara di propinsi lain. "Misalnya seperti bandara Jambi, Pangkal Pinang dan Tanjung Pinang serta 12 bandara lain," jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan proposal pemberian kredit ke perseroan. "Kami komitmen mendanai segala proyek Angkasa Pura II dan proyek lanjutannya. Tapi kami juga berminat menjadi lead arranger bila ada bank lain yang berminat bergabung," kata Abdul Rachman.
Namun saat ini, kata dia, belum ada tanggapan dari pihak PT Angkasa Pura II untuk menerima tawaran kredit tersebut. Sebelumnya Bank Mandiri juga telah mendanai pengembangan Bandara Kuala Namu Medan sebesar Rp 1,6 triliun tahun lalu. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar