Penurunan IHSG kembali berlanjut pada penghujung pekan dengan indeks ditutup di 3,799.77, turun 33.06 poin atau 0.86%. Indeks LQ-45 dan indeks IDX30 juga berakhir di area negatif dengan masing-masing membukukan penurunan sebesar 4.27 poin dan 2.68 poin atau 0.66% dan 0.82%. Kinerja bursa regional juga negatif dengan indeks Nikkei Jepang melemah hingga ditutup di 8440.25, turun 1.2% sedangkan untuk indeks Hang Seng berakhir di 18,558.34, turun 0.38% atau 71.18 poin. Indeks KOSPI Korea juga melemah 0.49% saat ditutup di 1,834.51.
Semua sektor kecuali barang konsumsi ditutup turun dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor perdagangan (-1.73%) diikuti oleh sektor industri dasar (-1.65%) dan pertambangan (-1.56%). Satu-satunya sektor yang berakhir positif adalah sektor barang konsumsi yang menguat 0.31%.
Sebanyak 75 saham berakhir positif, sedangkan 88 saham stagnan sementara penurunan terjadi pada 172 saham lainnya.
IHSG sempat turun hingga mencapai 3,781.92 sebelum akhirnya ditutup di 3,799.77. Sebelumnya indeks sempat mencatat kenaikan tertinggi hingga mencapai level 3,841.04.
Setelah melemah secara beruntun, rupiah berbalik menguat pada sesi perdagangan Jumat dengan nilai tukar BI berada di posisi 9,333, menguat 2.43% dibandingkan penutupan hari Kamis yaitu di 9565.
Memburuknya sentimen pasar terpicu oleh data ekonomi China yang menunjukkan perlambatan ekonomi semakin berlarut-larut di bulan Mei dengan permintaan terhadap barang pabrikan di dalam dan luar negeri menurun. Indeks PMI China dilaporkan turun menjadi 50.4 di bulan Mei, angka terendah tahun ini dan lebih rendah dari angka bulan April lalu, sedangkan data PMI dari HSBC yang mencakup perusahaan-perusahaan swasta yang berskala lebih kecil menurun dari 49.3 di bulan April menjadi 48.4, bulan ketujuh secara berturut-turut di bawah batas 50 yang memisahkan antara ekspansi dan kontraksi. Sub-indeks lapangan kerja turun menjadi 48.1, terendah sejak Maret 2009.
Data-data ekonomi dari Eropa juga dinilai mengecewakan. Angka pengangguran di zona euro mencapai 11% di bulan April dan Mei, tertinggi sejak data ini dirilis di tahun 1995. Angka bulan Maret juga direvisi menjadi 11% dari 10.9%. Tingkat pengangguran di Spanyol yang sedang menghadapi krisis perbankan dilaporkan berada di level 24.3%, naik dari 24.1% di bulan April. Di Perancis angka pengangguran juga memburuk dari 10.1% menjadi 10.2%, sama dengan yang dialami oleh Italia. Di Portugal, pengangguran naik dari 15.1% menjadi 15.2%.
Sektor manufaktur di Eropa juga dilaporkan memburuk di bulan Mei. PMI zona Eropa dilaporkan berada di level 45.1 di bulan Mei, jauh di bawah batas ekspansi/kontraksi yaitu 50; sedangkan di Spanyol indeks PMI turun menjadi 42, terendah sejak Mei 2009.
Data nonfarm payrolls Amerika yang akan dirilis pada Jumat malam WIB akan menjadi fokus pasar dimana angka payrolls diperkirakan naik dari 115,000 menjadi 150,000 di bulan Mei. Namun, pasar cukup was-was mengingat angka lapangan kerja dari sektor swasta yang dirilis pertengahan minggu ini menunjukkan bahwa sektor swasta hanya menambahkan 133,000 lapangan kerja di bulan Mei, sedikit diatas 113,000 yang dilaporkan pada bulan sebelumnya dan di bawah angka ekspektasi para analis yaitu 148,000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar