Meskipun sempat melesat pada
awal sesi pertama hari Rabu, IHSG pada akhirnya hanya mampu membukukan kenaikan
4.1 poin atau 0.1% dan berakhir di 4,161.47. Sementara itu, indeks LQ-45 juga
hanya mampu menguat tipis 1.45 poin atau 0.21% di 710.46. Kenaikan tajam di
bursa Eropa dan Amerika semalam walaupun mendorong bursa regional seperti Hang
Seng dan Nikkei tidak mampu memberikan dorongan sentimen yang signifikan bagi
bursa lokal.
Sebanyak 131 saham mengalami
kenaikan dan 101 saham tidak mengalami perubahan dibandingkan harga penutupan
hari Selasa. Sebaliknya, 108 saham melemah. Dari sepuluh sektor yang ada,
sektor pertambangan menjadi sektor terbaik di sesi pertama diikuti oleh sektor
perdagangan dan infrastruktur. Sementara itu, sektor properti menjadi sektor
terlemah, disusul oleh sektor industri dasar.
Menguatnya kinerja sektor
pertambangan disebabkan oleh pernyataan dari Thamrin Sihite, Dirjen Mineral dan
Batubara di Kementerian ESDM yang menegaskan bahwa Indonesia tidak berencana
mengenakan pajak ekspor pada komoditi batubara.
TRAM, salah satu dari dua
saham terekomendasi hari ini, menguat 10 poin dan berakhir di 980 setelah
sempat mencapai 990; sedangkan INAF yang juga direkomendasikan hari ini
berakhir di 200, turun 5 poin atau 2.44%. Outlook keduanya tidak berubah untuk
sesi kedua.
Memasuki sesi kedua, IHSG
diperkirakan masih akan berkonsolidasi dalam kisaran harga sesi pertama yaitu
antara 4,156.61 dan 4,185.21. Meskipun sempat menembus level resistance di
4,171 dan titik tertinggi Selasa di 4,172, IHSG masih perlu mengamankan
posisinya di atas level 4,200 untuk keluar dari fase konsolidasi yang telah
berlangsung dalam beberapa hari terakhir ini. Support terdekat berada di
sekitar 4,140 dan berikutnya adalah support
kunci di 4,109/4,111.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar