DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 07 April 2013

Morning Dew - 8 April 2013

Market Review


Bursa saham global cenderung ditutup melemah pada sesi perdagangan hari Jumat. Di bursa domestik, Jakarta Composite Index (JCI) berhasil bertahan di zona positif dengan kenaikan tipis 0.07% sementara indeks LQ-45 ditutup menguat tipis 0.06%. Sebaliknya, indeks IDX30 ditutup melemah 0.03%.

Di tingkat regional, kebijakan moneter yang dicanangkan oleh gubernur Bank of Japan yang baru Haruhiko Kuroda masih mampu menopang kinerja indeks Nikkei. Indeks Nikkei ditutup menguat 1.58% di 12,833.64. Lain halnya dengan indeks Hang Seng dan KOSPI yang kembali terpuruk masing-masing sebesar 2.87% dan 1.64%.

Di sesi perdagangan Eropa, indeks FTSE dan DAX terpuruk masing-masing 1.49% dan 2.03% sedangkan di New York indeks Dow Jones berakhir melemah 0.28%, bersama dengan indeks S&P500 dan NASDAQ yang masing-masing terkoreksi 0.43% dan 0.66%.

Sektor properti mencatatkan kenaikan terbesar pada hari Jumat yaitu 1.32%, sementara sektor keuangan menguat 0.93% dan sektor barang konsumsi menanjak 0.45%. Sektor infrastruktur mengalami penurunan terbesar yaitu 1.64% disusul oleh sektor aneka industri yang melemah 0.53% dan sektor perdagangan yang turun tipis 0.15%.

Dalam sepekan terakhir sektor terbaik adalah sektor pertambangan yang mencatatkan kenaikan sebesar 2.28%, sementara sektor barang konsumsi berada di peringkat kedua dengan kenaikan sebesar 2.17%. Sektor properti yang merupakan salah satu sektor terbaik bulan lalu mengalami penurunan sebesar 2.42% dalam sepekan terakhir, diikuti oleh sektor aneka industri yang tergerus 2.37%.

Pergerakan bursa dunia cenderung negatif dalam sepekan terakhir, terkecuali indeks Nikkei Jepang yang melonjak tajam hingga 3.51% setelah gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda membuat gebrakan baru di Jepang dengan melipatgandakan jumlah pembelian obligasi sebagai salah satu wujud stimulus moneter yang ditujukan untuk membawa Jepang keluar dari deflasi yang dialaminya. Kebijakan Kuroda ini diperkirakan akan terus menekan tingkat suku bunga pada posisi yang akomodatif sehingga nantinya akan mampu membangkitkan perekonomian Jepang. Akibatnya, rendahnya ekspektasi tingkat suku bunga berdampak pada kenaikan harga-harga saham.

Data ekonomi sepanjang pekan lalu di Amerika juga tidak memuaskan. 

Indeks ISM untuk sektor manufaktur dilaporkan menurun dari 54.2 menjadi 51.3 di bulan Maret, melemah lebih banyak dari ekspektasi yang berada di 54.0. Untuk sektor non-manufaktur indeks ISM turun dari 56.0 menjadi 54.4, di bawah ekspektasi 55.5. Indeks ISM untuk area New York juga dilaporkan menurun 58.8 dari 51.2.

Pengeluaran untuk konstruksi membaik, setelah turun 2.1% di bulan Januari, pengeluaran meningkat 1.2% di bulan Februari, melebihi ekspektasi peningkatan sebesar 1%. Tingkat pemesanan pabrikan untuk bulan Februari juga membaik. Setelah mengalami penurunan 1%, tingkat pemesanan mengalami kenaikan 3%, melebihi 2.9% yang diperkirakan sebelumnya oleh para analis.

Data pemuncak pekan lalu adalah data nonfarm payrolls yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi. Sepanjang bulan Maret jumlah lapangan kerja yang ditambahkan di perekonomian Amerika mengalami perlambatan dari 268 ribu menjadi 88 ribu, jauh dari ekspektasi 190 ribu. Tingkat pengangguran sebaliknya dirilis lebih baik dari ekspektasi. Setelah stagnan di 7.7%, tingkat pengangguran membaik menjadi 7.6% di bulan Maret. Sebelumnya, data ADP yang mengukur pertambahan lapangan kerja oleh sektor swasta juga melambat dari 237 ribu menjadi 158 ribu, lebih rendah dari ekspektasi 200 ribu. Sementara itu, data jobless claims untuk pekan yang berakhir 30 Maret lalu menunjukkan terjadinya peningkatan klaim dari 357 ribu menjadi 385 ribu. Angka ini juga lebih buruk dari ekspektasi yang berada di 353 ribu.

Update Rekomendasi

Hingga akhir pekan lalu PTPP masih berada di posisi terbaik dengan gains sebesar 42.35%, sementara posisi kedua diduduki oleh BBNI dengan gains sebesar 37.41%. AISA di peringkat ketiga dengan gains sebesar 16.67% diikuti oleh TELE (+10.94%) dan KPIG (+3.4%). Sebaliknya, MPPA (-3.89%) dan IMAS (-1.87%) berada di zona negatif.

Setelah beberapa sesi gagal mencapai entry levelnya, ACES dikeluarkan dari daftar saham terekomendasi dan digantikan oleh RALS. Selain RALS, dua rekomendasi yang masih menantikan entry level masing-masing adalah PNBN dan KBLI.

Market Preview

Data-data ekonomi dari Amerika untuk pekan mendatang akan cenderung ringan. Di pertengahan pekan Federal Reserve akan merilis berita acara pertemuan FOMC pada tanggal 19-20 Maret lalu dan para analis akan mencermati apakah ada tanda-tanda Fed akan melakukan perubahan pada stimulus moneter yang tengah dilakukannya saat ini. Namun, apabila menimbang data-data pekan lalu, diperkirakan Fed tidak akan mengubah kebijakan moneter dalam waktu dekat ini.

Data lain yang akan dirilis pekan mendatang adalah jobless claims mingguan untuk pekan yang berakhir 6 April. Selain itu, data indeks harga produsen akan dirilis pada hari Jumat, bersamaan dengan data penjualan ritel untuk periode yang sama. Menutup pekan mendatang akan dirilis indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan untuk periode April.

Minimnya data ekonomi yang signifikan dari Amerika akan mengalihkan perhatian para investor pada dimulainya periode pelaporan keuangan para emiten di Wall Street. Selain earnings, fokus para investor juga akan tertuju pada data-data ekonomi dari China.

Hari Selasa, indeks harga konsumen China akan dirilis bersamaan dengan indeks harga produsen, diikuti oleh data neraca perdagangan pada hari Rabu.

Penurunan JCI pada hari Jumat terhenti pada supportnya di 4,910 dan mengalami rebound hingga ditutup di 4,926.07. Lemahnya sentimen global akibat serangkaian data ekonomi yang berada di bawah ekspektasi menyebabkan peluang untuk indeks terkoreksi kembali pekan mendatang tetap terbuka.  Support di bawah titik terendah berada di 4,874, 4,845, 4,815 dan 4,780. Di sisi resistance, kenaikan indeks akan menghadapi beberapa level resistance di 4,937.50, 4,946.74, 4,955.97 dan 4,967.39.

Secara keseluruhan, minimnya katalis positif sementara data nonfarm payrolls pada hari Jumat yang berada di bawah ekspektasi diperkirakan akan menekan kinerja indeks pada awal pekan. Earnings dari Wall Street akan menjadi salah satu acuan para investor pada pekan mendatang selain berita acara dari FOMC yang akan dirilis pertengahan pekan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar