Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan rekor all-time high terbaru di 4,904.48. Indeks pada akhirnya ditutup di 4,874.50, naik 26.20 poin atau 0.54%. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 0.6% dan 0.69%.
Di bursa regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir menguat dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 2.64%, 1.41% dan 0.08%.
Secara sektoral, indeks sektor pertanian merupakan satu-satunya yang mengalami penurunan yaitu sebesar 0.23%. Sektor-sektor lainnya berakhir positif dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor perdagangan (+1.23%), diikuti oleh sektor pertambangan dan aneka industri dimana keduanya masing-masing menguat 1.14%.
Sebanyak 152 saham berakhir menguat, sebaliknya 117 saham ditutup melemah dan 122 lainnya berakhir stagnan. Posisi transaksi asing pada hari ini berakhir dengan net sell senilai Rp288.63 miliar.
Di antara saham-saham terekomendasi, TELE mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 5.97% sementara MDLN kembali menanjak sebesar 3.57% dan INDS menguat 1.63%. IMAS, AISA, dan PTPP ditutup stagnan sedangkan BBNI berakhir melemah.
Menjelang dibukanya bursa di Amerika, kontrak berjangka indeks S&P menguat dengan optimisme seputar data nonfarm payroll yang akan dirilis Jumat ini. Data NFP diperkirakan berada di 165 ribu di bulan Februari sementara tingkat pengangguran diprediksi berada di 7.9%.
Dengan tercapainya level psikologis di 4,900, Jakarta Composite Index selanjutnya diprediksi akan mengincar resistance berikutnya di 4,929.59 dan 5,034.28. Meskipun demikian tetap perlu diwaspadai potensi terjadinya koreksi pada indeks mengingat kenaikan yang telah terjadi cukup signifikan sehingga indeks rentan terhadap koreksi.
Support krusial bagi JCI diprediksi tetap berada di 4,646 dan support terdekat berada di 4,825.70.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar