Tekanan jual melanda bursa domestik pada sesi perdagangan hari Senin. Jakarta Composite Index (JCI) ditutup pada level 4,854.31, melemah 20.18 poin atau 0.41%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir melemah 0.67% dan 0.58%.
Di bursa regional, indeks melemah 0.28% pada hari Selasa, bersama dengan indeks Hang Seng dan KOSPI yang masing-masing berakhir turun 0.87% dan 0.5%.
Secara sektoral, hanya dua sektor yang berhasil lolos dari tekanan jual: industri dasar (+0.87%) dan keuangan (+0.3%). Sektor aneka industri terpuruk 2.4% sedangkan sektor pertambangan dan pertanian berakhir masing-masing melemah 1.1% dan 0.88%.
Penurunan pada hari Senin terjadi pada 141 saham sementara 129 saham berhasil menguat dan 115 lainnya berakhir stagnan. Posisi asing pada sesi perdagangan hari Senin berakhir dengan net buy senilai Rp151.66 miliar.
Indeks Dow Jones pada hari Selasa ditutup menguat tipis 2.77 poin atau 0.02% sedangkan indeks S&P 500 dan NASDAQ sebaliknya terkoreksi masing-masing 0.24% dan 0.32%.
Minimnya katalis positif maupun negatif cenderung mendorong para investor untuk melakukan wait-and-see untuk sementara ini, terlebih setelah kenaikan beruntun pada berbagai bursa saham dunia. Di Eropa, pergerakan saham juga cenderung mixed dengan indeks FTSE menguat 0.11% dan indeks DAX melemah 0.23%.
Di antara saham-saham terekomendasi, hanya MDLN dan BBNI yang beranjak naik yaitu sebesar masing-masing 1.15% dan 1.05%. Sebaliknya, TELE mencatatkan penurunan sebesar 2.82% sementara PTPP dan AISA masing-masing terkoreksi 0.81% dan 1.03% dan INDS dan IMAS tidak mengalami perubahan hingga akhir sesi Senin.
Market Preview
Minimnya katalis positif maupun negatif diperkirakan akan kembali menahan JCI dari pergerakan yang signifikan pada hari Rabu. Support untuk indeks hari ini berada di 4,843, 4,824, 4,806 dan 4,782 sementara resistance berada di 4,904 meskipun tidak tertutup kemungkinan indeks kembali mencatatkan level all-time high baru di 4,930.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar