Jakarta Composite Index (JCI) mengawali pekan yang baru ini dengan melemah 16.5 poin atau 0.34% dan ditutup di 4,802.83. Indeks sempat terkoreksi hingga 4,782.00 setelah sebelumnya menanjak hingga 4,822.20. Indeks LQ-45 dan IDX 30 sementara itu juga berakhir melemah masing-masing sebesar 0.19% dan 0.15%.
Terkoreksinya bursa domestik juga disertai dengan melemahnya indeks regional secara signifikan. Indeks Nikkei ditutup turun tajam 2.71% sedangkan indeks Hang Seng terjungkal 2%. Di Korea, indeks KOSPI juga melemah 0.92% atau 18.32 poin.
Di antara sektor-sektor yang ada, sektor pertambangan mengalami penurunan terbesar yaitu 1.35%, sementara sektor keuangan tertekan hingga melemah 1.04%. Sektor properti kembali terkoreksi sebesar 0.72% dan sektor perdagangan turun 0.63%. Sementara itu, sektor industri dasar melemah 0.41%. Sebaliknya, sektor aneka industri mencatatkan kenaikan 0.97% diikuti oleh sektor barang konsumsi (+0.46%), sektor manufaktur (+0.34%), sektor infrastruktur (+0.32%) dan sektor pertanian (+0.28%).
Penurunan hari Senin dialami oleh 190 saham sementara sebanyak 86 saham berakhir menguat dan 108 lainnya ditutup stagnan dengan posisi asing mencapai net buy senilai Rp29.39 miliar.
Di antara saham-saham terekomendasi, hanya BBNI yang berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0.53%. KPIG, IMAS, MDLN dan INDS berakhir stagnan sedangkan TELE, AISA dan PTPP ditutup masing-masing melemah 1.41%, 1.61%, dan 2.17%.
Pada akhir sesi perdagangan di Eropa dan Amerika, baik indeks saham di Eropa maupun di Amerika juga berakhir melemah. Di Eropa, indeks FTSE turun 0.49% dan indeks DAX turun 0.4%. Sementara indeks Dow kembali terkoreksi 0.43% sedangkan indeks S&P dan NASDAQ masing-masing tergelincir 0.55% dan 0.35%.
Proposal bailout untuk Cyprus menjadi salah satu faktor negatif yang memicu terjadinya aksi profit-taking pada awal pekan. Dalam proposal ini para nasabah di Cyprus akan diharuskan ikut menanggung beban bailout antara 5.8 hingga 10 miliar euro. Walaupun belum tercapai kesepakatan final dan harus menunggu voting dari parlemen, namun rencana ini dianggap menjadi preseden buruk jika nantinya akan diberlakukan pula untuk negara-negara zona euro lainnya yang membutuhkan bailout.
Hasil pemilu di Italia yang gagal menghasilkan kemenangan mayoritas bagi partai Demokrat yang dipimpin oleh Pier Luigi Bersani juga menjadi sandungan bagi para investor. Apabila Bersani gagal membentuk pemerintahan yang stabil di Italia dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan program austerity di Italia yang tengah dimulai di bawah pemerintahan teknokrat PM Mario Monti.
Market Preview
Data ekonomi yang akan dirilis di Amerika pada hari Selasa mencakup housing starts dan building permits untuk bulan Februari. Housing starts diperkirakan naik 2.8% dari bulan Januari setelah di periode sebelumnya mengalami penurunan 8.5%. Building permits juga diperkirakan membaik dari sebelumnya turun 0.6% menjadi meningkat 2.1%.
Hari Selasa indeks akan kembali menghadapi resistance di 4,854 dan 4,870 diikuti oleh 4,904.48 yang merupakan level all-time high indeks. Support bagi indeks sebaliknya berada di 4,763, 4,757, diikuti oleh 4,707.
Negatifnya kinerja indeks Dow Jones mengindikasikan bahwa JCI terancam kembali tertekan pada sesi perdagangan hari Selasa. Diperkirakan indeks akan bergerak dalam kisaran 4,757 hingga 4,854 dengan bias negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar