Bursa domestik dan regional pada hari Rabu berhasil mencatatkan kenaikan setelah kerisauan pasar terhadap isu bailout Cyprus sempat mereda dan juga setelah data durable goods order di Amerika berhasil melampaui ekspektasi para analis. Namun memasuki perdagangan di bursa Eropa dan Amerika para investor kembali melakukan aksi profit taking, terutama setelah data pending home sales Amerika yang dirilis pada Rabu malam menunjukkan penurunan pada indeks pending home sales sebesar 0.4% menjadi 104.8. Sebelumnya di bulan Januari indeks ini mencatatkan kenaikan sebesar 3.8%.
Sebanyak 212 saham berhasil ditutup menguat pada hari Rabu dan sebaliknya 75 ditutup melemah. Sebanyak 117 lainnya berakhir stagnan. Posisi asing pada akhir perdagangan hari Rabu berada di net buy senilai Rp624.15 miliar.
Jakarta Composite Index (JCI) ditutup naik 1.77% menjadi 4,928.10 atau naik 85.58 poin, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX 30 berhasil mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1.9% dan 1.95%. Di Jepang, indeks Nikkei ditutup naik 0.18%, sedangkan di Hong Kong dan Korea indeks Hang Seng dan KOSPI menanjak 0.69% dan 0.49%.
Sektor keuangan dan aneka industri mendominasi kenaikan yang terjadi pada hari Rabu kemarin. Sektor keuangan melesat 2.47% diikuti oleh sektor aneka industri yang menanjak 2.24%. Sektor barang konsumsi berada di peringkat ketiga terbaik dengan kenaikan 1.99%. Sebaliknya, sektor infrastruktur mengalami underperform dengan kenaikan 0.75%, terkecil dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Di antara saham-saham terekomendasi kenaikan terbesar dibukukan oleh PTPP yang ditutup di 1,230, naik 7.89%. BBNI melesat 3.63% hingga mencapai target selanjutnya di 5100, diikuti oleh TELE yang naik 1.37% menjadi 740. AISA dan KPIG masing-masing menguat 0.78% dan 0.65% sedangkan INDS dan IMAS berakhir stagnan. MPPA, KLBF, PNBN dan ACES masih belum berhasil mencapai entry point masing-masing.
Market Preview
Kenaikan indeks hingga mencapai level all-time high yang baru di 4,928.10 membuka jalan kembali untuk mencapai level psikologis di 5,000. Meskipun demikian, tersendatnya kenaikan yang terjadi pada indeks Dow Jones semalam mengindikasikan bahwa indeks rentan terkena koreksi pada sesi perdagangan hari Kamis yang merupakan sesi terakhir pekan ini.
Support bagi indeks diperkirakan berada di sekitar 4,900, diikuti oleh 4,879 dan 4,849; sementara resistance berikutnya bagi indeks berada di 4,968.59 diikuti oleh level psikologis di 5,000 dan 5,075.
Risiko terjadinya profit-taking akan menjadi katalis negatif utama bagi JCI pada hari Kamis ini. Hari Jumat bursa akan ditutup untuk peringatan hari libur nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar