DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Selasa, 05 Maret 2013

Morning Dew - 6 March 2013

Global Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 9.76 poin atau 0.2% di 4,751.70 setelah sepanjang sesi perdagangan hari Selasa berfluktuasi dalam kisaran 4,779.55 hingga 4,751.48. Meskipun demikian, jumlah saham yang berakhir menguat berjumlah 163 saham, lebih banyak dibandingkan jumlah saham yang melemah yaitu sebanyak 119 saham. Sisanya sebanyak 100 saham ditutup stagnan.

Dua indeks domestik lainnya yaitu LQ-45 dan IDX 30 juga berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.39% dan 0.57%.

Di tingkat regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI semuanya ditutup menguat tipis yaitu masing-masing sebesar 0.27%, 0.1% dan 0.17%.

Kinerja sektoral relatif mixed dengan sektor keuangan melemah 1.44%, diikuti oleh sektor industri dasar yang turun 0.44% dan sektor perdagangan yang terkoreksi 0.35%. Sebaliknya, sektor properti menanjak 1.34%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 0.79% dan sektor aneka industri yang naik 0.61%.

Relatif mixednya kinerja indeks  pada hari Selasa ini mengikuti dikabarkannya upaya pemerintah China untuk mengendalikan sektor properti China yang dikhawatirkan berpotensi memicu melambungnya harga-harga properti China sehingga dapat berdampak negatif baik secara sosial maupun ekonomi. Pasar juga masih dirisaukan oleh gagalnya tercapainya kesepakatan anggaran di Amerika sehingga terjadi pemotongan anggaran secara otomatis yang diperkirakan dapat berimbas negatif terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Amerika pada tahun ini.

Di antara saham-saham terekomendasi, PGAS mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 4.57% dan ditutup di 5,150. AISA, MDLN, PTPP, dan IMAS juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 2.46%, 1.25%, 1.11%, dan 0.93%. TELE, BBNI dan INDS ditutup stagnan pada level penutupan yang sama dengan hari Senin lalu.

Di bursa Amerika, indeks Dow Jones kembali menanjak hingga mencapai 14,253.80, naik 0.89% atau 125.95 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 0.96% dan NASDAQ menguat 1.32%. Sebelumnya, di Eropa indeks FTSE dan DAX juga menguat 1.36% dan 2.32%.

Tiga faktor utama pendukung naiknya indeks Dow adalah penegasan petinggi Fed Janet Yellen mengenai kelanjutan program stimulus Federal Reserve, data ISM untuk sektor jasa yang dilaporkan naik melebihi ekspektasi yaitu naik dari 55.2 menjadi 56 di bulan Februari, dan juga pernyataan pemerintah China untuk mendukung ekspansi ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada di 7.5% tahun ini dan adanya rencana peningkatan anggaran fiskal China hingga 10% tahun ini. Hal ini disampaikan oleh pemerintah China pada acara Kongres Rakyat Nasional hari Selasa.

Market Preview

Setelah terkoreksi pada hari Selasa, positifnya kinerja Dow semalam diprediksi akan membawa Jakarta Composite Index kembali menanjak pada hari Rabu ini. Diperkirakan indeks akan bergerak dalam kisaran positif dan juga berpotensi menjajal level all-time high terakhir di 4,825.70. Support terdapat di 4,736, 4,715, dan 4,689 dengan support krusial di 4,646. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar