DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 24 Maret 2013

Morning Dew - 25 March 2013

Global Market Review


Dalam sepekan kemarin Jakarta Composite Index terpangkas sekitar 2% atau 96.16 poin saat ditutup di 4,723.16 pada hari Jumat. Imbas negatif dari isu bailout Cyprus menjadi faktor utama melemahnya sentimen pasar global dalam sepekan. Pada hari Jumat indeks terkoreksi 1.66% sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing melemah 2.12% dan 2.05% dan ditutup di 798.86 dan 406.69.

Di bursa Amerika, indeks Dow Jones yang sempat terkoreksi hingga mencapai level terendah dalam sepekan di 14,382.09 berhasil menguat pada hari Jumat sebesar 0.63% dan indeks S&P 500 juga menguat 0.72%. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi berakhir menguat 0.7%. Kenaikan hari Jumat setidaknya mengurangi penurunan tajam dalam sepekan hingga menjadi 2.08 poin saja atau hampir stagnan.

Sektor pertambangan mengalami penurunan tajam dalam sepekan. Setelah sempat bangkit dari kinerja buruk di tahun 2012, sektor pertambangan kembali terpuruk pekan lalu hingga sebesar 8.93%. Industri dasar juga melemah hingga 3.62% diikuti oleh sektor agrikultur sebesar 2.81%.

Hanya sektor properti dan infrastruktur yang berhasil mencatatkan kenaikan yaitu masing-masing sebesar 1.78% dan 0.36%.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan sentimen bisnis di Jerman mengalami penurunan di bulan Maret. Indeks Ifo untuk iklim bisnis mengalami penurunan dari 107.4 menjadi 106.7 di bulan Maret, lebih rendah dari ekspektasi 107.8. Indeks untuk situasi bisnis terkini juga melemah dari 110.2 menjadi 109.9, juga lebih rendah dari ekspektasi yang berada di 110.5. Sementara itu indeks ekspektasi Ifo juga dilaporkan melemah dari 104.6 menjadi 103.6, di bawah ekspektasi 105.0. Memburuknya iklim bisnis di Jerman ini menambah deretan data Eropa yang dirilis di bawah ekspektasi.

Pada hari Kamis, indeks PMI untuk sektor manufaktur Prancis dilaporkan stagnan di 43.9 di bulan Maret, di bawah ekspektasi 44.2. Sektor jasa Prancis juga memburuk dengan indeks PMI turun dari 43.7 menjadi 41.9, di bawah ekspektasi 44.0. Di Jerman, sektor manufaktur mengalami kontraksi menjadi 48.9 setelah sebelumnya berada di 50.3. Sektor jasa Jerman juga mengalami perlambatan dari 54.7 menjadi 51.6. Kedua data ini berada di bawah ekspektasi. PMI zona euro untuk sektor manufaktur dan jasa juga dilaporkan melemah. Indeks sektor manufaktur turun dari 47.9 menjadi 46.6 setelah sebelumnya diprediksi naik ke 48.2, sedangkan sektor jasa memburuk dari 47.9 menjadi 46.5, di bawah ekspektasi kenaikan ke 48.2.

Setelah parlemen Cyprus menolak proposal Troika (Uni Eropa, European Central Bank dan IMF) sehubungan dengan pengenaan pungutan pada deposito para nasabah di Cyprus, para pembuat kebijakan di Cyprus akhirnya menyetujui diberlakukannya pengendalian modal atau capital control dan undang-undang untuk restrukturisasi perbankan untuk menghindarkan Cyprus dari keruntuhan sistem perbankan. Parlemen pada akhir pekan juga akan memutuskan pungutan seperti apakah yang akan dikenakan pada rekening nasabah yang jumlahnya melebihi 100 ribu euro sebagai alternatif pengenaan pungutan untuk semua rekening nasabah di sistem perbankan Cyprus. Perbankan di Cyprus selama ini ditutup untuk menghindarkan terjadinya rush pada sistem perbankan dan rencananya akan kembali beroperasi pada tanggal 26 Maret mendatang. Troika memberikan batas waktu hingga 25 Maret mendatang untuk Cyprus memberikan keputusan apakah mereka akan menerima proposal yang diajukan oleh Troika. 

Market Preview

Pekan mendatang isu bailout Cyprus kembali akan menjadi fokus perhatian pasar. Para investor akan mencermati bagaimana skema bailout yang akan diterapkan di Cyprus. Apabila tercapai kesepakatan dalam skema bailout ini maka sentimen pasar akan cenderung membaik, sementara jika sebaliknya yang terjadi maka dikhawatirkan Cyprus akan mengalami kebangkrutan dan keanggotaannya dalam euro akan terancam.

Data ekonomi yang akan dirilis di Amerika dalam sepekan mendatang meliputi pemesanan durable goods untuk bulan Februari dimana diperkirakan tingkat pesanan naik 3.9% setelah sebelumnya mengalami penurunan 4.9%. Di luar barang-barang transportasi, tingkat pemesanan diperkirakan melambat dari 2.3% menjadi 0.5%. Indeks kepercayaan konsumen untuk bulan Maret akan dirilis dengan ekspektasi penurunan tipis dari 69.6 menjadi 69, sementara tingkat penjualan rumah baru untuk bulan Februari diperkirakan mengalami penurunan 3.9% setelah pada bulan sebelumnya naik 15.6%.

Data pending home sales Amerika juga diperkirakan mengalami perlambatan dari 4.5% menjadi 0.7% di bulan Februari setelah sebelumnya mengalami kenaikan 4.5%. Data GDP Amerika akan dirilis pada hari Kamis dengan pertumbuhan pada triwulan keempat mencapai 0.5% sementara tingkat konsumsi pribadi diprediksi tumbuh 2.1%. Pada hari yang sama angka jobless claims untuk pekan yang berakhir 24 Maret diperkirakan naik dari 332 ribu menjadi 338 ribu.

Hari Jumat mendatang data pendapatan pribadi akan dirilis dengan prediksi kenaikan 0.9% setelah sebelumnya mengalami penurunan sebesar 3.6%. Pengeluaran pribadi juga diperkirakan mengalami akselerasi dari 0.2% menjadi 0.6% pada bulan Februari. Rangkaian data ekonomi pekan mendatang akan ditutup dengan indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan menunjukkan kenaikan dari 71.8 menjadi 72.9 di bulan Maret. 

Terpuruknya Jakarta Composite Index (JCI) hingga melewati supportnya di 4764 mengindikasikan potensi terjadinya penurunan lebih lanjut hingga target selanjutnya di 4,708.08, diikuti oleh 4,643 dan 4,617. Support sebelumnya yang berada di 4,757.35 akan menjadi resistance terdekat indeks pada awal pekan mendatang diikuti oleh 4,854-4,855.

Update Rekomendasi

Di antara saham-saham terekomendasi, dalam sepekan terakhir PTPP mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 9.78% diikuti oleh KPIG yang menguat 2.01% dan AISA yang menanjak 1.61%. Penurunan terbesar dialami oleh INDS (-4.26%), diikuti oleh BBNI (-3.21%) dan TELE (-1.41%). Sementara itu, MDLN berhasil mencapai targetnya di 940 dan rekomendasi ini diakhir dengan gains sebesar 74.07% (harga entry di 540).

PNBN dan ACES masih berada dalam daftar rekomendasi meskipun harga entry masing-masing belum tercapai. PNBN mengincar entry price di 780 sementara ACES di 760.

Dua rekomendasi baru yang ditambahkan adalah MPPA dan KLBF. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada halaman 3.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar