DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 10 Februari 2013

Morning Dew - 11 February 2013

Global Market Review


Bursa Eropa dan Amerika kembali mengakhiri sesi perdagangannya di zona positif. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0.35% atau 48.92 poin di 13,993.00, indeks S&P 500 dan NASDAQ juga ditutup menguat masing-masing 0.57% dan 0.91%.

Di Eropa, indeks FTSE ditutup naik 0.57% atau 35.51 poin menjadi 6,263.93 sementara indeks DAX 30 berakhir naik di 7,652.14, menguat 61.29 poin atau 0.81%.

Data neraca perdagangan Amerika yang dirilis semalam mengindikasikan terjadinya penurunan defisit neraca perdagangan di bulan Desember lalu dari $48.6 miliar menjadi $38.5 miliar. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan dengan perkiraan para analis yang berada di $46.0 miliar. Data wholesale inventories bulan Desember menjadi data terakhir yang dirilis pada sesi perdagangan sepekan. Tingkat persediaan dilaporkan mengalami penurunan sebesar 0.1% meskipun sebelumnya diprediksi naik 0.4%, sama dengan kenaikan yang terjadi pada periode sebelumnya.

Sebelumnya, di Eropa juga dirilis data neraca perdagangan Jerman untuk periode Desember. Neraca perdagangan ini dilaporkan mengalami penurunan dari 16.9 miliar euro menjadi 12.0 miliar euro, di bawah ekspektasi para analis yang memprediksikan posisi neraca pada angka 15.0 miliar euro. Setelah mengalami penurunan tajam sebesar 2.2% di bulan sebelumnya, ekspor Jerman dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0.3%, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan sebesar 1.4%. Di sisi impor, kenaikan sebesar 1.6% yang diprediksikan oleh pasar ternyata meleset karena nilai ekspor di bulan Desember masih mengalami penurunan sebesar 1.3% setelah di bulan sebelumnya dilaporkan turun 3.8%.

Di China, neraca perdagangan untuk periode bulan Januari dilaporkan mengalami penurunan dari $31.62 miliar menjadi $29.15 miliar. Meskipun turun, namun angka ini masih berada di atas ekspektasi para analis yang memprediksikan tingkat surplus senilai $24.7 miliar. Ekspor melonjak tajam pada bulan Januari yaitu sebesar 25%, hampir dua kali kenaikan yang dibukukan pada periode sebelumnya yaitu 14.1% dan juga melampaui ekspektasi para analis yaitu di 17.5%. Impor juga melonjak tajam, yaitu dari 6% yang dicatatkan tahun lalu menjadi 28.8%, melebihi 23.5% yang diprediksikan oleh pasar. Data inflasi di China juga dilaporkan melambat seperti indeks harga komsumen yang melambat dari 2.5% menjadi 2% di bulan Januari, sesuai dengan ekspektasi para analis. Indeks harga produsen yang di periode sebelumnya dilaporkan menurun 1.9% pada bulan Januari melemah 1.6%, sesuai dengan ekspektasi para analis.

Di Eropa, para pemimpin Eropa pada hari Jumat mencapai kesepakatan untuk menetapkan anggaran Uni Eropa untuk periode 2014-2020 pada level 960 miliar euro, turun dari apa yang diajukan sebelumnya yaitu 1.047 triliun euro dan juga lebih rendah dari anggaran yang masih berlaku sekarang yang nilainya mencapai 994 miliar euro. 

Market Preview

Pekan mendatang akan menghadirkan beberapa data ekonomi yang dijadwalkan untuk rilis di Amerika seperti penjualan ritel untuk bulan Januari dan angka jobless claims serta tingkat produksi industrial dan tingkat kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan. Data-data ini diperkirakan cenderung tidak signifikan terhadap sentimen para investor, namun demikian tetap perlu diwaspadai apabila data meleset terlalu jauh dari ekspektasi para analis/investor.

Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan akan kembali bergerak dalam rentang konsolidasinya antara 4,450-4,558 pada awal pekan mendatang. Hingga Jumat, indeks masih belum mampu memantapkan posisinya di atas 4,500 sehingga hal ini justru akan meningkatkan risiko terjadinya koreksi pada indeks. Apabila terus menerus gagal mencatatkan harga penutupan di atas 4,500 maka indeks diprediksi akan terpuruk kembali hingga kembali ke supportnya di 4,450 dan bahkan berpotensi membawa indeks ke rentang konsolidasi berikutnya di 4,400-4,450.

Risiko penurunan ini baru akan berkurang apabila indeks kembali berhasil ditutup di atas 4,500 sehingga akan membuka kembali peluang bagi JCI untuk menuju target-target all-time high baru di 4,558.

Beberapa rekomendasi baru telah ditambahkan dan beberapa perubahan pada resistance/target masing-masing rekomendasi juga mulai berlaku. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel rekomendasi di halaman 3.

Khusus untuk ESSA, rekomendasi ini akan diakhiri hari Senin mengingat outlook technical ESSA mulai memburuk sehingga risiko terjadinya koreksi meningkat.



Click here to download the full update (PDF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar