DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 14 Februari 2013

Morning Dew - 15 February 2013

Global Market Review

Melanjutkan penguatannya pekan ini, Jakarta Composite Index (JCI) kembali mencatatkan rekor tertinggi di 4,601.95 sebelum akhirnya ditutup menguat 17.1 poin atau 0.37% di 4,588.67. Kenaikan JCI juga disertai oleh naiknya indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing naik 0.18% dan 0.17%.


Bursa regional juga ditutup positif dengan indeks  Nikkei dan Hang Seng menanjak 0.5% dan 0.85% sementara di Korea indeks KOSPI ditutup naik 0.18%.

Di Eropa dan Amerika kinerja bursa berakhir mixed dengan bursa Eropa ditutup melemah akibat buruknya data pertumbuhan ekonomi di triwulan keempat kemarin. Indeks FTSE dan DAX ditutup melemah masing-masing 0.5% dan 1.05% sedangkan indeks Dow juga terkoreksi tipis 0.07%. Sebaliknya, indeks S&P 500 dan NASDAQ menguat tipis yaitu masing-masing sebesar 0.07% dan 0.06%.

Di bursa domestik, kenaikan pada hari Kamis didukung oleh menguatnya 136 saham sementara sebanyak 129 saham ditutup melemah dan 114 lainnya berakhir stagnan. Posisi beli asing berakhir dengan nilai Rp359.74 miliar.

AISA yang sehari sebelumnya mencatatkan kenaikan yang signifikan berakhir stagnan di 1,250 sementara CPIN melaju hingga mencapai 4,150 atau naik 4.4% dan mendekati target selanjutnya di 4,325 dan target akhirnya di 4,375. Selain CPIN, saham terekomendasi lainnya yang berhasil mencatatkan kenaikan adalah ISAT (+2.19%), BBNI (+1.16%), INDS (+1.15%) dan LSIP (+1.12%). Di sisi lain, MDLN terkoreksi 2.6%, IMAS terpuruk 1.87%, PGAS melemah 1.05%, dan SMCB turun 0.78%. PTPP bersama AISA stagnan di harga penutupan hari sebelumnya. Rekomendasi JSMR hingga penutupan hari Kamis masih belum mencapai entry pricenya di 5,500.

Menanjaknya JCI hingga sempat melewati resistance psikologis di 4,600 mendekatkan indeks pada target berikutnya di 4,625. Walaupun peluang tercapainya target tersebut masih ada pekan ini, namun perlu diperhatikan pula mulai tersendatnya laju kenaikan indeks saham global lainnya seperti indeks Dow yang mulai menghadapi tekanan jual. Support paling krusial tetap berada di 4,500.

Berita terpenting dari bursa domestik pada sesi perdagangan kemarin datang dari BUMI yang selanjutnya berhasil mendongkrak kinerja saham-saham grup Bakrie. Optimisme para pelaku pasar merebak menjelang digelarnya RUPS Bumi Plc. yang merupakan pemegang saham terbesar dari BUMI. Diprediksikan bahwa hasil rapat ini nantinya akan mengakhiri perselisihan kepemilikan perusahaan yang telah berlarut-larut. BUMI melesat 26% hingga mencapai 910/lembarnya, kenaikan terbesar sejak 11 Desember 2003 sedangkan Bumi Plc. turun 3.1% menjadi 431p di London setelah sehari sebelumnya melesat 10%. Dijadwalkan akan dilakukan voting pada 21 Februari 21 mendatang pada RUPSLB untuk menentukan apakah proposal yang diajukan oleh Nat Rothschild mengenai penggantian dewan direksi saat ini akan diterima atau ditolak. Proposal dari Bakrie sendiri terdiri dari pertukaran 23.8% kepemilikan saham mereka di Bumi Plc. dengan 10.3% saham BUMI yang dimilki oleh Bumi Plc. Selain itu, dalam proposal ini juga disebutkan bahwa Bumi Plc. akan menjual kembali sisa dari 18.9% kepemilikannya  di Grup Bakrie dengan kas senilai $278 juta. Perlu dipertimbangkan bahwa kedua proposal ini pun belum dapat dipastikan akan disetujui oleh RUPSLB dan berisiko tidak menghasilkan keputusan apapun nantinya. Namun saat ini para pelaku pasar cenderung mengantisipasi berhasilnya separasi antara Bumi Plc. dan BUMI sehingga sentimen terhadap grup Bakrie setidaknya masih akan cenderung mampu menopang kinerja saham-saham dalam grup Bakrie.

Data ekonomi yang dirilis di Eropa kemarin menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jerman mengalami kontraksi sebesar 0.6% di triwulan keempat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun masih mencatatkan kenaikan sebesar 0.4% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini pun juga lebih lambat dari periode sebelumnya. Italia juga melaporkan kontraksi pada pertumbuhan GDPnya sebesar 2.7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, memburuk dari GDP periode sebelumnya yaitu -2.4%, sedangkan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, GDP Italia mengalami kontraksi sebesar 0.9%. Tak hanya di Italia dan Jerman, GDP zona euro pun tak luput dari kontraksi. Dibandingkan 4Q11, GDP mengalami penurunan 0.9%, sedangkan dibandingkan dengan 3Q12 GDP dilaporkan turun 0.6%. Seluruh data GDP dari Eropa ini berada di bawah ekspektasi para analis sehingga berdampak pada melemahnya kinerja indeks saham Eropa.

Sebaliknya di Amerika data jobless claims berhasil mencatatkan penurunan dari 368k menjadi 341k, lebih baik dari ekspektasi pasar yang sebelumnya memprediksikan angka klaim turun ke 360k. 

Market Preview

Data produksi industrial Amerika, survey kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan serta data penjualan ritel dari Inggris dan pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 akan menjadi poin-poin yang akan mendapatkan perhatian pasar pada hari Jumat ini.

Pasar domestik juga akan terus mengikuti perkembangan terakhir sehubungan dengan prospek separasi antara Bumi Plc dan BUMI. Meskipun sentimen diperkirakan masih akan tetap positif namun perlu diperhatikan bahwa semuanya masih akan bergantung pada hasil RUPLB beberapa pekan mendatang.

Sesi perdagangan terakhir pekan ini JCI diperkirakan akan kembali mencoba menanjak melewati resistancenya di 4,600 menuju resistance berikutnya di 4,625. Namun, mulai tersendatnya kenaikan pada bursa global terutama di Amerika dan Eropa akan menjadi faktor risiko yang berpotensi memicu terjadinya profit-taking. Support bagi JCI tetap berada di 4,500 dengan support minornya di 4,528 (yang merupakan resistance sebelumnya). 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar