DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 17 Februari 2013

Morning Dew - 18 February 2013

Global Market Review


Sepanjang sepekan Jakarta Composite Index (JCI) berhasil membukukan kenaikan sebesar 3.71%, sehingga meluncurkan indeks ke level all-time highnya di atas 4,600 dimana pada akhirnya ditutup di 4,609.79. Indeks acuan lainnya, yaitu LQ-45 juga berakhir positif dengan mencatatkan kenaikan sebesar 4.79%.

Di bursa regional, indeks Hang Seng dan Nikkei juga berakhir menguat meskipun indeks Nikkei hanya mencatatkan kenaikan sebesar 0.2% sementara indeks Hang Seng melonjak 1%. Bursa Eropa sebaliknya berakhir mixed dengan indeks FTSE ditutup di 6,328.26 di London, naik 1% dibandingkan posisi penutupan sepekan sebelumnya. Indeks DAX Jerman justru terjungkal hingga ditutup di 7,593.51, turun 0.8% setelah data pertumbuhan ekonomi di Eropa yang dinilai mengecewakan.

Indeks Dow Jones juga terkoreksi tipis sebesar 0.1%, demikian pula indeks NASDAQ yang terdiri dari saham-saham teknologi, turun tipis 0.1%. Indeks S&P 500 sebaliknya masih mampu menguat tipis sebesar 0.1%.

Secara sektoral, sembilan dari sepuluh sektor yang ada berakhir positif. Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh sektor industri dasar yang menguat 3.7%, diikuti oleh sektor pertambangan yang kembali menguat 3.6%, disusul oleh sektor keuangan yang naik 3%. Satu-satunya sektor yang gagal mencatatkan kenaikan adalah sektor aneka industri yang melemah tipis 0.47 poin atau hampir%.

Di antara saham-saham terekomendasi, kinerja terbaik masih dibukukan oleh MDLN yang hingga penutupan hari Jumat masih mencatatkan gains sebesar 38.89% disusul oleh CPIN yang melesat menuju 4,300 sehingga total gains dari CPIN sementara ini mencapai 28.03%, tidak jauh berbeda dari gains yang juga telah diakumulasikan oleh ISAT (+28.03%). Sementara itu LSIP masih berada di posisi breakeven dengan penutupan di 2,250.

Dalam seminggu terakhir, data-data ekonomi yang dirilis di Amerika hanya terdiri dari penjualan ritel bulan Januari, jobless claims mingguan dan juga produksi industrial untuk bulan Desember.

Penjualan ritel dilaporkan naik melambat dari 0.5% menjadi 0.1% di bulan Januari, namun hal ini sesuai dengan konsensus pasar. Diluar penjualan otomotif, penjualan ritel melambat dari 0.3% menjadi 0.2%. Angka ini masih lebih baik dari ekspektasi pasar. Diluar komponen bahan bakar dan otomotif, penjualan ritel melambat tajam dari yang sebelumnya naik 0.7% menjadi naik 0.2%, lebih lambat dari ekspektasi pasar yang berada di 0.4%. Data jobless claims yang dirilis hari Kamis mengindikasikan adanya penurunan tajam pada pengajuan klaim pengangguran dari 368 ribu menjadi 341 ribu, lebih baik dari ekspektasi 360 ribu. Data lainnya yang dirilis yaitu produksi industrial dilaporkan mengalami penurunan 0.1% setelah sebelumnya meningkat 0.4% di bulan Desember. Pasar sebelumnya memprediksikan data ini melambat menjadi 0.2%.

Selain data ekonomi juga ada beberapa anggota dewan FOMC yang menyampaikan pidato-pidato mereka mengenai perekonomian secara terpisah sepanjang pekan. Presiden Obama juga menyampaikan pidatonya di hadapan State of Union sedangkan pertemuan G20 di Moskow juga berakhir dengan kesepakatan bahwa tidak ada negara anggota G20 yang secara sengaja memanipulasi mata uangnya untuk kepentingan perdagangan.

Market Preview

Pekan mendatang, beberapa data ekonomi yang akan dirilis dan diperkirakan dapat berimbas pada sentimen pasar global antara lain survey ZEW di Jerman untuk periode bulan Februari dimana indeks ZEW diprediksi membaik dari 31.5 menjadi 35.

Data perumahan di Amerika yang akan dirilis pekan mendatang dengan housing starts diperkirakan mengalami penurunan sebesar 3% di bulan January dibandingkan bulan sebelumnya setelah pada bulan Desember melonjak 12.1%. Perijinan pendirian bangunan atau building permits sebaliknya diprediksi mengalami kenaikan sebesar 1.2%, terakselerasi dari kenaikan 0.3% di bulan sebelumnya. Data indeks harga produsen untuk bulan Januari yang merupakan salah satu indikator inflasi diperkirakan naik 0.4% setelah sebulan sebelumnya mengalami penurunan 0.2%. Diluar harga-harga makanan dan bahan bakar, PPI diperkirakan naik 0.2% dibandingkan kenaikan 0.1% di bulan sebelumnya. Dibandingkan data pada periode yang sama tahun lalu, PPI keseluruhan naik 1.6%, sama dengan kenaikan pada PPI di luar harga bahan bakar dan makanan.

Berita acara dari rapat FOMC tanggal 29-30 Januari lalu akan dirilis juga pekan mendatang. Pasar akan mencermati pernyataan-pernyataan yang terdapat pada pertemuan tersebut sehubungan dengan arah kebijakan moneter Federal Reserve ke depannya. Namun, diperkirakan tidak akan ada kejutan yang signifikan dari berita acara ini.

Selain data PPI, indeks harga konsumen atau CPI Amerika untuk periode bulan Januari juga akan dirilis pada hari Kamis mendatang. Dibandingkan tahun sebelumnya, CPI total kembali mengalami kenaikan 1.7% sementara terjadi perlambatan pada kenaikan CPI di luar harga makanan dan bahan bakar dari 1.9% menjadi 1.8%. Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, CPI total mengalami akselerasi dari yang sebelumnya stagnan menjadi naik 0.1% sementara CPI diluar harga makanan dan bahan bakar diprediksi terakselerasi dari kenaikan 0.1% menjadi kenaikan 0.2%. Pada hari yang sama, data jobless claims mingguan juga akan dirilis bersama dengan data existing home sales dan indeks Philadelphia Fed.

Data dari Jerman kembali akan dirilis pada hari Jumat dengan indeks Ifo yang mengukur iklim bisnis di Jerman pada bulan Februari diperkirakan mengalami kenaikan tipis dari 104.2 menjadi 104.6. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi atau GDP Jerman untuk triwulan keempat kemarin diprediksi mengalami kontraksi 0.6% dari triwulan sebelumnya namun masih mengalami kenaikan 0.4% dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Menanjaknya Jakarta Composite Index (JCI) hingga sempat melewati resistance psikologis di 4,600 mendekatkan indeks pada target berikutnya di 4,625 setelah pada hari Jumat lalu berhasil mencatatkan angka tertinggi di 4,616. Walaupun peluang tercapainya target tersebut masih ada pekan mendatang, namun perlu diperhatikan pula adanya risiko indeks akan terjebak dalam fase konsolidasi setelah kenaikan yang cukup signifikan pekan lalu. Setelah 4,625 target selanjutnya bagi indeks berada di 4,631 dan 4,652.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar