Eropa kembali menjadi tema utama pada sesi perdagangan di bursa Eropa dan Amerika. Skandal korupsi di Spanyol dan isu pemilu di Italia menjadi faktor negatif yang menghentikan laju indeks saham di Eropa dan Amerika pada awal pekan ini. Sementara itu, sebelumnya di bursa domestik aksi korporasi yang melibatkan MLPL dan MPPA memicu kenaikan tajam pada kedua saham ini. Data factory orders dari Amerika juga gagal memenuhi ekspektasi para analis sehingga menambah faktor negatif yang mempengaruhi sentimen investor.
Skandal korupsi yang disebut-sebut melibatkan PM Spanyol Mariano Rajoy menimbulkan desakan dari berbagai pihak terhadap pengunduran dirinya dari jabatan PM. Prospek pengunduran diri Rajoy inilah yang memicu meroketnya imbal hasil obligasi Spanyol dengan jangka waktu 10 tahun ke level tertinggi dalam 6 pekan terakhir.
Di Italia, naiknya popularitas dari mantan PM Silvio Berlusconi menjelang pemilu di Italia menjadi ancaman bagi reformasi ekonomi yang saat ini tengah digarap oleh pemerintahan teknokrat Italia. Berlusconi merupakan salah satu kandidat utama dari pemilu Italia yang akan digelar pada bulan Februari tahun ini.
Imbal hasil obligasi Spanyol melonjak 23 basis poin menjadi 5.44% dan di Italia melonjak 14 poin.
Sementara itu di sisi data ekonomi, factory orders untuk periode Desember di Amerika dilaporkan menanjak 1.8%, membaik dari penurunan yang terjadi pada bulan sebelumnya sebesar 0.3%, namun tidak mampu memenuhi ekspektasi pasar yang sebelumnya memprediksikan kenaikan sebesar 2.2%.
Indeks Dow Jones, S&P 500 dan NASDAQ secara serentak melemah masing-masing sebesar 0.93%, 1.19%, dan 1.51% sementara di Eropa indeks FTSE dan DAX ditutup melemah tajam masing-masing sebesar 1.58% dan 2.49%.
Langkah Temasek Holdings membeli 26.1% saham MPPA secara tdak langsung melalui MLPL senilai $300 juta menjadi berita utama di bursa domestik pada sesi perdagangan Senin. Temasek yang berbasis di Singapore mengincar potensi dari meningkatnya konsumsi di Indonesia. Melalui Anderson Investments, Temasek akan membeli exchangeable rights yang diterbitkan oleh MLPL yang nantinya akan digunakan untuk membiayai pembelian 26.1% kepemilikan di MPPA. Apabila nanti terealisasi, Temasek akan menjadi pemilik mayoritas di MPPA, melebihi jumlah kepemilikan Wal-Mart Stores Inc. yang telah berkali-kali berupaya menambah kepemilikannya di MPPA. MLPL sendiri yang merupakan bagian dari Grup Lippo memiliki 50.2% kepemilikan atas MPPA. Sebagai catatan, Hypermart yang dimiliki oleh MPPA merupakan operator hipermarket terbesar kedua di Indonesia setelah PT Carrefour Indonesia.
Market Preview
Meskipun masih berpotensi menanjak, Jakarta Composite Index (JCI) telah membentuk pola double-top di chart harian setelah gagal menembus level tertinggi hari Jumat lalu. Seiring dengan terkoreksinya bursa Amerika dan Eropa, indeks terlihat rentan terkoreksi pada sesi perdagangan hari Selasa. Support saat ini berada di 4,468, 4,452 dan 4,436 sedangkan resistance di 4,519 masih terlihat kuat meskipun apabila berhasil dilewati indeks dapat melaju kembali hingga mencapai 4,525 dan 4,558.
Respon positif seputar aksi korporasi yang melibatkan MLPL dan MPPA diperkirakan masih berpotensi untuk berlanjut pada sesi hari Selasa ini. Resistance untuk MPPA berada di 1550 dan 1630 diikuti oleh 1720 sedangkan untuk MLPL level resistance selanjutnya berada di 600. Tetap perlu diwaspadai potensi terjadinya koreksi terhadap dua saham yang melonjak tajam ini seiring dengan adanya potensi terkoreksinya JCI pada hari Selasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar