DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 29 Juli 2012

Garap Kasablanka I, Pakuwon rogoh kocek Rp 2,1 T


JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk tancap gas menggarap proyek superblok Kota Kasablanka. Bahkan, pada Sabtu (28/7) akhir pekan lalu, salah satu proyek tahap pertama, yaitu Mal Kota Kasablanka, resmi beroperasi. 

Mal berlantai lima dengan luas 110.000 meter persegi (m²) itu lebih besar ketimbang proyek mal sebelumnya, Gandaria City. Saat peresmian, jumlah tenant yang buka sudah mencapai 70%. 

Direktur Pakuwon Group, Stefanus Ridwan S. menuturkan, banyaknya jumlah tenant yang sudah buka di mal itu menandakan Pakuwon siap bersaing dengan mal lain di sekitar Kasablanka. Dia memproyeksikan, hingga akhir tahun, 90% dari total tenant akan buka. Adapun, tarif sewanya berkisar US$ 30-US$ 60 per m² per bulan.

Perseroan menargetkan, jumlah pengunjung mal mencapai 30.000 orang sehari, dan naik dua kali lipat di saat weekend. Demi menggaet pengunjung itu pula, Pakuwon sengaja menampilkan arsitektur menarik, seperti patung Rush Hour tepat di depan mal.

Kata Stefanus, pasca rampungnya Mal Kasablanka, pihaknya segera merampungkan proyek tahap pertama lainnya, berupa dua office tower dan dua apartemen. "Pembangunan sudah berjalan. Sekitar dua bulan ke depan, ditargetkan rampung," ungkapnya, Minggu (29/7). 

Office tower pertama berkonsep strata title dengan jumlah 34 lantai. Tower ini dibangun di atas lahan seluas 57.000 m², dengan harga jual berkisar Rp 18 juta-Rp 19 juta per m². Sedangkan tower kedua, khusus sewa dengan tarif US$ 22 per m² per bulan.

Meskipun pembangunan tahap pertama masih berlanjut, perusahaan berkode saham PWON ini sudah ancang-ancang menggarap proyek tahap kedua dan ketiga di Kota Kasablanka. 

Menurut Stefanus, untuk tahap kedua, perusahaan akan mendirikan dua apartemen dan satu office tower. Pembangunan tahap kedua dimulai setelah proyek tahap satu rampung. Proyek tahap dua ini diproyeksikan akan selesai dalam 2,5 tahun. 

Selanjutnya, pembangunan proyek tahap ketiga menyusul setelah tahap kedua tuntas. Untuk tahap ketiga, Pakuwon akan dirikan empat apartemen dan satu office tower. Pembangunan tahap terakhir ini diperkirakan memakan waktu 2,5 tahun. Sehingga, seluruh proyek superblok diproyeksi rampung pada 2017.

Sayangnya, Stefanus belum mau membeberkan nilai investasi untuk kedua tahapan itu. "Kami masih belum tahu berapa investasinya, karena setiap hari harga tanah selalu berubah-ubah," pungkasnya.

Hanya saja, untuk tahap pertama, Stefanus mengakui perusahaan telah merogoh kocek Rp 2,1 triliun.
Tahun ini, Pakuwon membidik pendapatan Rp 1,97 triliun, atau naik 33,7% dibanding realisasi tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar