Jakarta Composite Index (JCI) ditutup naik 0.22% sementara indeks LQ-45 dan IDX 30 ditutup menguat tipis 0.1% dan 0.06% setelah pada awal-awal sesi perdagangan hari Rabu berfluktuasi di area negatif.
Walaupun aksi jual asing mendominasi perdagangan hari ini, namun pada akhirnya sebanyak 152 saham berhasil ditutup menguat sedangkan 96 saham lainnya ditutup melemah. Sebanyak 106 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan pada angka penutupan hari Selasa kemarin.
Tiga sektor berakhir melemah dengan penurunan terbesar terjadi di sektor pertambangan (-1.32%), diikuti oleh sektor pertanian (-0.52%) dan keuangan (-0.08%). Sebaliknya, tujuh sektor berakhir menguat dengan dipimpin oleh sektor infrastruktur (+0.78%), diikuti oleh sektor properti (+0.73%) dan industri dasar (+0.62%).
Di antara sembilan saham terekomendasi, BMRI mencatatkan kenaikan terbesar (+1.35%), diikuti oleh BMTR (+0.57%). Sebanyak empat saham berakhir stagnan (BBKP, DILD, MNCN, dan TRIM), sedangkan penurunan terjadi pada saham CLPI (-0.52%), KLBF (-0.68%) dan LSIP (-0.87%). RALS kembali belum berhasil mencapai level entrynya.
Walaupun berakhir menguat, kenaikan JCI masih belum cukup signifikan untuk membalikkan outlooknya yang saat ini NEGATIF. Beberapa lapis resistance masih menanti yaitu 4019.76, 4036.74, 4053.72 dan 4074.72. Indeks perlu menembus kembali level 4108.67 untuk mengembalikan outlook indeks ke NETRAL. Sebaliknya, penurunan hari Rabu ini sempat mencapai 3964.81, sementara level support berikutnya berada di 3927.84.
Menjelang sesi perdagangan Amerika malam ini, faktor Eropa masih berpotensi negatif. Pemerintah Spanyol menyangkal pemberitaan dari El Economista yang menyebutkan bahwa Jerman menganjurkan Spanyol untuk meminta paket bailout senilai 300 miliar euro dari Eropa sehingga tidak lagi diperlukan untuk menjual utang pada investor selama kurang lebih dua tahun. Imbal hasil Spanyol untuk jangka waktu dua, lima, 10, dan 30 tahun tetap berada di atas 7% sedangakan untuk imbal hasil Italia menanjak mencapai 7% untuk pertama kalinya sejak Januari lalu.
Data ekonomi juga tidak memuaskan. Data indeks kepercayaan bisnis di Jerman yang dirilis oleh Institut Ifo menunjukkan penurunan di bulan Juli dari 105.2 menjadi 103.3. Penurunan ini adalah yang ketiga kalinya berturut-turut dan merupakan angka terendah sejak Maret 2010 lalu. Angka ini juga lebih rendah dari ekspektasi para analis yang memprediksikan indeks menurun hingga 104.5.
Data dari Amerika yang akan dirilis malam ini adalah data penjualan rumah baru yang diprediksi meningkat di bulan Juni sejumlah 371,000 unit, tertinggi sejak April 2010 dan naik 0.4% dari bulan sebelumnya. Namun, jika data ini meleset dari ekspektasi, dikhawatirkan akan kembali menekan kinerja saham-saham di Eropa dan Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar