Mengawali sesi pertama dengan kenaikan hingga lebih dari 30 poin, Jakarta Composite Index (JCI) sempat terpangkas kembali hingga menyentuh level 4085.30. Pada akhir perdagangan sesi pertama indeks berada di level 4098.38, naik 14.17 poin atau 0.35%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir dengan kenaikan masing-masing 0.5% dan 0.48%.
Tiga sektor yang menahan laju indeks pada sesi pertama adalah sektor infrastruktur (-1.09%), sektor pertanian (-0.49%) dan sektor barang konsumsi (-0.12%). Sektor industri dasar menjadi sektor terbaik dengan kenaikan 1.61% disusul oleh sektor aneka industri (+0.86%) dan sektor properti (+0.8%).
Sebanyak 104 saham berhasil ditutup menguat sedangkan 115 saham ditutup melemah dan 94 lainnya stagnan.
Dari Sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh BMRI yang mencapai 7950 atau naik 3.92%. MNCN dan KLBF juga ditutup menguat masing-masing 1.1% dan 0.66%. Dua saham yang melemah adalah DILD dan LSIP dengan penurunan masing-masing 1.43% dan 0.88%. Sisanya sebanyak 4 saham ditutup stagnan: BBKP, BMTR, CLPI, dan TRIM.
Kenaikan JCI pada Senin ini masih bersumber pada ekspektasi pasar bahwa baik Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve akan menghadirkan solusi bagi krisis yang terjadi di Eropa dan juga bagi lesunya perekonomian di Amerika. Apabila keduanya gagal memenuhi ekspektasi para pelaku pasar, dikhawatirkan indeks akan kembali tertekan sebagaimana sebelum presiden ECB Mario Draghi menyampaikan pernyataannya pekan lalu.
Di sisi teknikal, kenaikan indeks hingga menembus level tertinggi sebelumnya di 4108.67 menjadikan outlook JCI kembali ke NETRAL setelah sebelumnya berada di zona NEGATIF. Target indeks selanjutnya saat ini berada di level tertinggi sebelumnya di 4234.73 sedangkan support terdekat berada di 4083.25 dan berikutnya di 4060.62.
Click here to download the full update (PDF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar