DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Sabtu, 21 Juli 2012

Inilah Fakta Pembukuan Garda Tujuh Buana


INILAH.COM, Jakarta - Periode 30 Juni 2012, PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) membukukan saldo kas mencapai Rp1 triliun dibandingkan Rp117,7 miliar per 31 Desember 2011.

Pada periode tersebut, perseroan juga mengalami peningkatan laba bersih menjadi Rp939,8 miliar dari Rp12,7 miliar pada periode yang sama tahun 2011. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (20/7/2012). Kinerja tersebut didukung perolehan penjualan perseroan yang mencapai Rp1,1 triliun dari Rp36,2 miliar pada periode yang sama 2011.

Catatan lain, keuangan perseroan adalah piutang usaha meningkat menjadi Rp103,7 miliar dari Rp59,1 miliar. Hal ini didorong peningkatan penjualan selama enam bulan pertama tahun ini. Nilai tersebut sama dengan 43 hari penjualan dibandingkan dengan 67 hari penjualan per 31 Desember 2011.

Namun persediaan perseroan mengalami penurunan menjadi Rp5,2 miliar dari Rp17,6 miliar per 31 Desember 2011. Dengan modal kerja yang lebih baik, manajemen dapat menurunkan tingkat persediaan dari 34 hari seperti pada 31 Desember menjadi 5 hari untuk periode enam bulan pertama tahun ini.

Perseroan memasukan biaya dibayar dimuka sebesar Rp24,6 miliar dari Rp200,3 juta per 31 Desember 2011. Dana itu untuk membayar biaya pemeliharaan peralatan ke penyedia jasa yang pada 31 Desember 2011 dihapusbukukan. Serta pembayaran kepada penyedia tongkang selama enam bulan pertama 2012.

Untuk utang usaha, persermian memiliki kewajiban sebesar Rp5,6 miliar dari Rp2,8 miliar per 31 Desember 2011. Peningkatan ini dengan invoice dari PT Geoservices selaku penyedia tes laboratorium untuk kargo batu bara dan invoice dari penyedia suku cadang peralatan pertambangan.

Dalam periode tersebut, utang pajak perseoran turun menjadi 345,4 juta dari Rp9,5 miliar per 31 Desember. Perusahaan juga masih memiliki pos biaya yang masih harus dibayar mencapai Rp61,2 miliar dari Rp13,8 miliar per 31 Desember 2011. Biaya ini untuk pembayaran tongkang, royalti tanah, biaya reklamasi selama enam bulan pertama 2012.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1885125/inilah-fakta-pembukuan-garda-tujuh-buana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar