DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 11 Oktober 2012

After-hours - 11 October 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) berakhir menguat tipis 0.12% di 4,284.97, sementara sebaliknya indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir melemah 0.04% dan 0.14%. Sementara itu di pasar regional indeks Nikkei dan KOSPI ditutup melemah masing-masing 0.58% dan 0.78% sedangkan indeks Hang Seng berakhir menguat 0.38%.

Tiga sektor berakhir di zona merah, yaitu sektor keuangan (-0.62%), sektor aneka industri (-0.54%) dam sektor pertanian (-0.22%). Sektor dengan kenaikan terbesar hari ini adalah sektor pertambangan (+0.72%) diikuti oleh sektor barang konsumsi dan sektor infrastruktur yang masing-masing mengalami kenaikan 0.59%.

Sebanyak 132 saham berhasil mencatatkan kenaikan, dibandingkan dengan 109 saham yang berakhir melemah. Sisanya sebanyak 112 saham ditutup stagnan. Posisi asing pada sesi perdagangan hari ini berakhir dalam kondisi net sell senilai Rp152.30 miliar.

Diantara 10 saham yang direkomendasikan, ARNA mencatatkan kenaikan terbesar (+5.94%), diikuti oleh MDLN (+1.75%) dan BBCA (+0.63%). Sebaliknya, penurunan terbesar hari ini dibukukan oleh ISAT (-1.64%), diikuti oleh CLPI (-1.07%) dan INDS (-0.63%). Tiga saham lainnya, yaitu ADHI, ASGR dan ESSA berakhir stagnan.

BRAU mencatatkan kenaikan tajam sebesar 34.23% pada hari ini setelah dikabarkan bahwa Grup Bakrie telah mengajukan proposal bersyarat untuk menawarkan secara tunai 84.7% saham Bumi Plc. di BRAU dalam enam bulan mendatang. Selain itu, Grup Bakrie juga menawarkan pertukaran saham antara 23.8% sahamnya di Bumi Plc. dengan 10.3% saham BUMI yang berbasis di Jakarta. Sisa 18.9% saham yang tersisa di BUMI juga berdasarkan proposal yang sama akan dibeli secara tunai sebelum Natal tahun ini.

NELY yang memulai debutnya di bursa pada hari ini berakhir dengan kenaikan sebesar 22.02% di 205 setelah diperdagangkan sebanyak 6,687 kali dengan volume 443,786 lot. Perseroan melepas 14.89% dari total modal disetornya dalam bentuk 350 juta saham ke public dimana dana hasil IPO yang diraih mencapai sekitar Rp58.8 miliar. Menurut Direktur Keuangan NELY, perseroan hingga kini telah merealisasikan belanja modal antara Rp60-65 miliar dari anggaran Rp70 miliar yang ditetapkan untuk tahun ini. NELY tahun ini mentargetkan pendapatan Rp190 miliar dibandingkan realisasi tahun 2011 yang berjumlah Rp171 miliar. Untuk target laba bersih, NELY mengincar Rp62 miliar tahun ini, naik dari realisasi tahun lalu yang berjumlah sekitar Rp57 miliar. Per Juni tahun ini, perseroan telah mencatatkan laba bersih sekitar Rp31 miliar.

Berita lain datang dari Spanyol dimana Standard & Poor’s mengumumkan memangkas peringkat utang Spanyol menjadi BBB-minus, hanya satu tingkat di atas status ‘junk’. Menurut S&P, meningkatnya intensitas resesi ekonomi dan buruknya respon dari para pembuat kebijakan di zona euro terhadap krisis di Eropa berdampak pada semakin rentannya kondisi perekonomian di Spanyol saat ini. Para pengamat pasar memprediksi Spanyol akan menjadi negara pertama dari empat besar perekonomian zona euro yang akan memerlukan dana bailout untuk keluar dari krisis.

Hingga sore ini, kontrak berjangka indeks saham Amerika cenderung mengindikasikan netral hingga positifnya perdagangan saham di Wall Street malam nanti. Kontrak berjangka S&P naik tipis 0.2%, kontrak Dow flat dan kontrak NASDAQ naik tipis 0.3%.

Jakarta Composite Index (JCI) yang hari ini berhasil ditutup di 4,284.97, pada posisi tertinggi intraday, diperkirakan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya kembali setelah hari ini sempat terpuruk hingga mencapai angka terendah di 4,260.86.

Resistance untuk JCI tetap berada di 4293, diikuti oleh 4305 dan 4335. Support terdapat di 4260, yang merupakan level terendah hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar