Jakarta Composite Index (JCI) berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.12% pada sesi perdagangan hari Rabu. Hal serupa juga dialami oleh indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing menguat tipis 0.06%. Di tingkat regional, indeks Hang Seng juga berakhir menguat 0.31% sedangkan sebaliknya indeks Nikkei dan KOSPI ditutup melemah masing-masing 0.67%.
Tiga dari sepuluh sektor yang ada ditutup melemah dengan penurunan terbesar dicatatkan oleh sektor keuangan (-0.62%), sektor pertanian (-0.53%) dan sektor barang konsumsi (-0.37%). Sektor aneka industri menjadi sektor terbaik pada sesi perdagangan Rabu dengan kenaikan sebesar 1.24%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 0.87%.
Posisi asing berada pada net buy senilai Rp.52.56 miliar dengan jumlah saham yang menguat mencapai 129 saham sedangkan 97 saham ditutup melemah. Sebanyak 134 saham lainnya tidak berubah dibandingkan dengan harga penutupan hari Selasa.
Diantara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh MDLN yang menanjak 1.85%, diikuti oleh ESSA yang naik 0.93%. ADHI juga menguat yaitu sebesar 0.8%. ASGR, CTRS dan ISAT sebaliknya berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.72%, 1.2% dan 0.81%. Tiga saham lainnya ditutup stagnan, yaitu BBCA, CLPI dan INDS. Rekomendasi terbaru yaitu SSIA belum berhasil mencapai harga entrynya pada hari ini dan rekomendasi ini akan berlanjut untuk sesi perdagangan hari Kamis besok.
Walaupun bursa Eropa dan Amerika dilanda sentimen negatif pada sesi perdagangan hari Rabu, bursa domestik berhasil bertahan di zona hijau. JCI sempat tertekan hingga 4,309.82 namun pada akhirnya berhasil menguat hingga ditutup di 4,335.38.
Hingga menjelang dibukanya bursa saham Amerika, kontrak berjangka indeks Dow, S&P dan NASDAQ cenderung bergerak di zona positif setelah mengalami penurunan tajam pada sesi hari sebelumnya. Demikian pula di Eropa, indeks DAX dan FTSE masing-masing menguat 0.44% dan 0.28% hingga pertengahan sesi perdagangan di Eropa meskipun sebelumnya sempat dilaporkan bahwa indeks Ifo Jerman yang mengukur iklim bisnis di Jerman mengalami penurunan dari 101.4 menjadi 100 di bulan Oktober, penurunan keenam berturut-turut dan merupakan angka terendah sejak Februari 2010. Sebelumnya, para analis memprediksi indeks berada di 101.6.
Diperkirakan untuk sesi perdagangan hari Kamis indeks akan kembali berfluktuasi di antara 4,300 hingga 4,350. Pergerakan di bursa Eropa dan Amerika juga berpotensi mempengaruhi sentimen regional, terutama dari sisi laporan keuangan korporasi.
Tiga dari sepuluh sektor yang ada ditutup melemah dengan penurunan terbesar dicatatkan oleh sektor keuangan (-0.62%), sektor pertanian (-0.53%) dan sektor barang konsumsi (-0.37%). Sektor aneka industri menjadi sektor terbaik pada sesi perdagangan Rabu dengan kenaikan sebesar 1.24%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 0.87%.
Posisi asing berada pada net buy senilai Rp.52.56 miliar dengan jumlah saham yang menguat mencapai 129 saham sedangkan 97 saham ditutup melemah. Sebanyak 134 saham lainnya tidak berubah dibandingkan dengan harga penutupan hari Selasa.
Diantara sembilan saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh MDLN yang menanjak 1.85%, diikuti oleh ESSA yang naik 0.93%. ADHI juga menguat yaitu sebesar 0.8%. ASGR, CTRS dan ISAT sebaliknya berakhir melemah yaitu masing-masing sebesar 0.72%, 1.2% dan 0.81%. Tiga saham lainnya ditutup stagnan, yaitu BBCA, CLPI dan INDS. Rekomendasi terbaru yaitu SSIA belum berhasil mencapai harga entrynya pada hari ini dan rekomendasi ini akan berlanjut untuk sesi perdagangan hari Kamis besok.
Walaupun bursa Eropa dan Amerika dilanda sentimen negatif pada sesi perdagangan hari Rabu, bursa domestik berhasil bertahan di zona hijau. JCI sempat tertekan hingga 4,309.82 namun pada akhirnya berhasil menguat hingga ditutup di 4,335.38.
Hingga menjelang dibukanya bursa saham Amerika, kontrak berjangka indeks Dow, S&P dan NASDAQ cenderung bergerak di zona positif setelah mengalami penurunan tajam pada sesi hari sebelumnya. Demikian pula di Eropa, indeks DAX dan FTSE masing-masing menguat 0.44% dan 0.28% hingga pertengahan sesi perdagangan di Eropa meskipun sebelumnya sempat dilaporkan bahwa indeks Ifo Jerman yang mengukur iklim bisnis di Jerman mengalami penurunan dari 101.4 menjadi 100 di bulan Oktober, penurunan keenam berturut-turut dan merupakan angka terendah sejak Februari 2010. Sebelumnya, para analis memprediksi indeks berada di 101.6.
Diperkirakan untuk sesi perdagangan hari Kamis indeks akan kembali berfluktuasi di antara 4,300 hingga 4,350. Pergerakan di bursa Eropa dan Amerika juga berpotensi mempengaruhi sentimen regional, terutama dari sisi laporan keuangan korporasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar