Kekhawatiran akan menurunnya kinerja korporasi pada triwulan ketiga di Amerika menjadi faktor utama yang menekan sentimen pasar pada sesi perdagangan hari Rabu. Indeks Dow Jones kembali terkoreksi dengan ditutup melemah 0.95%, sedangkan indeks NASDAQ dan S&P 500 berakhir turun 0.43% dan 0.62%. Di Eropa, pasar juga didominasi oleh sentimen negatif yang berujung pada terpuruknya indeks FTSE dan DAX sebesar masing-masing 0.58% dan 0.41%.
Paska dirilisnya laporan keuangan Alcoa Inc. (AA) yang dinilai mengecewakan, Chevron Corp. (CVX) menambah kerisauan pasar setelah mengumumkan bahwa pendapatan pada triwulan ketiga lalu menurun secara signifikan dibandingkan dengan hasil periode sebelumnya. CVX akhirnya ditutup melemah 4.2%. Sebaliknya, dari Wal-Mart Stores Inc. (WMT), disebutkan bahwa perseroan berencana menambah gerainya di Amerika selain juga mengatakan bahwa musim ‘back-to-school’ lalu berhasil mendongkrak angka penjualannya. Yum! Brands Inc. (YUM) sementara itu juga berhasil mencatatkan kinerja yang melampaui ekspektasi para analis, sehingga mendorong kenaikan saham ini sebesar 8%. Dapat disimpulkan sementara ini bahwa dari sisi komoditas pasar masih rentan terhadap tekanan jual akibat faktor fundamental yang kurang kondusif, namun dari sisi konsumen, konsumsi terlihat masih solid untuk mengimbangi lemahnya pasar komoditi.
Selain faktor earnings, data penjualan otomotif China juga menjadi katalis negatif setelah dilaporkan bahwa penjualan otomotif pada bulan September lalu menurun 0.3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan dilaporkan menurun menjadi 1.32 juta unit dimana salah satu penyebabnya adalah dihindarinya merk-merk otomotif Jepang oleh para pembeli setelah terjadinya sengketa teritorial antara Jepang dan China beberapa waktu lalu. Selain faktor sengketa ini juga diperkirakan bahwa penjualan terimbas oleh dampak perlambatan ekonomi China selain dampak dari langkah-langkah pemerintah China untuk mengendalikan kemacetan lalu-lintas melalui pembatasan registrasi mobil baru. Perlambatan pada pertumbuhan penjualan ini juga bergerak dalam trend dengan pertumbuhan bulan Juni masih berada di 15.8%, namun melambat menjadi 11% di bulan Juli dan semakin melambat menjadi 3.7% di bulan Agustus lalu. Karena sebagian besar otomotif bermerk Jepang yang dijual di China diproduksi di dalam negeri, maka dampak terhadap angka produksi China juga terasa. Penjualan komponen oleh para supplier China juga menjadi terpukul sebagai dampaknya. Di sisi lain, total penjualan mobil penumpang selama 9 bulan pertama tahun ini menanjak 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 11.3 juta unit sementara penjualan total menanjak 3.4% menjadi 14.1 juta unit.
Faktor ‘jurang fiskal’ atau fiscal cliff yang mengancam Amerika juga merisaukan para investor terutama dengan makin dekatnya batas waktu bagi partai Demokrat dan Republik untuk mencari solusinya sebelum pergantian tahun nanti.
JCI untuk sesi perdagangan hari Kamis ini diperkirakan akan bergerak antara 4293 hingga 4242 dengan potensi penurunan lebih dalam hingga support di 4224.
Click here to download the full update (PDF)
Paska dirilisnya laporan keuangan Alcoa Inc. (AA) yang dinilai mengecewakan, Chevron Corp. (CVX) menambah kerisauan pasar setelah mengumumkan bahwa pendapatan pada triwulan ketiga lalu menurun secara signifikan dibandingkan dengan hasil periode sebelumnya. CVX akhirnya ditutup melemah 4.2%. Sebaliknya, dari Wal-Mart Stores Inc. (WMT), disebutkan bahwa perseroan berencana menambah gerainya di Amerika selain juga mengatakan bahwa musim ‘back-to-school’ lalu berhasil mendongkrak angka penjualannya. Yum! Brands Inc. (YUM) sementara itu juga berhasil mencatatkan kinerja yang melampaui ekspektasi para analis, sehingga mendorong kenaikan saham ini sebesar 8%. Dapat disimpulkan sementara ini bahwa dari sisi komoditas pasar masih rentan terhadap tekanan jual akibat faktor fundamental yang kurang kondusif, namun dari sisi konsumen, konsumsi terlihat masih solid untuk mengimbangi lemahnya pasar komoditi.
Selain faktor earnings, data penjualan otomotif China juga menjadi katalis negatif setelah dilaporkan bahwa penjualan otomotif pada bulan September lalu menurun 0.3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan dilaporkan menurun menjadi 1.32 juta unit dimana salah satu penyebabnya adalah dihindarinya merk-merk otomotif Jepang oleh para pembeli setelah terjadinya sengketa teritorial antara Jepang dan China beberapa waktu lalu. Selain faktor sengketa ini juga diperkirakan bahwa penjualan terimbas oleh dampak perlambatan ekonomi China selain dampak dari langkah-langkah pemerintah China untuk mengendalikan kemacetan lalu-lintas melalui pembatasan registrasi mobil baru. Perlambatan pada pertumbuhan penjualan ini juga bergerak dalam trend dengan pertumbuhan bulan Juni masih berada di 15.8%, namun melambat menjadi 11% di bulan Juli dan semakin melambat menjadi 3.7% di bulan Agustus lalu. Karena sebagian besar otomotif bermerk Jepang yang dijual di China diproduksi di dalam negeri, maka dampak terhadap angka produksi China juga terasa. Penjualan komponen oleh para supplier China juga menjadi terpukul sebagai dampaknya. Di sisi lain, total penjualan mobil penumpang selama 9 bulan pertama tahun ini menanjak 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 11.3 juta unit sementara penjualan total menanjak 3.4% menjadi 14.1 juta unit.
Faktor ‘jurang fiskal’ atau fiscal cliff yang mengancam Amerika juga merisaukan para investor terutama dengan makin dekatnya batas waktu bagi partai Demokrat dan Republik untuk mencari solusinya sebelum pergantian tahun nanti.
JCI untuk sesi perdagangan hari Kamis ini diperkirakan akan bergerak antara 4293 hingga 4242 dengan potensi penurunan lebih dalam hingga support di 4224.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar