DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Jumat, 12 Oktober 2012

After-hours - 12 October 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) kembali menanjak pada sesi perdagangan hari Jumat. Indeks sempat mencapai 4,315.86 sebelum akhirnya ditutup di 4,311.39, menguat 26.42 poin atau 0.62%. Sementara itu, indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir menguat yaitu masing-masing sebesar 0.56% dan 0.46%.

Di bursa regional, perdagangan di bursa Jepang, Hong Kong dan Korea berakhir mixed dengan indeks Hang Seng mencatatkan kenaikan 0.65% sedangkan indeks KOSPI berakhir menguat tipis 0.01%. Sebaliknya, indeks Nikkei ditutup melemah tipis 0.15%.

Sembilan dari sepuluh indeks sektor domestik menguat dengan kenaikan terbesar dibukukan oleh sektor pertanian (+1.63%), diikuti oleh sektor pertambangan (+1.47%) dan sektor keuangan (+1.08%). Satu-satunya sektor yang berakhir melemah adalah sektor aneka industri yang ditutup turun 0.43%.

Sebanyak 128 saham berakhir menguat dan 115 saham lainnya berakhir melemah. Sementara itu, 117 saham berakhir stagnan. Posisi transaksi asing pada hari ini mencapai net buy senilai Rp272.73 miliar, indikasi bahwa minat beli asing masih ada di bursa domestik dan hal ini berarti masih terbuka peluang bagi indeks untuk kembali melaju pekan mendatang.

Resistance pertama yang akan dihadapi oleh JCI pada awal pekan mendatang berada di 4,315.86 (intraday tertinggi hari Jumat) dan selanjutnya level all-time high JCI di 4,324.80, diikuti oleh 4,335. Di sisi support, indeks sejauh ini tertopang oleh supportnya di 4,242 dan selanjutnya di 4,224.

Kenaikan pada hari ini sempat diwarnai oleh bangkitnya saham-saham grup Bakrie seperti ENRG, BUMI, BTEL, ELTY dan UNSP, namun penguatan tersebut hanya berumur pendek dan pada akhir sesi perdagangan saham-saham ini cenderung kembali ke posisi penutupan hari Kamis kemarin. Fluktuasi ini dipicu oleh proposal yang diajukan oleh BNBR dan Long Haul Holdings Ltd. Pada Bumi Plc. untuk melakukan share swap dan share buyback saham BUMI dan BRAU dengan saham Bumi Plc. Pasar yang sebelumnya sempat antusias meninjau kembali proposal ini dimana sumber dana untuk melakukan transaksi ini sebelum Natal tahun ini dipertanyakan mengingat grup Bakrie sendiri disebut-sebut tengah membutuhkan dana untuk pelunasan utang. Di sisi Bumi Plc. sendiri proposal ini pun masih harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham yang dipandang tidak mudah untuk terealisasi.

Di antara sepuluh saham terekomendasi, kenaikan terbesar dibukukan oleh CTRS (+2.27%), diikuti oleh BBCA (+1.88%) dan ASGR (+0.74%). Di sisi loser, CLPI terpuruk 6.49% sedangkan ADHI melemah 1.8% dan INDS kembali turun 1.27%. ISAT juga berakhir turun 0.83%. ARNA, MDLN dan ESSA masing-masing ditutup stagnan dengan MDLN sempat mencapai target berikutnya di 600 sebelum ditutup di 580.

Pekan mendatang, bursa kembali akan mendapatkan emiten baru yaitu PT Adi Sarana Armada Tbk. Yang akan melepas 1.36 miliar saham biasa atau sebesar 40.03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100. Dari hasil IPO ini, 58% dana  yang diperoleh rencananya akan digunakan untuk ekspansi armada baru dan sebesar 32% akan digunakan untuk pelunasan pinjaman bank dan 10% lagi untuk pengembangan infrastruktur dan jaringan usaha. Penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO ini adalah PT Bahana Securities dan PT Buana Capital. Masa penawaran awal adalah 15-25 Oktober 2012, efektif 2 November 2012, dengan distribusi elektronik oleh KSEI tanggal 9 November 2012 dan masa penawaran 6-7 November 2012, penjatahan tanggal 8 November dan pengembalian uang pemesanan tanggal 9 November 2012. Pencatatan di bursa akan dilakukan tanggal 12 November 2012.

Menjelang dibukanya sesi perdagangan di New York, indeks saham di Eropa yaitu FTSE dan DAX masih cenderung berfluktuasi di area netral dengan bias negatif. Saat ini FTSE melemah 0.12% dan DAX turun 0.1%. Kontrak berjangka indeks saham Amerika bergerak positif dengan kontrak berjangka S&P menguat tipis 0.3%.

Sentimen malam ini akan ditopang oleh laporan keuangan dari JP Morgan Chase & Co. (JPM) yang dilaporkan mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 34% di triwulan ketiga menjadi $5.71 miliar atau $1.4 per saham dibandingkan periode yang sama tahun lalu saat JPM mencatatkan pendapatan bersih sebesar $4.26 miliar atau $1.02 per lembarnya. Sebelumnya, para analis memprediksi EPS berada di $1.2 per lembarnya.

Data ekonomi yang akan dirilis hari ini di Amerika adalah indeks sentimen konsumen untuk periode Oktober yang diperkirakan turun dari 78.3 menjadi 78.

Sebelumnya, di Eropa data produksi industri secara tak terduga dilaporkan menanjak untuk kedua kalinya di bulan Agustus sebesar 0.6% dari bulan sebelumnya. Pertumbuhan produksi di bulan Juli direvisi menjadi +0.6% sedangkan konsensus pasar sebelumnya berada di -0.4%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar