Optimisme pasar yang muncul setelah dirilisnya data jobless claims Amerika semalam akhirnya memudar seiring dengan terpuruknya saham Apple, Inc. (AAPL) sebesar 2% sehingga menyeret kembali indeks Dow, S&P dan NASDAQ ke sekitar area netral. Indeks Dow melemah 0.14%, NASDAQ turun 0.08% sedangkan S&P naik tipis 0.02%. Sebelumnya, indeks FTSE dan DAX di Eropa berakhir positif dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.92% dan 1.06%.
Data jobless claims menunjukkan bahwa terjadi penurunan sebanyak 30k pada angka jobless claims pekan lalu menjadi 339k. Angka ini merupakan yang terendah sejak Februari 2008 lalu. Para ekonom sebelumnya memperkirakan claims berada di 370k. Data ekonomi lainnya yang dirilis adalah posisi neraca perdagangan Amerika yang dilaporkan melebar 4.1% menjadi $44.2 miliar di bulan Agustus. Hal ini dikarenakan tertekannya angka pertumbuhan ekonomi dunia akibat adanya krisis sehingga permintaan pun terpangkas yang pada akhirnya berdampak pada level ekspor Amerika.
Ditolaknya banding AAPL terhadap Samsung seputar penjualan salah satu produk Galaxy Nexusnya oleh pengadilan di Amerika menjadi faktor utama di balik terjungkalnya harga saham AAPL yang kemudian berdampak pada sentimen pasar secara keseluruhan.
Faktor lain yang berpotensi negatif masih datang dari Eropa dimana S&P kemarin memutuskan untuk memangkas peringkat utang Spanyol sehingga hal ini dikhawatirkan nantinya akan kembali menekan tingkat imbal hasil obligasi Spanyol. Selain itu, data-data dari China baru-baru ini masih dinilai mengkhawatirkan, terutama karena peran China sebagai salah satu motor utama perekonomian global.
Earnings season yang tengah berlangsung di Amerika juga menjadi katalis tersendiri bagi bursa global. Sementara itu, isu mengenai ancaman terperosoknya perekonomian Amerika ke dalam ‘jurang fiskal’ diprediksi akan semakin dominan semakin mendekatnya awal tahun 2013 mendatang. Jurang fiskal akan terpicu secara otomatis apabila antara partai Demokrat dan Republik tidak tercapai kesepakatan baru mengenai penyusunan anggaran belanja pemerintah.
Menjelang sesi perdagangan di Asia, indeks JCI diperkirakan akan kembali ditransaksikan dalam rentang antara 4293 hingga 4242 dengan risiko penurunan lebih lanjut menuju support berikutnya di 4224.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar