Terkecuali indeks Hang Seng yang menguat 0.21%, indeks domestik dan regional cenderung mengalami penurunan pada awal pekan ini.
Jakarta Composite Index ditutup melemah 0.35%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir turun masing-masing 0.52% dan 0.57%. Di Jepang dan Korea, indeks Nikkei dan KOSPI juga berakhir turun dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.93% dan 0.19%.
Bagi indeks Nikkei, salah satu pemicu turunnya indeks hari ini adalah dirilisnya data GDP Jepang untuk triwulan ketiga yang lebih buruk dari ekspektasi para analis. Selain itu, ancaman terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal atau fiscal cliff juga masih menjadi katalis negatif bagi sentimen pasar global.
Di antara sepuluh sektor yang ada, hanya sektor keuangan dan properti yang berhasil berakhir di zona positif. Sektor keuangan ditutup naik tipis 0.04%, sedangkan sektor properti ditutup naik 0.37%. Sisanya, sebanyak delapan sektor ditutup melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor aneka industri (-1.63%) diikuti oleh sektor manufaktur (-0.78%) dan sektor perdagangan (-0.5%).
Perdagangan hari ini diakhiri dengan menguatnya 107 saham dan melemahnya 129 saham lainnya. Sisanya sebanyak 119 saham ditutup stagnan, tidak berubah dari harga penutupan hari Jumat lalu. Pihak asing pada awal pekan ini mencatatkan posisi net buy senilai Rp.504.88 miliar.
ADHI kembali menanjak dan mencapai target selanjutnya di 1530, atau menguat 2%. Target ADHI berikutnya ada di 1970. Kenaikan juga dicapai oleh ISAT yang menguat 2.31% dan selain itu BBCA juga kembali membukukan kenaikan hingga 8750. SSIA dan CTRS juga berhasil ditutup di zona hijau dengan masing-masing menguat 0.86% dan 0.59%. Sebaliknya, MDLN, CLPI, ESSA dan ASGR berakhir melemah. MDLN turun hingga sempat mencapai 510 sebelum akhirnya ditutup di 520, turun 1.89%, sementara ASGR, CLPI dan ESSA masing-masing melemah 0.74%, 0.55% dan 0.88%. Satu saham yang ditutup stagnan adalah INDS, di 4050.
Sesuai ekspektasi, pergerakan indeks hari ini masih tetap bertahan di area konsolidasi antara 4,300 hingga 4,350. Rentang konsolidasi ini diperkirakan masih akan berlaku pada sesi perdagangan hari Selasa besok. Faktor fiscal cliff tetap menjadi penghambat menguatnya indeks dan selain itu juga isu bailout Yunani kembali membayangi sentimen para investor. Walaupun saat ini masih dibayangi oleh dua faktor tersebut, ke depannya diperkirakan antara partai Republik dan Demokrat akan mencapai kesepakatan untuk menghindarkan perekonomian dari jurang fiskal dan untuk Yunani diperkirakan proses pencairan dana bailout akan berakhir dengan dicairkannya dana bantuan untuk Yunani di bulan ini.
Hingga pertengahan sesi perdagangan di Eropa, saham-saham di Inggris dan Jerman cenderung mixed dengan FTSE naik tipis 0.06% dan indeks DAX turun 0.07%.
Jakarta Composite Index ditutup melemah 0.35%, sedangkan indeks LQ-45 dan IDX30 berakhir turun masing-masing 0.52% dan 0.57%. Di Jepang dan Korea, indeks Nikkei dan KOSPI juga berakhir turun dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.93% dan 0.19%.
Bagi indeks Nikkei, salah satu pemicu turunnya indeks hari ini adalah dirilisnya data GDP Jepang untuk triwulan ketiga yang lebih buruk dari ekspektasi para analis. Selain itu, ancaman terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal atau fiscal cliff juga masih menjadi katalis negatif bagi sentimen pasar global.
Di antara sepuluh sektor yang ada, hanya sektor keuangan dan properti yang berhasil berakhir di zona positif. Sektor keuangan ditutup naik tipis 0.04%, sedangkan sektor properti ditutup naik 0.37%. Sisanya, sebanyak delapan sektor ditutup melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor aneka industri (-1.63%) diikuti oleh sektor manufaktur (-0.78%) dan sektor perdagangan (-0.5%).
Perdagangan hari ini diakhiri dengan menguatnya 107 saham dan melemahnya 129 saham lainnya. Sisanya sebanyak 119 saham ditutup stagnan, tidak berubah dari harga penutupan hari Jumat lalu. Pihak asing pada awal pekan ini mencatatkan posisi net buy senilai Rp.504.88 miliar.
ADHI kembali menanjak dan mencapai target selanjutnya di 1530, atau menguat 2%. Target ADHI berikutnya ada di 1970. Kenaikan juga dicapai oleh ISAT yang menguat 2.31% dan selain itu BBCA juga kembali membukukan kenaikan hingga 8750. SSIA dan CTRS juga berhasil ditutup di zona hijau dengan masing-masing menguat 0.86% dan 0.59%. Sebaliknya, MDLN, CLPI, ESSA dan ASGR berakhir melemah. MDLN turun hingga sempat mencapai 510 sebelum akhirnya ditutup di 520, turun 1.89%, sementara ASGR, CLPI dan ESSA masing-masing melemah 0.74%, 0.55% dan 0.88%. Satu saham yang ditutup stagnan adalah INDS, di 4050.
Sesuai ekspektasi, pergerakan indeks hari ini masih tetap bertahan di area konsolidasi antara 4,300 hingga 4,350. Rentang konsolidasi ini diperkirakan masih akan berlaku pada sesi perdagangan hari Selasa besok. Faktor fiscal cliff tetap menjadi penghambat menguatnya indeks dan selain itu juga isu bailout Yunani kembali membayangi sentimen para investor. Walaupun saat ini masih dibayangi oleh dua faktor tersebut, ke depannya diperkirakan antara partai Republik dan Demokrat akan mencapai kesepakatan untuk menghindarkan perekonomian dari jurang fiskal dan untuk Yunani diperkirakan proses pencairan dana bailout akan berakhir dengan dicairkannya dana bantuan untuk Yunani di bulan ini.
Hingga pertengahan sesi perdagangan di Eropa, saham-saham di Inggris dan Jerman cenderung mixed dengan FTSE naik tipis 0.06% dan indeks DAX turun 0.07%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar