DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 11 November 2012

Morning Dew - 12 November 2012

Market Preview


Bursa saham di Amerika ditutup di area positif pada hari Jumat kemarin setelah dalam beberapa sesi sebelumnya melemah cukup signifikan. Indeks DJIA naik tipis 0.03%, indeks S&P 500 juga menguat tipis 0.17% demikian pula dengan indeks NASDAQ yang naik 0.32%. Sebelumnya, di Eropa indeks DAX dan FTSE berakhir melemah dengan masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.58% dan 0.11%.

Data kepercayaan konsumen yang dirilis hari Jumat menunjukkan membaiknya kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Data ini setidaknya mengimbangi kekhawatiran pasar akan kemungkinan terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal (fiscal cliff). Data sementara dari Thomson Reuters/University of Michigan untuk periode bulan November menunjukkan kenaikan dari 82.6 menjadi 84.9, melebihi ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan indeks naik tipis menuju 82.9.

Di sisi lain, pasar tetap mengkhawatirkan sulitnya kompromi antara partai Demokrat dan Republik sehubungan dengan penetapan anggaran pemerintah. Jika hingga akhir tahun Kongres tidak berhasil mencapai kesepakatan, akan dilakukan pemangkasan otomatis pada pengeluaran pemerintah sebesar $607 miliar disertai dengan kenaikan pajak yang akan mulai diberlakukan bulan Januari.

Para pelaku pasar juga mengamati perkembangan krisis di Eropa dimana Yunani tengah menantikan dicairkannya dana bantuan berikutnya oleh pihak Troika (EU, ECB dan IMF). Namun, keputusan ini diperkirakan baru akan dikeluarkan pada akhir bulan November karena pihak Troika masih menantikan dirilisnya laporan mengenai kelayakan Yunani untuk menerima pencairan dana bantuan berikutnya.

Menjelang sesi perdagangan pekan mendatang, Jakarta Composite Index (JCI) kembali diperkirakan bakal berfluktuasi antara 4,300 hingga 4,350 karena hingga akhir tahun ini diprediksi perhatian pasar akan tertuju pada kompromi antara partai Demokrat dan Republik mengenai penetapan anggaran.

Data ekonomi yang akan dirilis pekan mendatang mencakup data inflasi yaitu CPI dan PPI, data penjualan ritel dan business inventory, data Empire manufacturing dan Philadephia Fed survey, serta data produksi industrial. Berita acara dari pertemuan FOMC terakhir juga akan dirilis pekan mendatang.

Penjualan ritel di Amerika diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0.2% di bulan Oktober setelah pada periode sebelumnya meningkat 1.1%. Diluar penjualan otomotif, penjualan ritel diprediksi naik tipis 0.2% sementara diluar penjualan otomotif dan bahan bakar kenaikan penjualan ritel di bulan Oktober diprediksi mencapai 0.4%.

Data inflasi Amerika untuk bulan Oktober diperkirakan bakal menunjukkan sedikit akselerasi. Indeks harga produsen diprediksi naik 2.6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara dibandingkan periode September indeks harga produsen melambat dari 1.1% menjadi 0.2%. Diluar harga makanan dan bahan bakar indeks juga mengalami akselerasi dari 2.3% menjadi 2.4%. Di sisi konsumen, indeks harga konsumen juga mengalami akselerasi dari 2.0% menjadi 2.1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, indeks harga konsumen naik 2%, sama dengan kenaikan pada bulan sebelumnya.

Di sisi bursa tenaga kerja, pengajuan klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 10 November diperkirakan naik dari 355 ribu menjadi 375 ribu, namun kenaikan ini diasumsikan lebih cenderung dipengaruhi oleh badai Sandy yang menghantam Amerika baru-baru ini.

Dua indeks lainnya, yaitu Empire Manufacturing dan Philadelphia Fed Index diperkirakan memburuk di bulan November. Indeks Empire Manufacturing diprediksi turun dari -6.16 menjadi -7.35, sedangkan indeks Philadelphia Fed turun dari 5.7 menjadi 1.5.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar