Tiga indeks saham acuan Amerika berakhir netral pada hari Senin dengan indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 0.23 poin atau nyaris tidak berubah sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ masing-masing berakhir naik 0.01% dan turun 0.02%. Di Eropa, indeks FTSE turun 0.04% dan sebaliknya indeks DAX ditutup naik 0.07%.
Stagnannya pergerakan indeks di sesi perdagangan Eropa dan Amerika disebabkan oleh adanya aksi wait-and-see dari para investor terhadap perundingan mengenai penetapan anggaran di Amerika dan juga terhadap perundingan di Eropa sehubungan dengan pencairan dana bailout Yunani untuk periode bulan November.
Walaupun menurut sebagian besar analis Yunani akan berhasil mendapatkan pencairan dana bailout yang dibutuhkannya saat ini, faktor ketidakpastian masih mendominasi isu penetapan anggaran antara partai Demokrat dan Republik. Apabila keduanya tidak dapat mencapai kesepakatan hingga akhir tahun ini, maka akan dikenakan pemangkasan otomatis terhadap pengeluaran negara sebesar $607 miliar ditambah dengan kenaikan pajak. Dampak yang diperkirakan bakal terjadi dari terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal (fiscal cliff) ini adalah terjadinya perlambatan ekonomi Amerika di tengah lesunya pasar global dan juga saat kondisi bursa tenaga kerja di Amerika masih tak kunjung membaik. Terpilihnya kembali Obama dengan perolehan suara yang cukup berimbang dengan perolehan suara oleh Mitt Romney dipandang akan mempersulit proses negosiasi karena kurangnya dominasi salah satu pihak. Bahkan dengan kemenangan Obama ini, ada tendensi bahwa walaupun dicapai kesepakatan antara Republik dan Demokrat, pemangkasan anggaran dan juga kenaikan pajak masih dipandang sulit untuk dihindarkan. Hal inilah yang membebani sentimen pasar sejak terpilihnya kembali Obama sebagai presiden Amerika.
Di Eropa, para menteri keuangan Eropa tengah melakukan pertemuan untuk membahas kelayakan Yunani untuk menerima dana bailout berikutnya. Walaupun ada kemungkinan bahwa dana bantuan senilai 31.5 miliar euro ini tidak akan disetujui, para menteri keuangan ini kemungkinan akan menghindarkan Yunani dari beban utang 5 miliar eeuro yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 November mendatang. Dikabarkan bahwa Troika (Uni Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa) sendiri menilai program bantuan bagi Yunani ini sangat berisiko sehingga hal ini akan cenderung terus membayangi sentimen pasar hingga ada pernyataan resmi dari pihak Troika mengenai dicairkan atau tidaknya dana bantuan bagi Yunani ini.
Hingga Selasa pagi, indeks Nikkei masih cenderung positif setelah sehari sebelumnya terpukul oleh data GDP Jepang yang lebih buruk dari ekspektasi. Diperkirakan pergerakan indeks regional pada hari Selasa ini akan cenderung netral dengan bias positif setelah dikabarkan bahwa pemerintahan Yunani telah diberikan waktu tambahan hingga dua tahun untuk memangkas defisit anggarannya.
Isu lain, yaitu fiscal cliff akan kembali menjadi tema sentral pada sesi perdagangan hari Selasa selain isu krisis di Eropa.
Secara teknikal, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan masih akan terperangkap dalam rentang fluktuasi antara 4,300 hingga 4,350 pada hari Selasa. Resistance berikutnya setelah 4,350 akan berada di area 4,370-4,380 dengan support di bawah 4,300 yaitu antara 4,270-4,280 diperkirakan akan mampu menahan tekanan jual apabila sentimen pasar kembali memburuk.
Stagnannya pergerakan indeks di sesi perdagangan Eropa dan Amerika disebabkan oleh adanya aksi wait-and-see dari para investor terhadap perundingan mengenai penetapan anggaran di Amerika dan juga terhadap perundingan di Eropa sehubungan dengan pencairan dana bailout Yunani untuk periode bulan November.
Walaupun menurut sebagian besar analis Yunani akan berhasil mendapatkan pencairan dana bailout yang dibutuhkannya saat ini, faktor ketidakpastian masih mendominasi isu penetapan anggaran antara partai Demokrat dan Republik. Apabila keduanya tidak dapat mencapai kesepakatan hingga akhir tahun ini, maka akan dikenakan pemangkasan otomatis terhadap pengeluaran negara sebesar $607 miliar ditambah dengan kenaikan pajak. Dampak yang diperkirakan bakal terjadi dari terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal (fiscal cliff) ini adalah terjadinya perlambatan ekonomi Amerika di tengah lesunya pasar global dan juga saat kondisi bursa tenaga kerja di Amerika masih tak kunjung membaik. Terpilihnya kembali Obama dengan perolehan suara yang cukup berimbang dengan perolehan suara oleh Mitt Romney dipandang akan mempersulit proses negosiasi karena kurangnya dominasi salah satu pihak. Bahkan dengan kemenangan Obama ini, ada tendensi bahwa walaupun dicapai kesepakatan antara Republik dan Demokrat, pemangkasan anggaran dan juga kenaikan pajak masih dipandang sulit untuk dihindarkan. Hal inilah yang membebani sentimen pasar sejak terpilihnya kembali Obama sebagai presiden Amerika.
Di Eropa, para menteri keuangan Eropa tengah melakukan pertemuan untuk membahas kelayakan Yunani untuk menerima dana bailout berikutnya. Walaupun ada kemungkinan bahwa dana bantuan senilai 31.5 miliar euro ini tidak akan disetujui, para menteri keuangan ini kemungkinan akan menghindarkan Yunani dari beban utang 5 miliar eeuro yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 November mendatang. Dikabarkan bahwa Troika (Uni Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa) sendiri menilai program bantuan bagi Yunani ini sangat berisiko sehingga hal ini akan cenderung terus membayangi sentimen pasar hingga ada pernyataan resmi dari pihak Troika mengenai dicairkan atau tidaknya dana bantuan bagi Yunani ini.
Hingga Selasa pagi, indeks Nikkei masih cenderung positif setelah sehari sebelumnya terpukul oleh data GDP Jepang yang lebih buruk dari ekspektasi. Diperkirakan pergerakan indeks regional pada hari Selasa ini akan cenderung netral dengan bias positif setelah dikabarkan bahwa pemerintahan Yunani telah diberikan waktu tambahan hingga dua tahun untuk memangkas defisit anggarannya.
Isu lain, yaitu fiscal cliff akan kembali menjadi tema sentral pada sesi perdagangan hari Selasa selain isu krisis di Eropa.
Secara teknikal, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan masih akan terperangkap dalam rentang fluktuasi antara 4,300 hingga 4,350 pada hari Selasa. Resistance berikutnya setelah 4,350 akan berada di area 4,370-4,380 dengan support di bawah 4,300 yaitu antara 4,270-4,280 diperkirakan akan mampu menahan tekanan jual apabila sentimen pasar kembali memburuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar