Jakarta Composite Index (JCI) mengakhiri sesi perdagangan hari Jumat dengan kenaikan tipis yaitu sebesar 0.08%, sementara indeks LQ-45 dan indeks IDX30 juga cenderung stabil dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.47 poin dan 0.01 poin.
Di bursa regional, ketiga indeks acuan di Asia yaitu Hang Seng, Nikkei dan KOSPI masing-masing membukukan kenaikan yaitu 1.33%, 1.17%, dan 1.07%.
Stabilnya JCI juga tercermin pada perimbangan antar sektor dimana lima sektor berakhir menguat dan lima sektor berakhir melemah. Sektor pertambangan menjadi sektor terbaik dengan kenaikan sebesar 1.19%, sedangkan sektor dengan kinerja terburuk adalah sektor infrastruktur yang melemah 0.8%.
Perdagangan hari ini berakhir dengan menguatnya 130 saham dan melemahnya 101 saham lainnya. Sementara itu, 128 saham berakhir stagnan.
Posisi transaksi asing berakhir dengan net buy senilai Rp75.48 miliar setelah sehari sebelumnya berakhir dengan kondisi net sell.
Data ekonomi Amerika yang dirilis pada Kamis malam menjadi katalis positif bagi bursa regional meskipun pasar cenderung kembali berhati-hati menjelang dirilisnya data nonfarm payrolls pada sesi perdagangan New York malam nanti.
Di antara sepuluh saham terekomendasi, kenaikan terbesar dicapai oleh CLPI yang menguat 1.1%, diikuti oleh ASGR (+0.74%), dan ADHI (+0.72%). Sebaliknya, penurunan terbesar dialami oleh INDS (-2.91%) dan ISAT (-2.86%).
JCI kembali berfluktuasi di antara kisaran 4,300 hingga 4,350, dan diperkirakan rentang ini akan kembali berlaku pada awal pekan mendatang.
Data nonfarm payrolls yang akan dirilis di Amerika malam ini diperkirakan akan memberikan indikasi pada sentimen pasar juga pada awal pekan mendatang. Sementara ini, data payrolls untuk bulan Oktober diprediksi berada di level 125 ribu sedangkan tingkat pengangguran diprediksi akan naik tipis dari 7.8% menjadi 7.9% untuk periode bulan Oktober.
Click here to download the full update (PDF)
Di bursa regional, ketiga indeks acuan di Asia yaitu Hang Seng, Nikkei dan KOSPI masing-masing membukukan kenaikan yaitu 1.33%, 1.17%, dan 1.07%.
Stabilnya JCI juga tercermin pada perimbangan antar sektor dimana lima sektor berakhir menguat dan lima sektor berakhir melemah. Sektor pertambangan menjadi sektor terbaik dengan kenaikan sebesar 1.19%, sedangkan sektor dengan kinerja terburuk adalah sektor infrastruktur yang melemah 0.8%.
Perdagangan hari ini berakhir dengan menguatnya 130 saham dan melemahnya 101 saham lainnya. Sementara itu, 128 saham berakhir stagnan.
Posisi transaksi asing berakhir dengan net buy senilai Rp75.48 miliar setelah sehari sebelumnya berakhir dengan kondisi net sell.
Data ekonomi Amerika yang dirilis pada Kamis malam menjadi katalis positif bagi bursa regional meskipun pasar cenderung kembali berhati-hati menjelang dirilisnya data nonfarm payrolls pada sesi perdagangan New York malam nanti.
Di antara sepuluh saham terekomendasi, kenaikan terbesar dicapai oleh CLPI yang menguat 1.1%, diikuti oleh ASGR (+0.74%), dan ADHI (+0.72%). Sebaliknya, penurunan terbesar dialami oleh INDS (-2.91%) dan ISAT (-2.86%).
JCI kembali berfluktuasi di antara kisaran 4,300 hingga 4,350, dan diperkirakan rentang ini akan kembali berlaku pada awal pekan mendatang.
Data nonfarm payrolls yang akan dirilis di Amerika malam ini diperkirakan akan memberikan indikasi pada sentimen pasar juga pada awal pekan mendatang. Sementara ini, data payrolls untuk bulan Oktober diprediksi berada di level 125 ribu sedangkan tingkat pengangguran diprediksi akan naik tipis dari 7.8% menjadi 7.9% untuk periode bulan Oktober.
Click here to download the full update (PDF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar