Bursa domestik kembali dilanda aksi jual dengan Jakarta Composite Index (JCI) ditutup melemah 45.56 poin atau 1.04% di 4,317.37. Indeks sempat melemah hingga 4,298.61 dan sempat menyentuh titik tertinggi di 4,377.14. Dua indeks acuan lainnya, LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah masing-masing sebesasr 1.01% dan 1.59%. Di bursa regional, indeks Nikkei, Hang Seng dan KOSPI berakhir menguat masing-masing sebesar 0.7%, 0.59% dan 0.75%.
Dua sektor berhasil mencatatkan kenaikan yaitu sektor infrastruktur (+0.08%) dan properti (+0.01%). Sementara itu, delapan sektor lainnya ditutup melemah dengan sektor aneka industri terpuruk 3.85% disusul oleh sektor manufaktur (-2.14%) dan sektor pertanian (-1.87%).
Sebanyak 87 saham ditutup menguat sementara 182 lainnya berakhir melemah. Sisanya, sebanyak 103 saham ditutup stagnan. Posisi jual asing pada hari ini mencapai Rp230.82 miliar.
Di antara delapan saham yang terekomendasi, hanya MDLN dan ASGR yang berhasil menguat yaitu masing-masing sebesar 1.47% dan 2.35%. ESSA dan ISAT ditutup stagnan sedangkan penurunan terbesar dialami oleh BBNI (-1.99%). INDS (-0.61%), CPIN (-0.69%), dan PGAS (-0.55%) berakhir melemah. Dua rekomendasi terbaru yaitu SMCB dan LSIP masih belum mencapai angka entrynya.
Penurunan yang dialami oleh bursa domestik hingga saat ini masih cenderung bersifat profit-taking dengan support di 4,300 telah diuji oleh indeks. Apabila indeks gagal bertahan diatas support ini, dikhawatirkan tekanan jual berikutnya akan membawa indeks hingga kembali ke area konsolidasi sebelumnya yaitu antara 4,250-4,300.
Menjelang dibukanya bursa Amerika, indeks saham FTSE dan DAX masing-masing menguat 0.08% dan 0.23% di Eropa. Data jobless claims akan dirilis hari ini di sesi perdagangan New York dan diprediksi akan mengalami penurunan dari 372 ribu menjadi 365 ribu. Dua pertemuan bank sentral di Eropa juga akan dilangsungkan pada hari ini yaitu antara Bank of England dan European Central Bank. Pasar akan mencermati opini dari masing-masing bank sentral tersebut sehubungan dengan prospek ekonomi di Eropa dan juga di Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar