Bursa domestik ditutup melemah dengan Jakarta Composite Index (JCI) terkoreksi 25.51 poin atau 0.57% saat ditutup di 4,439.97. Indeks sempat mencapai level terendah di 4,427.77 setelah sempat menanjak hingga mencapai 4,472.11. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir melemah masing-masing sebesar 0.9% dan 0.93% sementara bursa regional juga mengawali pekan ini dengan penurunan. Indeks Hang Seng dan KOSPI maisng-masing ditutup melemah 0.05%, sementara indeks Nikkei terpuruk 1.52%.
Hanya tiga dari sepuluh sektor yang ada berhasil mencatatkan kenaikan pada hari ini. Sektor barang konsumsi menanjak 1.33%, sektor manufaktur naik 0.17% sedangkan sektor pertanian menguat tipis 0.03%. Sektor infrastruktur mengalami penurunan terbesar yaitu 1.25%, diikuti oleh sektor properti (-1.15%) dan sektor keuangan (-1.03%).
Nilai transaksi asing pada hari pertama pekan ini mencapai net sell senilai Rp102.01 miliar. Jumlah saham yang berhasil mencatatkan kenaikan pada hari ini adalah sebanyak 120 saham , sementara 147 saham ditutup melemah dan 108 lainnya berakhir stagnan.
PTPP yang dimulai rekomendasinya pada hari ini berhasil mencapai entry pointnya di 850 sehingga total keseluruhan rekomendasi yang telah terkonfirmasi ada 10. Dua rekomendasi lainnya yang masih belum mencapai entry pricenya adalah SMCB dan KLBF.
Dari sepuluh rekomendasi tersebut, hanya LSIP yang berhasil mencatatkan kenaikan yaitu sebesar 1.11%. PTPP ditutup di harga entry (850), sementara BBNI dan ESSA berakhir stagnan. Penurunan terbesar dialami oleh ASGR (-1.85%), diikuti oleh ISAT (-1.46%), MDLN (-1.39%), INDS (-1.2%) dan CPIN (-0.66%) beserta PGAS (-0.54%).
Terkoreksinya JCI pada hari ini masih tergolong koreksi yang wajar dengan support yang berada di 4,427 telah tercapai (intraday low di 4,427). Apabila indeks gagal bertahan di atas 4,427 maka koreksi berikutnya diperkirakan akan mencapai support di 4,400. Pergerakan indeks pada hari Selasa besok diperkirakan masih dalam kisaran 4,400 hingga 4,500, namun kinerja bursa Eropa dan Amerika malam ini akan memberikan indikasi lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar