Saham-saham di Amerika dan Eropa cenderung menguat pada hari Kamis setelah data ekonomi China dan juga pandangan presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi menjadi katalis positif bagi para investor di tengah minimnya data-data Amerika yang signifikan.
Data ekonomi China yang dirilis hari Kamis menunjukkan penjualan ritel di China meningkat 14.1% di bulan Desember dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, hampir tiga kali lipat dari ekspektasi pasar yang berada di 5%.
Sementara itu, di Eropa presiden ECB Mario Draghi mengeluarkan pernyataan bahwa pemulihan ekonomi secara bertahap akan dimulai tahun ini di zona euro seiring dengan mulai terasanya dampak kebijakan-kebijakan dari ECB pada perekonomian.
Di samping itu, investor juga mencermati dimulainya earnings season di Amerika dimana emiten-emiten di Wall Street mulai merilis laporan keuangan mereka untuk periode triwulan yang berakhir Desember tahun lalu.
Pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) pada sesi perdagangan terakhir pekan ini diperkirakan bakal berada di dalam rentang 4,300 hingga 4,400 setelah pada sesi perdagangan Kamis sempat menguji level supportnya di 4,300. Apabila indeks berhasil menembus level support ini dikhawatirkan indeks akan kembali ke rentang harga sebelumnya yaitu antara 4,250 hingga 4,350 yang terjadi pada akhir tahun 2012.
Data ekonomi yang dijadwalkan akan dirilis pada hari ini adalah indeks harga konsumen China beserta indeks harga produsen China. CPI untuk bulan Desember diprediksi mengalami kenaikan sebesar 2.3%, naik dari kenaikan 2% di periode sebelumnya, sementara itu PPI China untuk periode yang sama diperkirakan mengalami penurunan sebesar 1.8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada November lalu PPI dilaporkan turun 2.2%.
Data dari Amerika yang akan dirilis pada Jumat malam ini adalah neraca perdagangan untuk periode bulan November dimana defisit neraca perdagangan Amerika diprediksi menyusut dari $42.2 miliar menjadi $41.3 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar