DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 20 Januari 2013

Morning Dew - 21 January 2013

Market Preview


Bursa global ditutup cenderung menguat dengan Jakarta Composite Index (JCI) mencatatkan rekor tertinggi yang baru di 4,465.48, ditutup di level tertinggi ini atau menguat 3.71% selama sepekan terakhir. Sementara itu, indeks LQ-45 yang terdiri dari 45 saham bluechip juga menguat secara signifikan selama sepekan sebesar 4.79% atau 35.04 poin dan ditutup di 766.92.

Bursa regional juga menguat walaupun tidak sebesar kenaikan yang dialami oleh bursa domestik. Indeks Nikkei dan Hang Seng masing-masing menguat sebesar 1.03% dan 1.45%.

Di Eropa dan Amerika, indeks Dow Jones mencatatkan kenaikan 1.2% selama sepekan terakhir dan ditutup di 13,649.7 sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ masing-masing berakhir menguat 0.95% dan 0.29%. Indeks FTSE di Inggris ditutup naik 0.54% sedangkan indeks DAX Jerman merupakan satu-satunya yang berakhir melemah yaitu 0.17%.

Dalam sepekan terakhir sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang gagal mencatatkan kenaikan sementara sembilan sektor lainnya mengalami kenaikan. Sektor pertanian melemah 1% sementara sektor aneka industri merupakan sektor terbaik dengan kenaikan sebesar 5.54% diikuti oleh sektor keuangan yang mengalami kenaikan sebesar 5.47%.

Di antara sembilan saham yang terekomendasi, dalam sepekan terakhir kenaikan terbesar diraih oleh CPIN yang ditutup di 3,775 disusul oleh BBNI yang menguat 4.76%. ISAT dan LSIP tidak mengalami perubahan angka penutupan dibandingkan pekan sebelumnya, sementara ASGR menjadi satu-satunya yang melemah yaitu sebesar 3.57%. Sisanya menguat yaitu ESSA (+1.69%), INDS (+2.47%), MDLN (+2.86%), dan PGAS (+2.79%). SMCB yang belum berhasil mencapai angka entrynya dalam sepekan mencatatkan kenaikan sebesar 5.17%.

Tiga rekomendasi saham baru telah ditambahkan untuk pekan mendatang. SMCB dengan entry dan exit yang baru yaitu di 2900-3000 dengan stop di bawah 2850; PTPP dengan entry di 830-850 dan stop di bawah 760; dan KLBF dengan entry di 1020-1030 dan stop di bawah 950. Selengkapnya dapat dilihat di halaman 3.

Data ekonomi yang dirilis sepanjang pekan lalu didominasi oleh data dari China dan Amerika. Dari China dilaporkan pertumbuhan ekonomi di triwulan keempat mencapai 2% dibandingkan triwulan sebelumnya, dan 7.9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan ketiga, namun angka GDP ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Produksi industrial China di bulan Desember dilaporkan naik 10.3%, lebih baik dari ekspektasi 10.2% dan juga lebih baik dari angka sebelumnya yaitu 10.1%. Di sisi ritel, penjualan ritel untuk bulan Desember mencatatkan kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan tahun lalu, lebih baik dari ekspektasi dan juga lebih tinggi kenaikannya dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di Amerika, penjualan ritel di bulan Desember lalu dilaporkan naik 0.5%, lebih baik dari kenaikan pada bulan sebelumnya yaitu 0.4% dan juga melebihi ekspektasi kenaikan sebesar 0.2%. Data lainnya yaitu Producer Price Index (PPI) atau indeks harga produsen yang merupakan salah satu indikator inflasi dilaporkan melambat dari 1.5% menjadi 1.3% di bulan Desember. Angka ini berada di bawah ekspektasi yaitu 1.4%. Di luar harga makanan dan bahan bakar PPI mengalami kenaikan sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih lambat dari periode sebelumnya yaitu 2.2%. Sementara itu, CPI atau indeks harga konsumen di bulan Desember dilaporkan melambat dari 1.8% menjadi 1.7% sedangkan di luar harga makanan dan bahan bakar CPI mengalami kenaikan sebesar 1.9%, sama dengan data periode sebelumnya dan juga sesuai dengan ekspektasi para analis. 

Federal Reserve pada pekan lalu juga merilis data produksi industrial untuk periode bulan Desember dimana dilaporkan produksi melambat dari 1% menjadi 0.3%. Jobless claims untuk periode sepekan yang berakhir 12 Januari lalu dilaporkan mengalami penurunan cukup tajam yaitu dari 372 ribu menjadi 335 ribu, sementara pasar sebelumnya memprediksikan angka klaim mencapai 368 ribu. 

Di pasar properti Amerika, data building permits menunjukkan terjadinya peningkatan tipis dalam hal perijinan pendirian bangunan di bulan Desember yang mencapai 903 ribu, naik dari 900 ribu. Sementara itu, housing starts meningkat dari 851 ribu menjadi 954 ribu, melebihi konsensus yang berada di 890 ribu.

Data ekonomi lainnya adalah indeks aktivitas manufaktur di area New York yang dilaporkan memburuk dari -7.3 menjadi -7.8 di bulan Januari; dan data Philadelphia Fed index yang menunjukkan penurunan dari 8.1 menjadi -5.8 di bulan Januari. Data terakhir yang dirilis di Amerika adalah indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan. Indeks ini menunjukkan memburuknya kepercayaan konsumen di bulan Januari, yaitu dari 72.9 menjadi 71.3. Sebelumnya, pasar memprediksi indeks ini meningkat menjadi 75.0.

Untuk sepekan mendatang, data-data ekonomi yang akan dirilis antara lain datang dari Jerman yaitu indeks sentimen ekonomi dari ZEW, diikuti oleh indeks IFO yang mengukur iklim bisnis di Jerman. Secara keseluruhan IFO indeks diperkirakan membaik di bulan Januari. Data GDP Inggris juga akan dirilis pada Jumat mendatang dimana untuk triwulan keempat diprediksi terjadi kontraksi sebesar 0.1% dibandingkan dengan triwulan ketiga dimana masih terjadi kenaikan sebesar 0.9%. Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 0.2%.

Data Purchasing Manager Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa Eropa dijadwalkan akan dirilis pekan mendatang. PMI Prancis diperkirakan membaik dari 44.6 menjadi 45.0 untuk sektor manufaktur sedangkan untuk sektor jasa diprediksi indeks PMI membaik pula dari 45.2 menjadi 45.4. Di Jerman, PMI untuk sektor jasa diperkirakan naik dari 46.0 menjadi 46.8 di bulan Januari sementara PMI untuk sektor jasa diperkirakan tetap berada di 52.0. Sementara itu, untuk PMI sektor manufaktur zona euro  diperkirakan membaik dari 46.1 menjadi 46.6 demikian pula dengan PMI sektor jasa yang diperkirakan naik dari 47.8 menjadi 48.

Di Amerika, beberapa data ekonomi yang akan dirilis antara lain existing home sales untuk bulan Desember yang diperkirakan melambat dari 5.9% menjadi 1.2%; indeks harga perumahan bulan November yang diperkirakan meningkat 0.6% setelah naik 0.5% di bulan Oktober; jobless claims diperkirakan kembali meningkat menjadi 360 ribu untuk periode pekan yang berakhir 20 Januari dibandingkan 335 ribu pada pekan sebelumnya. Data ekonomi lainnya adalah penjualan rumah baru untuk bulan Desember yang diperkirakan naik 2.1%, melambat dari 4.4% di bulan sebelumnya.

Minimnya faktor fundamental yang ada di pasar mengalihkan fokus investor ke faktor teknikal dimana berhasilnya JCI untuk mencapai angka all-time high di 4,465 membuka jalan untuk penguatan lebih lanjut menuju target resistance berikutnya di 4,504.13 dan 4,631.14. Support saat ini berada di 4,427 yang merupakan resistance sebelumnya dan juga 4,400.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar