DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 27 Januari 2013

Morning Dew - 28 January 2013

Market Preview

Sepanjang pekan lalu, Jakarta Composite Index (JCI) berakhir melemah 1.05% di 4,418.73 sementara indeks LQ-45 ditutup di 755.22 atau melemah 1.53%. Meskipun demikian, hingga Jumat lalu, terhitung sejak awal tahun 2013 baik JCI dan LQ-45 masih mencatatkan kenaikan sebesar 2.36% dan 2.74%.


Secara sektoral, dalam sepekan lalu sektor yang mencatatkan kenaikan hanyalah sektor barang konsumsi (+0.22%) dan sektor aneka industri (+0.26%). Sektor pertambangan sebaliknya mengalami penurunan tajam sebesar 2.31% diikuti oleh sektor infrastruktur yang melemah 1.8% dan sektor keuangan yang terkoreksi 1.61%. Sektor properti yang sejak awal tahun 2013 mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 7.43%, terkoreksi 0.48% pekan lalu. Sektor keuangan sendiri walaupun terpuruk masih mencatatkan kenaikan 4.5% terhitung dari awal tahun 2013. Sektor pertambangan yang bangkit dari keterpurukannya di tahun 2012 mulai tergerus kenaikannya menjadi 3.44% terhitung sejak awal tahun ini.

Data-data ekonomi yang dirilis sepanjang pekan lalu tidak memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan pasar. Di Eropa, indeks ZEW dirilis dimana untuk Jerman indeks ini dilaporkan naik dari 5.7 menjadi 7.1 untuk periode Januari untuk sub-indeks kondisi terkini, sedangkan untuk sub-indeks sentimen ekonomi indeks dilaporkan naik tajam dari 6.9 menjadi 31.5. Untuk zona euro, indeks ZEW dilaporkan juga mengalami lonjakan dari 7.6 menjadi 31.2.

Data lain yang dirilis di Eropa antara lain Purchasing Manager Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa di Prancis , Jerman dan zona euro. Di Prancis, PMI mengalami penurunan di sektor manufaktur yaitu dari 44.6 menjadi 42.9, sedangkan untuk sektor jasa indeks juga melemah dari 45.2 menjadi 43.6 di bulan Januari. PMI Jerman sebaliknya berhasil melampaui ekspektasi baik untuk sektor jasa maupun manufaktur. Di zona euro, untuk sektor manufaktur dilaporkan membaik dari 46.1 menjadi 47.5, sedangkan untuk sektor jasa dilaporkan juga menguat dari 47.8 menjadi 48.3.

Selain indeks ZEW yang dirilis di Jerman, indeks Ifo Jerman juga dirilis dengan sub-indeks iklim bisnis membaik dari 102.4 menjadi 104.2 sedangkan untuk sub-indeks current assessment dilaporkan naik dari 107.1 menjadi 108. Sub-indeks ekspektasi juga mencatatkan kenaikan yaitu dari 98.0 menjadi 100.5, melebihi ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan kenaikan tipis menjadi 98.5.

Data dari Amerika meliputi existing home sales untuk bulan Desember yang dilaporkan mengalami penurunan 1% setelah pada bulan sebelumnya naik 4.8%. Menurunnya penjualan di bulan Desember ini lebih buruk dari ekspektasi dimana penjualan diprediksi naik 1.2%. Indeks harga perumahan di bulan November lalu dilaporkan mengalami kenaikan 0.6%, sama dengan kenaikan pada periode sebelumnya. Jobless claims untuk pekan yang berakhir 13 Januari lalu dilaporkan turun dari 335 ribu menjadi 330 ribu, lebih baik dari ekspektasi pasar yang berada di 355 ribu sementara penjualan rumah baru untuk bulan Desember lalu di luar perkiraan mengalami penurunan tajam sebesar 7.3% dibandingkan dengan periode sebelumnya saat mengalami kenaikan 4.4%.

Untuk periode sepekan mendatang, data-data ekonomi yang akan dirilis di Amerika antara lain meliputi durable goods orders yang diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1.9%, lebih baik dari periode sebelumnya dimana terjadi kenaikan 0.7%. Di luar barang-barang transportasi, durable goods orders diperkirakan naik hanya 0.8% setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan sebesar 1.6%. Pending home sales juga akan dirilis diikuti dengan data kepercayaan konsumen untuk bulan Januari yang diprediksi sedikit mengalami penurunan dari 65.1 menjadi 64.0.
Data ekonomi selanjutnya adalah laporan kondisi ketenagakerjaan di Amerika oleh ADP yang mengukur tingkat rekrutmen di sektor swasta. Diperkirakan sektor swasta menambahkan 163 ribu lapangan kerja selama bulan Januari, turun dari 215 ribu yang ditambahkan di bulan Desember. Data ini akan menjadi indikator bagi data nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Data payrolls diperkirakan akan tetap berada di angka 155 ribu, sama seperti angka payrolls sebelumnya sementara tingkat pengangguran untuk bulan Januari diprediksi juga akan sama di 7.8%. Indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan juga diperkirakan akan tetap berada di 71.3 sama seperti bulan Desember sedangkan untuk data ISM sektor manufaktur Amerika diprediksi sedikit melemah dari 50.7 menjadi 50.5 untuk bulan Januari. Beberapa data lainnya yang juga akan dirilis adalah pendapatan pribadi dan pengeluaran pribadi untuk periode Desember. Pendapatan diprediksi mengalami akselerasi dari 0.6% menjadi 0.8% sedangkan pengeluaran diperkirakan mengalami perlambatan dari 0.4% menjadi 0.3%.

Jakarta Composite Index (JCI) yang terkoreksi hingga 4,390.13 diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran 4,400 hingga 4,470 pada awal pekan ini. Resistance bagi indeks diperkirakan berada di 4,472.11 yang tercapai pekan lalu. Apabila indeks berhasil menembus level resistance ini diperkirakan indeks akan kembali menanjak hingga resistance berikutnya di 4,500. Minimnya faktor fundamental sebelum dirilisnya data nonfarm payrolls Jumat mendatang akan menjadikan indeks cenderung bergerak dalam pola konsolidasi antara 4,400 hingga 4,470. Apabila indeks terkoreksi melewati 4,390 maka support berikutnya akan berada di sekitar 4,370.

Satu dari saham-saham yang direkomendasikan mencapai exit pointnya pada pekan lalu, sementara dua saham berhasil mendapatkan entry price masing-masing. ASGR tereliminasi dari daftar rekomendasi setelah melemah hingga melewati 1,520 yang merupakan level stop dari rekomendasi ini. ASGR masih membukukan gains sebesar 9.42% dengan entry point di 1,380 dan exit point di 1,510.

PTPP dan SMCB berhasil mencapai entry price masing-masing. PTPP masuk posisi BUY di 850 dan pada akhir pekan ditutup di 890, sehingga gains sementara mencapai 4.71%. SMCB yang berulang kali gagal mencapai entry pointnya akhirnya mencapai entry price di 3,000 dan ditutup di 3,000 sehingga untuk sementara rekomendasi ini masih belum mendapatkan gain maupun menderita loss.

Kinerja sepekan saham-saham terekomendasi lainnya adalah sebagai berikut:

ESSA naik 2.5% setelah ditutup di 3,075 pada pekan lalu;
INDS stagnan di 4,150;
MDLN melemah 1.39% saat mengakhiri sesi pekan lalu di 710;
ISAT ditutup di 7,000 pada Jumat kemarin sehingga dalam sepekan menguat 2.19%;
BBNI dalam sepekan menguat 0.65% dan ditutup di 3,875;
CPIN terkoreksi 3.31% sepanjang pekan lalu dan ditutup di 3,650;
PGAS naik 1.09% dan ditutup di 4,650;
LSIP juga terpuruk 3.33% di 2,175

Semua rekomendasi di atas tetap dipertahankan pada posisi hold untuk pekan yang baru ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar