DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 06 Januari 2013

Morning Dew - 7 January 2013

Market Preview


Bursa global mengawali tahun 2013 ini dengan kinerja yang positif setelah dalam sepekan pertama bursa Asia, Eropa dan Amerika mencatatkan kenaikan pada indeks-indeks utamanya.

Di dalam negeri, Jakarta Composite Index (JCI) tidak hanya berhasil menguat 2.2%, namun penguatan ini juga ditandai dengan tercapainya rekor baru pada JCI yaitu di 4,418.48. Indeks LQ-45 yang terdiri dari saham-saham bluechip juga berhasil menorehkan kenaikan sebesar 2.6% walaupun belum berhasil melewati rekor tertinggi sebelumnya di 757.23.

Bursa regional juga menguat dengan indeks Nikkei 225 dan Hang Seng masing-masing menanjak 2.82% dan 3.1%. Sentimen positif dari isu global dan juga masih adanya optimisme sehubungan dengan pemerintahan baru di Jepang menjadi katalis terhadap naiknya indeks Nikkei. Data-data ekonomi dari China yang dirilis mixed setidaknya tidak membebani kinerja saham-saham regional secara signifikan.

Di Eropa dan Amerika, saham-saham juga cenderung menguat pada pekan lalu. Indeks FTSE 100 dan DAX 30 ditutup masing-masing menanjak 2.8% dan 2.2%, sementara di Amerika setelah ditekan oleh isu jurang fiskal, kesepakatan akhir dari kedua belah pihak menjadi faktor pendorong utama melesatnya indeks Dow Jones sebesar 3.8%. Kenaikan tajam juga dibukukan oleh indeks S&P 500 sebesar 4.6% sedangkan untuk indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi menguat tajam sebesar 4.8%. 

Data ekonomi yang dirilis dalam sepekan antara lain data ketenagakerjaan Amerika, data indeks ISM/PMI dari China, Eropa dan Amerika, dan beberapa data lainnya dari Eropa dan Amerika.

Data ketenagakerjaan yang dirilis pada hari Jumat lalu menunjukkan terjadinya penurunan pada jumlah lapangan kerja ditambahkan oleh sektor swasta dan pemerintah di Amerika pada bulan Desember. Payrolls dilaporkan turun dari 161 ribu menjadi 155 ribu di bulan Desember sedangkan tingkat pengangguran di bulan yang sama stabil di 7.8%, sama seperti dengan tingkat pengangguran pada bulan sebelumnya. Kedua data ini meleset dari ekspektasi dimana payrolls sebelumnya diperkirakan hanya naik 145 ribu sementara konsensus tingkat pengangguran berada di 7.7%. Data lainnya yang masih berhubungan adalah rata-rata pendapatan per jam yang kembali meningkat 0.3% di bulan Desember, lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya yaitu 0.2%.

Data PMI untuk sektor manufaktur China yang dirilis HSBC pekan lalu menunjukkan adanya kenaikan dari 50.5 menjadi 51.5 di bulan Desember, sementara data yang sama yang dirilis oleh pemerintah menunjukkan indeks tetap sama di 50.6 di bulan Desember. Data PMI untuk sektor jasa China sebaliknya menurun dari 52.1 menjadi 51.7 di bulan Desember menurut data dari HSBC, namun data dari pemerintah dilaporkan naik dari 55.6 menjadi 56.1. Bertahannya data PMI China ini setidaknya memberikan sentimen positif bagi pasar, terutama di pasar regional.

Di Amerika, indeks ISM untuk sektor manufaktur dilaporkan menguat dari 49.5 menjadi 50.7 di bulan Desember sedangkan untuk sektor non-manufaktur dilaporkan naik dari 54.7 menjadi 56.1. Kedua data ini menunjukkan bahwa perekonomian Amerika masih berpotensi untuk membaik dengan dipimpin oleh sektor non-manufaktur.

Di Eropa, PMI untuk sektor manufaktur Italia dilaporkan membaik dari 45.1 menjadi 46.7; untuk Prancis indeks PMI ini dilaporkan stagnan di 44.6 sedangkan di Jerman justru terjadi penurunan dari 46.3 menjadi 46.0. Secara keseluruhan di zona euro PMI turun dari 46.3 menjadi 46.1 di bulan Desember. Di Inggris, PMI untuk sektor manufaktur juga membaik, yaitu naik dari 49.2 menjadi 51.4 di bulan Desember.

Untuk sektor jasa, PMI bulan Desember untuk Italia meningkat dari 44.6 menjadi 45.6; untuk Prancis terjadi penurunan dari 46 ke 45.2; demikian pula dengan Jerman yang dilaporkan mengalami penurunan dari 52.1 menjadi 52.0. Untuk zona euro, PMI sektor jasa dilaporkan stagnan di 47.8 pada bulan Desember lalu sedangkan PMI gabungan dilaporkan turun dari 47.3 menjadi 47.2. Sektor jasa di Inggris sebaliknya mengalami penurunan PMI dari 50.2 menjadi 48.9.

Awal pekan yang baru ini diperkirakan JCI masih berpeluang menguat menuju 4,450 meskipun tidak tertutup kemungkinan terjadi konsolidasi di atas 4,400. Dua saham masuk ke daftar rekomendasi di awal pekan ini: SMCB dan LSIP.

SMCB sebelumnya sempat terpukul tajam, namun seiring dengan membaiknya sentimen pasar, SMCB pun diprediksi akan kembali menguat hingga target terdekatnya di 3000 dan terjauhnya di 3625. Support krusial untuk SMCB terdapat di 2550.

Membaiknya indeks sektor pertanian juga diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi LSIP untuk kembali menanjak setelah sebelumnya terpuruk bersamaan dengan saham-saham pertanian lainnya. LSIP diprediksi naik hingga 3150, namun perlu diwaspadai apabila terjadi penurunan hingga melebihi supportnya di 2100.

Data ekonomi yang akan dirilis dalam sepekan mendatang akan didominasi oleh data-data dari China yaitu antara lain: Indeks harga konsumen dan produsen, produksi industrial, investasi aset tetap dan data penjualan ritel. Semuanya akan dirilis pada hari Rabu mendatang. Data neraca perdagangan China akan dirilis pada hari Kamis. Tidak ada data signifikan dari Amerika pekan ini kecuali data jobless claims pada hari Kamis dan data neraca perdagangan pada hari Jumat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar