Indeks dari kontrak pembelian rumah bekas di Amerika yang dilaporkan mengalami penurunan 4.3% menjadi 101.7 di bulan Desember menjadi pemicu melemahnya indeks Dow Jones pada sesi perdagangan hari Senin malam. Sebelumnya, di bulan November indeks ini dilaporkan naik 1.6% sementara konsensus pasar memproyeksikan tidak adanya perubahan pada salah satu indikator pasar properti Amerika ini. Pada hari yang sama, jumlah pemesanan durable goods di Amerika dilaporkan naik 4.6% di bulan Desember setelah di bulan sebelumnya naik 0.7%. Data ini melebihi ekspektasi para analis yang memprediksikan terjadinya kenaikan sebesar 2%.
Selama bulan Januari indeks S&P 500 telah mengalami kenaikan sebesar 5.2%, awal yang terbaik sejak 1987. Namun kenaikan ini juga disertai potensi terjadinya koreksi sehingga di tengah minimnya katalis dari sisi fundamental pekan ini pasar diperkirakan akan cenderung mengalami konsolidasi hingga Jumat mendatang saat data nonfarm payrolls dirilis di Amerika.
Memasuki sesi perdagangan hari Selasa, Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan bakal kembali bergerak dalam kisaran 4,400-4,500 dengan bias negatif setelah bursa Eropa dan Amerika didominasi oleh sentimen jual semalam.
Data ekonomi yang akan dirilis hari ini antara lain survey kepercayaan konsumen GfK di Jerman yang diprediksi mengalami kenaikan tipis dari 5.6 menjadi 5.7 di bulan Februari. Di Amerika, data kepercayaan konsumen di bulan Januari diprediksi juga akan sedikit melemah dari 65.1 menjadi 64. Selain itu, data indeks harga perumahan diperkirakan mengalami penurunan dari 146.08 menjadi 145.94 di bulan November.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar