DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Rabu, 27 Juni 2012

Atlas Resources menunda penerbitan obligasi


JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk (ARII) akhirnya memutuskan untuk menunda rencana emisi obligasi Atlas Resources I Tahun 2012. Padahal perusahaan tambang ini sebelumnya sudah memperpanjang masa penawaran untuk penerbitan obligasi selama dua hari.

Dari keterangan pers yang diterima Kontan (27/6) disebutkan bahwa keputusan penundaan tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi pasar yang kurang kondusif untuk emisi obligasi. Pengaruh krisis utang negara-negara Eropa mengakibatkan gejolak di pasar keuangan dunia termasuk Indonesia.

Seperti telah diketahui sebelumnya, Obligasi Atlas Resources I Tahun 2012 (Obligasi) ditawarkan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 1,2 triliun dalam tiga seri yang terdiri dari Obligasi Seri A dengan tenor 3 tahun, Seri B dengan tenor 5 tahun, dan Seri C dengan tenor 7 tahun. Dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi sekitar 65% untuk pembayaran kembali utang perseroan dan/atau anak perusahaan kepada krediturnya. Kemudian sekitar 35% akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja Perseroan.

Dengan sebagian besar penggunaan dana Obligasi untuk refinancing, maka penundaan emisi Obligasi ini tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan Atlas karena fasilitas pinjaman yang semula akan di-refinancing tersebut masih tetap berjalan.
“Jika dibutuhkan kami dapat menjajaki penambahan fasilitas pinjaman baru,” ungkap Andre Abdi Presiden Direktur ARII.
Gonjang-ganjing pasar Eropa memang banyak menyurutkan emiten untuk melakukan aksi korporasi. Terlebih saat ini, kondisi Eropa makin genting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar