DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Sabtu, 23 Juni 2012

Beli Alat Berat, Delta Dunia Habiskan US$111 Juta


INILAH.COM, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) telah merealisasikan belanja modal senilai US$111 juta hingga kuartal pertama 2012 dari target belanja modal 2012 senilai US$300 juta.

"Sekitar 93% belanja modal tersebut digunakan untuk pembelian alat berat untuk menunjang kegiatan operasional PT Bukit Makmur Mandiri Utama," ujar Direktur DOID, Ariani Sofjan saat paparan publik, Jumat (22/6/2012).

Lebih lanjut ia menuturkan, belanja modal tersebut sebagian berasal dari utang dan kas internal. Belanja modal 2012 tersebut sebagian besar digunakan untuk pembelian alat berat. Total utang perseroan mencapai US$900 juta pada akhir Maret 2012 dibandingkan Desember 2011 senilai US$898 juta.

Pinjaman bank tersebut berasal dari konsorsium perbankan seperti Sumitomo dan Bank of Tokyo Mitsubishi. "Kami belum ada rencana untuk refinancing utang karena biayanya juga cukup besar," tutur Ariani.

Selain itu, perseroan menargetkan overbudden removal naik 10%-15% pada 2012 dari realisasi 2011 sebesar 334 juta bcm. Produksi batu bara pun diperkirakan akan tumbuh flat sebesar 5%. "Produksi batu bara kami cenderung flat karena stripping ratio pelanggan kami naik sementara pertumbuhan overbudden removal lebih cepat," kata Ariani.

Manajemen pun mengharapkan dapat mencetak laba bersih pada 2012. Namun Ariani kurang optimis dapat mencetak laba bersih pada 2012, hal itu didorong belanja modal perseroan yang sangat tinggi mengakibatkan depresiasi cukup tinggi sehingga berpengaruh terhadap laba bersih perseroan.

Perseroan memiliki 15 kontrak dengan beberapa produsen batu bara di Indonesia seperti PT Adaro Indonesia, PT Berau Coal, PT Kideco Jaya Agung, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, dan anak perusahaan dari Bayan Resources. Ariani mengatakan, saat pihaknya sedang melakukan review kontrak dengan PT Lanna Harita Indonesia.

Hingga Maret 2012, perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp95,90 miliar dari periode sama tahun 2011 sebesar Rp164,87 miliar. Pendapatan tumbuh sebesar Rp1,74 triliun hingga Maret 2012 dari periode Maret 2011 senilai Rp1,55 triliun. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1875124/beli-alat-berat-delta-dunia-habiskan-us111-juta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar