DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 28 Juni 2012

Market Wrap - 28/06/2012

Market Review


Kerisauan para investor terhadap hasil KTT Eropa menjadi sumber sentimen negatif pada sesi perdagangan saham hari Kamis ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Jerman bersikeras untuk menolak diterbitkannya obligasi Eropa sebagai salah satu solusi krisis fiskal yang melanda Eropa. Risaunya pasar tercermin pada kembalinya imbal balik obligasi Spanyol di atas 7% di awal-awal sesi perdagangan Eropa, sehingga hal ini menekan kinerja indeks domestik dan juga indeks Hang Seng. Indeks Nikkei sebaliknya berhasil ditutup menguat, namun lolosnya Nikkei dari zona merah kemungkinan besar disebabkan karena bursa saham Jepang sudah ditutup terlebih dahulu saat bursa Eropa dimulai.

JCI melemah 1.2% bahkan setelah sempat melewati resistance di 3944.06. Indeks tergelincir hingga sempat menyentuh level terendah di 3880.55 sebelum akhirnya ditutup di 3887.58. Sementara itu indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir melemah masing-masing 1.47% dan 1.58%.

Seluruh sektor berakhir turun dengan penurunan terbanyak terjadi di sektor pertambangan (-2.57%) dan penurunan terkecil terjadi di sektor pertanian dan properti (-0.29% dan 0.3%).

Jumlah saham yang melemah tercatat 202 saham dengan 66 saham berhasil menguat dan 78 lainnya stagnan.

Dari sepuluh saham yang masuk rekomendasi hanya ada dua yang berhasil menguat: ASRI (+4.4%) dan LSIP (+1.89%). TRIM, CLPI dan TURI tidak mengalami perubahan pada saat penutupan, sedangkan BMTR membukukan kinerja terburuk dengan ditutup turun hampir 2% meskipun sempat mencatat level tertinggi di 1520.

TRIS yang memulai debutnya di BEI hari ini juga gagal mempertahankan gains awalnya saat mencapai level tertinggi di 400. TRIS sebelumnya dibuka di 300, namun pada akhirnya gains ini tergerus oleh aksi profit-taking yang melanda bursa secara umum sehingga pada saat penutupan TRIS hanya mampu mencatat kenaikan sebanyak 6.67%.

Menjelang KTT Eropa, yield obligasi 10 tahun Spanyol kembali menanjak melebihi 7% dan ini dikhawatirkan akan berimbas pada penjualan obligasi Italia dengan jangka waktu 10 tahun senilai 5.5 miliar euro yang akan berlangsung beberapa jam sebelum KTT dimulai. Walaupun investor domestic diharapkan masih mampu mendukung permintaan obligasi Italia, namun nilai bunga utang Italia semakin menanjak hingga mencapai angka yang mengkhawatirkan. Saat ini utang Italia telah mencapai 1.95 triliun euro atau US$2.4 triliun.

Gagalnya IHSG mempertahankan posisinya di atas resistance 3944.06 dan terkoreksi tajamnya indeks hingga melewati support-support yang ada saat ini menyisakan support-support berikutnya di 3880.55 dan 3868.95. Level paling krusial bagi indeks berada di level terendah Jumat lalu yaitu di 3843.02. Jika level ini berhasil ditembus maka tekanan jual akan kembali meningkat dan hal ini akan membuka jalan bagi indeks untuk kembali ke support-support lama di 3774.69 dan 3635.28. Untuk keluar dari outlook yang bearish ini indeks perlu mengamankan posisinya diatas 3944.06 sehingga jalan menuju resistance berikutnya di 4005 dan 4012 menjadi terbuka kembali.

Seluruh perhatian pasar pada sesi berikutnya akan tertuju pada KTT Eropa. Apakah Jerman tetap akan menolak usulan penerbitan obligasi Eropa? Jika demikian, maka dikhawatirkan gelombang jual yang sempat mereda dalam beberapa sesi terakhir akan kembali mendominasi pasar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar