Meskipun investor asing membukukan net buy senilai Rp.5,415.06 miliar, hal ini tidak mampu menghindarkan Jakarta Composite Index (JCI) dari penurunan sebesar 0.74%. Hal serupa juga dialami oleh indeks LQ-45 dan IDX30 yang melemah masing-masing sebesar 0.72% dan 0.71%.
Di sisi regional, indeks Nikkei dan Hang Seng juga melemah 0.39% dan 0.27% walaupun indeks KOSPI berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.13%.
Penurunan hari ini dialami oleh seluruh sektor yang ada dengan sektor pertambangan mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar 1.43%, diikuti oleh sektor industri dasar (-1.09%) dan sektor barang konsumsi (-0.97%).
Melemahnya indeks hari ini berdampak pada terpuruknya MAPI hingga mencapai level stopnya di bawah 6700 sehingga saham ini keluar dari daftar rekomendasi. Sebaliknya, kinerja terbaik ditunjukkan oleh SMCB yang menguat 0.93%. ASGR, MNCN dan TRIM berakhir stagnan sedangkan KLBF, ESSA, DART, BBKP dan ARNA berakhir melemah.
JCI sempat melemah hingga 4,198.90 sebelum akhirnya ditutup di 4,223.89. Saat ini support terdekat berada di 4,194 dan 4,169 sedangkan untuk level resistance berada di 4,272 yang merupakan level all-time high indeks. Kinerja bursa Eropa dan Amerika malam ini akan memberikan indikasi arah pergerakan indeks pada sesi Rabu besok.
Isu QE3 yang berhasil mengangkat kinerja saham global baru-baru ini mulai tergeser oleh isu Eropa dimana Spanyol hingga saat ini masih belum memutuskan apakah akan menerima dana bailout menyeluruh dari Eropa atau tidak. Para investor mengkhawatirkan kondisi dimana Spanyol berupaya menghindari keputusan yang dianggap tidak popular jika menerima paket bailout IMF/Uni Eropa. Apabila keputusan Spanyol terus tertunda, diperkirakan hal ini akan menjadi katalis negatif bagi sentimen global. Rencana penjualan obligasi 3 tahun dan 10 tahun Spanyol pada hari Kamis mendatang akan menjadi ujian terhadap kepercayaan pasar atas Spanyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar