DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Senin, 03 Desember 2012

After-hours - 3 Desember 2012

Market Review


Jakarta Composite Index (JCI) mengawali pekan ini dengan mencatatkan kenaikan sebesar 26.3 poin atau 0.62% sementara indeks LQ-45 dan IDX30 masing-masing ditutup naik 0.94% dan 0.8%. Sementara itu di tingkat regional indeks Nikkei dan KOSPI juga ditutup menguat masing-masing 0.13% dan 0.37%, namun sebaliknya indeks Hang Seng melemah 1.19%.

Sebanyak 116 saham ditutup menguat sedangkan 143 saham berakhir melemah dan 95 saham lainnya berakhir stagnan, atau tidak beranjak dari harga penutupan masing-masing pada hari Jumat lalu. Posisi transaksi asing pada hari ini berada di net BUY dengan nilai Rp.417.25.

Empat di antara sepuluh sektor berakhir melemah dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor pertambangan (-0.83%), sementara sektor aneka industri dan perdagangan berakhir melemah masing-masing 0.71%. Sektor terbaik pada hari ini adalah sektor keuangan dengan kenaikan sebesar 2.39%, sementara sektor infrastruktur menjadi yang kedua terbaik dengan kenaikan sebesar 1.07%.

Setelah sempat terpuruk tajam pada sesi perdagangan hari Jumat kemarin, ISAT berbalik naik tajam pada sesi perdagangan hari Senin. ISAT ditutup naik 10.81% di 6150. Kedua terbaik diraih oleh CTRS yang melanjutkan kenaikannya hingga 2100, atau naik sebesar 3.7%. Selain kedua saham tersebut, ASGR dan SSIA juga ditutup menguat masing-masing sebesar 1.47% dan 0.89%. Sebaliknya, di zona negatif ADHI ditutup melemah 4.23% sementara INDS juga turun 2.47% dan MDLN melemah 1.82%. BBNI yang mulai masuk rekomendasi hari ini berhasil mencapai entry levelnya di 3675, namun ditutup turun 1.35% di 3650. ESSA merupakan satu-satunya yang berakhir stagnan sedangkan rekomendasi lainnya yaitu RALS masih belum berhasil mencapai harga entrynya di 1200-1220.

Kenaikan pada hari ini dipicu oleh data ekonomi dari China yang menunjukkan peningkatan pada sektor manufaktur selain data inflasi Indonesia yang menunjukkan perlambatan inflasi di bulan November.

PMI China untuk sektor manufaktur mencatatkan kenaikan di bulan November menjadi 50.5 dari 49.5. Kenaikan ini kembali menempatkan sektor manufaktur ke dalam zona ekspansi yaitu di atas 50.0. Survey yang dilakukan oleh HSBC ini nantinya akan dikonfirmasi lagi oleh data dari pemerintah China yang akan dirilis dalam waktu dekat. Di sektor non-manufaktur, data dari pemerintah China menunjukkan kenaikan tipis dari 55.5 menjadi 55.6 di bulan November.

Di dalam negeri, data yang dirilis pada hari Senin menunjukkan melambatnya tingkat inflasi di bulan November, yaitu dari 4.61% menjadi 4.32%. Hal ini juga disambut positif oleh pasar karena melambatnya inflasi akan cenderung menghindarkan perekonomian dari kenaikan suku bunga, suatu kondisi yang positif bagi bursa saham.

Data yang akan dirilis malam ini adalah ISM untuk sektor manufaktur periode bulan November yang diperkirakan mengalami penurunan dari 51.6 menjadi 51.4 sedangkan untuk data pengeluaran konstruksi bulan Oktober diperkirakan terjadi perlambatan dari 0.6% menjadi 0.4%. Sebagai catatan, data-data dari Amerika yang dirilis untuk periode November diperkirakan terkena dampak negatif dari badai Sandy yang menghantam Amerika bulan lalu sehingga hal ini cenderung menimbulkan distorsi pada data-data tersebut.

Pergerakan hari Selasa di Asia akan kembali ditentukan oleh kinerja indeks saham di Eropa dan Amerika pada malam ini dengan fokus pasar terus tertuju pada pembahasan mengenai penetapan anggaran belanja Amerika antara Kongres yang dikendalikan oleh partai Republik dengan pihak Obama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar