DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Senin, 10 Desember 2012

Morning Dew - 11 December 2012

Market Preview

Bursa saham di Eropa cenderung berakhir menguat pada sesi perdagangan hari Senin dengan indeks FTSE dan DAX masing-masing berakhir naik 0.12% & 0.17%. Seperti halnya bursa Eropa, bursa saham di Amerika juga cenderung mengakhiri sesi awal pekan ini dengan kenaikan tipis dimana indeks Dow Jones menguat 0.11%, indeks S&P 500 naik tipis 0.03%, disusul oleh indeks NASDAQ yang mencatatkan kenaikan sebesar 0.30%.


Data ekonomi China yaitu output industrial dan penjualan ritel yang dirilis hari Minggu berhasil mengimbangi melemahnya sentimen pasar yang terpukul oleh rencana pengunduran diri PM Italia Mario Monti. Monti yang menggantikan Silvio Berlusconi menjabat sebagai PM Italia hingga dilangsungkannya pemilu di Italia. Monti menyebut tidak adanya dukungan terhadap dirinya sebagai alasan pengunduran dirinya. Berlusconi yang mengkritisi program pemerintahan Monti diperkirakan akan berupaya untuk kembali memimpin Italia dan hal ini dikhawatirkan bakal menggagalkan program reformasi ekonomi di Italia yang berpotensi buruk terhadap upaya pengendalian utang negara ini.

Kekhawatiran pasar akan ketidakpastian politik dan ekonomi di Italia setidaknya terimbangi oleh data ekonomi yang dirilis di China. Produksi industrial di China dilaporkan menanjak sebesar 10.1% di bulan November dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini berhasil melewati ekspektasi pasar yaitu 9.8%. Data lainnya dari China adalah penjualan ritel yang dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 14.9%. Meskipun demikian, tidak semua data ekonomi China berdampak positif. Neraca perdagangan China yang pada bulan Oktober lalu dilaporkan berada di level $31.99 miliar mengalami penyusutan hingga menjadi $19.63 miliar pada bulan November. Stagnannya impor tidak mampu diimbangi oleh perlambatan tajam pada ekspor yang meningkat 2.9%, jauh di bawah kenaikan ekspor yang terjadi pada bulan sebelumnya yaitu 11.6%.

Di Eropa, data neraca perdagangan Jerman juga dirilis. Seperti halnya di China, Jerman juga mengalami penyusutan surplus pada neraca perdagangannya. Per Oktober jumlah surplus neraca perdagangan dilaporkan turun dari €16.9 miliar menjadi €15.8 miliar setelah impor meningkat 2.5%, jauh dari kenaikan ekspor yang hanya mengalami peningkatan sebesar 0.3%.

Hari Selasa ini di Amerika akan dirilis data neraca perdagangan yang diperkirakan memburuk dari defisit senilai $41.5 miliar menjadi $42.6 miliar. Jerman juga akan merilis indeks ZEW yang merupakan barometer sentimen iklim usaha di Jerman. Indeks ZEW untuk situasi terkini periode Desember diperkirakan naik tipis dari 5.4 menjadi 6.0 sementara indek ZEW untuk sentimen ekonomi pada bulan Desember diperkirakan membaik dari -15.7 menjadi -11.5.

Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan kembali bergerak dalam rentang yang relatif sama dengan hari Senin dengan bias positif. Pasar diperkirakan akan tetap memusatkan perhatiannya pada isu jurang fiskal di Amerika selain pada ketidakpastian politik dan ekonomi di Italia paska rencana pengunduran diri Mario Monti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar