DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Rabu, 26 Desember 2012

Morning Dew - 27 December 2012

Market Preview

Perdagangan di bursa Eropa pada hari Rabu malam berakhir mixed dengan indeks FTSE 100 ditutup menguat 0.24% atau 14.19 poin di 5,954.18 sementara indeks DAX sebaliknya melemah 35.87 poin atau 0.47% dengan ditutup di 7,636.23. Di Wall Street, ketiga indeks saham acuan utama di Amerika berakhir melemah menjelang dilanjutkannya perundingan anggaran belanja Amerika pada hari Kamis. Indeks Dow ditutup melemah 0.19%, sedangkan indeks S&P 500 ditutup turun 0.48%. Indeks NASDAQ yang didominasi oleh saham-saham teknologi juga berakhir melemah sebesar 0.74%.


Jajak pendapat mengenai kemungkinan tercapainya kesepakatan antara pihak Obama dan Kongres untuk mencegah terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal menunjukkan 50% responden mengatakan 'ada kemungkinan' sedangkan 48% meragukannya. Sepekan sebelumnya hanya 40% yang meragukan tercapainya kesepakatan sedangkan 57% mengatakan percaya akan tercapainya kesepakatan.
Berkurangnya tingkat kepercayaan ini diperkirakan semakin besar setiap harinya mengingat jurang fiskal semakin dekat. Berdasarkan jajak pendapat pula diketahui bahwa 68% dari responden menginginkan adanya kompromi antara kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan, naik dari 60% yang tercatat sepekan sebelumnya.

Hari Kamis presiden Obama akan kembali dari liburannya di Hawaii sementara Kongres akan kembali bertugas di Washington.

Data ekonomi yang dirilis di Amerika pada hari Rabu menunjukkan adanya kenaikan 4.31% pada indeks S&P/Case Shiller yang mengukur nilai properti di 20 kota besar di Amerika. Kenaikan ini berhasil melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan terjadinya kenaikan sebesar 4% dibandingkan Oktober tahun lalu. Namun, data lainnya yaitu Richmond Fed Manufacturing Index dilaporkan mengalami penurunan dari 9 menjadi 5, lebih buruk dari ekspektasi yang berada di 8.

Data jobless claims, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan rumah baru akan dirilis pada Kamis malam. Jobless claims diperkirakan naik dari 361 ribu menjadi 366 ribu, indeks kepercayaan konsumen diprediksi menurun dari 73.7 menjadi 70 di bulan Desember, sedangkan penjualan rumah baru di bulan November diprediksi naik 3.3% dari bulan sebelumnya.

Menjelang dibukanya sesi perdagangan di Asia, indeks saham regional diperkirakan akan melanjutkan konsolidasinya setelah pada hari Rabu kemarin berhasil menguat. Faktor jurang fiskal akan kembali menjadi ganjalan bagi kenaikan pasar sedangkan katalis positif muncul dari Jepang dimana pasar berharap PM Jepang yang baru, Shinzo Abe, akan mampu memperbaiki perekonomian Jepang.

Abe menunjuk Taro Aso sebagai menteri keuangan Jepang yang baru sekaligus menjabat sebagai wakil PM dan juga menteri jasa keuangan dalam kabinet Jepang yang baru. Tugas pertama Aso dalam kabinet adalah merealisasikan anggaran pelengkap berskala besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi Jepang yang diperkirakan akan mengalami penurunan untuk tiga triwulan berturut-turut. Selain mengeluarkan Jepang dari perangkap deflasi, Aso juga ditugaskan untuk melakukan koordinasi dengan Bank of Japan dalam menghadapi kuatnya yen Jepang. Untuk itu, Aso akan mengutamakan penggunaan kebijakan moneter yang agresif yang disertai oleh kebijakan fiskal yang fleksibel.

Walaupun angin perubahan di Jepang cenderung memberikan dampak positif bagi bursa regional, investor diperkirakan masih akan didominasi oleh faktor jurang fiskal. Jakarta Composite Index (JCI) diprediksi akan bergerak dalam kisaran 4,250 hingga 4,300 untuk hari Kamis. Support krusial bagi indeks saat ini berada di 4,205 setelah pekan lalu indeks berhasil melewati support kuatnya di 4,242. Gagalnya perundingan antara Obama dan Kongres dikhawatirkan akan menekan JCI hingga menguji support di 4,205 namun sebaliknya, jika kedua pihak mampu mencapai kesepakatan indeks dapat terpacu naik hingga menguji target resistance di 4,400 sebelum akhir tahun ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar